Waktu penangkapan Peralatan penangkapan Cara penangkapan Persiapan kolam dan air media budidaya

19 yaitu Segara Anakan. Lokasi-lokasi ruaya ikan sidat juga banyak terdapat di Sumatera, Sulawesi, dan mungkin di Kalimantan dan Papua. 2 Kondisi alam Tidak semua tipe daerah yang potensial sebagaimana disebut di atas cocok untuk daerah penangkapan glass eel atau elver. Umumnya kondisi muara sungai dengan daratan yang landailah yang sesuai; pda muara sungai dengan tanah yang terjal menyulitkan kita menangkap dan membawa benih tersebut. 3 Musim Musim elverbenih sidat berbeda antara daerah satu dan lainnya. Di Pelabuhan Ratu, musim elver adalah bulan Oktober-Maret dengan puncaknya pada bulan Januari. Di Teluk Poso, musim benih sidat adalah antara bulan April-Oktober dengan puncaknyapada bulan Juni. Di Cilacap musim benih sidat adalah antara bulan Juni-Agustus impun dan Oktober-Desember sidat muda. 4 Cuaca Benih sidat elver hanya muncul di muara-sungai sungai ketikan cuaca cerah atau tidak hujan, dan angin tidak terlalu kencang, serta kelembaban rendah. 5 Arus air sungai Karena elver masih lemah, mereka hanya dapat naik ke sungai ketika arus sungai tidak terlalu deras. Hal ini umumnya terkait dengan ada tidaknya hujan; pada waktu hujan deras, debit air sungai besar dan arus kuat. 6 Kekeruhan Kekeruhan air sungai umumnya juga terkait dengan ada tidaknya hujan. Pada waktu hujan deras, umumnya kekeruhan air sungai sangat tinggi karena membawa partikel tanah dari erosi di daerah hulu. Pada kondisi demikian elver tidak naik ke sungai; selain bau lumpur, juga karena arus yang kuat.

2.1.2 Waktu penangkapan

Waktu penangkapan elver di muara sungai yang baik adalah pada waktu malam hari ketika air pasang dan bulan gelap. Kaitannya dengan air pasang adalah bahwa pada kondisi air laut yang tinggi, maka arus air sungai di muara menjadi diperlemah dan ini memudahkan elver naik. Kaitannya dengan bulan gelap adalah karena sidat bersifat nokturnal yaitu aktif di malam hari atau suasana gelap, sehingga pada bulan terang sidat tidak terlihat muncul untuk naik. 20

2.1.3 Peralatan penangkapan

Peralatan-peralatan untuk menangkap glass eel elver adalah ancowaring atau seser, serta peralatan bantu berupa petromaksenter, baskom kecil, koja dan boks styrofoam. Kadang para penangkap memasang tendasaung di pinggir sungai. Untuk menangkap benih yang sudah agak besar seperti di rawa-rawa, biasanya dipergunakan bubu dan dengan pemberian umpan dari anak katak, atau hewan kecil lain yang tersedia di daerah penangkapan.

2.1.4 Cara penangkapan

Dalam kegiatan penangkapan elver, umumnya mereka berkelompok dalam lima orang. Pembagian tugasnya adalah satu orang menunggu di tendasaung dengan boks styrofoamnya, dua orang memegang petromaksenter bertugas memberikan penerangan dan mencari gerombolan elver, dua orang lagi memegang waring bertugas menangkap elver yang muncul. Mereka masuk ke sungai mencari gerombolan elver pada kedalaman air yang masih terjangkau, menangkap dengan waringseser, memasukkannya ke dalam koja, dan selanjutnya membawa dan memasukkannya ke boks styrofoam. Setelah cukup atau berakhir waktu penangkapan fajar mulai menyingsing atau setelah sudah tidak ditemukan lagi elver yang muncul, mereka membawanya ke tempat penampungan mereka atau ke pengumpul.

