9
3. Sekolah membuat perencanaan dan mengambil
inisiatif untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan melibatkan masyarakat sekitar.
4. MBS menciptakan rasa tanggung jawab melalui
administrasi sekolah yang lebih terbuka.
2.1.2. Tujuan dan Karakteristik MBS
Menurut Nurkholis 2005 tujuan utama MBS adalah meningkatkan kinerja sekolah dan terutama
kinerja belajar siswa agar menjadi lebih baik. Pendapat lain dikemukakan oleh Levacic 1995
bahwa tujuan
MBS adalah:
1 efisiensi,
2 keefektifan, dan 3 tanggung jawab. Efisiensi, artinya
dengan MBS penyelenggaraan pendidikan akan berlangsung
secara efisien,
terutama dalam
pengelolaan sumberdaya
manusia. Keefektifan,
artinya dengan MBS peningkatan mutu pendidikan dapat dicapai. Tanggung jawab, artinya dengan MBS
respon sekolah terhadap siswa menjadi lebih besar. Sedangkan menurut Depdiknas 2005 tujuan
MBS adalah memandirikan atau memberdayakan sekolah melalui pemberian kewenangan otonomi
untuk melakukan pengambilan keputusan secara partisipatif.
10
Secara lebih rinci tujuan MBS adalah : 1.
Meningkatkan mutu
pendidikan melalui
kemandirian dan
inisiatif sekolah
dalam mengelola dan memberdayakan sumber daya
yang tersedia; 2.
Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
melalui pengambilan keputusan bersama; 3.
Meningkatkan tanggung jawab orang tua, masyarakat, dan pemerintah tentang mutu
sekolahnya; dan 4.
Meningkatkan kompetisi yang sehat antar sekolah tentang mutu pendidikan yang akan
dicapai.
MBS memiliki
karakteristik yang
perlu dipahami oleh sekolah yang menerapkannya. Dengan
kata lain,
jika sekolah
ingin sukses
dalam melaksanakan MBS maka sejumlah karakteristk
MBS perlu dimiliki. Depdiknas
2001 menyebutkan
bahwa berbicara tentang karakteristik MBS tidak dapat
dipisahkan dengan karakteristik sekolah efektif. Jika MBS merupakan wadahkerangkanya, maka sekolah
efektif merupakan
isinya. Oleh
karena itu
karakteristik MBS memuat secara inklusif elemen-
11
elemen sekolah efektif yang dikategorikan menjadi input, proses, dan output.
Termasuk dalam input adalah : 1 memiliki kebijakan, tujuan, dan sasaran mutu yang jelas; 2
sumber daya tersedia dan siap; 3 staf yang kompeten dan berdedikasi tinggi; 4 memiliki
harapan prestasi yang tinggi; 5 fokus pada pelanggan
khususnya siswa;
dan 6
input manajemen. Elemen proses mencakup: 1 proses
belajar mengajar yang efektivitasnya tinggi; 2 kepemimpinan sekolah yang kuat; 3 lingkungan
sekolah yang aman dan tertib; 4 pengelolaan tenaga kependidikan yang efektif; 5 sekolah
memiliki budaya mutu; 6 sekolah memiliki tim kerja yang kompak, cerdas, dan dinamis; 7 sekolah
memiliki kemandirian; 8 partisipasi dari warga sekolah dan masyarakat yang tinggi; 9 sekolah
memiliki transparansi manajemen; 10 sekolah memiliki kemauan untuk berubah; 11 sekolah
melakukan evaluasi
dan perbaikan
secara berkelanjutan; 12 sekolah responsif dan antisipatif
terhadap kebutuhan; 13 komunikasi yang baik; dan 14 sekolah memiliki akuntabilitas yang baik.
Sedangkan yang termasuk dalam karakteristik output adalah prestasi sekolah yang dihasilkan oleh
proses pembelajaran dan manajemen di sekolah. Pada umumnya output dapat diklasifikasikan
12
menjadi dua, yaitu output prestasi akademik dan output prestasi nonakademik. Output prestasi
akademik misalnya nilai ujian, lomba karya ilmiah remaja, lomba mata pelajaran, cara-cara berfikir
kritis, kreatif, rasional, ilmiah. Sedangkan output nonakademik misalnya keingintahuan yang tinggi,
harga diri, kejujuran, kerja sama, kerajinan, olahraga, kesenian, dan kepramukaan.
2.1.3. Implementasi MBS