Tahap Pencocokan

5.4.2. Tahap Pencocokan

  Tahap pencocokan adalah tahap untuk perumusan strategi berdasarkan hasil analisis dan identifikasi akan kondisi lingkungan internal dan eksternal perusahaan yang telah terkumpul. Pada tahap pencocokan model yang akan digunakan dalam perumusan strategi adalah matriks SWOT dan matriks Internal Eksternal (IE).

1. Matriks SWOT

  Matriks SWOT disusun berdasarkan hasil identifikasi faktor internal dan eksternal perusahaan yang menggambarkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan serta peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan. Kombinasi dari faktor internal dan eksternal perusahaan disusun secara sistematis dan terstruktur sehingga menghasilkan empat macam strategi. Strategi yang terbentuk yaitu strategi S-O, S-T, W-O dan S-T. Strategi yang dihasilkan dari matriks SWOT dapat dilihat pada Tabel 19.

  Penjelasan yang lebih rinci mengenai strategi yang dihasilkan dari matriks SWOT yaitu kombinasi faktor internal yang menggambarkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan dengan faktor eksternal yang menggambarkan peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan, adalah sebagai berikut : Penjelasan yang lebih rinci mengenai strategi yang dihasilkan dari matriks SWOT yaitu kombinasi faktor internal yang menggambarkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan dengan faktor eksternal yang menggambarkan peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan, adalah sebagai berikut :

  Strategi S-O adalah strategi yang menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk meraih peluang-peluang yang ada di luar perusahaan. Strategi S-O yang dihasilkan adalah Brand Image Strategy yakni mensponsori turnamen bergengsi bertaraf nasional untuk meningkatkan brand awareness serta beriklan di media yang tepat. Langkah yang dapat dilakukan perusahaan yaitu :

  1. Mensponsori turnamen tennis yang diadakan di Indonesia dengan memasang papan reklame yang berlogo Nassau sehingga dapat menjangkau audies lebih luas.

  2. Memasang profil perusahaan pada majalah olahraga sebagai sarana untuk berpromosi.

  3. Bekerjasama dengan pemain tennis nasional untuk dijadikan simbol dari bola tennis Nassau.

  Strategi ini dilakukan dengan menggunakan kekuatan dari bola tennis PT. Nassau Sport Indonesia dan memanfaatkan peluang yang ada. Kekuatannya berupa produk berkualitas dan berstandar internasional serta tipe bola yang dihasilkan beragam. Kekuatan di atas dapat menciptakan citra merek yang positif dan mengangkat nama perusahaan. Hubungan baik dengan PELTI serta agen atau toko terus dipertahankan karena sebagai sarana untuk berpromosi dan mendekatkan diri dengan konsumen.

  Peluang yang ada berupa Peraturan Pemerintah tentang Standar Nasional Indonesia dan teknologi yang terus berkembang dapat dimanfaatkan perusahaan untuk menciptakan citra merek bola tennis PT. Nassau Sport Indonesia. Kondisi di atas dapat menunjukkan sebagai produk yang telah sesuai dengan standar yang dikeluarkan pemerintah dan produk dengan teknologi yang canggih dan modern.

b. Strategi S-T (Strength-Threath)

  Strategi S-T adalah strategi yang menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman- ancaman yang berasal dari luar perusahaan. Strategi S-T yang dihasilkan adalah Market Development Strategy yakni meningkatkan pangsa pasar Strategi S-T adalah strategi yang menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman- ancaman yang berasal dari luar perusahaan. Strategi S-T yang dihasilkan adalah Market Development Strategy yakni meningkatkan pangsa pasar

  1. Memasuki wilayah-wilayah yang belum dijangkau oleh pesaing dengan mengoptimalkan saluran distribusi.

  2. Memasuki sekolah-sekolah tennis untuk melakukan kerjasama dengan pengajar atau pelatih tennis.

  Strategi ini diambil dengan dasar pada kekuatan yang ada dan ancaman yang dihadapi. Segmentasi dan targeting yang jelas serta saluran distribusi pemasaran ditiga wilayah memberikan kekuntungan bagi bola tennis PT. Nassau Sport Indonesia dalam memasuki pasar dan menjangkau konsumen. Mempertahankan hubungan baik yang telah terjalin dengan PELTI serta agen atau toko sebagai sarana untuk mendukung kegiatan pemasaran dari perusahaan.

