Kondisi Lingkungan Eksternal PT. Nassau Sport Indonesia

5.2. Kondisi Lingkungan Eksternal PT. Nassau Sport Indonesia

  Faktor-faktor eksternal yang dihadapi oleh perusahaan dianalisis untuk proses penyusunan strategi pemasaran bola tennis PT. Nassau Sport Indonesia. Analisis terhadap faktor-faktor eksternal perusahaan merupakan tahap untuk mengetahui peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan dalam persaingan. Faktor eksternal yang dihadapi perusahaan berupa lingkungan eksternal perusahaan.

5.2.1. Lingkungan Jauh

  Perusahaan menghadapi lingkungan jauh yang memiliki pengaruh terhadap kegiatan pemasaran bola tennis PT. Nassau Sport Indonesia. Lingkungan jauh yang memiliki pengaruh terhadap perusahaan meliputi faktor politik, faktor ekonomi, faktor sosial dan faktor teknologi.

A. Faktor Politik

  Kondisi politik suatu negara mempengaruhi kebijakan bisnis dari suatu perusahaan. Pengaruh yang ditimbulkan oleh situasi politik bisa berdampak menguntungkan dan merugikan perkembangan dunia usaha yang ada di negara Kondisi politik suatu negara mempengaruhi kebijakan bisnis dari suatu perusahaan. Pengaruh yang ditimbulkan oleh situasi politik bisa berdampak menguntungkan dan merugikan perkembangan dunia usaha yang ada di negara

  Bagi PT. Nassau Sport Indonesia kondisi politik yang mulai membaik sangat mendukung kegiatan usaha yang dijalankan. Perusahaan ini menghasilkan salah satu peralatan olahraga. Peralatan olahraga akan digunakan pada saat-saat tertentu seperti untuk turnamen atau latihan. Dalam suatu acara khususnya turnamen atau pertandingan, kondisi politik yang stabil yaitu keamanan suatu daerah atau negara merupakan faktor penting yang ada diurutan pertama. Turnamen akan bisa berlangsung jika kondisi suatu negara atau daerah aman dan damai. Dengan kondisi seperti pemain baik yang berasal dari dalam atau luar negeri akan datang untuk bertanding serta akan merasa aman dan nyaman berada di Indonesia. Kondisi politik yang relatif stabil akan menjadi peluang bagi PT. Nassau Sport Indonesia untuk mengembangkan kegiatan bisnisnya.

B. Faktor Ekonomi

  Kondisi perekonomian suatu daerah atau negara dapat mempengaruhi iklim bisnis perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya. Kondisi ekonomi Indonesia yang belum stabil turut mempengaruhi kebijakan PT. Nassau Sport Indonesia dalam memasarkan produknya. Perusahaan dipengaruhi oleh beberapa variabel kunci dari kondisi ekonomi. Variabel kunci tersebut diantaranya ketersedian energi, inflasi dan kurs Dollar. Variabel-variabel di atas memiliki pengaruh signifikan bagi perusahaan.

  Kebijakan yang diberlakukan pemerintah dengan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) mempengaruhi perusahaan dalam penggunaan energi sebagai faktor produksi. Perusahaan harus mengeluarkan anggaran yang lebih besar untuk mendapatkan jumlah yang sama. Dengan kenaikan BBM perusahaan Kebijakan yang diberlakukan pemerintah dengan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) mempengaruhi perusahaan dalam penggunaan energi sebagai faktor produksi. Perusahaan harus mengeluarkan anggaran yang lebih besar untuk mendapatkan jumlah yang sama. Dengan kenaikan BBM perusahaan

  Variabel ekonomi yang kedua yang mempengaruhi PT. Nassau Sport Indonesia adalah inflasi. Adanya inflasi menyebabkan harga-harga suatu barang menjadi meningkat. Kondisi yang tidak menguntungkan ini dialami perusahaan. Inflasi yang cukup tinggi mempengaruhi harga jual dari bahan baku yang digunakan untuk kegiatan produksi. Perusahaan membutuhkan anggaran yang lebih besar untuk pembelian bahan baku yang mengakibatkan meningkatnya biaya produksi. Tingkat inflasi di Indonesia dapat dilihat pada Tabel 15.

