Berhitung Sederhana Berhitung Kompleks

13 Model Kurikulum bagi Peserta Didik yang Mengalami Kesulitan Belajar-2007 24 3. Pengembangan Kemampuan Berhitung Berhitung merupakan salah satu bagian dari kemampuan matematis. Berhitung adalah kegiatan memaknai dan memanipulasi bilangan dalam aktivitas menjumlah, mengurang, mengali dan membagi Naga, dalam Abdurahman, 1994. Sesuai taraf kesulitannya, secara sederhana, keterampilan berhitung bisa dipilah dalam beberapa tingkatan, yaitu: a. Pra-Berhitung meliputi beragam kemampuan prasyarat matematis, yaitu ke- mampuan melakukan mengelompokkan, membandingkan, mengurutkan, menyimbolkan, dan konservasi.

b. Berhitung Sederhana

meliputi aktivitas berhitung yang melibatkan kemam- puan operasi hitung sederhana menjumlah, mengurang, mengali, membagi.

c. Berhitung Kompleks

meliputi aktivitas berhitung yang melibatkan kombinasi kemampuan operasi hitung sederhana menjumlah, mengurang, mengali, membagi secara bersamaan. b Metode 5-W + 1H [Pemrosesan Informasi] Metode Menulis LanjutKomposisi dengan Pendekatan Kognitif • Prinsip 1. Biasa digunakan sebelum mengarang 2. Membimbing kerangka pikir yang teratur 3. Kerangka berpikir berupa pertanyaan 4. Jawaban dari pertanyaan merupakan kerangka karangan yang rinci 5. Secara sepintas mirip dengan latihan mengarang dengan panduan gambar • Panduan 5 W Æ What : Apa? Peristiwa Æ Who : Siapa Pelaku Æ When : Kapan? Waktu Æ Where : Di Mana? Tempat Æ Why : Mengapa AlasanTujuan 1 H Æ How : Bagaimana? Proses • LANGKAH-LANGKAH 1. Tentukan topik utama yang akan ditulis 2. Ajukan 5 pertanyaan apa, siapa, kapan, dimana, mengapa, dan bilangan terhadap topik utama tersebut 3. Jawablah 6 pertanyaan terhadap topik utama tersebut, paling tidak dalam bentuk 1 kalimat. 4. Berarti ada 6 kalimat yang sudah kita buat 5. Bila sudah terlatih, kembangkan 6 kalimat tersebut menjadi sub-subtopik 6. Berarti ada 6 sub-topik yang sudah kita buat 7. Kembangkan masing-masing topik itu dalam bentuk satu paragraf 8. Proses mengarang dengan pola ini harus benar-benar terbimbing dan bertahap Hernowo, 2003 13 Model Kurikulum bagi Peserta Didik yang Mengalami Kesulitan Belajar-2007 25 Pengembangan kemampuan berhitung dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan-pendekatan sebagai berikut: a. Pendekatan Perkembangan Pendekatan teori perkembangan memandang bahwa kemampuan berhitung dipengaruhi oleh kemampuan pra-berhitung. Oleh karena itu, penanganan kesulitan berhitung lebih diarahkan pada penguatan kemampuan pra- berhitung. Berikut beberapa bentuk aktivitas yang dapat diterapkan dalam pembelajaran berhitung dengan pendekatan perkembangan: • Latihan-latihan yang mengembangkan kemampuan mengelompokkan objek, sesuai bentuk, warna, maupun ukurannya • Latihan-latihan yang mengembangkan kemampuan membandingkan dua buah objek, berdasarkan ukuran panjang-pendek, besar-kecil jumlah banyak-sedikit, ganjil-genap, posisi tinggi-rendah, atas-bawah, depan- belakang, kiri-kanan, dan seterusnya. • Latihan mengaitkan simbol angka dengan jumlahnya. Æ Misalnya simbol angka 5 memiliki nama lima Jumlah yang terkandung dari simbol itu [ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊] b. Pendekatan Perilaku Pendekatan teori perilaku memandang bahwa berhitung merupakan bentuk keterampilan yang perlu terus dilatih untuk semakin mengasah dan mening- katkan taraf kemahirannya. Kesulitan dan hambatan dalam berhitung mencer- minkan kurang terampilnya anak melakukan aktivitas berhitung. Oleh karena itu, model pembelajaran yang ditawarkan pendekatan ini berupa aktivitas yang mempercepat dan mempermahir proses berhitung. Bentuk latihan-latihannya antara lain: • Membilang mengurutkan nama bilangan • Berhitung cepat dalam mencongak • Mengaitkan nama bilangan dengan jumlahnya • Latihan soal penjumlahan, dengan atau tanpa teknik menyimpan • Latihan soal pengurangan, dengan atau tanpa teknik meminjam • Latihan soal perkalian dan pembagian • Rekomendasi : Semua metode pengajaran dan latihan soal berhitung, yang selain meningkatkan kemahiran berhitungnya sekaligus juga mengembangkan daya ingat dan daya tahan belajar.

c. Pendekatan Kognitif