rapat rutin 2 minggu 1 kali

27 Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa strategi komunikasi yang dibangun oleh Komunitas SIPAS adalah stragegi internal dan eksternal. Dijelaskan oleh Effendi 2000, strategi internal disebut juga sebagai strategi mikro single communication medium strategy, sedang strategi eksternal disebut juga sebagai strategi makro planned multimedia strategy. Strategi komunikasi semacam ini mempunyai fungsi ganda, yaitu: 1. Menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat informatif, persuasif, dan instruktif secara sistematis kepada sasaran untuk memperoleh hasil yang optimal. 2. Menjembatani “kesenjangan budaya” cultural gap, yaitu kondisi yang terjadi akibat kemudahan diperolehnya dan kemudahan dioperasionalkannya media yang begitu ampuh, yang jika dibiarkan akan merusak nilai-nilai yang dibangun.

5.1. Strategi internal

Firdaus 2008 mengatakan strategi internal atau pendekatan mikro lebih memfokuskan kepada komunikasi dalam unit dan sub unit pada suatu organisasi. Komunikasi yang diperlukan pada tingkat ini adalah komunikasi antara anggota kelompok, komunikasi untuk memberi orientasi dan latihan, komunikasi untuk menjaga iklim, komunikasi dalam mensupervisi dan pengarahan pekerjaan dan komunikasi untuk mengetahui rasa kepuasan dalam bekerja.

5.1.1 rapat rutin 2 minggu 1 kali

Strategi internal yang dikembangkan Komunitas SIPAS selama ini adalah dengan melakukan rapat rutin yang diadakan setiap 2 minggu sekali pada hari Sabtu mulai pukul 18.30 sd selesai. Tujuan dari kegiatan ini selain membahas berbagai permasalahan yang ditemukan selama kegiatan di lapangan, membahas strategi komunikasi dalam menarik lebih banyak anggota, juga membahas tentang persiapan gladhen alit dan ageng yang selalu diadakan setiap Sabtu Legi, untuk gladhen alit setiap 1 bulan sekali, sementara untuk gladhen ageng diadakan setiap 3 bulan sekali pada hari yang sama. Pada saat gladhen alit biasanya peserta hanya lingkup daerah Solo, sedang gladhen ageng lingkup pesertanya dapat lebih luas, bahkan sering dihadiri peserta dari luar Kota Solo. 28 Pada kegiatan rapat tersebut dihadiri oleh pengurus dan anggota. Dalam kegiatan rapat tersebut semua pihak yang terlibat dapat memberikan berbagai masukan, sehingga tidak ada kesan rapat hanya terpusat pada satu orang saja pimpinanpenasehat, tetapi semua orang yang terlibat dapat mengeluarkan pendapat. Kemudian bagi anggota yang tidak dapat hadir mendapat informasi hasil rapat melalui handphond yang ada aplikasi WA whatshap . Rapat rutin yang dilakukan oleh komunitas SIPAS 2 minggu sekali, hal ini seperti yang diutarakan oleh Eddy Roostopo selaku penasehat dari komunitas SIPAS dalam wawancara pada tanggal 5 Agustus 2016. “Disini juga ada rapat rutinnya mas, Selain melakukan rapat-rapat rutin yang biasanya diadakan sebulan 2 dua kali pada hari Sabtu biasanya dimulai pukul 07.30 sd selesai dengan lokasi rapat bergantian di rumah-rumah anggota. ” Sebagai contoh rapat yang dilakukan pada hari sabtu tanggal 21 Mei 2016 mulai pukul 19.00 sd selesai di tempat Bapak Edy Roostopo membahas tentang masalah pengajuan peminjaman tempat di Pura Mangkunegara untuk even jemparingan, membahas rancangan kegiatan yang akan dilakukan, membahas tentang berbagai perlengkapan yang akan digunakan pada saat even di Pura Mangkunegara. Pada saat rapat berlangsung setiap anggota bebas mengemukan pendapat atau ide yang mereka miliki kepada pimpinan rapat yang saat itu dipimpin oleh Bapak Eko Riyanto. Rapat tanggal 4 Juni 2016 mulai pukul 19.00 sd selesai di tempat Bapak Faukon dilakukan pada jam dan waktu yang sama. Dalam tersebut dibahas tentang evaluasi acara gladen jemparingan. Evaluasi tersebut membahas tentang masalah manajemen waktu yang kurang diperhatikan oleh peserta jemparingan, dan masalah penggantian beberapa peralatan jemparingan yang sudah tidak layak pakai. Rapat rutin biasanya dipimpin ketua yaitu Bapak Eko Riyanto, misalkan ketua tidak hadir biasanya rapat dipimpin oleh penasehat. Rapat yang dilakukan biasanya membahas agenda-agenda yang akan datang, serta evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan jemparingan yang telah dilakukan, Adapun agenda rapat membahas tentang masalah manajemen waktu yang kurang diperhatikan oleh 29 peserta jemparingan, dan masalah penggantian beberapa peralatan jemparingan yang sudah tidak layak pakai. Rapat rutin biasanya dilakukan melalui undangan yang disampaikan oleh pengurus kepada anggota, selain itu undangan rapat dapat dikomunikasikan lewat Watshapp. Jika dikaitkan dengan strategi komunikasi efek yang diharapkan dengan adanya rapat rutin ini adalah masalah-masalah yang terjadi dapat segera di atasi, serta agenda-agenda yang akan datang lebih dapat dipersiapkan dengan matang. Selain itu dengan adanya rapat rutin yang berganti- ganti lokasi diharapkan dapat mempererat hubungan silaturahmi atau persaudaraan antar anggota maupun pengurus, selain mengetahui dengan pasti tempat kediaman masing-masing anggota secara pasti. Disisi lain manfaat yang dapat diperoleh adalah secara tidak langsung dapat dijadikan sebagai media promosi untuk mengenalkan komunitas SIPAS kepada masyarakat secara lebih luas. hal tersebut diatas merupakan agenda agenda yang dilakukan komunitas SIPAS seperti yang telah dikemukakan oleh narasumber utama yakni Eddy Roostopo dalam wawancara pada tanggal 5 Agustus 2016. “Kalau disini berbicara tentang Agenda rapat ya tentu banyak yang dibicarakan seperti membahas perkembangan acara kedepan yang diadakan komunitas ini, serta evaluasi acara acara yang sudah dilakukan komunitas ini mas dan menarik anggota lebih banyak lagi sih mas itu dengan cara apa dan bagaimana, seperti acara gladhen yang sering dilakukan komunitas ini sebagai salah satu bentuk pelestarian tradisi.” Jika dikaitkan dengan metodenya, maka cara pelaksanaan strategi ini termasuk dalam metode redundancy repetition, dan metode canalizing. Sebab pelaksanaannya dilakukan berulang-ulang, dan mempengaruhi khalayak untuk menerima pesan yang disampaikan, kemudian secara perlahan-lahan merubah sikap dan pola pemikirannya ke arah yang kita kehendaki. Sementara jika dilihat dari bentuk isinya, maka strategi ini termasuk dalam metode persuasive Fajar, 2009. 30

5.1.2 Melakukan kegiatan latihan rutin