Penghentian Pengakuan Piutang Tinjauan Teoritis .1 Pengertian Piutang

b. Resiko tidak dibayarnya sebagian piutang Hal ini akan mengurangi pendapatan perusahaan, bahkan bisa menimbulkan kerugian bila jumlah piutang yang diterima kurang dari harga pokok barang yang dijual secara kredit. c. Resiko keterlambatan pelunasan piutang Hal ini akan menimbulkan adanya tambahan dana atau untuk biaya penagihan. Tambahan dana ini akan menimbulkan biaya yang lebih besar apabila harus dibelanjai oleh pinjaman. d. Resiko tidak tertanamnya modal dalam piutang Resiko ini terjadi karena adanya tingkat perputaran piutang yang rendah sehingga akan mengakibatkan jumlah modal kerja yang tertanam dalam piutang semkin besar dan hal ini bisa mengakibatkan adanya modal kerja yang tidak produktif.

2.1.6 Penghentian Pengakuan Piutang

Piutang dihentikan pengakuannya jika: 1. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari asset keuangan tersebut berakhir atau perseroan mentransfer piutang dan ditransfer tersebut memenuhi kriteria penghentian pengakuan. 2. Perseroan mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari piutang atau perseroan tetap memiliki halk kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari piutang, namun juga menanggung kewajiban kontaktual untuk membayar arus kas yang diteriama tersebut kepada satu atau lebih pihak menerima melalui suatu kesepakatan yang memenuhi seluruh persyaratan berikut: a Perseroan tidak wajib membayar penerima akhir, kecuali jika perseroan memperoleh jumlah yang setara dari asset awalnya. Uang muka jangka pendek yang diberikan perseroan dengan Universitas Sumatera Utara hak untuk memperoleh kembali jumlah yang dipinjamkan tersebut secara penuh ditambah bunga terutang yang dihitung berdasarkan suku bunga pasar tidak menyalahi persyaratan ini. b Perseoran tidak diperkenankan, berdasarkan persyaratan dalam kontrak transfer, untuk menjual atau mengagunkan aset awalnya kecuali untuk menjamin hak penerima akhir untuk menerima arus kas. c Perseroan berkewajiban untuk menyerahkan setiap arus kas yang ditagihnya untuk dan atas nama penerima akhir tanpa penundaan yang signifikan. Selain itu, perseroan berhak untuk menginvestasikan kembali arus kas tersebut, kecuali investasi pada kas atau setara kas selama periode penyelesaian jangka pendek yaitu antara tanggal penagihan dan tanggal pembayaran kepada penerima akhir, dan pendapatan bunga yang diperoleh dari investasi teersebut harus diserahkan kepada penerima akhir. 3. Transfer piutang memenuhi kriteria penghentian pangakuan jika secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan piutang. 4. Dalam hal perseroan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan piutang tersebut, maka perseroan menentukan apakah perseroan masih Universitas Sumatera Utara memiliki pengendalian atas asset keuangan tersebut jika tidak lagi memilki pengendalian, maka piutang dihentikan pengakuannya dan jika masih memiliki pengendalian, maka piutang tetap diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan piutang tersebut.

2.2. Program Kemitraan

Program kemitraan melakukan kegiatan dalam bentuk: 1. Pemberian pinjaman dalam bentuk: a Pinjaman untuk modal kerja dan atau pembelian barang-barang modal aktiva tetap produktif seperti mesin dan alat produksi, alat bantu produksi, dan lain sebagainya yang dapat meningkatkan produksi dan penjualan produk mitra binaan. b Pinjaman khusus, yaitu pemberian pinjaman yang dapat diberikan oleh BUMN Pembina yang bersifat jangka pendek dengan waktu maksimum satu tahun serta dengan nilai pinjaman yang cukup material bagi mitra binaan. 2. Hibah, dalam bentuk: a Bantuan pendidikan dan pelatihan serta pemagangan untuk mitra binaan dalam rangka: 1 Meningkatkan keterampilan manejerial dan teknik produksi atau pengolahan. Universitas Sumatera Utara