Landasan Hukum Ruang Lingkup

13 Model Kurikulum bagi Peserta Didik yang Mengalami Kesulitan Belajar-2007 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tujuan pembangunan nasional mengarah pada upaya peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup secara merata di seluruh pelosok tanah air sesuai yang diamanatkan UUD 1945. Dengan demikian secara hukum seluruh warga negara dijamin untuk memiliki hak yang sama dalam menikmati hasil-hasil pembangunan termasuk hak untuk memperoleh pendidikan yang layak dan bermutu. Pendidikan yang layak dan bermutu merupakan sesuatu yang sangat penting dalam menumbuhkan hidup menjadi utuh dan sempurna. Melalui proses pendidikan itulah kepribadian individu dimatangkan dan dikembangkan, sehingga seorang peserta didik menjadi manusia yang dewasa, utuh, dan mandiri. Proses pendidikan tersebut sangat diperlukan bagi peserta didik, termasuk bagi peserta didik berkesulitan belajar. Harapan pemerintah untuk dapat melayani seluruh komponen masyarakat akan pendidikan yang layak dan bermutu selama ini belum sepenuhnya bisa terwujud dengan adanya berbagai kendala di berbagai aspek. Kendala tersebut terletak pada sisi komponen pendidikan itu sendiri sebagai subjek maupun pada kondisi masyarakat peserta didik sebagai objek. Salah satu aspek sisi komponen pendidikan yang menjadi kendala adalah belum adanya perangkat kurikulum yang dapat mengakomodasi dan melayani kebutuhan spesifik peserta didik. Sementara peserta didik sendiri memiliki kekhasan baik secara fisik, mental, sosial, emosional, maupun kecerdasan. Peserta didik berkesulitan belajar memerlukan perhatian khusus. Mereka memiliki kecerdasan rata-rata atau di atas rata-rata. Di sekolah reguler, peserta didik berkesulitan belajar umumnya tidak terdeteksi secara baik oleh guru. Mereka biasanya mengalami kesenjangan antara prestasi belajar dengan potensi yang dimilikinya. Sistem pembelajaran di sekolah reguler belum memungkinkan penyediaan layanan pendidikan yang sesuai untuk peserta didik berkesulitan belajar. Untuk itu diperlukan upaya-upaya tertentu agar peserta didik berkesulitan belajar di sekolah-sekolah reguler dapat ditangani. Salah satu upaya dalam penanganan bagi peserta didik berkesulitan belajar yaitu dengan dikembangkannya sebuah model kurikulum khusus bagi mereka yang berkesulitan belajar. Model kurikulum ini merupakan rancangan pengalaman pembelajaran menyeluruh bagi peserta didik berkesulitan belajar pada satuan pendidikan tertentu.

B. Landasan Hukum

1. Undang-undang Dasar 1945 pasal 31 • ayat 1 mengamanatkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan • ayat 3 pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang. 13 Model Kurikulum bagi Peserta Didik yang Mengalami Kesulitan Belajar-2007 2 2. Undang-undang No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Peserta didik • pasal 48 Pemerintah wajib menyelenggarakan pendidikan dasar minimal 9 sembilan tahun untuk semua peserta didik. 3. Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional • pasal 5 ayat 2 : Warga Negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual dan atau social berhak memperoleh pendidikan khusus. • pasal 32 ayat 1 : Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial dan atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa. 4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 22, 23, 24 tahun 2006 tentang Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, dan Pelaksanaan. C. Tujuan Tujuan Umum: Model kurikulum ini dapat dijadikan acuan bagi sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan, sehingga kebutuhan akan layanan pendidikan bagi setiap peserta didik dapat terpenuhi. Tujuan Khusus: Model kurikulum bagi peserta didik yang berkesulitan belajar disusun dengan tujuan : • Memberikan gambaran kepada guru dan pihak lain dalam mengenali karakteristik peserta didik berkesulitan belajar. • Memberikan rambu-rambu kepada guru dalam menyelenggarakan pembelajaran bagi peserta didik berkesulitan belajar. • Memberikan arah dalam mengembangkan pembelajaran bagi peserta didik berkesulitan belajar.

D. Ruang Lingkup

Lingkup pengembangan model kurikulum bagi peserta didik berkesulitan belajar meliputi: 1. Model kurikulum bagi peserta didik berkesulitan belajar ini untuk Sekolah DasarMadrasah Ibtidaiyah SDMI. 2. Kesulitan belajar yang dibahas dalam model ini meliputi: a. Kesulitan belajar membaca atau disleksia b. Kesulitan belajar menulis atau disgrafia c. Kesulitan belajar berhitung atau diskalkulia 13 Model Kurikulum bagi Peserta Didik yang Mengalami Kesulitan Belajar-2007 3

BAB II PENGEMBANGAN KONSEP