  Tabel 15. Tingkat Inflasi Di Indonesia

  Bulan Tahun

  Tingkat Inflasi ()

  Bulan Tahun

  Tingkat Inflasi ()

  Sumber : Bank Indonesia, 2006.

  Variabel ekonomi terakhir yang berpengaruh bagi PT. Nassau Sport Indonesia adalah kurs dollar. Kurs dollar berpengaruh bagi perusahaan karena terdapat bahan baku yang dibutuhkan diimpor dari luar negeri. Apresiasi mata uang dollar menyebabkan perusahaan membutuhkan jumlah rupiah yang banyak untuk mendapatkan bahan baku.

  Tabel 16. Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar Tahun 2005

  Bulan

  Nilai Tukar (RP USD)

  Bulan

  Nilai Tukar (RP USD)

  Sumber : Badan Pusat Statistik, 2006.

  Di samping itu perusahaan membutuhkan jumlah dollar yang banyak saat membayar pinjaman. Kondisi seperti ini menjadi masalah saat nilai tukar rupiah melemah. Perusahaan akan mencari dollar dalam jumlah yang banyak untuk melakukan transaksi di atas. Nilai tukar rupiah terhadap dollar dapat dilihat pada Tabel 16.

C. Faktor Sosial

  Kondisi sosial masyarakat yang terus mengalami perubahan. Perubahan sosial tersebut memiliki pengaruh terhadap perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus dapat merespon dan mengantisipasinya. Unsur sosial masyarakat yang mengalami perubahan yaitu gaya hidup. Pada dasarnya manusia akan meniru atau mengikuti perilaku yang berasal dari lingkungannya. Begitu juga mengenai sikap dan gaya hidup, masyarakat akan mengikuti sikap dan gaya hidup yang dianggapnya baik dan sesuai. Proses seperti itu terjadi pula pada olahraga tennis lapangan. Masyarakat Indonesia mulai menyukai olahraga tennis karena pengaruh dari masyarakat luar negeri dan olahraga tersebut mulai berkembang. Sebagian kalangan masyarakat menjadikan olahraga tennis sebagai bagian dari gaya hidup dan menunjukan kelas sosial tertentu. Namun perkembangan olahraga tennis tidak seperti olahraga yang lain karena untuk olahraga tennis membutuhkan biaya yang besar apabila untuk menggelutinya.

D. Faktor Teknologi

  Perkembangan teknologi mengalami kemajuan yang pesat serta mempengaruhi produk dan kegiatan produksi yang dilakukan oleh perusahaan. Kemajuan teknologi tidak hanya mencakup penemuan-penemuan hal yang baru tetapi juga meliputi metode-metode produksi yang baru yang lebih efektif dan efisien dalam melakukan suatu pekerjaan. PT. Nassau Sport Indonesia yang kegiatan utamanya mengolah bahan baku menjadi produk jadi yaitu bola tennis maka teknologi merupakan unsur pendukung utama dalam keberlangsungan kegiatan proses produksi.

  Teknologi yang dimiliki oleh PT. Nassau Sport Indonesia dalam memproduksi bola tennis termasuk teknologi yang memerlukan keahlian dan Teknologi yang dimiliki oleh PT. Nassau Sport Indonesia dalam memproduksi bola tennis termasuk teknologi yang memerlukan keahlian dan

