Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja dan Pengukuran Kinerja Pengaruh Job Discription Terhadap Kinerja Pegawai

3.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja dan Pengukuran Kinerja

Kinerja karyawan dipengaruhi oleh sejumlah faktor antara lain : Menurut Sutermeister 1999 terdiri dari motivasi, kemampuan, pengetahuan, keahlian, pendidikan, pengalaman, pelatihan, minat, sikap kepribadian kondisi-kondisi fisik dan kebutuhan fisiologis, kebutuhan sosial dan kebutuhan egoistik. Kelompok variabel organisasi menurut Gibson 1987 terdiri dari variabel sumber daya, kepemimpinan, imbalan, struktur dan desain pekerjaan. Menurut Kopelman 1986, variabel imbalan akan berpengaruh terhadap variabel motivasi, yang pada akhirnya secara langsung mempengaruhi kinerja individu. Penelitian Robinson dan Larsen 1990 terhadap para pegawai penyuluh kesehatan pedesaan di Columbia menunjukkan bahwa pemberian imbalan mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap kinerja pegawai dibanding pada kelompok pegawai yang tidak diberi. Menurut Mitchell dalam Timpe 1999, motivasi bersifat individual, dalam arti bahwa setiap orang termotivasi oleh berbagai pengaruh hingga berbagai tingkat. Mengingat sifatnya ini, untuk peningkatan kinerja individu dalam organisasi, menuntut para manajer untuk mengambil pendekatan tidak langsung, menciptakan motivasi melalui suasana organisasi yang mendorong para pegawai untuk lebih propduktif. Suasana ini tercipta melalui pengelolaan faktor-faktor organisasi dalam bentuk pengaturan sistem imbalan, struktur, desain Universitas Sumatera Utara pekerjaan serta pemeliharaan komunikasi melalui praktek kepemimpinan yang mendorong rasa saling percaya.

3.7 Pengaruh Job Discription Terhadap Kinerja Pegawai

Yang pertama kali ketika seseorang diterima bekerja di suatu instansi maka pastilah yang paling utama yang dia inginkan adalah job description atau apakah tugas dan tanggung jawab yang harus dia pegang sebagai seorang pegawai. Hal ini terjadi supaya pegawai tersebut tahu apa yang menjadi tujuan dan fokus dia bekerja di instansi tersebut sehingga hasil kerjanya menjadi baik dan terarah. Hal ini sangat penting sekali perlu dipahami sebagai seorang pegawai sebab dengan job description yang jelas maka pekerjaan- pekerjaan yang dilakukanpun akan jelas dan akan menjadi lebih efisien dan efektif apa yang dilakukan. Di dalam job description kita bukan hanya menjadi mengetahui tentang tugas dan tanggung jawab kita sesuai dengan posisi atau jabatan yang kita pegang namun kita juga menjadi tahu siapa atasan kita dan siapa bawahan kita. Pastinya memang akan ada beberapa kendala yang dihadapi juga kalau seorang pegawai hanya menguasai job descriptionnya saja sehingga pegawai tersebut tidak boleh dimintakan tolong oleh departemen yang lain jika ada pekerjaan yang perlu bantuan dari departemen lainnya. Memang ini merupakan suatu keuntungan untuk departemen yang lain namun di satu sisi memang sumber daya manusia di dalam unit departemen Universitas Sumatera Utara tersebutlah yang harus benar-benar mengefisienkan pekerjaan yang ada dan bagaimana cara atasan tersebut mengaturnya bisa dengan cara kerja team sehingga pekerjaanpun dapat terselesaikan dengan baik. Dengan demikian sekalipun seseorang sudah memiliki job description masing-masing namun jika rekan kerja di satu departemen yang sama membutuhkan bantuan sekalipun berbeda job description maka hal ini masih boleh-boleh saja dibantu dikarenakan masih dianggap sejalan dan berhubungan. Oleh sebab itu Job Description yang kita miliki bisa menjadi lebih efektif dan efisien bila kita bekerja dalam satu team

3.8 Struktur Organisasi Bagian Keuangan