Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman PT. Nassau Sport Indonesia

5.3. Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman PT. Nassau Sport Indonesia

  Berdasarkan hasil analisis terhadap kondisi lingkungan internal dan eksternal PT. Nassau Sport Indonesia dalam memasarkan bola tennis diperoleh beberapa kekuatan dan kelemahan yang terdapat pada perusahaan. Serta beberapa peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan.

5.3.1. Kekuatan

  Kekuatan menggambarkan hal yang dimiliki perusahaan yang dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan itu sendiri. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan maka diperoleh beberapa kekuatan yang dimiliki PT. Nassau Sport Indonesia dalam memasarkan bola tennis. Kekuatan tersebut antara lain ; (1) Segmentasi dan targeting perusahaan jelas, (2) Produk berkualitas dan berstandar internasional, (3) Tipe bola tennis yang dihasilkan beragam, (4) Memiliki saluran distribusi di tiga wilayah, (5) Hubungan baik dengan agen atau toko, (6) Hubungan baik dengan PELTI. Dengan penjelasan dari masing- masing kekuatan sebagai berikut :

  1. Segmentasi dan targeting perusahaan jelas.

  Perusahaan telah mampu melakukan pengkelasan atau mensegmenkan konsumen yang akan dituju. Segmentasi dari PT. Nassau Sport Indonesia didasarkan pada empat variabel yaitu geografis, demografis, psikografis dan perilaku. Begitu juga dengan targeting, perusahaan telah menetapkan target pasar yang akan dituju yaitu kombinasi atau gabungan dari keempat variabel di atas. Segmentasi penting dilakukan perusahaan karena langkah awal dalam memasuki pasar dan untuk mengarahkan pasar yang akan dituju. Sedangkan targeting memiliki peranan untuk memfokuskan akan konsumen yang akan dituju dalam pasar. Sehingga PT. Nassau Sport Indonesia telah memiliki pijakan atau dasar dalam industri bola tennis.

  2. Produk berkualitas dan berstandar internasional

  Kualitas bola tennis dari PT. Nassau Sport Indonesia bisa dikatakan baik. Hal tersebut dikarenakan dalam proses produksi menggunakan teknologi canggih yang disadur dari patner perusahaan Nassau Co. Ltd. Teknologi yang digunakan adalah Sistem Teknologi Korea. Bukti bahwa bola tennis PT. Nassau Sport Indonesia berkualitas terlihat dari pengakuan lembaga internasional dan nasional yaitu Internasional Tennis Federation (ITF), United States Tennis Assosiation (USTA), France Federation Tennis (FFT), Korea Tennis Assosiation (KTA). Sedangkan untuk tingkat nasional mendapat pengakuan dari Persatuan Tennis Lapangan Seluruh Indonesia (PELTI).

  3. Tipe bola tennis yang dihasilkan beragam

  Dalam menghasilkan bola tennis, PT. Nassau Sport Indonesia menyesuaikan dengan karekteristik konsumen. Konsumen dapat memilih bola tennis yang akan digunakan sesuai kegunaan dan keinginannya. Terdapat dua jenis bola tennis yang dihasilkan perusahaan yaitu bola tennis dengan tekanan dan bola tennis tanpa tekanan. Di samping itu untuk memudahkan konsumen, pengemasan dari bola juga disesuaikan sesuai kebutuhan. Dalam setiap kemasan mulai berisi dua bola sampai tujuh puluh dua bola. Dengan kondisi seperti itu konsumen dapat menggunakan bola tennis sesuai kebutuhan dan kegunaan yang ingin dicapai.

  4. Memiliki saluran distribusi di tiga wilayah

  PT. Nassau Sport Indonesia memiliki saluran distribusi pemasaran di tiga wilayah. Saluaran distribusi tersebut berada di wilayah barat, wilayah tengah dan wilayah timur. Hal ini dilakukan perusahaan untuk menjangkau seluruh wilayah pemasaran dan menjamin ketersedian produk saat dibutuhkan konsumen.

  5. Hubungan baik dengan agen atau toko

  PT. Nassau Sport Indonesia menciptakan dan menjalin hubungan baik dengan agen atau toko. Agen atau toko merupakan perpanjangan dari perusahaan yang berusaha menghubungkan kebutuhan dari konsumen dengan produk yang dihasilkan perusahaan. Salah satu bentuk hubungan baik yang terjalin antara perusahaan dengan agen atau toko adalah bersedianya agen atau toko untuk menyediakan layanan konsumen akan bola tennis yang dihasilkan PT. Nassau Sport Indonesia yang kemudian diteruskan kepada perusahaan. Serta perusahaan memberikan promosi penjualan berupa souvenir yang berlogo Nassau kepada setiap agen atau toko yang menjual bola tennis dari PT. Nassau Sport Indonesia.

