Dasar Pendidikan Akhlak

4. Dasar Pendidikan Akhlak

Islam merupakan agama yang sempurna, sehingga setiap ajaran yang ada dalam Islam memiliki dasar pemikiran, begitu pula dengan pendidikan akhlak. Adapun yang menjadi dasar pendidikan akhlak adalah Alquran dan Al-Hadis,

55 Mahmud Yunus, Tafsir Qur’an Karim, (Jakarta: PT. Mahmud Yunus Wa Dzurriyyah, 2011), h. 403 55 Mahmud Yunus, Tafsir Qur’an Karim, (Jakarta: PT. Mahmud Yunus Wa Dzurriyyah, 2011), h. 403

Artinya: Hai anakku, Dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan Bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuhlm. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. 56 (QS. Luqma> n [31]: 17.18 )

Tafsirnya : Janganlah engkau berlaku sombong terhadap manusia, karena biasanya orang yang sombong itu, bila ia berhadapan dengan manusia ia memalingkan pipinya (mukanya), seolah-olah ia tidak suka berhadapan dengan mereka, karena ia berbangsa mulia, dan orang lain terpandang rendah olehnya. 57

Artinya : Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. (QS. Ali-Imran : 110).

Mengingat kebenaran Alquran dan Al-Hadis adalah mutlak, maka setiap ajaran yang sesuai dengan Alquran dan Al-Hadis harus dilaksanakan dan apabila bertentangan maka harus ditinggalkan. Dengan demikian berpegang teguh kepada Alquran dan Sunah Nabi akan menjamin seseorang terhindar dari kesesatan.

56 Mahmud Junus, Tarjamah Al-Qur’an Al-Karim, Bandung: Al-Ma’arif, Cet. IX, 1990), h. 372 57

Mahmud Yunus, Tafsir Qur’an Karim, (Jakarta: PT. Mahmud Yunus Wa Dzurriyyah, 2011), h. 605

Sebagaimana Hadis Rasul yang diriwayatkan dari Abu>H} urairah: “Dikabarkan dari Abu> Bakar bin Ish}ak al-Fakih diceritakan dari

Muhammad bin ‘Isa bin Sakr al-Was} hit} i diceritakan dari ‘Umar dan D} habi diceritakan dari S} ha> lih bin Mu> sa ath-T} halah} i dari Abdul Aziz bin Ra> fi dari putra S} halih dari Abu>H} urairah r.a ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: Aku tinggalkan pada kalian dua (pusaka), kamu tidak akan tersesat setelah (berpegang) pada keduanya, yaitu Kitab Allah dan SunahKu dan tidak akan tertolak oleh haud} h.” (HR. Hakim).

Sebagaimana telah disebutkan bahwa selain Alquran, yang menjadi sumber pendidikan akhlak adalah Hadis. Hadis adalah segala sesuatu yang yang disandarkan kepada Nabi Muhammad Saw baik berupa perkataan, perbuatan, pernyataan (taqrir) dan sebagainya. Ibn Taimi> yah memberikan batasan, bahwa yang dimaksud Hadis adalah sesuatu yang disandarkan kepada Rasulullah Saw sesudah beliau diangkat menjadi Rasul, yang terdiri atas perkataan, perbuatan, dan taqrir . Dengan demikian, maka sesuatu yang disandarkan kepada beliau sebelum beliau menjadi Rasul, bukanlah Hadis. Hadis memiliki nilai yang tinggi setelah Alquran, banyak ayat Alquran yang mengemukakan tentang kedudukan Nabi Muhammad Saw sebagai Rasul-Nya. Oleh karena itu, mengikuti jejak Rasulullah Saw sangatlah besar pengaruhnya dalam pembentukan pribadi dan watak sebagai seorang Muslim sejati.

Dari ayat serta Hadis tersebut di atas dapat dipahami bahwa ajaran Islam serta pendidikan akhlak mulia yang harus diteladani agar menjadi manusia yang hidup sesuai dengan tuntutan syariat, yang bertujuan untuk kemashlahatan serta kebahagiaan umat manusia. Sesungguhnya Rasulullah Saw adalah contoh serta Dari ayat serta Hadis tersebut di atas dapat dipahami bahwa ajaran Islam serta pendidikan akhlak mulia yang harus diteladani agar menjadi manusia yang hidup sesuai dengan tuntutan syariat, yang bertujuan untuk kemashlahatan serta kebahagiaan umat manusia. Sesungguhnya Rasulullah Saw adalah contoh serta

“Dari Abu> H} urairah r.a ia berkata, Rasulullah Saw bersabda: Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik budipekertinya.” (HR. Ahmad). 58