Ringkasan KEDELAI_DOKUMEN ORIENTASI CLUSTER PENELITIAN

I. Ringkasan

Indonesia merupakan salah satu negara yang tingkat konsumsi dan kebutuhan kedelainya tinggi. Kacang-kacangan seperti kedelai dapat menyumbang banyak protein dan zat gizi bagi masyarakat. Produk olahan kedelai, seperti tempe, tahu, kecap, tauco, susu kedelai, dan taoge merupakan menu penting dalam pola konsumsi sebagian besar masyarakat Indonesia, terutama sebagai sumber protein yang relatif murah harganya. Kandungan protein pada biji kedelai sekitar 40, selain itu juga menghasilkan minyak bebas kolesterol sebesar 20, juga kaya akan kandungan asam amino, vitamin, mineral dan lemak. Oleh karena itu, ke depan proyeksi kebutuhan kedelai akan meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat tentang makanan sehat. Meningkatnya kebutuhan dan permintaan kedelai baik untuk konsumsi maupun industri, tidak diimbangi dengan peningkatan produksinya. Salah satu faktor yang menentukan tingkat produksi adalah luas areal tanam. Penurunan luas areal tanam menyebabkan produksi kedelai Indonesia akan mengalami penurunan pula BPS, 2012. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan kedelai yang tidak bisa dipenuhi dalam negeri, maka dilakukan impor. Untuk mendukung upaya peningkatan produksi dan menekan impor kedelai tidak hanya dengan perluasan wilayah tanam, tetapi juga penggunaan varietas unggul. Varietas unggul merupakan salah satu syarat penting dalam mencapai peningkatan produksi kedelai. Varietas kedelai unggul adalah yang berdaya hasil tinggi serta beradaptasi luas. Untuk mendapatkan varietas unggul salah satunya melalui perakitan varietas baru. Perakitan varietas unggul baru kedelai dapat diarahkan pada daya hasil tinggi dan sesuai dengan preferensi konsumen dan industri. Selain itu, mengingat pentingnya kandungan gizi dari biji kedelai, maka diperlukan adanya perbaikan dan peningkatan kualitas dan kuantitasnya. Salah satu kendala peningkatan produksi kedelai adalah tidak tersedianya benih kedelai yang bermutu tinggi setiap saat, sehingga masih banyak petani yang menggunakan benih dengan kualitas rendah. Secara nasional penggunaan benih kedelai bersertifikat masih rendah. Terjaminnya tersedianya benih bermutu tinggi setiap musim tanam dapat ditempuh 239 melalui teknologi produksi benih dan teknologi penyimpanan benih yang tepat. Selain itu aplikasi teknik budidaya tanaman belum dilakukan secara utuh. Teknik pengolahan lahan, pemberian pupuk berimbang, tersedianya air secara cukup dan pengendalian hama penyakit secara terpadu merupakan pendukung tercapainya potensi hasil suatu kultivar unggul. Dengan demikian pencapaian produksi kedelai Indonesia dapat segera tercapai, sehingga dapat mengurangi impor kedelai. Penelitian ini dalam jangka pendek bertujuan untuk melakukan beberapa uji dan kajian dari berbagai disiplin ilmu dan mendaftarkan galur- galur baru terseleksi untuk proses pelepasan varietas tanaman dan HKI PVT. Dalam jangka panjang bertujuan untuk mendukung program pemerintah mengupayakan swasembada kedelai tahun 2015 dan menyediakan kedelai varietas baru berdaya hasil tinggi dan sesuai dengan preferensi konsumen dan industri yang tahan cekaman biotik maupun abiotik. 240

II. Pendahuluan