13
kerukunan, patriotisme dan demokrasi. Dalam hal politik, partai politik merupakan salah satu saluran politik selain media massa
3 Persuasi persuasion Media massa berperan penting, terutama ketika kampanye
Pilpres diselenggarakan. Media massa menyediakan tempat bagi penyampai pesan, yaitu partai politik ataupun kandidat Capres-Cawapres, untuk melakukan
propaganda. Pembentukan citra melalui media ini dimaksudkan untuk meningkatkan popularitas dan dukungan masyarakat terhadap partai atau kandidat
Capres-Cawapres tertentu. 4
Fungsi agenda setting, berdasarkan teori penentuan agenda menyatakan bahwa media massa merupakan pusat penentuan kebenaran dengan kemampuan media
massa untuk mentransfer dua elemen yaitu kesadaran dan informasi ke dalam agenda publik. Dengan mengarahkan kesadaran publik serta perhatiannya kepada
isu-isu yang dianggap penting oleh media massa. Dalam agenda setting, sebuah media memiliki tanggung jawab sosial. Pentingnya subyektivitas menjadi
landasan bertindak sebuah media massa. Karena media massa bukan hanya menampilkan berita yang aktual dan faktual saja, namun harus mengarah pada
nilai-nilai tanggung jawab sosial. Dalam konteks Pemilu, media massa harus dapat melakukan berbagai hal, seperti
menginformasikan kepada publik secara jujur, akurat, dan adil mengenai pilihan-pilihan politis yang ada, meyakinkan kepada publik bahwa pemilihan umum merupakan momentum
yang sangat penting untuk secara bersama-sama menentukan arah dan masa depan bangsa, segera memberikan penonjolan terhadap gagasan-gagasan solusif ketika ada gelagat konflik.
Untuk lebih memahami posisi tertentu, kita harus mengetahui fungsi, peranan,karekteristik dari media massa. Fungsi media massa ialah tugas khusus yang dibebankan pada media
massa Pareno, 2005:7.
2.2 Media Massa dan Propaganda
Mengingat propaganda merupakan kegiatan komunikasi untuk mempengaruhi massa. Media juga memiliki peran dalam kegiatan propaganda. Dalam hal ini pemilihan media perlu
disesuaikan dengan target massa yang hendak dituju oleh propagandis Shoelhi, 2012:117.
14
Sebelum lebih jauh membahas tentang peran media massa dalam kegiatan propaganda nampaknya perlu mengetahu definisi propaganda.
Ada banyak ahli yang mendefinisikan propaganda, untuk mendapatkan kejelasan mengenai pengertian tersebut kita perlu merujuk interpretasi Harold D Laswell. Menurut
Laswell ‘propaganda in broadest sense is the technique of influencing human action by the manipulation of representations’
jadi propaganda dalam arti yang luas adalah teknik untuk mempengaruhi kegiatan manusia dengan memanipulasi representasinya representasi dalam
hal ini dapat berarti kegiatan atau bicara untuk suatu kelompok. Jacques Ellul mendefinisikan propaganda sebagai komunikasi yang digunakan oleh suatu kelompok
terorganisasi yang ingin menciptakan partisipasi aktif atau pasif dalam tindakan-tindakan massa yang terdiri atas individu-individu yang dipersatukan secara psikologis dan
tergabungkan di dalam suatu kumpulan atau organisasi Shoelhi, 2012:37. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa propaganda adalah suatu bentuk komunikasi
yang menyampaikan kebenaran menurut sang propagandis dengan cara memanipulasi representasi untuk mempengaruhi masyarakat atau massa. Pesan dirangkai tanpa
mempertimbangkan benar atau salah, disebarkan dengan metode dan teknik tertentu. Dalam hal ini propaganda seolah memiliki konotasi yang negatif, meskipun sebenarnya tidak selalu
negatif. Menurut Comstock, sebagai saluran dalam propaganda, media massa memiliki fungsi
pengaruh sosial. Melalui media massa, khalayak mempelajari apa yang terjadi dan akan mempengaruhi opini yang berkembang dalam masyarakat. Mengingat fungsi media massa
dan perubahan perilaku khalayak yang terkena terpaan media massa, tidak jarang media massa digunakan sebagai saluran yang tepat bagi kegiatan propaganda. Oleh karena itu tidak
mengeherankan, propaganda melalui media massa sejauh ini merupakan strategi yang paling dipilih dalam aktivitas politik Shoelhi, 2012:118-119.
Kegiatan propaganda kerap kali melibatkan peran media massa karena media massa memiliki kelebihan dalam menampilkan daya pengaruh yang kuat dan jangkuan siaran yang
luas. Kedua hal ini sangat penting bagi kegiatan propaganda, khususnya propaganda politik. Peran media massa yang sedemikian ini terbukti dalam sepanjang sejarah. Menurut catatan
15
sejarah, media massa Jerman pada era Nazi cukup penting peranannya dalam membantu propaganda yang dilancarkan Adolf Hitler.
Media massa yang memiliki perjalanan sejarah paling lama adalah surat kabarpers. Mengingat media cetak yang satu ini tercatat sebagai media tertua di dunia.
1
Oleh karena itu peran perssurat kabar dalam propaganda juga sudah terjadi sejak lama. Hal ini diawali pada
tahun 1923, pada saat itu hampir seluruh media massa Jerman memberitakan menghilangnya Swastika dari ruang publik. Dalam perang dunia II Hitler melakukan kebohongan dan
menyebarkan ideologi Nazi fasisme untuk memperluas pengaruh dan kekuasaanya. Beberapa tahun kemudian Hitler kerap muncul dalam rapat umum, menjawab berbagai
permasalahan yang terjadi. Sehingga, dia memperoleh dukungan luas dan membawanya pada puncak kekuasaan. Hitler kembali menyusun organisasi yang rapi dan strategi yang baik di
bidang propaganda. Pada tahun 1935, Jerman memiliki 4.500 surat kabar. Hampir seluruhnya ikut berperan dalam menyukseskan agenda-agenda propaganda Hitler. Sejak saat itulah
istilah propaganda mendapat reaksi negatif di Negara-negara demokrasi karena dengan propaganda Nazi, banyak korban jiwa yang ditimbulkan. Semua Negara demokrasi yang
dipelopori oleh Amerika Serikat, sangat anti terhadap kegiatan propaganda. Dalam hal itu Indonesia termasuk sekutu Amerika Serikat, Inggris, dan Belanda, melawan fasisme Jerman
dan Jepang Arifin, 2011 : 133.
2.3 Cakupan, Metode dan Teknik Propaganda