2.1.5 Usaha menjaga kelestarian ketersediaan benih

Dari kondisi bahwa ketersediaan benih sidat dari alam terus menurun baik di Indonesia maupun di negara-negara lain, maka diperlukan upaya-upaya untuk melestarikan atau memulihkan kembali sumberdaya benih sidat di alam. Di negara kita, salah satu upaya untuk itu adalah adanya pelarangan ekspor benih sidat. Di Eropa,upaya perlindungan suberdaya sidat di sana adalah sebagai berikut : 1 Larangan menangkap sidat dalam wilayah tertentu dan ditempat-tempat ruaya sidat untuk tahapan perkembangan. 2 Menentukan jumlah tangkapan yagn diperbolehkan, baik volume dan ukuran yang boleh ditangkap dan didaratkan. 3 Membangun kembali habitat sidat. 4 Mendukung tindakan teknis, seperti bantuan konstruksi agar sidat dapat naik ke sungai. 5 Perlu menentukan wilayah dan musim yang tidak boleh menangkap. 6 Menerbitkan ijin khusus bagi penangkap sidat. 7 Mendukung dan memperkuat stok sidat melalui restocking. 21

2.2 PERAWATAN

GLASS EEL 2.2.1 Kolam penampungan Di tempat penampungan sementara baik milik penangkap atau pengumpul, diperlukan beberapa kolam untuk penampungan dan perawatan elver hingga dikirim ke pembudidaya. Kolam penampungan cukup sederhana, bisa terbuat dari tembok atau terpal dengan ukuran panjang +- 2 m, lebar +- 1 m, dan kedalaman +- 30 cm. Peneduhatap diperlukan untuk menghindari terkena hujan dan papan sinar Matahari. Air sebaiknya berkualitas baik dan jernih, bisa dari mata air, air saluran ataupun air sumur. Bila sistim air diam, perlu dilakukan perganian air setiap hari. Peralatan lain yang diperlukan adalah : o aerator lengkap dengan slang dan batu aerasi; o peralatan sipon seperti slang, baskom, dan saringan; dan o timbangan Selain itu, diperlukan ketersediaan garam untuk membuat air penampungan pada salinitas +- 5 ppt atau kurang lebih sama dengan salinitas air muara sungai dimana dilakukan penangkapan.

