Asal Usul Kehidupan Manusia

B. Asal Usul Kehidupan Manusia

Setelah kalian mempelajari proses pembentukan bumi dan dampaknya terhadap lingkungan, bagaimanakah sampai ada kehidupan manusia di muka bumi? Menurut ilmu falaq, yaitu ilmu yang mempelajari bintang-bintang, bumi yang kita tempati ini terjadi kira-kira 250 ribu juta tahun yang lalu. Awalnya berupa bola gas yang sangat panas dan berputar pada porosnya. Karena berputar terus- menerus maka gas tadi menjadi semakin padat, terjadilah kulit bumi. Kulit ini makin lama makin tebal tetapi turun derajat suhunya. Sementara itu, bagian dalam dari bumi yang kita tempati ini sampai sekarang masih belum padat. Kita dapat lihat bagaimana sewaktu

Kehidupan Manusia Pada Masa Pra-Aksara di Indonesia Kehidupan Manusia Pada Masa Pra-Aksara di Indonesia

Sebelum adanya kehidupan manusia, bumi ini mengalami perubahan-perubahan. Proses perubahan itu terbagi atas beberapa fase-fase atau zaman. Perubahan dari satu zaman ke zaman berikutnya memakan waktu yang cukup lama, sampai jutaan tahun. Pembagian zaman perubahan-perubahan bumi menurut geologi meliputi arkaikum, palaeozoikum, mesozoikum, dan neozoikum atau kenozoikum. Zaman kenozoikum ini terbagi dalam dua bagian, yaitu zaman tersier dan kwarter. Pada zaman kwarter inilah mulai ada tanda-tanda kehidupan manusia.

Info Sosial

Menurut Ilmu Geologi (ilmu yang mempelajari kulit bumi), perkembangan bumi terbagi dalam beberapa tahapan, yaitu sebagai berikut.

1. Arkaikum

Zaman ini berumur kira-kira 2500 juta tahun. Pada saat itu bumi masih belum dingin. Udara masih panas sekali. Kulit bumi masih dalam proses pembentukan. Belum ada tanda-tanda kehidupan.

2. Palaeozoikum

Zaman ini diperkirakan berumur 340 juta tahun. Pada zaman ini sudah mulai ada tanda-tanda kehidupan. Binatang-binatang yang kecil (mikro arganisme) sudah ada. Juga binatang yang tidak bertulang punggung, bahkan beberapa jenis ikan, amfibi dan reptil sudah mulai ada. Karena keadaan bumi masih berubah-ubah maka keadaan kehidupan masih sulit untuk meningkat.

3. Mesozoikum

Zaman ini berumur kira-kira 140 juta tahun. Pada zaman ini kehidupan di bumi semakin berkembang. Binatang-binatang pada masa itu mencapai bentuk yang besar sekali. Antara lain Dinosaurus panjangnya 12 meter, Atlantosaurus panjangnya 30 meter. Jenis burung sudah mulai ada. Zaman ini disebut pula dengan zaman reptil, karena pada zaman jenis binatang reptil yang paling banyak sekali.

4. Neozoikum atau Kenozoikum Zaman ini berlangsung kira-kira 60 juta tahun. Keadaan bumi pada zaman ini menjadi baik. Perubahan cuaca tidak begitu besar walaupun zaman es masih ada. Kehidupan berkembang dengan pesat sekali. Zaman ini dibagi menjadi beberapa zaman, antara lain:

32 Wawasan Sosial 1 untuk Kelas VII 32 Wawasan Sosial 1 untuk Kelas VII

b. Kwarter Zaman kwarter berlangsung kurang lebih 600.000 tahun yang lalu. Pada zaman ini telah ada tanda-tanda kehidupan manusia. Bagian- bagian zaman ini disebut dengan istilah kala. Zaman ini dibagi dalam dua bagian yaitu kala plestosin dan kala holosin.

Sumber: www.cedhas.wordpress.com

Kala plestosin merupakan zaman yang sangat penting, sebab pada zaman itulah manusia mulai muncul di muka bumi. Kala plestosin berlangsung kira-kira dari 3 juta sampai 10.000 tahun sebelum masehi. Pada masa ini terjadilah masa perluasan lapisan es di kutub. Beberapa daratan yang berdekatan dengan kutub Utara tertutup es. Terjadilah suatu perubahan suhu yang memengaruhi keadaan kehidupan. Di daerah-daerah yang jauh dari kutub tidak terjadi pembekuan, tetapi terjadi musim penghujan yang hebat.

