Program Pembelajaran Individual PPI

13 Model Kurikulum bagi Peserta Didik yang Mengalami Kesulitan Belajar-2007 29

H. Program Pembelajaran Individual PPI

Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa Program pembelajaran individual dirancang dan dilaksanakan pada peserta didik secara individual. Berikut ini tahapan-tahapan dalam membuat PPI. 1. Membuat deskripsi kasus Guru membuat deskripsi mengenai kondisi peserta didik berkesulitan belajar, yang berisi kemampuan peserta didik dalam akademik maupun non akademik serta kesulitan peserta didik baik dalam pembelajaran yang berhubungan dengan membaca, menulis, maupun berhitung. 2. Langkah-langkah penyusunan PPI a. Menentukan kemampuan siswa saat ini. Dalam hal ini perlu dilihat kelebihan dan kekurangan anak dalam membaca, menulis, dan berhitung. b. Setelah itu menentukan tujuan jangka panjang dan jangka pendek yang ingin dicapai untuk anak tersebut. c. Memilih strategi dan setting pembelajaran yang paling sesuai dengan kelebihan-kekurangan anak dan tujuan yang ingin dicapai. d. Merinci langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. e. Memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk anak agar dapat mencapai tujuan jangka pendeknya. f. Menguraikan prosedur evaluasi sejalan dengan pencapaian tujuan. 13 Model Kurikulum bagi Peserta Didik yang Mengalami Kesulitan Belajar-2007 30

BAB V PENUTUP

Pelayanan bagi peserta didik berkesulitan belajar sudah banyak dilakukan, tetapi pelayanan tersebut belum teradministrasikan dengan baik. Pelayanan umumnya bersifat insidental dan belum tertuang dalam dokumen kurikulum sekolah. Hal ini menyebabkan layanan yang diberikan kepada peserta didik berkesulitan belajar belum optimal. Oleh karena itu dengan dikembangkannya model kurikulum ini diharapkan peserta didik berkesulitan belajar di sekolah dapat terlayani kebutuhan pendidikannya. Model pengembangan kurikulum untuk peserta didik berkesulitan belajar ini bisa dijadikan acuan untuk mengembangkan program pembelajaran bagi peserta didik berkesulitan belajar di SDMI. Sekolah dapat mengembangkan lebih lanjut model ini sesuai dengan kondisi masing-masing. Model kurikulum ini bukanlah satu-satunya model yang harus digunakan sekolah. Dalam hal ini sekolah memiliki keleluasaan untuk mengembangkan sendiri sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik. Terlebih dalam hal metode atau strategi pembelajaran. Karena tidak ada metode atau strategi yang salah atau benar, yang ada adalah metodestrategi yang tepat atau tidak tepat.