  6. Hubungan baik dengan PELTI

  PT. Nassau Sport Indonesia memiliki dan menjalin hubungan baik dengan PELTI. Hubungan yang tercipta adalah hubungan yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. Setiap awal tahun PELTI memberikan kalender turnamen tennis kepada perusahaan dan perusahaan mensponsori PT. Nassau Sport Indonesia memiliki dan menjalin hubungan baik dengan PELTI. Hubungan yang tercipta adalah hubungan yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. Setiap awal tahun PELTI memberikan kalender turnamen tennis kepada perusahaan dan perusahaan mensponsori

5.3.2. Kelemahan

  Kelemahan menggambarkan hal yang tidak dimiliki perusahaan tetapi perusahaan lain memilikinya. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan maka diperoleh beberapa kelemahan yang ada pada PT. Nassau Sport Indonesia dalam memasarkan bola tennis. Kelemahan yang terdapat antara lain ; (1) Posisi kompetitif dalam pasar yang belum ditetapkan perusahaan, (2) Merek bola tennis PT. Nassau Sport Indonesia belum dikenal luas, (3) Bola tennis yang dihasilkan masih terlalu keras, (4) Lemahnya saluran distribusi pemasaran di wilayah barat, (5) Kurang melakukan kegiatan promosi. Penjelasan dari masing-masing kelemahan sebagai berikut :

  1. Posisi kompetitif dalam pasar yang belum ditetapkan perusahaan

  Positioning adalah tahap akhir yang dilakukan perusahaan dalam memasuki pasar. Positioning tidak hanya pernyataan atau slogan dari produk yang dihasilkan perusahaan tetapi posisi yang ingin ditempati oleh produk tersebut. Dalam pasar posisi yang ingin ditempati oleh produk disebut posisi kompetitif. Beberapa posisi kompetitif yang terdapat dalam pasar yaitu sebagai pemuka pasar, sebagai penantang pasar, sebagai pemanut pasar dan sebagai penceruk pasar. Untuk hal tersebut PT. Nassau Sport Indonesia belum mementukan posisi kompetitif yang akan ditempati. Walaupun dalam pangsa pasar PT. Nassau Sport Indonesia menenpati urutan ketiga tetapi posisi kompetitif belum ditetapkan perusahaan.

  2. Merek bola tennis PT. Nassau Sport Indonesia belum dikenal luas

  Bola tennis yang dihasilkan PT. Nassau Sport Indonesia untuk saat ini belum dikenal luas. Hal ini dikarenakan promosi yang dilakukan oleh perusahaan masih terbatas pada turnamen atau pertandingan yang diadakan oleh PELTI. Di samping itu orientasi pasar sasaran dari PT. Nassau Sport Indonesia lebih pada ekspor yaitu 90. Sehingga untuk pasar sasaran domestik menjadi prioritas kedua.

  3. Pantulan bola tennis yang keras

  PT. Nassau Sport Indonesia menggunakan Sistem Teknologi Korea dalam menciptakan bola tennis. Hal ini disebabkan perusahaan menyadur dari patnernya Nassau Co. Ltd. Di samping itu, PT. Nassau Sport Indonesia memfokuskan usahanya pada pemenuhan permintaan mancanegara sesuai pasar sasaran sebesar 90. Kedua hal di atas menyebabkan pantulan bola tennis PT. Nassau Sport Indonesia keras yaitu mengikuti selera dan permintaan pasar mancanegara. Sedangkan karakteristik masyarakat Indonesia berbeda dengan masyarakat dunia umumnya dan menganggap pantulan dari bola tennis PT. Nassau Sport Indonesia dirasakan terlalu keras saat digunakan.

  4. Lemahnya saluran distribusi pemasaran di wilayah barat

  Saluran distribusi pemasaran di wilayah barat dari PT. Nassau Sport Indonesia masih lemah. Wilayah tersebut meliputi Jabotabek dan Jawa Barat. Hal ini disebabkan untuk wilayah tersebut dikuasai oleh pesaing utama yaitu bola tennis merek Dunlop. Konsumen wilayah tersebut lebih menyukai merek Dunlop karena masyarakat menganggap kualitas bola tennis Dunlop lebih baik yaitu lentur dan tidak keras serta merek Dunlop yang sudah dikenal lama oleh konsumen.

