BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Abu Vulkanik
Gunung sinabung merupakan salah satu gunung berapi didataran tinggi , kab karo sumut,Indonesia. Koordinat puncak gunung sinabung adalah 03°10LU dan
98°23BT dengan puncak tertinggi gunung ini adalah 2460M dari permukaan laut yang menjadi puncak tertinggi di Sumatera Utara.
Aktifitas gunung sinabung pernah mengeluarkan debu vulkanik dan asap tahun 2010. Kemudian pada tahun 2013 mengeluarkan , menyemburkan debu
vulkanik lagi. Hasil dari erupsi gunung tersebut mengeluarkan kabut asap yang tebal hitam. Dan debu vulkanik tersebut menutupi ribuan hektar tanaman para
petani di sekitar gunung tersebut. Abu vulkanik adalah bahan material vulkanik jatuhan yang disemburkan
ke udara saat terjadi suatu letusan dan dapat jatuh pada jarak mencapai ratusan bahkan ribuan kilometer dari kawah karena pengaruh hembusan angin. Adanya
abu vulkanik merupakan akibat dari proses erupsi gunung berapi.Letusan gunung api adalah merupakan bagian dari aktifitas vulkanik yang dikenal dengan istilah
erupsi. Erupsi adalah fenomena keluarnya magma dari dalam bumi karena dorongan dari gas yang bertekanan tinggi dalam perut bumi atau karena gerakan
lempeng bumi, tumpukan tekanan dan panas cairan magma. Debu vulkanik mengakibatkan tanaman petani yang berada di lereng
gunung banyak yang mati dan rusak. Diperkirakan seluas 15,341 Ha tanaman pertanian di tanah Karo terancam gagal panen Mariani S, 2013
Keberadaan gunung merapi ini masih dianggap sebagai ancaman bagi masyarakat sekitar , akan tetapi manfaat yang diberikan pasca letusan juga sangat
besar pengaruhnya terhadap kesuburan tanah beberapa tahun berikutnya.
Universitas Sumatera Utara
Letusan gunung Merapi dinamakan “Letusan Tipe Merapi” oleh para ahli gunung berapi, karena kekhasan Merapi ketika meletus yang dicirikan dengan adanya
luncuran awan panas yang biasa disebut “Wedhus Gembel” yang berarti bulu biri- biri. Secara tidak langsungunsur-unsur yang terkandung dalam abu vulkanik turut
memberikan kontribusi pada kesuburan tanah di sekitar gunung Merapi.
2.2. Efek PencemaranUdara terhadap Saluran Pernapasan