2.2.2 Perawatan

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan elver di penampungan meliputi : a Kolam harus benar-benar bersih sebelum digunakan; b Air sebaiknya dengan salinitas +- 5 ppt dengan ketinggian ari +- 20 cm; c Padat tebar tidak boleh terlalu tinggi, karena beresiko melemahnya elver hingga kondisinya atau kualitasnya tidak baik. Padat tebar yang disarankan maksimal adalah sebanyak 10 ekorliter air. Jadi kalau bak penampungan berukuran 1m x 2 m dan diisi air 20 cm, maka jumlah elver yang dimasukkan maksimal adalah sebanyak 4.000 ekor. d Jangan lupa diaerasi guna menambah oksigen; e Bila lama penampungan lebih dari dua hari, sebaiknya diberi pakan berupa cacing tubifex, dengan cara disebar merata; f Secara rutin dilakukan pergantian air untuk sistim air diam dengan cara disipon. Latihan 1. Dalam usaha penangkapan benih sidat di alam, tipe daerah yang bagaimanakah yang Saudara perkiraan di sana ada glass eel atau elver. 22 2. Pada waktu-waktu yang mana biasanya elver muncul dan dapat ditangkap? 3. Apa saja peralatan yang diperlukan untuk melakukan penangkapan glass eelelver di alam? 4. Di alam, ketersediaan benih sidat cenderung terus menurun. Idealnya, apa saja usaha-usaha kita untuk mengantisipasi hal tersebut? 5. Apa saja perlengkapan yang diperlukan untuk penampungan sementara glass eelelver di tempat para penangkap atau pengumpul? Rangkuman 1. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan bila kita hendak melakukan usaha penangkapan galss eel elver antara lain adalah : tipe daerah, kondisi alam, musim, cuaca, arus air sungaimuara, dan kekeruhan airnya. 2. Peralatan yang diperlukan untuk penangkapan glass eelelver adalah waring atau seser, petromaks atau senter, koja, baskom kecil, boks styrofoam, dan adanya tendasaung. 3. Cara penangkapan adalah dengan berkelompok umumnya ber lima, dengan pembagian tugas ada yang mencari gerombolan glass eel elver dengan penerangan, menyerokmenangkap, dan satu orang di pinggir sungai menerima hasil tangkap dan menjadanya dalam boks styrofoam. Setelah selesai mereka membawanya ke tampat penampungan sementara atau ke pengumpul benih sidat. 4. Usaha pencegahan populasi atau ketersediaan benih sidat yang terus menurun sangat diperlukan, dan peran pemerintah dalam hal ini merupakan faktor kunci, disamping kesadaran masyarakat. Usaha-usaha ang perlu dilakukan paling tidak sebagaimana yang telah dilakukan pemerintah negara-negara Eropa antara lain: adanya regulasi dalam penangkapan, dalam usaha menjaga habitat sidat, perijinan, dan tindakan-tindakan teknis lainnya. 5. Cara perawatan glass eel elver di tempat penampungan adalah dengan memeliharanya dalam bak kecil dengan ketinggian air +- 20 cm, diberi garam secukupnya hingga salinitas +- sama dengan salinitas di muara sungainya, tidak terlalu padat maksimal 2.000 ekorm2 luas bak, diaerasi, diberi makan cacing tubifex bila lebih dari dua hari, dan dijaga agar air selalu bersih dengan sipon dan pergantian air. MATERI POKOK 3. PENDEDERAN 3.1. SISTIM BUDIDAYA 23 Ada berbagai alternatif teknologi yang dapat diaplikasikan untuk membudidayakan ikan sidat. Teknologi mana yang dipilih adalah bergantung pada kondisi alam dan sumber air, skala usaha, kekuatan modal, ketersediaan tenaga kerja terampil, dll. Pada pembahasan ini, teknologi yang dimaksud adalah SISTIM MONOKULTUR, TEKNOLOGI MADYA DENGAN SISTIM AIR MENGALIR kecuali disebutkan khusus. Sistim green water untuk pendederan lanjutan maupun pembesaran dilakukan bila ketersediaan air terbatas sehingga tidak memungkinkan diaplikasikan sistim air mengalir. Kolam yang dipergunakan untuk Pendederan 1 sebaiknya bak-bak indoor, dan untuk Pendederan 2 dan 3 bisa kolam-kolam out door. Pemisahan sesuai ukuran akan mengurangi tingkat kanibalisme dan agar yang ukuran kecil tidak selalu menderita karena kalah bersaing khususnya dalam perolehan pakan 3.2 PENYIAPAN AIR PASOK Air yang dipergunakan sebagai pasok untuk budidaya harus disiapkan demikian rupa hingga kualitasnya memenuhi syarat dan juga dalam jumlah yang memadai. Penyiapan air ini meliputi :  Pengendapan, atau cara lain untuk mengurangi kotoran fisik;  Pembasmian bibit penyakit bila diperlukan;  Penyaringan lebih lanjut untuk diperoleh air yang benar-benar bersih, untuk pendederan 1.  Penampungan dalam tandon masin-masing untuk pendederan 1 dan untuk keperluan lainnya. 3.3 PENDEDERAN 1 3.3.1 Kolam Pendederan Pendederan sidat adalah kegiatan memelihara benih sidat atau elver sampai panjang 10 cm. pendederan Setiap tahap terdiri dari persiapan kolam, penebaran benih, pemberian pakan tambahan, pengontrolan, pemanenan, dan seleksi. Bagaimana cara melakukan pendederan? 24 Kolam berukuran +- 2 x 3 x 0,6 m. Kolam Pendederan 1 sebaiknya ditempatkan dalam ruangan indoor masksudanya agar suhu air media budidaya dapat lebih stabil. Suhu yang tidak stabil atau goncangannya besar kurang baik untuk elver ikan pada umumnya, karena nafsu makan dapat terganggu, juga resiko terserang penyakit lebih besar. Contoh kolam Pendederan 1 disajikan pada Gambar 13. Gambar 13. Kolam Pendederan 1. Kegiatan dalam Pendederan: Adapun tahapan kegiatanpekerjaan dalam pendederan 1 adalah :

3.3.2 Persiapan kolam dan air media budidaya

Kegiatan persiapan terdiri dari pembersihan, pemberantasan penyakit, pengeringan, dan pengisian air, dengan penjelasan sbb:. persiapan kolam air penebaran elver pemberian pakan tambahan pengontrolan pemanenan seleksi 25  Pembersihan bak dilakukan dengan menyikat dinding dan dasar bak.  Pemberantasan penyakit dilakukan dengan mengosok dinding dengan bisa yang sudah dicepul dalam larutan kaporit 30-100 ppm bergantung pada kondisi dinding dan dasar bak.  Pengeringan dilakukan hingga kering benar, antara 2-3 hari bergantung pada cuaca.  Pengisian air dilakukan hingga kedalaman +- 30 cm. Sudah barang tentu air adalah air yang sudah disiapkan dalam tandon.

3.3.3 Penebaran elver