  5. Kurang melakukan kegiatan promosi

  Promosi yang dilakukan oleh PT. Nassau Sport Indonesia hanya sebatas mensponsori turnamen atau pertandingan dari kalender PELTI. Untuk kegiatan promosi yang lain seperti melakukan iklan dimedia elektronik atau media cetak belum dilakukan karena membutuhkan biaya promosi yang besar. PT. Nassau Sport Indonesia belum memiliki anggaran khusus untuk promosi periklanan.

5.3.3. Peluang

  Peluang merupakan faktor yang berasal dari lingkungan dan jika perusahaan memanfaatkannya dapat menguntungkan bagi perusahaan. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan maka diperoleh beberapa peluang yang dapat dimanfaatkan oleh PT. Nassau Sport Indonesia dalam memasarkan bola tennis. Peluang tersebut antara lain ; (1) Peraturan Pemerintah tentang Standar

  Nasional Indonesia, (2) Kekuatan tawar-menawar pemasok dapat dikendalikan perusahaan, (3) Tidak ada produk pengganti, (4) Hambatan masuk industri yang besar, (5) Teknologi yang terus berkembang. Adapun penjelasan dari masing- masing peluang adalah sebagai berikut :

  1. Peraturan Pemerintah tentang Standar Nasional Indonesia

  Dengan adanya Peraturan Pemerintah RI nomor 102 tentang Standar Nasional Indonesia bisa menjadi peluang bagi PT. Nassau Sport Indonesia. Karena dalam peraturan tersebut mengatur standar produk yang dihasilkan di Indonesia termasuk bola tennis. Pada peraturan tersebut mengatur standar bola tennis yang akan dihasilkan perusahaan. Adanya peraturan tersebut bisa mengangkat citra dan nama bola tennis PT. Nassau Sport Indonesia. Bola tennis yang dihasilkan perusahaan telah mengikuti standar yang berlaku yaitu ITF, serta menunjukan bola tennis PT. Nassau Sport Indonesia sebagai produk berkualitas sesuai standar yang ditetapkan pemerintah.

  2. Kekuatan tawar-menawar pemasok dapat dikendalikan perusahaan

  PT. Nassau Sport Indonesia menjalin hubungan dan kerjasama yang baik dengan para pemasok. Hubungan tersebut terjalin atas dasar kesepakatan kedua belah pihak dan berlangsung dalam waktu yang lama. Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku dalam proses produksi, perusahaan tidak hanya mengandalkan satu pemasok. Perusahaan memiliki tiga perusahaan sebagai pemasok bahan baku. Hal itu dilakukan perusahaan untuk membandingkan dan mencari yang terbaik serta agar perusahaan tidak tergantung pada satu pemasok saja. Salah satu bentuk kerjasama yang sudah terjalin adalah kesepakatan pengiriman dan pembayaran yang fleksibel sesuai kondisi kedua belah pihak. Kondisi seperti ini menjadi peluang bagi PT. Nassau Sport Indonesia untuk mendapatkan bahan baku yang berkualitas sehingga tercipta produk yang berkualitas pula.

  3. Tidak ada produk pengganti

  Bola tennis adalah barang komplementer bukan barang substitusi. Kondisi tersebut bisa menjadi peluang bagi PT. Nassau Sport Indonesia, karena konsumen tidak dapat beralih ke produk lain yang dapat memberikan fungsi Bola tennis adalah barang komplementer bukan barang substitusi. Kondisi tersebut bisa menjadi peluang bagi PT. Nassau Sport Indonesia, karena konsumen tidak dapat beralih ke produk lain yang dapat memberikan fungsi

  4. Hambatan masuk industri yang besar

  Dalam industri bola tennis terdapat beberapa hambatan yang mempersulit perusahaan baru untuk memasuki industri. Faktor penghambat dalam industri bola tennis yaitu konsumen sudah percaya dan terbiasa menggunakan merek tertentu, untuk perusahaan baru dibutuhkan modal yang besar dan pengalaman tentang bola tennis serta skala ekonomi yang besar yang harus dijalani oleh pendatang baru. Dengan adanya faktor penghambat bisa menjadi peluang bagi PT. Nassau Sport Indonesia untuk mengembangkan pasar dan meningkatkan pangsa pasar.

  5. Teknologi yang terus berkembang

  Dengan adanya teknologi baru yang terus berkembang dapat menjadi peluang bagi PT. Nassau Sport Indonesia. Teknologi baru yang dapat menciptakan produk lebih baik dan berkualitas serta dapat diserap atau diadopsi oleh perusahaan. Teknologi saat ini yang sedang berkembang dalam industri bola tennis adalah Sistem Cooling. Sistem cooling digunakan untuk menetralisir bola yang dihasilkan menjadi lebih stabil dan lentur. Adanya teknologi baru dan perusahaan mampu meresponya terhadap teknologi tersebut bisa menjadi peluang bagi perusahaan untuk menciptakan produk yang lebih baik dan berkualitas.