Keadaan bumi belum stabil benar. Terjadi letusan-letusan gunungapi, erosi, pengendapan, dan pengangkatan pegunungan-pegunungan. Letusan gunung berapi mengakibatkan terjadinya timbunan batuan, kerikil, lahar, lava maupun abu, baik di daratan maupun di laut. Ada gerakan di dalam bumi (gerakan endogen) dan dari luar bumi (gerakan eksogen). Pegunungan atau daratan yang mula-mula di bawah laut merupakan dasar laut dangkal semakin terangkat ke atas. Hal ini mengakibatkan daratan semakin luas sebagai tempat hidup.

Bagaimanakah yang terjadi pada kepulauan di Indonesia pada saat itu? Kepulauan Indonesia bagian barat mula-mula bersatu dengan Benua Asia, sedangkan kepulauan bagian timur bersatu dengan Benua Australia. Kemudian bagian-bagian tersebut terpisah karena naiknya permukaan laut.

Daratan yang menghubungkan Indonesia dengan Australia terputus dan menjadi laut kembali dikarenakan naiknya permukaan air laut yang disebabkan es di kutub mencair. Bekas daratan yang menghubungkan Indonesia bagian barat dengan benua Asia sekarang menjadi lautan paparan Sunda.

Kehidupan Manusia Pada Masa Pra-Aksara di Indonesia

Adapun bekas daratan yang menghubungkan Indonesia bagian timur dengan Benua Australia disebut paparan sahul.

Antara Asia dan Australia memiliki iklim yang berbeda. Benua Asia memiliki iklim yang mengandung curah hujan yang tinggi, sedangkan di Benua Australia memiliki iklim yang kering. Tidak mengherankan apabila letak geografis tersebut memengaruhi iklim di Indonesia. Bagian barat kepulauan Indonesia mendapat pengaruh angin dari Asia yang membawa curah hujan sehingga curah hujan tinggi. Sedangkan Indonesia Timur mendapat pengaruh angin dari Australia yang kering sehingga curah hujan sedikit. Karena kurangnya hujan maka daerah Indonesia Timur menjadi kering.

Alam merupakan tempat kehidupan mahluk dan tumbuhan termasuk manusia. Perubahan yang terjadi pada alam berpengaruh terhadap kehidupan mahluk dan tumbuhan. Mahluk hidup akan senantiasa beradaptasi terhadap perubahan iklim. Binatang-binatang yang hidup di daerah yang dingin mengembangkan bulu- bulunya untuk menahan dingin. Adapun di daerah yang panas, binatang-binatang memiliki bulu yang jarang dan sedikit.

Bagaimanakah dengan perkembangan awal manusia di Indonesia? Asal usul nenek moyang bangsa Indonesia berlatar belakang juga pada perubahan alam.Menurut para ahli, manusia pertama di Indonesia berasal dari Asia. Perubahan-perubahan alam tersebut berakibat pada terjadinya migrasi manusia.

Peta 2.1

Peta jalur migrasi penduduk awal yang menenmpati wilayah nusantara.

Sumber: Lukisan Sejarah, 1995

34 Wawasan Sosial 1 untuk Kelas VII

Pengaruh musim dari kedua benua (Asia dan Australia) memengaruhi migrasi melalui pelayaran. Dengan menggunakan perahu yang sangat sederhana kelompok-kelompok manusia melakukan perjalanan mengikuti arah musim. Orang Indonesia zaman pra- aksara dengan perahu-perahunya yang sederhana telah mengarungi samudera yang luas dalam mencari tempat-tempat pemukiman baru. Pada sekitar tahun 2000 sebelum masehi terjadi gelombang perpindahan rumpun bangsa yang berbahasa Melayu-Austronesia (Melayu Kepulauan Selatan). Melayu-Austrononesia ialah suatu ras Mongoloid yang berasal dari daerah Yunan di Cina Selatan. Dari tempat itu mereka menyebar ke daerah-daerah hilir sungai besar di teluk Tonkin. Pada sekitar 200 SM, mereka pindah menyebar ke daerah-daerah Semenanjung Malaya, Indonesia, Filipina, Formosa, pulau-pulau Lautan Teduh sampai ke Madagaskar. Kelompok migrasi dari Yunan ke Indonesia inilah yang dianggap sebagai asal mula nenek moyang bangsa Indonesia.