HASIL DAN PEMBAHASAN
Kebakaran hutan dan lahan dapat terjadi apabila terdapat 3 komponen penyebab kebakaran yang biasa disebut dengan segitiga api. Komponen-
komponen yang terdapat pada segitiga api tersebut yaitu bahan bakar, oksigen udara dan panas. Apabila ketiga komponen tersebut berada pada tempat yang
sama dan kondisi yang mendukung faktor satu dengan lainnya maka kebakaran akan terjadi.
Faktor-faktor Penyebab Kebakaran Hutan dan Lahan di Kabupaten Toba Samosir
Ada beberapa faktor penyebab kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di kabupaten Toba Samosir yaitu :
1. Tutupan Lahan Vegetasi
Tutupan Lahan di kabupaten Toba Samosir terdiri dari 9 jenis tutupan lahan yang berbeda. Tutupan lahan tersebut yaitu hutan lahan kering sekunder,
hutan tanaman, lahan terbuka, pemukiman, perkebunan, pertanian lahan kering, sawah, semak belukar, dan tubuh air. Salah satu faktor penyebab terjadinya
kebakaran hutan dan lahan yaitu adanya bahan bakar, dalam hal ini tutupan vegetasi yang berperan sebagai sumber bahan bakar. Tutupan vegetasi yang
terdapat di kabupaten Toba samosir yaitu hutan lahan kering sekunder, hutan tanaman, perkebunan, pertanian lahan kering, sawah, dan semak belukar. Lahan-
lahan tersebut ditutupi oleh masing-masing vegetasi yang berbeda-beda. Oleh karena itu Kabupaten Toba Samosir memiliki banyak sumber bahan bakar yang
terdapat pada masing-masing tutupan lahan tersebut. Di bawah ini dapat dilihat peta tutupan lahan yang terdapat di kabupaten Toba Samosir.
Universitas Sumatera Utara
Gamba ar 3. Peta Tu
utupan Lahan n Kabupaten Toba Samossir
Universitas Sumatera Utara
Tabel 9. Tutupan Lahan di Kabupaten Toba Samosir
Tutupan Lahan Luas Ha
Luas
Hutan Lahan Kering Sekuder 64.186,03
30,94 Hutan Tanaman
10.042,68 4,84
Lahan Terbuka 4.446,68
2,14 Pemukiman 503,92
0,24 Perkebunan 286,23
0,14 Pertanian Lahan Kering
79.422,50 38,29
Sawah 12.985,15 6,26
Semak Belukar 35.188,54
16,96 Tubuh Air
380,18 0,18
Luas Total Ha 207.441,92
100,00
Tutupan vegetasi di Kabupaten Toba Samosir didominasi oleh hutan pertanian lahan kering dengan luas 79.422,50 Ha, sedangkan tutupan lahan yang
lain yaitu hutan lahan kering sekunder seluas 64.186,03 Ha, semak belukar dengan luas 35.188,54 Ha, sawah seluas 12.985,15 Ha, hutan tanaman seluas
10.042,68 Ha, lahan terbuka 4.446,68 Ha, pemukiman seluas 503,92 Ha, tubuh air seluas 380,18 Ha dan perkebunan seluas 286,23 Ha.
Berdasarkan tabel di atas tutupan lahan yang paling luas di Kabupaten Toba Samosir adalah pertanian lahan kering. Pertanian lahan kering tersebut
tersebar di seluruh kecamatan di Toba Samosir yaitu Kecamatan Lumban Julu, Ajibata, Pintu Pohan Meranti, Nassau, Borbor, Parmaksian, Balige, Tampahan,
Uluan dan kecamatan lainnya di Toba Samosir. Akan tetapi pertanian lahan kering yang paling banyak terdapat di Kecamatan Lumban Julu, Borbor, Habinsaran dan
Ajibata. Hutan lahan kering sekunder juga terdapat hampir diseluruh kecamatan, akan tetapi yang paling banyak ditemukan di Kecamatan Pintu Pohan Meranti,
Habinsaran, Borbor dan Nassau. Sementara itu, semak belukar banyak ditemukan di Kecamatan Pintu Pohan Meranti, Borbor, Nassau dan Habinsaran. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada peta tutupan lahan.
Universitas Sumatera Utara
2. Topog