  Di samping teknologi yang disadur perusahaan dari patnernya, PT. Nassau Sport Indonesia juga merespon setiap adanya perkembangan teknologi yang berhubungan dalam pembuatan bola tennis. Teknologi yang sedang berkembang dan perusahaan meresponnya dalam rangka meningkatkan kualitas produk adalah Sistem Cooling dan teknologi dalam pengolahan kadar karet dan felt. Sistem Cooling adalah teknologi yang digunakan dalam proses produksi yang gunanya untuk menetralisir bola yang dihasilkan menjadi lebih stabil dan lentur. Sedangkan teknologi yang digunakan untuk pengolahan kadar karet dan felt bertujuan untuk menentukan kadar karet yang sesuai dan felt yang dihasilkan memiliki permukaan yang halus dan lembut. Kemampuan perusahaan dalam merespon dan mengadopsi teknologi yang berkembang dapat menjadi peluang bagi perusahaan dalam menghadapi persaingan yang terjadi.

5.2.2. Lingkungan Industri

  Perusahaan menghadapi lingkungan industri yang memiliki pengaruh terhadap kegiatan pemasaran bola tennis PT. Nassau Sport Indonesia. Lingkungan industri yang memiliki pengaruh terhadap perusahaan adalah ancaman masuknya pendatang baru, persaingan sesama perusahaan dalam industri, ancaman dari produk pengganti, kekuatan tawar-menawar pemasok (supplier), kekuatan tawar- menawar pembeli (buyer) dan pengaruh kekuatan dari stakeholder lainnya.

A. Ancaman Masuknya Pendatang Baru

  Masuknya pendatang baru yang sejenis dalam industri akan menimbulkan beberapa pengaruh bagi perusahaan yang sudah ada. Pengaruh tersebut diantaranya kapasitas yang dihasilkan industri menjadi bertambah, terjadinya perebutan pangsa pasar serta perebutan sumberdaya yang akan digunakan. Kondisi seperti ini menjadi ancaman bagi perusahaan yang sudah ada. Tetapi Masuknya pendatang baru yang sejenis dalam industri akan menimbulkan beberapa pengaruh bagi perusahaan yang sudah ada. Pengaruh tersebut diantaranya kapasitas yang dihasilkan industri menjadi bertambah, terjadinya perebutan pangsa pasar serta perebutan sumberdaya yang akan digunakan. Kondisi seperti ini menjadi ancaman bagi perusahaan yang sudah ada. Tetapi

  Dalam industri bola tennis terdapat perusahaan baru yang memasuki industri ini. Perusahaan tersebut adalah PT. Adonis . Di samping itu munculnya merek-merek baru di pasar seperti Penn, Pro Kennex, Volkl, dan Indo Ball. Bagi PT. Nassau Sport Indonesia kehadiran pendatang baru tidak begitu berpengaruh terhadap perusahaan. Pada dasarnya konsumen (pemain dan pelatih) sudah terbiasa dengan merek bola tennis tertentu. Sehingga tidak dengan mudah untuk berganti ke merek lain saat melakukan pertandingan atau latihan.

  Di samping merek yang sudah dikenal oleh konsumen, terdapat faktor penghambat lain dalam memasuki industri bola tennis. Faktor-faktor penghambat diantaranya skala ekonomi, pengalaman dalam industri dan kecukupan modal. Pada skala ekonomi, pendatang baru yang beroperasi dalam skala kecil akan dipaksa berproduksi pada biaya per unit yang tinggi. Sedangkan perusahaan yang sudah ada terus mengurangi biaya per unitnya dengan memperluas skala produksi. Di samping itu, bagi pendatang baru yang ingin memasuki industri bola tennis adalah mereka yang telah berpengalaman atau pernah terjun di industri bola tennis. Faktor yang terakhir adalah kecukupan modal. Untuk industri bola tennis dibutuhkan modal yang tinggi karena dalam proses produksi membutuhkan teknologi yang tinggi.

