11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Media Massa dan Komunikasi Politik
Media adalah bentuk jamak dari medium yang berarti tengah atau perantara. Massa berasal dari bahasa Inggris yaitu mass yang berarti kelompok atau kumpulan. Dengan
demikian, pengertian media massa adalah perantara atau alat-alat yang digunakan oleh massa dalam hubungannya satu sama lain Soehadi, 1978:38. Media massa sendiri merupakan
“kependekan” dari media komunikasi massa. Media massa lahir untuk menjembatani komunikasi antar massa. Massa adalah masyarakat luas yang heterogin, tetapi saling
bergantung satu sama lain. Ketergantungan antar massa menjadi penyebab lahirnya media yang mampu menyalurkan hasrat, gagasan dan kepentingan masing-masing agar diketahui
dan dipahami oleh orang lain Pareno, 2005:7. Berdasarkan pemahaman mengenai media massa ini, maka dapat diartikan secara garis besar bahwa media massa merupakan alat
perantara yang digunakan untuk menyampaikan pesan kepada massa, dengan tujuan untuk mengubah sikap, pendapat dan perilaku.
Menurut McQuail 1987 komunikasi politik adalah sebuah studi yang interdisipinari yang dibangun atas berbagai macam disiplin ilmu, terutama dalam hubungannya antara
proses komunikasi dan proses politik. Secara sederhana, komunikasi politik political communication
adalah komunikasi yang melibatkan pesan-pesan politik dan aktor-aktor politik, atau berkaitan dengan kekuasaan, pemerintahan, dan kebijakan pemerintah.
Hubungan antara media dan politik adalah hubungan yang saling membutuhkan. Media massa, baik cetak maupun elektronik merupakan sumber informasi bagi khalayak. Media
massa digunakan sebagai sarana komunikasi politik. Para Pelaku politik menggunakan media massa sebagai sarana untuk menyampaikan visi misi dari suatu partai atau calon pemimpin
yang sedang melakukan pencitraan. Para pelaku politik tersebut cenderung ingin menunjukkan citra baik dirinya.
Salah satu unsur dalam komunikasi politik adalah media atau saluran. Media ialah alat atau sarana yang digunakan oleh para komunikator dalam menyampikan pesan-pesan
politiknya. Misalnya melalui media cetak, elektronik, media format kecil maupun media luar
12
ruang. Media massa diakui memiliki kekuatan yang positif dalam pembangunan bangsa. Itu sebabnya para politikus banyak memanfaatkan media massa untuk berbagai tujuan politik.
Oleh penguasa, media juga digunakan untuk membangun kultur politik yang stabil dan heterogen. Tercapainya kinerja stabilitas politik sangan bergantung pada peran media massa
Shoelhi, 2012:128. Media massa merupakan elemen penting dalam politik, dan diistilahkan sebagai pilar
keempat demokrasi. Oleh karena itu media massa memiliki peran strategis dalam setiap penyelenggaraan Pilpres. Komunikasi politik dapat dipahami dengan berbagai sudut
pandang. McQuail: “All processes of information including fact, opinion, beliefs,etc. transmission, exchange and search engaged in by participants in the course of
institutionalized political activities” semua proses penyampaian informasi – termasuk fakta,
pendapat pendapat, keyakinan-keyakinan dan seterusnya, pertukaran dan pencarian tentang itu semua yang dilakukan oleh pers partisipan dalam konteks kegiatan politik yang lebih
bersifat melembaga. Dari pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa komunikasi politik menandai keberadaan dan aktualisasi lembaga-lembaga politik. yang sekaligus
merupakan fungsi dari sistem politik Pawito, 2009: 2. Dye dan Zeigler mengemukakan adanya empat fungsi media massa dalam komunikasi
politik, yaitu Pawito, 2009: 13: 1
Pemberitaan newsmaking Fungsi pemberitaan ini terutama pada aktivitas pokok media, yaitu mengamati realitas sosial yang terjadi dalam masyarakat, kemudian
melaporkannya. Interpretasi interpretation Fungsi interpretasi berkenaan dengan peran media massa sebagai penafsir atas realitas dalam wujud informasi terhadap
publik. Sebagai sumber informasi media harus sesuai dengan fakta dan akurat. Selain itu sumber yang jelas juga menjadi unsur utama dalam kelengkapan sebuah
berita. 2
Sosialisasi socialization Seperti fungsi transmisi warisan sosial yang diungkapkan oleh Lasswell, hakekat dari fungsi sosialisasi adalah pendidikan bagi
masyarakat luas mengenai, nilai, keyakinan, sikap dan perilaku, dan berkaitan dengan sistem politik, termasuk didalamnya nilai-nilai yang mendasar seperti
13
kerukunan, patriotisme dan demokrasi. Dalam hal politik, partai politik merupakan salah satu saluran politik selain media massa
3 Persuasi persuasion Media massa berperan penting, terutama ketika kampanye
Pilpres diselenggarakan. Media massa menyediakan tempat bagi penyampai pesan, yaitu partai politik ataupun kandidat Capres-Cawapres, untuk melakukan
propaganda. Pembentukan citra melalui media ini dimaksudkan untuk meningkatkan popularitas dan dukungan masyarakat terhadap partai atau kandidat
Capres-Cawapres tertentu. 4
Fungsi agenda setting, berdasarkan teori penentuan agenda menyatakan bahwa media massa merupakan pusat penentuan kebenaran dengan kemampuan media
massa untuk mentransfer dua elemen yaitu kesadaran dan informasi ke dalam agenda publik. Dengan mengarahkan kesadaran publik serta perhatiannya kepada
isu-isu yang dianggap penting oleh media massa. Dalam agenda setting, sebuah media memiliki tanggung jawab sosial. Pentingnya subyektivitas menjadi
landasan bertindak sebuah media massa. Karena media massa bukan hanya menampilkan berita yang aktual dan faktual saja, namun harus mengarah pada
nilai-nilai tanggung jawab sosial. Dalam konteks Pemilu, media massa harus dapat melakukan berbagai hal, seperti
menginformasikan kepada publik secara jujur, akurat, dan adil mengenai pilihan-pilihan politis yang ada, meyakinkan kepada publik bahwa pemilihan umum merupakan momentum
yang sangat penting untuk secara bersama-sama menentukan arah dan masa depan bangsa, segera memberikan penonjolan terhadap gagasan-gagasan solusif ketika ada gelagat konflik.
Untuk lebih memahami posisi tertentu, kita harus mengetahui fungsi, peranan,karekteristik dari media massa. Fungsi media massa ialah tugas khusus yang dibebankan pada media
massa Pareno, 2005:7.
2.2 Media Massa dan Propaganda