Proses Sosialisasi
B. Proses Sosialisasi
Pernahkah kalian mendengar istilah sosialisasi? Apakah yang kalian ketahui tentang sosialisasi? Pernahkah kalian melakukan suatu sosialisasi? Sos- ialisasi sebenarnya tidak terlepas dalam kehidupan
manusia. Untuk itu, pertanyaan-pertanyaan terse- but bukan masalah yang baru. Namun demikian, agar wawasan mengenai proses sosialisasi dapat dimengerti oleh kalian, pelajari dan simak baik-baik penjelasan berikut ini.
1. Pengertian Sosialisasi
Yang dimaksud dengan sosialisasi adalah suatu
Sumber: www.hawaiipictures.com
proses yang membantu individu melalui proses belajar
Gambar 3.8
dan menyesuaikan diri, agar ia dapat berperan dan
Seorang ibu dan anak
berfungsi dalam kelompoknya. Pengertian yang lain
sedang bersosialisasi dengan
sosialisasi adalah proses pembelajaran individu untuk
adat-istiadat yang berlaku di
menjalankan peran dan statusnya sesuai dengan nilai
masyarakatnya.
dan norma yang berlaku di masyarakat.
62 Wawasan Sosial 1 untuk Kelas VII
Menyimak dari pengertian tersebut, ternyata dalam proses sosialisasi harus ada keaktifan dari individu
Info
untuk bergabung ke dalam suatu komunitas kelompok
Sosial
atau masyarakat. Keaktifan itu dapat dengan belajar dan penyesuaian diri. Agar dapat bersosialisasi dengan baik
Hal yang menyebab- belajarlah dari lingkungan di sekitar kita, lingkungan
kan manusia perlu keluarga atau lingkungan masyarakatnya.
bersosialisasi antara Dalam kehidupan bermasyarakat, kita harus
lain: dapat beradaptasi dengan lingkungan tempat tinggal.
1. karena manusia Apabila mampu beradaptasi maka sosialisasi akan
tidak dapat hidup mudah untuk dilakukan. Selain itu, agar seseorang
sendiri dapat diterima sebagai anggota masyarakatnya, orang
2. masing-masing itu harus berusaha mempelajari nilai-nilai dan norma
individu memi- yang berlaku di masyarakat.
liki perbedaan, Selain individunya sendiri yang berusaha
sehingga dengan untuk bersosialisasi, masyarakat juga mempunyai
sosialisasi akan kewajiban untuk meneruskan nilai, norma, dan semua
tercipta keru- kebudayaan kepada generasi berikutnya. Proses
kunan, persatuan, tersebut merupakan proses sosialisasi bagi manusia.
dan saling meng- Dengan demikian, sosialisasi itu perlu agar seseorang
hargai. dapat hidup dengan baik dalam masyarakat.
2. Tujuan Sosialisasi
Sosialisasi yang dilakukan mungkin saja terdapat perbedaan di antara satu lembaga dengan lembaga lain, satu kelompok dengan kelompok lain, dan masyarakat satu dengan masyarakat lainnya. Namun demikian, sosialisasi itu memiliki banyak kesamaan tujuan. Adapun tujuan sosialisasi adalah sebagai berikut.
a. Memberikan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan bagi kehidupan di masyarakat. Sekolah merupakan media sosialisasi dalam proses transfer pengetahuan.
b. Mengembangkan kemampuan seseorang agar dapat berkomunikasi secara efektif dengan orang lain. Seorang yang mengajarkan cara berbicara yang sopan, merupakan contoh sosialisasi untuk tujuan ini.
c. Menanamkan nilai-nilai dan norma bertingkahlaku sesuai dengan nilai, norma, dan kepercayaan yang ada pada masyarakat. Anak kecil yang dididik mengaji dan memahami ilmu agama merupakan contoh sosialisasi untuk tujuan ini.
d. Untuk memahami peranan dan status sosial masing-masing. Orangtua mengajarkan anak tentang peran dia sebagai seorang anak, laki-laki ataupun perempuan merupakan contoh sosialisasi untuk tujuan ini.
Kehidupan Sosial
3. Peranan Sosialisasi Dalam Pembentukan Kepribadian
Kepribadian seseorang tidak terjadi begitu saja, melainkan melalui proses yang panjang. Proses tersebut melibatkan orang lain dalam bentuk interaksi sosial atau sosialisasi, baik dalam keluarga maupun masyarakat yang lebih luas. Sosialisasi memungkinkan seseorang menerima pengaruh dari orang lain, demikian sebaliknya. Ciri kepribadian seseorang merupakan hasil dan menggambarkan pula kondisi sosial kelompok masyarakatnya. Apa sebenarnya kepribadian itu? Ada beberapa definisi kepribadian. Menurut para ahli sosiologi, di antaranya sebagai berikut:
a. Menurut Soerjono Soekanto (2003), kepribadian mencakup kebiasaan-kebiasaan, sikap, dan lain-lain. Sifat yang khas dimiliki seseorang yang berkembang apabila orang tadi berhubungan dengan orang lain.
b. Menurut Cuber (2003), kepribadian sebagai gabungan keseluruhan dari ciri-ciri (sifat-sifat) yang tampak dan dapat dilihat pada seseorang. Dengan demikian, kepribadian itu tidak hanya
tampak dari ciri-ciri fisik saja tetapi juga termasuk ciri-ciri psikologis setiap orang.
