Dana Alokasi Umum Dana Transfer

serta besaran pendanaan penyelenggaraan UU No. 332004. Undang-Undang No.25 Tahun 1999 mengatur hal-hal yang berkenaan dengan keuangan negara dan daerah utamanya bagi hasil penerimaan Negara dan transfer dana dari pemerintah pusat APBN kepada pemerintah daerah APBD. Transfer Pemerintah Pusat berupa dana perimbangan terdiri dari : 1. Dana Alokasi Umum DAU, 2. Dana Alokasi Khusus DAK, 3. Dana Bagi Hasil Pajak, 4. Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam.

2.3.1 Dana Alokasi Umum

Menurut Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Dana Alokasi Umum, selanjutnya disebut DAU adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Menurut Saragih 2003 : 98 : Kebijakan DAU merupakan instrumen penyeimbang fiskal antar daerah. Sebab tidak semua daerah mempunyai struktur dan kemampuan fiskal yang sama horizontal fiscal imbalance. DAU sebagai bagian dari kebijakan transfer fiskal dari pusat ke daerah intergovernmental transfer berfungsi sebagai factor pemerataan fiskal antara daerah-daerah serta memperkecil kesenjangankemampuan fiskal atau keuangan daerah. Universitas Sumatera Utara Adapun cara menghitung DAU menurut ketentuan adalah sebagai berikut : a. Dana Alokasi Umum DAU ditetapkan sekurang-kurangnya 25 dari penerimaan dalam negeri yang ditetapkan dalam APBN. b. Dana Alokasi Umum DAU untuk daerah propinsi dan untuk daerah kabupatenkota ditetapkan masing-masing 10 dan 90 dari dana alokasi umum sebagaimana ditetapkan diatas. c. Dana Alokasi Umum DAU untuk suatu daerah kabupatenkota tertentu ditetapkan berdasarkan perkalian jumlah dana alokasi umum untuk daerah kabupatenkota yang ditetapkan APBN dengan porsi daerah kabupatenkota. d. Porsi daerah kabupatenkota sebagaimana dimaksud diatas merupakan proporsi bobot daerah kabupatenkota di seluruh Indonesia. DAU suatu daerah ditentukan atas besar kecilnya celah fiskal fiscal gap suatu daerah, yang merupakan selisih antara kebutuhan daerah fiscal need dan potensi daerah fiscal capacity. Alokasi DAU bagi daerah yang potensi fiskalnya besar tetapi kebutuhan fiskal kecil akan memperoleh alokasi DAU relatif kecil. Sebaliknya daerah yang potensi fiskalnya kecil, namun kebutuhan fiskal besar akan memperoleh alokasi DAU relatif besar. Prinsip tersebut menegaskan fungsi DAU sebagai faktor pemerataan kapasitas fiskal.

2.3.2 Dana Bagi Hasil Pajak