4. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan menguji apakah model regresi ditemukan a€danya korelasi antarvariabel bebas atau independen Ghozali,
2005:91. Hubungan linear antarvariabel inilah yang disebut dengan multikolinieritas Nachrowi, 2006:95. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi antarvariabel independen. Uji multikolinieritas menggunakan kriteria variance inflation factor VIF
dengan ketentuan bila VIF 5 terjadi masalah multikolinieritas yang serius Situmorang et al, 2010:133.
d. Pengujian Hipotesis
1. Uji Secara Simultan Uji F
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah model ini dapat dipakai untuk mengestimasi variabel terikat.
Bentuk Pengujian: H
: b
1
= b
2
= b
3
= 0, artinya Return on Assets ROA, Return on Equity ROE, dan Net Profit Margin NPM yang terdapat pada
model ini tidak dapat dipakai untuk mengestimasi variabel harga saham.
H
1
: b
1
≠ b
2
≠ b
3
≠ 0, artinya variabel Return on Assets ROA, Return on Equity ROE, dan Net Profit Margin NPM yang terdapat pada
model ini dapat dipakai untuk mengestimasi variabel Harga saham. Pada penelitian ini nilai F
hitung
akan dibandingkan dengan nilai F
tabel
pada tingkat signifikan α = 5. Kriteria penilaian hipotesis pada uji-F ini adalah:
Terima H bila F
hitung
≤ Ft
abel
Tolak H Terima H
1
bila F
hitung
F
tabel
2. Uji Secara Parsial Uji t
Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah setiap variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.
Bentuk Pengujian: H
: b
1
= b
2
= b
3
= 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari Return on Assets ROA, Return on Equity ROE, dan Net Profit
Margin NPM terhadap Harga saham . H
1
: b
1
≠ b
2
≠ b
3
≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari t Return on Assets ROA, Return on Equity ROE, dan Net Profit
Margin NPM terhadap Harga saham. Pada penelitian ini nilai t
hitung
akan dibandingkan dengan t
tabel
pada tingkat signifikan α = 5.
Kriteria pengambilan keputusan pada uji-t ini adalah: H
diterima jika: - t
tabel
≤ t
hitung
≤ t
tabel
H
1
diterima jika: t
hitung
t
tabel
t
hitung
≤ - t
tabel
e. Koefisien Determinasi
Nilai Adjusted R Square menunjukkan proporsi variabel dependen yang dijelaskan oleh variabel independen. Semakin tinggi nilai Adjusted R Square
maka akan semakin baik bagi model regresi variabel terikat juga semakin besar.
Kelemahan mendasar dalam penggunaan koefisien determinasi adalah biasa terhadap jumlah variabel independen. Semakin banyak variabel
independen ditambahkan ke dalam model maka R square akan meningkat walaupun variabel tersebut tidak berpengaruh secara signifikan ke dalam
model. Oleh karena itu banyak peneliti yang menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R Square untuk mengevaluasi model
Situmorang et al, 2010:144.
BAB II URAIAN TEORITIS
A.Penelitian Terdahulu
Rinati 2009 melakukan penelitian yang berudul Pengaruh Net Profit Margin NPM, Return On Assets ROA, dan Return On Equity ROE terhadap
harga saham pada perusahaan yang tercantum dalam indeks LQ45. Variabel yang digunakan adalah Return on Equity ROE, Return On Assets ROA, dan Net
Profit Margin NPM. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan cara tidak
acak menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara serempak bersama-sama variabel Net Profit Margin NPM, Return On
Assets ROA dan Return On Equity ROE memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham, sedangkan secara parsial masing-masing hanya Return
On Assets ROA yang memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham. Leonardo 2009 melakukan penelitian yang berjudul Analisis Pengaruh
Price Earning Ratio PER, Return on Equity ROE dan Net Profit Margin
NPM Terhadap Harga Saham Pada Industri Rokok di Bursa Efek Indonesia.
Alat analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda. Variabel yang digunakan adalah Price Earning Ratio PER, Return on Equity ROE dan Net
Profit Margin NPM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara serempak variable Price Earning Ratio PER, Return On Equity ROE dan Net Profit
Margin NPM memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Harga Saham. Secara parsial variabel Price Earning Ratio PER dan Net Profit Margin NPM
memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham, sedangkan variabel Return On Equity ROE tidak memiliki pengaruh terhadap harga saham Industri Rokok
di Bursa Efek Indonesia. Nilai koefisien determinasi R2 adalah sebesar 34,2 .
B. Pasar Modal