13 Model Kurikulum bagi Peserta Didik yang Mengalami Kesulitan Belajar-2007 12
BAB III MODEL KURIKULUM BAGI PESERTA DIDIK BERKESULITAN BELAJAR
A. Pendahuluan Identitas SekolahLembaga
Berisi mengenai profil sekolah, memuat nama, alamat, dan bila perlu sejarah berdirinya sekolah.
B. Perumusan Visi, Misi, Tujuan
Berisi visi, misi dan tujuan sekolah •
Visi Memuat sasaran yang akan dicapai pada tingkat satuan pendidikan. Visi
mengarah pada pemberian layanan kebutuhan peserta didik berkesulitan belajar. •
Misi Memuat langkah-langkah untuk mewujudkan visi dengan memberikan layanan
secara umum dengan memperhatikan peserta didik berkesulitan belajar. •
Tujuan Satuan Pendidikan Tujuan Pendidikan Nasional tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional yaitu bahwa “pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Mahaesa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab Pasal 3”.
1. Tujuan Umum
Disesuaikan dengan tujuan institusional tujuan tingkat satuan pendidikan 2.
Tujuan Khusus Disesuaikan dengan tujuan masing-masing mata pelajaran dengan
memperhatikan hambatan yang dialami peserta didik berkesulitan belajar yang berfokus pada tujuan pencapaian kompetensi.
C. Struktur dan Muatan Kurikulum
, meliputi:
1. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan
kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar
yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan
standar kompetensi lulusan. Muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian integral dari struktur kurikulum pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah. Struktur kurikulum SDMI disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan
standar kompetensi mata pelajaran.
13 Model Kurikulum bagi Peserta Didik yang Mengalami Kesulitan Belajar-2007 13
2. Muatan Kurikulum
Terdiri dari: •
Mata Pelajaran meliputi Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia,
Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam IPA, Ilmu Pengetahuan Sosial IPS, Seni Budaya dan Keterampilan, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan yang dikembangkan ke dalam silabus berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Untuk kelas I, II, dan III mata pelajaran diajarkan secara terpadutematik. Sedangkan pada kelas IV, V, dan VI mata pelajaran diajarkan berdiri sendiri.
• Muatan Lokal
Disesuaikan dengan situasi, kondisi, dan kekhasan daerah masing-masing. •
Kegiatan Pengembangan Diri Kegiatan yang dilakukan diluar jam belajar efektif yang disesuaikan dengan
situasi dan kondisi sekolah yang bertujuan mengembangkan potensi diri, bakat, dan minat peserta didik agar mampu mengaktualisasikan diri.
• Pengaturan Beban Belajar
Beban belajar ditentukan berdasarkan pada: a.
Alokasi waktu b.
Kalender pendidikan
Contoh Format Pengaturan Beban Belajar
Satuan Pendidikan
Kelas Satu Jam
Pembelajaran Tatap Muka
Menit Jumlah jam
Pembelajaran Per Minggu
Minggu Efektif
Per Tahun
Ajaran Waktu
Pembelajaran Per Tahun
Jumlah Jam
Pertahun
... ...
... ... ... ... ...
• Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar disepakati oleh pihak sekolah dan komite sekolah pada awal tahun pelajaran dengan mempertimbangkan kompetensi individu.
Ketuntasan setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi berkisar antara 0 sd 100.
• Kenaikan Kelas dan kelulusan
Kenaikan kelas berdasarkan ketuntasan belajar dan kompetensi yang dicapai peserta didik.
Penentuan peserta didik yang naik kelas dilakukan oleh sekolah dalam suatu rapat dewan guru dengan mempertimbangkan SKB sikap, penilaian, budi
pekerti, dan kehadiran peserta didik yang bersangkutan. Standar Minimal Kelulusan Sekolah Dasar dibuat oleh BSNP untuk dijadikan
acuan penyusunan naskah soal Ujian Sekolah sesuai dengan ketentuan PP 19
13 Model Kurikulum bagi Peserta Didik yang Mengalami Kesulitan Belajar-2007 14
Tahun 2005 Pasal 72 ayat 1, peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar setelah:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh
mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran
estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan. c.
Lulus Ujian SekolahMadrasah untuk kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
• Pendidikan Kecakapan Hidup
Pendidikan kecakapan hidup merupakan keterampilan yang diberikan untuk mengembangkan potensi, bakat, dan minat sebagai bekal hidup dimasa
depan.
• Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
Sekolah yang memiliki karakteristik dan keunggulan di bidang tertentu dapat mengembangkan pendidikan berbasis keunggulan baik lokal maupun global
untuk mengoptimalkan kemampuan yang dimiliki. Misal: Sekolah memiliki keunggulan di bidang Bahasa Inggris maka dapat
mengembangkan pembelajaran dwibahasa bilingual.
D. Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu
efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
E. Perencanan Pembelajaran bagi Peserta Didik Berkesulitan Belajar
1. Melakukan Asesmen
• Asesmen Akademik
Mengumpulkan informasi tentang kemampuan membaca, menulis, dan berhitung.
• Asesmen Non-akademik
Mengumpulkan informasi tentang perilaku anak. 2.
Menetapkan Setting Pembelajaran •
Kelas Reguler Peserta didik berkesulitan belajar berada di kelas reguler tanpa dipisah
dengan peserta didik yang lain. Apabila peserta didik berkesulitan belajar yang berada di kelas reguler mendapat layanan sesuai dengan kebutuhannya
maka disebut kelas Inklusif. Layanan yang diberikan dapat menggunakan setting individual seperti yang dijelaskan di bawah bagian c. Sedangkan
bila peserta didik berkesulitan belajar tidak mendapat layanan maka disebut kelas integrasi.
• Kelompok
Beberapa peserta didik berkesulitan belajar digabung dalam satu ruang khusus dan diberikan layanan pembelajaran tersendiri.
• Individual
Setting pembelajaran ini dirancang dan dilaksanakan pada peserta didik secara individual. Dalam pelaksanaannya, guru melayani peserta didik
berkesulitan belajar secara terpisah atau dapat melayani peserta didik berkesulitan belajar bersama peserta didik yang lain di dalam kelas klasikal.
13 Model Kurikulum bagi Peserta Didik yang Mengalami Kesulitan Belajar-2007 15
Setting pembelajaran di atas dapat dilakukan di sekolah model inklusif ataupun sekolah reguler pada umumnya.
3. Mempertimbangkan Pendekatan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran untuk peserta didik berkesulitan belajar perlu mempertimbangkan beberapa pendekatan. Masing-masing pendekatan
pembelajaran memiliki asumsi yang berbeda-beda. Berikut ini beberapa pendekatan pembelajaran.
a. Pendekatan Perkembangan:
• Kemampuan peserta didik berkembang sesuai dengan usia.
• Kemampuan atau hambatan dipengaruhi oleh tahap perkembangan
sebelumnya. b.
Pendekatan Perilaku: •
Kemampuan atau hambatan peserta didik muncul dalam bentuk perilaku •
Kemampuan atau hambatan yang muncul merupakan masalah saat ini c.
Pendekatan Kognitif: •
Peserta didik harus mempelajari makna belajar •
Belajar merupakan proses penataan pikiran •
Pemahaman merupakan tujuan dari proses dan hasil belajar d.
Pendekatan Humanistik Pendekatan humanistik merupakan pandangan yang berusaha memahami
manusia sebagai makhluk yang bermartabat. Beberapa hal yang patut menjadi perhatian dalam pendekatan humanistik adalah:
• Kebutuhan individu
• Potensi diri
• Pengembangan harga diri
Setiap peserta didik memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Ragam kebutuhan ini perlu diperhatikan, agar potensi peserta didik dapat berkembang secara
optimal. Menurut Maslow, kebutuhan dasar meliputi kebutuhan fisik, rasa aman, harga diri, kebutuhan akan cinta kasih, dan kebutuhan akan aktualisasi diri.
Karena keunikannya, seorang peserta didik memiliki kebutuhan yang berbeda dengan peserta didik lain dan kondisi ini perlu diidentifikasi.
Selain memperhatikan kebutuhan individual, potensi setiap peserta didik perlu digali. Dengan memahami kelebihan dan kekurangan setiap peserta didik,
pengarahan diri peserta didik dapat dikembangkan. Dalam hal ini, aspek-aspek positif dari peserta didik lebih ditekankan, sehingga harga dirinya dapat
ditngkatkan. Dengan harga diri yang tinggi, diharapkan peserta didik lebih memiliki kesediaan belajar dan mengembangkan diri.
Tujuan dari pendekatan humanistik pada dasarnya untuk mengembangkan potensi dan aktualisasi seluruh kemampuan peserta didik. Dalam pembelajaran,
perlu dikembangkan sikap empatik agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara optimal. Dengan demikian, peserta didik dapat belajar dengan rasa aman,
nyaman, dalam situasi pembelajaran yang menyenangkan.
4. Menyiapkan Rancangan Pembelajaran Individual
Tahapan-tahapan dalam pembelajaran sesuai dengan setting pembelajaran setting inklusifkelompok dan setting individual.
13 Model Kurikulum bagi Peserta Didik yang Mengalami Kesulitan Belajar-2007 16
F. Kegiatan Pembelajaran bagi Peserta Didik Berkesulitan Belajar