  Strategi ini dilakukan untuk menghindari atau meminimalkan ancaman yang ada. Ancaman tersebut yakni pesaing utama Dunlop yang menguasai pangsa pasar bola tennis di Indonesia, merek dan image Dunlop yang sudah dikenal luas dan pasar bola tennis yang terbatas. Dengan adanya strategi ini diharapkan ancaman yang dapat merugikan bagi perusahaan dapat teratasi sehingga pangsa pasar dari bola tennis PT. Nassau Sport Indonesia dapat meningkat.

c. Strategi W-O (Weakness-Opportunity)

  Strategi W-O adalah strategi yang dilakukan dengan memperkecil kelemahan internal perusahaan dan memanfaatkan peluang-peluang yang ada di luar perusahaan. Startegi W-O yang dihasilkan adalah Product Development Strategy yakni menciptakan produk yang berkualitas dengan melakukan inovasi yang berkelanjutan melalui penggunaan bahan baku yang baik dan teknologi yang canggih. Langkah yang dapat dilakukan perusahaan yaitu :

  1. Menciptakan bola tennis yang sesuai dengan karakteristik dan selera masyarakat Indonesia.

  2. Penerapan teknologi baru untuk mendukung program perusahaan dalam menciptakan bola tennis yang berkualitas.

  Strategi ini dilakukan untuk memperkecil atau mengurangi kelemahan yang dimiliki oleh bola tennis PT. Nassau Sport Indonesia dan memanfaatkan peluang yang ada. Kelemahan tersebut adalah pantulan bola tennis yang keras merupakan kelemahan yang membuat produknya kalah bersaing dengan pesaingnya. Untuk mengatasi kondisi di atas perusahaan perlu menciptakan bola tennis yang memiliki kualitas sesuai yang diharapkan konsumen.

  Strategi ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan peluang yang ada pada perusahaan. Kekuatan tawar-menawar pemasok yang dapat terkendali dapat menguntungkan bagi perusahaan karena perusahaan memiliki posisi tawar yang tinggi untuk mendapatkan bahan baku yang baik dalam menciptakan produk yang berkualitas. Tidak ada produk pengganti dapat menjadi peluang karena bola tennis menjadi satu-satunya pilihan konsumen untuk memenuhi kebutuhan dalam olahraga tennis. Teknologi yang terus berkembang dan perusahaan dapat meresponnya dapat mendukung perusahaan dalam menciptakan produk yang berkualitas.

d. Strategi W-T (Weakness-Threath)

  Strategi W-T adalah strategi untuk bertahan dengan cara mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman. Strategi W-T yang dihasilkan adalah Market Penetration Strategy yakni melakukan kegiatan promosi yang intensif dan efektif serta mengoptimalkan saluran distribusi dengan tujuan menciptakan image bulding dan meningkatkan pangsa pasar. Langkah yang dapat dilakukan perusahaan yaitu :

  1. Menganggarkan biaya promosi yang proporsional untuk mendukung kegiatan pemasaran perusahaan.

  2. Meningkatkan layanan kualitas kepada konsumen dan pemberian reward kepada toko atau agen yang menjual bola tennis Nassau.