B. Persaingan Sesama Perusahaan dalam Industri

  Persaingan antara perusahaan sejenis dalam industri mempengaruhi kebijakan yang akan diambil perusahaan dalam memasarkan bola tennis. Persaingan itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya jumlah kompetitor, tingkat pertumbuhan industri, karakteristik produk dan hambatan keluar dari industri. Persaingan dalam industri bola tennis di Indonesia cukup ketat. Persaingan yang terjadi adalah persaingan untuk memperebutkan pangsa pasar, kualitas produk dan kepercayaan dari konsumen.

  Berdasarkan informasi yang diperoleh dari PT. Nassau Sport Indonesia yang menjadi pesaing utama adalah PT. Dunlop Slazenger Indonesia. Perusahaan tersebut menghasilkan bola tennis dengan merek Dunlop. PT. Dunlop Slazenger

  Indonesia menguasai hampir seluruh konsumen bola tennis di Indonesia yaitu sebesar 80. Dalam hal ini Dunlop memiliki beberapa kelebihan sehingga menguasai pangsa pasar. Kelebihan yang dimiliki Dunlop antara lain kualitas produk yang baik dan sesuai dengan keinginan konsumen, image dari Dunlop yang sudah dikenal dan tertanam dibenak konsumen dan jaringan distribusi yang luas diseluruh Indonesia.

C. Ancaman dari Produk Pengganti

  Produk pengganti adalah produk yang berbeda karakteristiknya, tetapi memberikan fungsi yang sama atau orang umumnya menyebut sebagai barang substitusi. Barang substitusi adalah barang yang dapat saling menggantikan antara barang satu dengan yang lain. Produk substisusi menjadi ancaman bagi perusahaan bila konsumen dihadapkan switching cost yang sedikit dan jika harga barang substitusi lebih murah dengan kualitas yang sama atau lebih tinggi. Untuk bola tennis yang dihasilkan PT. Nassau Sport Indonesia tidak ada barang substitusi karena merupakan barang komplementer. Barang komplementer adalah barang yang dalam penggunaannya membutuhkan barang lain. Sehingga tidak terdapat barang substitusi untuk menggantikan fungsi bola tennis. Apabila konsumen akan bermain tennis lapangan harus menggunakan bola tennis sebagai salah satu peralatannya.

D. Kekuatan Tawar-Menawar Pemasok (Supplier)

  Pemasok adalah pihak yang memiliki hubungan dengan perusahaan dalam kegiatan proses produksi melalui penyediaan bahan baku. Untuk menghasilkan bola tennis yang berkualitas dibutuhkan bahan baku yang berkualitas pula. Dalam hal ini, perusahaan menggunakan bahan baku utama berupa karet dari perkebunan Indonesia yang diperoleh dari para pemasok lokal.

  Dalam memenuhi kebutuhan bahan baku untuk proses produksi, PT. Nassau Sport Indonesia menggunakan beberapa pemasok. Pemasok tersebut diantaranya PT. Wirajaya, PT. Sinar Surya dan PT. Trio Reka. Pemasok- pemasok tersebut dipilih oleh perusahaan berdasarkan kebijakan perusahaan. Di samping itu pemasok harus memenuhi beberapa kriteria diantaranya pengiriman bahan Dalam memenuhi kebutuhan bahan baku untuk proses produksi, PT. Nassau Sport Indonesia menggunakan beberapa pemasok. Pemasok tersebut diantaranya PT. Wirajaya, PT. Sinar Surya dan PT. Trio Reka. Pemasok- pemasok tersebut dipilih oleh perusahaan berdasarkan kebijakan perusahaan. Di samping itu pemasok harus memenuhi beberapa kriteria diantaranya pengiriman bahan

