14 bahkan lebih tinggi dari pada pengangguran terbuka untuk yang belum
atau tidak tamat SD, yaitu sebanyak 5 ratus ribu orang. 3. Jumlah peserta yang lulus uji kompetensi di LSP-P1 SMK Negeri 2
Yogyakarta tidak sampai 75 dari jumlah peserta yang ada, dari 40 peserta uji kompetensi yang kesemuanya siswa kelas XII TKR, hanya 29
peserta atau sebesar 72,5 dinyatakan kompeten sementara 11 peserta atau sebesar 27,5 dinyatakan belum kompeten untuk skema sertifikasi
Tune Up Konvensional yang diujikan. Di LSP-P1 SMK Negeri 3 Yogyakarta bahkan dari 60 peserta uji kompetensi yang kesemuanya
siswa kelas XII KR, hanya 32 peserta atau sebesar 53.33 dinyatakan kompeten dengan rincian 10 peserta lulus skema sertifikasi Engine Tune
Up Konvensional, 9 peserta lulus skema sertifikasi Tune Up Sistem Injeksi dan 13 peserta lulus skema sertifikasi PemeliharaanService
Chasis sementara 28 peserta atau sebesar 46.67 dinyatakan belum kompeten untuk 3 skema sertifikasi yang diujikan. Berdasarkan hasil uji
kompetensi tersebut menandakan rendahnya jumlah peserta yang dinyatakan kompeten dan berhak mendapatkan sertifikat dari BNSP.
C. Pembatasan Masalah
Penelitian ini dilakukan di TUK TKR pada LSP di Kota Yogyakarta karena hanya di Kota Yogyakarta, yaitu di SMK Negeri 2 Yogyakarta dan
SMK Negeri 3 Yogyakarta yang LSP-nya memiliki TUK TKR. Penelitian ini dibatasi pada pelaksanaan uji kompetensi pada 1 - 3 November 2016 perihal
sebaran hasil
uji kompetensi yang dilihat dari masing-masing unit
15 kompetensinya. Penelitian ini juga dibatasi mengenai kesulitan peserta uji
kompetensi selama pelaksanaan uji kompetensi yang dapat dilihat dari hasil yang tidak maksimal, yaitu: pada hasil ujian tertulis dan pada hasil uji praktik.
Kesulitan peserta uji kompetensi sendiri dibatasi pada aspek pengetahuan dari hasil ujian tertulis dan keterampilan dari hasil ujian
praktik. Pembatasan kesulitan peserta uji kompetensi hanya pada 2 dua aspek dikarenakan aspek sikap kerja tidak dinilai secara terpisah tetapi dinilai
secara kesatuan bersama dengan penilaian keterampilan saat peserta uji kompetensi mempraktikkan atau memperagakan kompetensi di setiap
elemen dalam unit kompetensi atau kualifikasi yang dipersyaratkan. Alasan peneliti memilih fokus permasalahan di atas adalah agar tidak menimbulkan
kesalahan penafsiran terhadap masalah-masalah pokok yang ada.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana sebaran hasil uji kompetensi di TUK TKR LSP SMK se-Kota
Yogyakarta yang dilihat dari masing-masing unit kompetensinya? 2. Bagaimana kesulitan peserta uji kompetensi dalam pelaksanaan uji
kompetensi di TUK TKR LSP SMK se-Kota Yogyakarta?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui sebaran hasil uji kompetensi di TUK TKR LSP SMK se-Kota
Yogyakarta yang dilihat dari masing-masing unit kompetensinya.
16 2. Mengetahui kesulitan peserta uji kompetensi dalam pelaksanaan uji
kompetensi di TUK TKR LSP SMK se-Kota Yogyakarta.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Segi Teoritis
Memberikan inspirasi keilmuan mengenai sebaran hasil uji kompetensi dan kesulitan peserta uji kompetensi atau referensi ilmiah
bagi peneliti dan ilmuan yang akan meneliti tema yang sama. 2. Segi Praktis
a. Menambah sumber informasi mengenai pelaksanaan uji kompetensi di TUK TKR LSP SMK se- Kota Yogyakarta.
b. Menjadi bahan evaluasi dalam pelaksanaan uji kompetensi di TUK TKR LSP SMK se- Kota Yogyakarta.
17
BAB II KAJIAN PUSTAKA