retail yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2005 sampai 2009, harga dari perusahaan retail yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, jurnal-jurnal penelitian
dan buku-buku referensi yang diperlukan dalam penelitian ini.
6. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data sekunder yang berupa laporan-laporan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia. Melakukan studi
pustaka yaitu dengan mengumpulkan data pendukung berupa literatur penelitian terdahulu serta laporan-laporan yang dipublikasikan untuk mendapatkan
permasalahan yang akan diteliti.
7. Metode Analisis Data
Metode analisi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis statistik dengan menggunakan SPSS.
a. Deskripsi Variabel
Pada tahap ini dilakukan perhitungan masing-masing variabel terkait yaitu variabel terikat dependen dan variabel bebas independen berdasarkan
rumus yang telah dikemukakan sebelumnya.
b. Penerapan Metode Analisis
Pada tahap ini akan dijelaskan hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas dengan rumus:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ e Dimana:
Y =
Harga saham a
= Konstanta
X
1
= Return on Equity ROE
X
2
= Return On Assets ROA
X
3
= Net Profit Margin NPM
b
1,2,3
= Koefisien regresi variabel X
1,2,3
e =
error
c. Pengujian Asumsi Klasik
Adapun syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi model regresi berganda sebelum data-data tersebut dianalisis adalah sebagai berikut:
1. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi
data dengan bentuk lonceng Situmorang et al, 2010:91. Uji normalitas dilakukan dengan pendekatan kolmogorv smirnov. Dengan menggunakan
tingkat signifikan 5 maka jika nilai Asymp.Sig. 2-tailed diatas nilai
signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal Situmorang et al, 2010:95.
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lainnya. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan melaui pendekatan grafik dan pendekatan statistic.
Pendekatan grafik dilihat dari grafik scatterplot. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka
terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y,
maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Pendekatan statistik dilakukan melalui uji Glejser, jika probabilitas signifikansi diatas tingkat
kepercayaan 5 maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas. Situmorang et al, 2010:98.
3. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode sebelumnya. Metode deteksi terhadap autokorelasi dilakukan dengan menggunakan metode The Run Test
4. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan menguji apakah model regresi ditemukan a€danya korelasi antarvariabel bebas atau independen Ghozali,
2005:91. Hubungan linear antarvariabel inilah yang disebut dengan multikolinieritas Nachrowi, 2006:95. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi antarvariabel independen. Uji multikolinieritas menggunakan kriteria variance inflation factor VIF
dengan ketentuan bila VIF 5 terjadi masalah multikolinieritas yang serius Situmorang et al, 2010:133.
d. Pengujian Hipotesis