Analisis Redaksional Muatan sejarah Kontroversial di Buku teks pelajaran Sejarah SMA

A. Analisis Redaksional Muatan sejarah Kontroversial di Buku teks pelajaran Sejarah SMA

Di bab ini membahas redaksional muatan sejarah kontroversial disuatu kurikulum bukan pembahasan perkembangan redaksional suatu materi dari kurikulum ke kurikulum berikutnya. Hal ini dilakukan karena proses analisis ini digunakan untuk mengetahui kebijakan kurikulum dalam penyampaian sejarah kontroversial melalui buku teks. Redaksional menjadi penting karena merupakan bukti otentik yang masih bisa dilihat di masa sekarang untuk mengetahui keperpihakan pada sejarah kontroversial dimasa silam oleh kebijakan kurikulum. Kedua, mengingat perkembangan redaksional suatu materi sejarah berlangsung dinamis, artinya bisa disuatu kurikulum redaksional tersebut merupakan redaksional muatan sejarah kontroversial namun kemudian menjadi redaksional sejarah yang tidak lagi diperdebatkan. Maka fokus yang disebut muatan sejarah kontroversial adalah jika suatu materi dimasa kurikulum tersebut diperdebatkan oleh masyarakat umum. Bukan berarti bahwa yang diperdebatkan adalah peristiwa yang faktual dan belum menjadi sejarah tetapi isi materi sejarah tersebut adalah hal yang sedang hangat yang sedang menjadi perdebatan.

Analisis muatan sejarah kontroversial dengan menggunakan analisis konten inferensial mampu memaparkan teknik penyampaian dan keperpihakan kepentingan dalam muatan sejarah kontroversial buku teks. Sehingga akhirnya dapat terlihat Analisis muatan sejarah kontroversial dengan menggunakan analisis konten inferensial mampu memaparkan teknik penyampaian dan keperpihakan kepentingan dalam muatan sejarah kontroversial buku teks. Sehingga akhirnya dapat terlihat

Hasil penelitian yang dilakukan terhadap buku teks pelajaran sejarah adalah redaksional Muatan sejarah Kontroversial di buku teks pelajaran sejarah SMA kurikulum 1975 meliputi Tokoh yang menonjol dalam revolusi Indonesia, pertikaian Dwitunggal Soekarno-Hatta, substansi sejarah Sumpah Pemuda, awal penjajahan bangsa Eropa di Indonesia, sejarah kontroversial tentang Ken Angrok dan perdebatan tentang historiografi Indonesia. Uraian dari redaksional adalah sebagai berikut:

Revolusi Indonesia merupakan periode pasca kemerdekaan Indonesia yang diisi dengan perjuangan mempertahankan Indonesia. Periode 1945 sampai 1950 oleh para tokoh sejarah menyebutnya periode revolusi Indonesia berdasarkan berbagai aspek. R.W Smail dalam bukunya Laporan dari Banaran berbunyi “ The Indonesian Revolution (1945-1950) was the occasion by which Indonesia achieved political independence. But the way in which this common twentieth century even came about, in the generak violence and exaltation of a true revolution made it far more important

that…..” . Smail merujuk pada secara ideologi yang dimaksud dengan revolusi adalah apa yang sesuai dengan cita-cita sendiri dan revolusi memliliki ciri-ciri membereskan segala sesuatu melalui jalan pintas, yang sering menggunakan kekerasan ; serta unsur revolusi meliputi adanya perasaan yang umumnya hal-hal yang lama telah, sedang atau harus ditinggalkan secara radikal. Sehingga kemudian periode 1945-1950 disebut that…..” . Smail merujuk pada secara ideologi yang dimaksud dengan revolusi adalah apa yang sesuai dengan cita-cita sendiri dan revolusi memliliki ciri-ciri membereskan segala sesuatu melalui jalan pintas, yang sering menggunakan kekerasan ; serta unsur revolusi meliputi adanya perasaan yang umumnya hal-hal yang lama telah, sedang atau harus ditinggalkan secara radikal. Sehingga kemudian periode 1945-1950 disebut

nasional Tan Malaka, dan Tentara Republik Indonesia. Hanya saja tokoh nasional seperti Soekarno tidak ditonjolkan peranannya bahkan penuh hujatan sedangkan Soeharto ditonjolkan keberadaanya dalam sejarah Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari komposisi materi yang ada di buku teks pelajaran sejarah karya G. Mujanto yaitu Sejarah Indonesia II. Komposisi materi sejarah sebagai berikut :

“Perjuangan kita dari proklamasi sampai Linggarjati”

1. Kedatangan tentara Sekutu di Indonesia.

2. Pemuda mempersenjatau diri: pertempuran Surabaya

3. Tentara, laskar dan partai

4. Perjuangan menegakan kekuasaan RI di luar Jawa

5. Pergeseran kekuasaan Negara RI: Syahrir dan Tan Malaka

6. Kabinet Syahrir I Jatuh dan pembersihan bulan Maret

7. Peristiwa Tiga Juli 1946

8. Persetujuan Linggarjati “Perjuangan kita dari perang kemerdekaan I dan II sampai terbentuknya