2.4 Kerangka Konsepsional
2.5 Hipotesis penelitian
Ada hubungan faktor resiko usia, jenis kelamin, riwayat keluarga, kebiasaan merokok, indeks masa tubuh, tekanan darah
sistolik dan diastolik derajat hipertensi berdasarkan JNC VII dengan terjadinya retinopati hipertensi pada penderita hipertensi esensial
Hipertensi Esensial
• Usia • Jenis kelamin
• Riwayat keluarga • Kebiasaan Merokok
• Indeks masa tubuh • Tekanan darah sistolik dan diastolik
derajat hipertensi berdasarkan JNC VII Retinopati Hipertensi
klasifikasi Scheie
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis dan rancangan penelitian
Rancangan Penelitian ini adalah penelitian potong lintang, observasional, yaitu untuk mengetahui hubungan faktor resiko retinopati
hipertensi pada penderita hipertensi esensial di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.
3.2. Tempat dan waktu penelitian
Penelitian dan pengambilan sampel dilakukan di poliklinik mata dan poliklinik penyakit dalam di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik
Medan, mulai bulan juni 2014 sampai dengan bulan agustus 2014. Penelitian dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Komite Etik Penelitian
Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan.
3.3. Populasi, sampel, besar sampel dan tehnik pengambilan sampel
3.3.1 Populasi
Populasi penelitian adalah semua penderita hipertensi esensial yang datang ke poliklinik mata dan poliklinik penyakit dalam di Rumah Sakit Umum
Pusat Haji Adam Malik Medan
Universitas Sumatera Utara
3.3.2 Sampel
Sampel Penelitian adalah penderita hipertensi esensial yang datang berobat ke poliklinik mata dan poliklinik penyakit dalam Rumah Sakit Umum
Pusat Haji Adam Malik Medan yang memenuhi kriteria Inklusi.
Kriteria inklusi :
1. Pasien hipertensi esensial yang datang ke poliklinik mata dan pasien dari poliklinik penyakit dalam yang di diagnosa hipertensi
esensial berdasarkan JNC VII derajat I dan II 2. Pasien poli mata sub divisi retina dengan gejala dan tanda
retinopati hipertensi, dan bersedia dilakukan pemeriksaan.
Kriteria eksklusi :
1. Pasien hipertensi esensial dengan DM dan gangguan toleransi glukosa
2. Pasien hipertensi esensial dengan renal insufisiensi 3. Pasien dengan gagal jantung
4. Pasien hipertensi esensial dengan kelainan segmen anterior mata 5. Pasien hipertensi esensial dengan kekeruhan lensa
6. Pasien hipertensi esensial dengan tekanan intraokular 21 mmHg 7. Pasien hipertensi esensial dengan keadaan umum jelek lemah
sehingga tidak kooperatif dan tidak sanggup untuk dilakukan pemeriksaan
Universitas Sumatera Utara
3.3.3 Besar sampel
Penentuan Besar Sampel penelitian ditentukan sesuai rumus untuk penelitian ini
2 2
1 2
1
1 1
a o
a a
o o
P P
P P
Z P
P Z
n −
− +
− ≥
− −
β α
Dimana :
2 1
α −
Z = deviat baku alpha. utk
α
= 0,05 maka nilai baku normalnya 1,96
1 β
−
Z = deviat baku betha. utk
β = 0,10 maka nilai baku normalnya 1,282 P
= proporsi retinopati hipertensi 0,06 6
wong dan mcintosh, 2005
a
P = perkiraan proporsi retinopati hipertensi yang diteliti sebesar = 0,23
a
P P
− = beda proporsi yang bermakna ditetapkan sebesar 0,17
Maka sampel minimal untuk penelitian ini sebanyak 35 penderita retinopati hipertensi.
3.3.4 Tehnik pengambilan sampel
Sampel diambil dengan menggunakan cara consecutive sampling, yaitu semua subjek yang datang dan memenuhi kriteria pemilihan
dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subjek terpenuhi.
3.4 Variabel penelitian
1. Variabel tergantung adalah hipertensi esensial 2. Variabel bebas adalah retinopati hipertensi
Universitas Sumatera Utara
3.5 Definisi operasional penelitian
1. Hipertensi esensial adalah hipertensi yang tidak diketahui sebabnya. Hipertensi : Penderita dengan tekanan darah
sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 90
mmHg, atau bila pasien memakai obat anti hipertensi. 2. Retinopati Hipertensi : suatu keadan yang ditandai dengan
kelainan pembuluh darah retina pada penderita hipertensi. 3. Tekanan Darah : nilai curah jantung sistol per diastol dengan
satuan mmHg berdasarkan JNC VII 4. Usia : dinyatakan dalam tahun. Ditentukan berdasarkan
keterangan pada saat anamnesis dan kartu tanda pengenal. 5. Jenis kelamin : pria dan wanita
6. Riwayat keluarga : ada atau tidak keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan subjek penelitian
7. Kebiasaan merokok : berdasarkan American Thoracic Society ATS :
Perokok : orang yang telah merokok lebih dari 20 batang bungkus pertahun atau 1 batang perhari selama 1 tahun
dan masih merokok sampai 1 tahun terakhir. Bekas perokok : perokok yang telah berhenti merokok
sekurang kurangnya 1 bulan terakhir
Universitas Sumatera Utara
Bukan perokok : orang yang tidak pernah merokok atau kurang dari 100 batang rokok selama hidupnya
8. Indeks masa tubuh IMT dihitung dengan rumus BBkgTBm
2
: Kriteria Asia Pasifik BB normal : 18.5-22.9
Preobesitas : 23-24.9 Obesitas 1 : 25-22.9
Obesitas 2 : ≥ 30
3.6 Bahan dan cara kerja penelitian