  Hubungan yang terjalin saat ini antara perusahaan dengan pemasok bisa dikatakan baik. Hubungan ini dibuat atas dasar kesepakatan dan telah terjalin dalam waktu yang lama. Biasanya pemasok mempengaruhi perusahaan lewat kekuatan yang mereka miliki seperti menaikan harga, mengurangi kualitas dan pelayanan. Oleh karena itu perusahaan tidak menggantungkan bahan baku pada satu pemasok, tetapi ada tiga pemasok yang memenuhi bahan baku PT. Nassau Sport Indonesia. Perusahaan dan pemasok dapat memperbaharui atau meninjau ulang kesepakan jika terdapat pihak yang merasa dirugikan. Contohnya saat pembayaran yang harus dilakukan oleh perusahaan tetapi kondisi belum memungkinkan maka akan ada penjadwalan ulang dan pemberian waktu tempo. Di samping itu perusahaan berusaha memaklumi harga yang ditetapkan pemasok berfluktuasi. Asalkan harga yang berfluktuasi masih logis dan disebabkan oleh faktor yang logis pula seperti cuaca dan kebijakan pemerintah.

E. Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli (Buyer)

  Kekuatan tawar-menawar pembeli merupakan salah satu unsur dari lingkungan industri yang dapat mempengaruhi kebijakan perusahaan dalam memasarkan produknya. Hal ini dikarenakan pembeli adalah pengguna atau pemakai akhir dari produk yang telah dihasilkan oleh perusahaan. Dimana pembeli memiliki kekuatan dalam mempengaruhi apa yang akan dihasilkan perusahaan melalui produknya. Kekuatan yang dimiliki pembeli diantaranya mempengaruhi perusahaan untuk menurunkan harga, menuntut kualitas yang lebih baik dan mengadukan atau membandingkan produk yang dihasilkan perusahaan dengan produk dari perusahaan lain.

  Hal di atas terjadi pula pada PT. Nassau Sport Indonesia. Dimana posisi tawar-menawar pembeli terhadap perusahaan tinggi. Pembeli memiliki kekuatan dan pengaruh akan produk yang dihasilkan perusahaan. Selama ini bola tennis yang dihasilkan oleh PT. Nassau Sport Indonesia masih cukup keras dibandingkan dengan bola tennis merek lain. Pembeli sering membandingkan kualitas bola tennis PT. Nassau Sport Indonesia dengan bola tennis merek Dunlop dan Tens.

  Dalam segi harga yang diberlakukan oleh perusahaan, konsumen tidak begitu berpengaruh, karena bagi konsumen kualitas dari produk adalah hal yang utama.

F. Pengaruh Kekuatan dari Stakeholder Lainnya

  Di samping pengaruh atau kekuatan yang telah di sebutkan di atas, juga terdapat kekuatan yang berasal dari luar perusahaan yang mempunyai pengaruh dan kepentingan secara langsung bagi keberlangsungan perusahaan. Kekuatan tersebut berasal dari Stakeholder. Stakeholder adalah pihak-pihak yang berada di luar perusahaan dan memiliki hubungan dengan perusahaan, antara lain serikat pekerja, pemerintah, asosiasi dagang dan lingkungan masyarakat.

  Pada PT. Nassau Sport Indonesia, stakeholder yang mempengaruhi perusahaan dalam memasarkan bola tennis adalah pemerintah. Pemerintah mempengaruhi perusahaan melalui peraturan pemerintah yang dikeluarkannya. Peraturan tersebut adalah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 102 Tahun 2000 Tentang Standar Nasional, yang di dalamnya memuat standar produk yang dihasilkan oleh perusahaan yang ada di Indonesia. Dalam peraturan tersebut memuat standar bola tennis yang akan diproduksi dengan no SNI 12-1833-1995 dengan ketentuan spesifikasi bola tenis dengan persyaratan dan kriteria uji yang meliputi garis tengah, berat, warna, sambungan lapisan luar, kemampuan pantul dan perubahan bentuk pada beban. Dengan adanya peraturan tersebut menjadi peluang dan mengangkat citra PT. Nassau Sport Indonesia. Hal ini disebabkan bola tennis yang dihasilkan oleh PT. Nassau Sport Indonesia telah sesuai standar internasional dan nasional.

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63