4. Kepribadian sebagai Suatu Hasil Proses Sosialisasi
Kepribadian bukan suatu kesatuan dalam diri individu saja, melainkan juga harus dikaitkan atau dihubungkan dengan lingkungan sekitarnya. Melalui sosialisasi setiap orang menjadi tahu bagaimana harus berperilaku di tengah-tengah lingkungan masyarakat. Proses sosialisasi akan mewarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya.
Kepribadian setiap orang itu akan terbentuk, hidup, dan berubah sesuai dengan berlangsungnya proses sosialisasi. Kepribadian seseorang diperoleh melalui proses sosialisasi sejak ia dilahirkan. Kepribadian setiap individu dalam satu masyarakat akan berbeda dengan kepribadian individu lainnya. Hal itu terjadi karena ada beberapa faktor yang menentukan kepribadian seseorang yaitu sebagai berikut:
Gambar 3.9
Faktor lingkungan dapat memengaruhi kepribadian seseorang. Sumber: www.hawaiipictures.com
64 Wawasan Sosial 1 untuk Kelas VII 64 Wawasan Sosial 1 untuk Kelas VII
Keturunan sangat penting artinya dalam menentukan pembentukan kepribadian seseorang. Hal ini terjadi karena faktor itu secara relatif tidak mengalami perubahan. Seb- agai contoh, seseorang yang memiliki badan yang lemah akan mempunyai sifat rendah diri yang berlebihan.
b. Faktor Lingkungan Alam (Geografis)
Faktor geografis dapat menentukan corak ke- pribadian setiap orang. Lingkungan geografis yang berbeda seperti di pegunungan, pedesaan, tepi pantai, dan perkotaan akan melahirkan kepribadian yang ber- beda-beda. Masyarakat yang tinggal di daerah pantai yang panas seringkali menunjukkan kepribadian yang keras dan lugas. Berbeda halnya dengan masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan, kepribadiannya cenderung lebih lembut, ramah, dan penuh basa-basi. Secara nyata, perbedaan tersebut juga tampak pada masyarakat pedesaan dan perkotaan.
c. Faktor Lingkungan Kebudayaan
Lingkungan kebudayaan turut memengaruhi pembentukan kepribadian seseorang karena setiap lingkungan kebudayaan memiliki batasan dan aturan tingkah laku tertentu. Aturan tersebut cenderung membentuk pola kepribadian tertentu yang menunjukkan lingkungan kebudayaan tempat seseorang hidup. Seorang anak yang dilahirkan di lingkungan suku Batak akan dididik berdasarkan adat suku Batak tersebut.
d. Faktor Lingkungan Sosial
Setiap anggota kelompok memiliki peran yang diwariskan kepada anggota kelompoknya. Kelompok manusia yang pertama adalah keluarga, tetangga, teman
sepermainan, dan lingkungan sekitar. Tiap kelompok itu Sumber: www.hawaiipictures.com dihadapkan pada nilai, norma, adat-istiadat, kebudayaan, dan
Gambar 3.10
lain sebagainya. Disadari atau tidak, mereka memengaruhi Salah satu tujuan sosialisasi yang lainnya untuk menyesuaikan diri terhadap kelompoknya.
adalah menanamkan nilai
Setiap kelompok mewariskan pengalaman khas yang tidak dan norma yang berlaku di masyarakat. Sosialisasi diberikan oleh kelompok lain sehingga timbullah kepribadian
tersebut dapat dilakukan dari
yang khas dari anggota masyarakat tersebut.
ibu kepada anaknya
Faktor-faktor tersebut dapat menentukan perkembangan kepribadian seseorang. Karena masing faktor berbeda dan memiliki sifat khusus, maka kepribadian memberikan suatu identitas kepada seseorang sebagai individu yang unik. Lihat saja karakter dari masing-masing anggota keluarga kita, baik ayah, ibu, kakak, adik, paman, bibi, dan yang lainnya.
Kehidupan Sosial
Aktivitas Kelompok
Amatilah lingkungan di sekitar tempat tinggalmu. Diskusikan dengan teman kelompokmu, lingkungan yang bagaimana yang dapat berikan perkembangan keperibadian yang baik bagi seseorang.