110 | Frederick Engels

110 | Frederick Engels

wilayah banyak suku. Dan orang-orang zaman itu jelas cukup pintar – baik para peternak maupun pelanggan mereka– untuk tidak memberitahukan waktu-kerja yang dikerahkannya tanpa suatu kesetaraan di dalam barter. Sebaliknya, semakin dekat orang-orang itu dengan keadaan produksi barang-dagangan primitif –para orang Rusia dan Ori- ental (orang Timur) misalnya– semakin banyak waktu yang masih mereka buang-buang dewasa ini, untuk memeras, lewat tawar-menawar yang alot dan berkepanjangan, kompensasi sepenuhnya bagi waktu-kerja mereka yang dikerahkan untuk sebuah produk.

Berawal dengan penentuan nuilai dengan waktu-kerja ini, seluruh produksi barang-dagangan berkembang, dan dengannya hubungan- hubungan yang beraneka-ragam di mana berbagai aspek hukum nilai menyatakan/menegaskjan diri, seperti yang dilukiskan dalam bagian pertama Vol.I dari Capital; yaitu, khususnya, kondisi yang dengannya hanya kerja merupakan pencipta-nilai. Ini merupakan kondisi-kondisi yang menyatakan diri tanpa memasuki kesadaran para peserta/partisipan dan yang sendiri hanya dapat diabstraksikan dari praktek keseharian melalui penelitian teoritis yang menuntut banyak kerja; yang bertindak, oleh karenanya, bagaikan hukum-hukum alam, seperti yang dibuktikan oleh Marx sebagai keharusan dari sifat produksi barang-dagangan. Kemajuan paling penting dan paling tajam adalah peralihan pada uang logam/metalik, yang konsekuensinya, namun, yalah bahwa penentuan nilai dengan waktu-kerja tidak lagi tampak di permukaan pertukaran barang-dagangan. Dari sudut-pandang praktikal, uang telah menjadi ukuran menentukan dari nilai, lebih-lebih dengan masuknya barang- barang dagangan ke dalam perdagangan menjadi semakin bervariasi, semakin pula mereka datang dari negeri-negeri jauh, dan, oleh karenanya, semakin berkurang waktu-kerja yang diperlukan bagi produksi mereka yang dapat diperiksa/dicek. Uang itu sendiri lazimnya mula-mula datang dari negeri-negeri asing; bahkan ketika logam-logam mulia diperoleh di dalam negeri, para petani dan tukang untuk sebagian tidak mampu menaksir kerja yang dikerahkan di dalamnya, dan sebagian lagi kesadaran mereka sendiri mengenai sifat pengukur-nilai dari kerja telah menyuram/kabur oleh kebiasaan berhitung dengan uang; dalam pikiran rakyat umum uang telah mulai mewakili nilai mutlak.

Tentang Das Kapital Marx | 111

Singkat kata: hukum nilai Marxian pada umumnya berlaku, sejauh hukum-hukum ekonomi itu memang berlaku, untuk seluruh periode produksi barang-dagangan sederhana, yaitu, hingga saat yang tersebut terakhir itu mengalami suatu modifikasi melalui munculnya bentuk produksi kapitalis. Hingga saat itu harga-harga bergravitasi ke arah nilai- nilai yang ditetapkan menurut hukum Marxian dan berayun sekitar nilai- nilai itu, sehingga semakin penuh berkembangnya produksi barang- dagangan sederhana, semakin lama harga-harga rata-rata tidak terinterupsi untuk periode-periode lama oleh gangguan-gangguan eksternal yang dahsyat bertepatan dengan nilai-nilai di dalam suatu marjin yang tiada berarti. Demikian hukum nilai Marxian mempunyai kesahihan ekonomi secara umum selama suatu periode yang berlangsung dari awal pertukaran, yang mentransformasi produk-produk menjadi barang-dagangan, hinga abad ke XV zaman sekarang. Tetapi pertukaran barang-barang dagangan telah ada sejak waktu sebelum sejarah tertulis, yang di Mesir berarti mundur ke setidak-tidaknya 2.500 Sebelum Masehi, dan barang 5.000 tahun Sebelum Masehi, dan di Babilon pada 4.000 Sebelum Masehi, bahkan barangkali 6.000 Sebelum Masehil; dengan demikian hukum nilai telah berlaku selama suatu periode dari lima hingga tujuh ribu tahun. Dan sekarang mari kita mengagumi ketuntasan Mr. Loria, yang menyebutkan nilai umumnya dan secara langsung berlaku (sahih) selama periode ini suatu nilai jang tidak pernah atau dapat diperoleh bagi barang-barang dagangan, dan yang dengannya tiada seorang ahli ekonomi –yang memiliki sepercikpun akal sehat– akan merepotkan dirinya!

Hingga kini kita belum menyebutkan sang saudagar. Untuk sementara kita dapat menyimpan pertimbangan intervensinya, ketika kita beralih pada transformasi produksi barang-dagangan sederhana ke produksi barang-dagangan kapitalis. Sang saudagar merupakan unsur revolusioner dalam masyarakat ini, di mana segala sesuatu lainnya dalam keadaan stabil, stabil , seakan, melalui pewarisan; di mana sang petani tidak hanya memperoleh sebidang tanahnya (hide of land = sebidang tanah/ antara 10 – 120 acre [1 acre = 4.840 m²]), tetapi juga statusnya sebagai seorang pemilik-bebas, sebagai seorang petani atau sahaya bebas-sewa yang terpesona, dan pengrajin kota yang pekerjaan dan hak-hak istimewa

Dokumen yang terkait

Strategi Pemenangan Pilkada Langsung di Kota Batu Periode 2012-2017 (Studi Tentang Strategi Pemenangan Pilkada Langsung Pasangan Calon Edi Rumpoko Dan Punjul Santoso)

2 49 40

MANAJEMEN SIARAN PADA VOICE OF AMERICA (VOA) INDONESIA (Studi Tentang Pengolahan dan Penyebaran Program Acara Radio dan Televisi Oleh VOA Indonesia)

3 48 23

PEMAKNAAN MAHASISWA PENGGUNA AKUN TWITTER TENTANG CYBERBULLY (Studi Resepsi Pada Mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2010 Atas Kasus Pernyataan Pengacara Farhat Abbas Tentang Pemerintahan Jokowi - Ahok)

2 85 24

GANGGUAN PICA(Studi Tentang Etiologi dan Kondisi Psikologis)

4 75 2

Dari Penangkapan Ke Budidaya Rumput Laut: Studi Tentang Model Pengembangan Matapencaharian Alternatif Pada Masyarakat Nelayan Di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur

2 37 2

Pandangan Islam Tentang politik pendidikan

0 29 69

Eksistensi Diri Penari Jaipong di Kota Sukabumi (Studi Deskriptif Tentang Eksistensi Diri Penari Jaipong di Kota Sukabumi)

4 40 1

Konstruksi Makna Gaya Blusukan (studi Fenomenologi Tentang Konstruksi Makna Gaya Blusukan Gubenur Joko Widodo Bagi Masyarakat Jakarta Pusat)

1 65 112

Pengaruh Implementasi Kebijakan Tentang Sistem Komputerisasi Kantor Pertahanan (KKP) Terhadap Kualitas Pelayanan Sertifikasi Tanah Di Kantor Pertanahan Kota Cimahi

24 81 167

Perlindungan Hukum Terhadap Anak Jalanan Atas Eksploitasi Dan Tindak Kekerasan Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia Jo Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak

1 15 79