MONITORING KESEHATAN 5,.2.1 Tindakan diagnosa

45 4. Ada dua alternatif cara seleksi ukuran. Apa saja itu? Mengapa kadang diperlukan alat khusus ? 5. Berapa perbandingan air dan oksigen dalam pengemasan sidat hidup? MATERI POKOK 5. MENJAGA KESEHATAN IKAN 5.1 SEKILAS TENTANG BIOSEKURITI Biosekuriti dalam budidaya adalah suatu perangkat untuk pencegahan, pengendalian dan eradikasi penyakit. Sebagai suatu sistem, komponen biosekuriti terdiri dari sarana dan prosedur yang harus ada dan diimplemetasikan. Perlu diketahui, bahwa bibit penyakit bisa masuk ke unit budidaya melalui penyebaran vertikal dan penyebaran horizontal. Penyebaran vertikal adalah melalui induk, telur, larva dan benih ikan yang dibudidayakan, sedang penyebaran horizontal adalah melalui lingkungan dan orgnanisme lain. Selain laboratorium dan sarana pendukungnya, sarana pencegahan masuknya organisme penyakit ke aeral budidaya antara lain: pagar areal budidaya; foot-bath fasilitas cuci kaki, hand-wash fasilias cuci tangan, dll.

5.2 MONITORING KESEHATAN 5,.2.1 Tindakan diagnosa

Monitoring kesehatan pada budidaya yang sedang berjalan adalah termasuk dalam tindakan Diagnosa Level 1, yang meliputi :  pengamatan langsung terhadap Lingkungan;  Perubahan tingkah laku dan gejala klinis. Bila diperlukan maka dapat dilanjutkan ke Diagnosa Level 2 yaitu pemeriksaan contoh di laboratorium. Untuk dapat melaksanakan tindakan diagnosa level 1, diperlukan pengetahuan tentang komponen yang menjadi pemicu timbulnya penyakit pada biota budidaya, dan hal ini akan dijelaskan pada bahasan berikut. 5,2.2 Komponen Pemicu Penyakit Komponen pemicu penyakit adalah: inang host, patogen pathogen dan lingkungan environment. Penyakit akan terjadi jika terdapat interaksi diantara inang, 46 patogen dan lingkungan. Semakin buruk ketiga komponen tersebut maka semakin hebat dan cepat penyakit yang diakibatkannya. Skema selengkapnya tentang terjadinya penyakit disajikan dalam Gambar 22. Gambar 22. Hubungan inang, patogen dan lingkungan terhadap terjadinya penyakit 5.2.3. Teknik pengamatan secara visual Teknik pengamatan secara visual ditujukan untuk mengetahui kondisi kesehatan ikanudang secara sederhana dan dapat dilakukan langsung di lapangan on spot. Teknik tersebut sangat banyak membantu dalam penentuan penyakit yang ada dan memudahkan dalam pengendalian yang akan dilakukan. Teknik pemeriksaan ikan secara visual mencakup beberapa komponen mendasar yang harus dipahami oleh para praktisi perikanan termasuk antara lain: a Sejarah terjadinya penyakit Sejarah terjadinya penyakit merupakan teknik dasar yang sering dipergunakan dalam pemeriksaan ikan. Dengan mengetahui sejarahriwayat perkembangan penyakit yang telah terjadi beberapa waktu yang lalu dapat dijadikan rujukan untuk membantu dalam proses pemeriksaan ikan. b Pengamatan lingkungan sekitar tempat pemeliharaan Pengamatan lingkungan sekitar tempat pemeliharaan ikan yang terjangkit suatu penyakit juga merupakan aspek penting yang tidak boleh luput dari perhatian. Dengan memperhatikan lingkungan sekitar tempat pemeliharaan dapat diperoleh gambaran tentang keterkaitan dengan penyakit yang sedang berjangkit, karena berjangkitnya penyakit akan dipicu salah satunya oleh kondisi lingkungan sekitarnya. c Pengamatan keadaan media pemeliharaan Air sebagai media pemeliharaan mutlak dilakukan pemeriksaan yang mencakup, sumber air, parameter fisika warna, bau, suhu dsb., biologi plankton, bentos, nekton, carrier, predator, dsb. serta parameter kimiawi seperti nitrit, H 2 S, amoniak, logam berat dsb. Sering dijumpai berjangkitnya suatu penyakit diakibatkan oleh buruknya air sebagai media pemeliharaan. d Pengamatan di lapangan secara umum Beberapa pengamatan di lapangan secara umum juga perlu dilakukan agar melengkapi data yang kita inginkan. Pengamatan tersebut antara lain: 47  Adanya kematian ikan;  Jumlah ikian yang mati setiap hari;  Umur dan ukuran dari ikan yang mati.

5.2.4. Pemeriksaan gejala klinis ikan sakit di lapangan sebagai sampel