29 memberikan penilaian secara rasional dari segi biaya dan kelayakan
program pelatihan.
2.3.2 Materi Pelatihan
Dalam merancang program pelatihan yang penting untuk diperhatikan adalah isi dari materi pelatihan, hal ini berarti mengidentifikasi tugas-tugas yang
harus diberikan dan pengetahuan konseptual yang harus diajarkan. Rae 2005:11 menyatakan ciri-ciri model pelatihan yang aktif adalah
memiliki aktifitas, keanekaragaman dan terarah. Selain itu dalam materi pelatihannya mencakup:
a. Tingkat isi yang memadai
b.
Keseimbangan antara aspek-aspek afektif, kognitif dan tingkah laku.
c.
Keseimbangan antara aspek-aspek afektif, kognitif dan tingkah laku.
d.
Partisipasi kelompok
e.
Pemanfaatan keahlian dan pengalaman peserta
f.
Pengkajian ulang
g.
Pemecahan masalah nyata Proses pengembangan dan proses pelatihan memerlukan koordinasi dan
integrasi dari media, peralatan, metode dan personil yang diperlukan utnuk mengarahkan pelatihan pada tujuan yang dinyatakan secara eksplisit, yaitu untuk
melatih seseorang menempati jabatan dalam pekerjaan. Sedangkan semua materi pelajaran dan metode pengajaran yang telah diuji dipersiapkan dan merupakan
suatu sistem instruksional untuk mencapai tujuan pelatihan
Universitas Sumatera Utara
30 Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pelatihan adalah
kegiatan yang bertujuan untuk menyiapkan pesertanya untuk menghadapi pekerjaannya nanti, karena dengan adanya pelatihan karyawan dapat
mengantisipasi adanya kemajuan teknologi, meningkatkan penguasaan pengetahuan dalam ketatnya persaingan agar mampu memecahkan persoalan yang
timbul. Dalam pengertian tersebut tersirat makna bahwa sasaran program pelatihan adalah meningkatkan kinerja, baik dari perspektif individu peserta
pelatihan maupun dari perspektif organisasi dimana peserta bekerja nantinya.
2.3.3 Metode pelatihan
Setiap perusahaan yang menjalankan pelatihan, membutuhkan metode yang tepat agar isi pelatihan tersebut dapat dengan mudah diresap oleh para karyawan
yang menjadi peserta pelatihan. Heidjrachman dan Suad Husnan mengemukakan tehnik-tehnik atau metode
dalam pelatihan 2004:83 yang dapat dikelompokkan kedalam empat bagian yaitu sebagai berikut:
1. On the job training
On the job training merupakan metode latihan yang paling banyak dipergunakan. Sistem ini terutama memberikan tugas kepada atasan
langsung dari karyawan yang baru dilatih untuk melatih mereka. Karena para manajer sering beranggapan bahwa sistem ini merupakan sistem yang
ekonomis hemat, sebab tidak perlu menyediakan fasilitas khusus untuk latihan. Tetapi hendaknya perusahaan perlu menyadari bahwa meskipun
sistem ini mungkin merupakan sistem yang hemat, keberhasilan sistem ini
Universitas Sumatera Utara
31 perlu juga di pertimbangkan. Seorang atasan yang dalam kegatan sehari-
hari juga mepunyai banyak tugas bisa jai tidak mempunyai waktu dan kesempatan yang cukup untuk melatih para karyawan baru. Namun
walaupun demikian cara ini mempunyai efek phisik dan psikologis yang kuat terhadap para karyawan yang dilatih karena dijalankan di tempat
kerja yang sebenarnya. 2.
Vestibule school Vestibule school merupakan bentuk latihan dimana pelatihnya bukanlah
para atasan langsung, tetapi pelatih-pelatih khusus. Alasannya terutama adalah untuk menghindarkan para atasan langsung tersebut dengan
tambahan kewajiban dan memusatkan latihan hanya kepada para ahli dalam bidang pelatihan tersebut. Meskipun demikian cara semacam ini
bisa menimbulkan konflik antara atasan langsung dengan para pelatih apabila ternyata nantinya para karyawan yang telah dilatih dianggap tidak
baik. 3.
Apprenticeship
Apprenticeship magang biasa dipergunakan untuk pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan keterampilan yang relatif lebih tinggi. Program
apprenticeship biasa mengkombinasikan on the job training dan pengalaman dengan petunjuk-petunjuk dikelas dalam pengetahuan-
pengetahuan tertentu.
Universitas Sumatera Utara
32 Program-program apprenticeship biasa dilakukan untuk pekerjaan-
pekerjaan pengrajin craft seperti tukang kayu, juga pekerjaan-pekerjaan tukang las, mekanik, ahlli listrik, pemasangan pipa air dan sebagainya.
4. Kursus-kursus khusus
Kursus-kursus khusus merupakan bentuk pengembangan karyawan yang lebih mirip pendidikan daripada latihan. Kursus-kursus ini biasanya
diadakan untuk memenuhi minat dari para karyawan dalam bidang-bidang pengetahuan tertentu diluar bidang pekerjaannya seperti kursus bahasa
asing, kursus manajemen, kepemimpinan dan lain sebagainya. Kursus- kursus ini biasnaya dibuat dalam bentuk programmed learning, di mana
para peserta bisa belajar sendiri dan menyesuaikan kecepatan bejalarnya sesuai dengan kemampuan masing-masing.
2.3.4 Tahapan Pelatihan