e. Pengujian Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang diperoleh atas permasalahan yang telah dirumuskan. Oleh sebab itu,
jawaban sementara ini harus diuji kebenarannya secara empirik. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
menggunakan teknik Korelasi Product Moment dari Pearson untuk uji hipotesis tahap pertama dan kedua, sedangkan untuk uji
hipotesis tahap ketiga menggunakan teknik analisis korelasi ganda dengan dua variabel bebas.
1. Uji Hipotesis 1
Uji hipotesis tahap yang pertama menyatakan bahwa “Terdapat hubungan positif antara Minat Profesi Guru
dengan Kesiapan
Mengajar Mahasiswa
Pendidikan Administrasi Perkantoran Angkatan 2012 FE UNY”. Dasar
pengambilan keputusan dengan menggunakan koefisien korelasi r
x1y
antara variabel Minat Profesi Guru X
1
dengan Kesiapan
Mengajar Y.
Apabila hasil
perhitungan menunjukkan r
hitung
lebih besar dari pada r
tabel
maka hipotesis diterima. Hasil tersebut akan dikonsultasikan dengan r
tabel
pada taraf signifikansi 5 dan N = 90 sebesar 0,207. Jika koefisien korelasi bernilai positif maka terdapat hubungan
positif antara variabel bebas dan variabel terikat, sebaliknya
jika r
hitung
lebih kecil daripada r
tabel
maka hipotesis tidak diterima.
Tabel 22. Hasil Korelasi Minat Profesi Guru X
1
dengan Kesiapan Mengajar Y
Variabel Harga r
Sig Keterangan
Hitung Tabel
Minat Profesi Guru X
1
Kesiapan Mengajar Y 0,638
0,207 0,000
Positif dan Signifikan
Sumber: data primer yang diolah Berdasarkan tabel diatas, koefisien korelasi r
x1y
menunjukkan bahwa korelasi variabel Minat Profesi Guru x
1
dengan Kesiapan Mengajar Y sebesar 0,638, hasil ini menunjukkan bahwa r
hitung
0,638 r
tabel
0,207 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang berarti kurang dari 0,05
0,0000,05, sehingga disimpulkan bahwa hubungan antara minat profesi guru dengan kesiapan mengajar signifikan.
Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka hipotesis pertama
diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan positif dan signifikan antara Minat Profesi Guru X
1
dengan Kesiapan Mengajar Y.
2. Uji Hipotesis 2
Uji hipotesis tahap yang kedua menyatakan bahwa “Terdapat hubungan positif antara Sikap Keguruan dengan
Kesiapan Mengajar Mahasiswa Pendidikan Administrasi Perkantoran Angkatan 2012 FE UNY”. Dasar pengambilan
keputusan dengan menggunakan koefisien korelasi r
x1y
antara variabel Sikap Keguruan X
2
dengan Kesiapan Mengajar Y. Apabila hasil perhitungan menunjukkan r
hitung
lebih besar dari pada r
tabel
maka hipotesis diterima. Hasil tersebut akan dikonsultasikan dengan r
tabel
pada taraf signifikansi 5 dan N = 90 sebesar 0,207. Jika koefisien
korelasi bernilai positif maka terdapat hubungan positif antara variabel bebas dan variabel terikat, sebaliknya jika
r
hitung
lebih kecil daripada r
tabel
maka hipotesis tidak diterima.
Tabel 23. Hasil Korelasi Sikap Keguruan X
2
dengan Kesiapan Mengajar Y
Variabel Harga r
Sig Keterangan
Hitung Tabel
Sikap Keguruan X
2
Kesiapan Mengajar Y 0,354
0,207 0,000
Positif dan Signifikan
Sumber: data primer yang diolah
Berdasarkan tabel diatas, koefisien korelasi r
x1y
menunjukkan bahwa korelasi variabel Sikap Keguruan x
2
dengan Kesiapan Mengajar Y sebesar 0,354, hasil ini menunjukkan bahwa r
hitung
0,354 r
tabel
0,207 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang berarti kurang dari 0,05
0,0000,05, sehingga disimpulkan bahwa hubungan antara sikap keguruan
dengan kesiapan mengajar signifikan.
Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka hipotesis kedua
diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan positif dan signifikan antara Sikap Keguruan X
2
dengan Kesiapan Mengajar Y.
3. Uji Hipotesis 3