5.3.4. Ancaman

  Ancaman merupakan faktor yang berasal dari luar perusahaan yang harus diatasi untuk mengurangi dampak yang merugikan bagi perusahaan. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan maka diperolah beberapa ancaman yang dihadapi PT. Nassau Sport Indonesia dalam memasarkan bola tennis. Ancaman yang dihadapi adalah sebagai berikut ; (1) Kekuatan tawar-menawar pembeli yang tinggi, (2) Pesaing utama Dunlop menguasai 80 pangsa pasar bola tennis di Indonesia, (3) Merek dan image Dunlop yang sudah dikenal luas, (4) Kondisi ekonomi dalam negeri, (5) Pasar bola tennis terbatas. Adapun penjelasan dari masing-masing ancaman adalah sebagai berikut :

  1. Kekuatan tawar-menawar pembeli yang tinggi

  Kekuatan tawar-menawar pembeli bagi PT. Nassau Sport Indonesia menjadi ancaman. Karena pembeli memiliki kekuatan tawar-menawar yang tinggi terhadap produk yang dihasilkan perusahaan. Pembeli memiliki kekuatan untuk memilih bola tennis yang akan digunakan serta membandingkan bola tennis yang dihasilkan PT. Nassau Sport Indonesia dengan bola tennis merek lain. Pembeli bisa mempengaruhi akan jenis atau tipe bola tennis yang dihasilkan perusahaan. Untuk mengantisipasi kekuatan pembeli yang tinggi PT. Nassau Sport Indonesia akan meluncurkan produk baru yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen.

  2. Pesaing utama Dunlop menguasai 80 pangsa pasar bola tennis di Indonesia

  Bagi PT. Nassau Sport Indonesia ancaman yang jelas ada dihadapan adalah pesaing utama Dunlop. Dunlop merupakan bola tennis yang dihasilkan PT. Dunlop Slazenger Indonesia. Bola tennis Dunlop menguasai pasar bola tennis di Indonesia sebesar 80. Pangsa pasar yang dikuasai Dunlop sangat besar menunjukan kekuatan yang dimiliki Dunlop besar pula baik dari segi kualitas produk, distribusi pemasaran maupun image produk yang sudah terkenal. Untuk mengatasi ancaman dari pesaing utama, PT. Nassau Sport Indonesia harus melakukan pengembangan produk dan pasar.

  3. Merek dan image Dunlop yang sudah dikenal luas

  Ancaman yang datang dari pesaing utama Dunlop tidak hanya dalam hal pangsa pasar, juga mengenai merek dan image Dunlop yang sudah dikenal luas. Konsumen lebih mengenal bahwa bola tennis yang baik adalah Dunlop dan konsumen telah terbiasa menggunakannya. Di samping itu bola tennis Dunlop memiliki saluran distribusi yang baik dan luas sehingga mampu menjangkau konsumen saat membutuhkan. Ancaman yang datang pada PT. Nassau Sport Indonesia harus diatasi dengan melakukan promosi untuk memperkenalkan dan menyebarluaskan bola tennis PT. Nassau Sport Indonesia kepada konsumen.

  4. Kondisi ekonomi dalam negeri

  Kondisi ekonomi dalam negeri yang belum stabil bisa menjadi ancaman yang sewaktu-waktu bisa muncul dan terjadi. Beberapa variabel Kondisi ekonomi dalam negeri yang belum stabil bisa menjadi ancaman yang sewaktu-waktu bisa muncul dan terjadi. Beberapa variabel

  5. Pasar bola tennis terbatas

  Pasar untuk bola tennis untuk di Indonesia bisa dikatakan terbatas karena produk yang diperjual-belikan bukan produk massal yang digunakan secara terus-menerus oleh masyarakat tetapi produk yang digunakan pada saat- saat tertentu. Di samping itu konsumen yang dituju adalah masyarakat kelas menengah ke atas yang kebutuhan dasar mereka telah terpenuhi. Mereka menjadikan olehraga tennis sebagai bagian dari gaya hidup. Di Indonesia sendiri masyarakat yang berada pada kelas ekonomi menengah ke atas yang menyukai dan menggeluti olahraga tennis masih terbatas. Olahraga tennis tidak seperti olahraga sepak bola yang memasyarakat dan massal.

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63