  3. Mengikuti pameran-pameran olahraga khususnya olahraga tennis.

  Strategi ini dilakukan untuk meminimalkan kelemahan yang dimiliki bola tennis PT. Nassau Sport Indonesia dan mengurangi dampak negatif dari ancaman yang ada. Melalui strategi penetrasi pasar kelemahan yang ada Strategi ini dilakukan untuk meminimalkan kelemahan yang dimiliki bola tennis PT. Nassau Sport Indonesia dan mengurangi dampak negatif dari ancaman yang ada. Melalui strategi penetrasi pasar kelemahan yang ada

  Tabel 19. Analisis Matriks SWOT Bola Tennis PT. Nassau Sport Indonesia

  Kekuatan (S) : Kelemahan (W) :

  Faktor Internal

  1. Segmentasi dan targeting

  1. Posisi kompetitif dalam

  perusahaan jelas

  pasar belum ditetapkan

  2. Produk berkualitas dan

  perusahaan

  berstandar internasional

  2. Merek bola tennis PT.

  3. Tipe bola yang dihasilkan

  Nassau Sport Indonesia

  beragam

  belum dikenal luas

  4. Memiliki saluran distribusi

  3. Pantulan bola tennis yang

  pemasaran di tiga wilayah

  keras

  5. Hubungan baik dengan agen

  4. Lemahnya saluran distribusi

  atau toko

  pemasaran di wilayah barat

  Faktor Eksternal

  6. Hubungan baik dengan

  5. Kurang melakukan kegiatan

  PELTI

  promosi

  Peluang (O) :

  Strategi S-O

  Strategi W-O

  1. Peraturan pemerintah tentang Standar Nasional

  2. Kekuatan tawar-menawar

  Brand Image Strategy :

  Product Development Strategy

  pemasok dapat

  Mensponsori turnamen

  Menciptakan produk yang

  dikendalikan perusahaan

  bergengsi bertaraf nasional

  berkualitas dengan melakukan

  3. Tidak ada barang

  untuk meningkatkan brand

  inovasi yang berkelanjutan

  pengganti

  awareness serta beriklan di

  melalui penggunaan bahan baku

  4. Hambatan masuk industri

  media yang tepat.

  yang baik dan teknologi yang

  yang besar

  canggih.

  5. Teknologi yang terus berkembang

  Ancaman (T) :

  Strategi S-T

  Strategi W-T

  1. Kekuatan tawar-menawar pembeli yang tinggi

  S1, S4, S5, S6, T2, T3,T5

  W1, W2, W4, W5, T2, T3, T5

  2. Pesaing utama Dunlop menguasai 80 pangsa

  Market Development Strategy :

  Market Penetration Strategy :

  pasar bola tennis di

  Meningkatkan pangsa pasar

  Melakukan kegiatan promosi

  Indonesia

  dengan membidik pasar pemain

  yang intensif dan efektif serta

  3. Merek dan image Dunlop

  pemula melalui optimalisasi

  mengoptimalkan saluran

  sudah dikenal luas

  saluran distribusi dan terus

  distribusi dengan tujuan

  4. Kondisi ekonomi dalam

  mempertahankan hubungan

  menciptakan image bulding dan

  negeri

  baik dengan PELTI dan

  meningkatkan pangsa pasar.

  5. Pasar bola tennis terbatas

  agentoko.

2. Matriks Internal Eksternal (IE)

  Matriks IE disusun berdasarkan kondisi lingkungan internal dan eksternal perusahaan yang digabungkan dari matriks IFE dan EFE. Berdasarkan hasil analisis faktor internal menggunakan matriks IFE diperoleh skor terbobot sebesar 3,104. Sedangkan hasil analisis faktor eksternal menggunakan matriks EFE diperoleh skor terbobot sebesar 2,562. Mengacu dari dua nilai tersebut PT. Nassau Sport Indonesia dalam memasarkan bola tennis menempati posisi pada sel IV. Strategi yang dapat diambil dari posisi sel adalah Strategi Grow and Build berupa strategi intensif (market penetration, market development dan product development) dan strategi terintegrasi (backward integration, forward integration dan horizontal integration).

  Skor Total IFE

  4.0 Kuat 3.0 Rata–rata 2.0 Lemah 1.0

  Total Sedang

  Gambar 3. Matriks Internal Eksternal (IE)

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63