Kerangka Berfikir DASAR TEORI

43

2.10 Kerangka Berfikir

Informasi diperlukan dalam semua bidang kehidupan, seperti bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi, perindustrian, IPTEK, kepariwisataan, kepegawaian, dan sebagainya. Dalam semua bentuk organisasi kemasyarakatan dan organisasi bisnis, baik pemerintah maupun swasta, sampai pada unit terkecil masyarakat yakni keluarga, sudah tentu terdapat unsur pemimpin dan yang dipimpin, atasan dan bawahan, serta kerabat kerja di lini yang sama. Semua pihak sudah tentu membutuhkan informasi, baik untuk pelaksanaan fungsi kepemimpinan maupun untuk dirinya sendiri sebagai pribadi yang terus berkembang. Informasi itu berguna untuk pengambilan keputusan kalau dia seorang pemimpin, atau untuk mengubah perilaku dan sikap sebagai masyarakat. Tanpa informasi yang akurat, benar dan dapat dipercaya, maka siapapun akan sulit melaksanakan tugasnya dengan baik. Pengelolaan informasi berpangkal pada sistem informasi manajemen SIM yang memiliki ruang lingkup yang lebih luas. Dalam rangka pengelolaan SIM diperlukan pengelolaan informasi, yang berarti konsep yang terakhir adalah lebih sempit dan bersifat teknis guna mendaratkan SIM di lapangan. Namun demikian pengelolaan sistem informasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dan terpadu di dalam konsep sistem informasi manajemen itu sendiri. Sistem informasi manajemen adalah sebuah sistem manusiamesin yang terpadu integrated untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini 44 menggunkan perangkat keras dan perangkat lunak komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah database Hamalik, 1993: 16. Di tengah maraknya penerapan teknologi informasi di berbagai bidang kehidupan manusia, masyarakat umum dan kalangan informatika banyak disibukkan dengan teknologi-teknologi baru dibidang perangkat keras dan perangkat lunak. Banyak yang terlupakan atau memandang ringan pada ketiga komponen lainnya dalam teknologi informasi, perangkat manusia brainware, prosedur aturan-aturan yang berlaku di dalam sistem, dan basis data. Basis data sendiri merupakan representasi digital dari kenyataan fisik dan logika dari sebuah sistem. Mentransformasikan kenyataan dari sebuah sistem ke basis data bukanlah pekerjaan sederhana. Orang menyebutnya sebagai model data, sebagai wujud dari perancangan basis data. Setiap orang yang terlibat di dalam pembangunan dan penerapan teknologi informasi harus menyadari bukan hanya pada pentingnya basis data dan model data, tapi juga pada berapa pentingnya membuat model data yang baik. Badan Kepegawaian Daerah BKD Kabupaten Purbalingga merupakan salah satu perangkat daerah yang dibentuk dengan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2002 tanggal 10 Desember 2002. Kebutuhan akan sistem informasi kepegawaian merupakan masalah yang krusial guna mendukung kelancaran dan kemudahan dalam pengaksesan dan pencarian data pegawai. Data pegawai yang terformat dan tersusun rapi dalam sebuah database akan memudahkan dalam penyimpanan dan pengaksesan. 45 Berdasarkan ulasan di atas, maka kerangka pikir dalam penelitian ini dapat digambarkan pada gambar 2.20. Gambar 2.20. Kerangka Berfikir Penelitian Data Pegawai BKD Kab. Purbalingga Sistem informasi Manajemen Kepegawaian Laporan Data Pegawai Akses User Pengguna 46

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM APLIKASI

PROGRAM DATABASE Kegiatan ini adalah kegiatan yang berhubungan dengan perancangan atau pembuatan sistem aplikasi program database yang diusulkan untuk mengelola dan memproses atau menyimpan data administrasi kepegawaian yaitu data pegawai BKD sehingga akan mempermudah dalam distribusi informasi.

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penentuan waktu dan tempat penelitian dimaksudkan untuk memperjelas tujuan dalam penelitian ini. Waktu : Bulan September 2006 sd Selesai. Tempat : Badan Kepegawaian Daerah BKD Kabupaten Purbalingga.

3.2 Struktur Organisasi

Struktur organisasi yang terdapat di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Purbalingga digambarkan sebagai berikut: