Analisis Univariat Analisis Deskriptif Kuantitatif

117 untuk menguji validitas konstrak adalah meminta pertimbangan ahli Judgment Expert”. Bedasarkan Pedoman Penyusunan Tugas Akhir Skripsi yang disusun oleh Tim TAS FT UNY 2013, instrumen penelitian yang dikembangkan harus divalidasi minimal oleh 2 dua orang validator yang relevan di bidangnya masing-masing. Instrumen dalam penelitian ini akan melalui proses uji validitas konstrak dengan berkonsultasi kepada para ahli dalam bidang penelitian terkait. Adapun para ahli yang dimaksud, yaitu: 2 dua orang validator dari Dosen Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik UNY. Para ahli dalam bidang penelitian terkait diperlukan untuk memeriksa dan mengevaluasi instrumen yang telah disusun agar sesuai dengan variabel penelitian.

H. Teknik Analisis Data

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif sehingga dalam penelitian ini tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu. Penelitian ini hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu keadaan. Adapun teknis analisis data yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Analisis Univariat

Analisis univariat merupakan analisis yang dilakukan untuk tiap variabel atau satu variabel dari hasil penelitian. Tujuan analisis ini untuk mendeskripsikan masing-masing variabel yang ada kemudian menyajikannya ke dalam bentuk distribusi yang dinarasikan Notoatmodjo, 2005. Adapun penggunaan analisis univariat dalam 118 penelitian ini untuk mendeskirpsikan atau menjelaskan sebaran hasil uji kompetensi yang dilihat dari masing-masing unit kompetensinya dari ujian praktik atau penilaian unjuk kerja kompeten dan belum kompeten menggunakan distribusi frekuensi dengan ukuran persentase dan proporsi.

2. Analisis Deskriptif Kuantitatif

Analisis deskriptif kuantitatif digunakan untuk mengetahui, menjelaskan atau mendeskripsikan kesulitan peserta uji kompetensi aspek pengetahuan dan aspek keterampilan. Adapun cara yang digunakan, yaitu: dengan mengelompokkan data, mentabulasikan data, menyajikan data dan melakukan perhitungan guna menjawab rumusan masalah yang ada. Dalam menganalisis menggunakan beberapa langkah seperti menghitung jumlah skor dari data yang diperoleh dilanjutkan dengan menganalisisnya ke dalam bentuk deskripsi data. Data instrumen penelitian yang diperoleh dikonversikan ke dalam data kuantitatif dan disajikan dalam bentuk deskripsi data per variabel dengan statistik deskriptif. Statistik deskriptif tersebut memuat berbagai informasi mengenai nilai rata-rata mean, median, modus, skor tertinggi, skor terendah, rentang nilai, simpangan baku standar deviasi dan tabel distribusi frekuensi. Berbagai informasi tersebut kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan diagram pie dan batang. Adapun langkah-langkahnya dapat dilihat pada halaman selanjutnya. 119 a. Mean Mean merupakan nilai rata-rata dari suatu kelompok yang didapat dari penjumlahan data seluruh individu dalam kelompok kemudian dibagi dengan jumlah yang ada pada kelompok tersebut Sugiyono, 2015. Adapun rumus perhitungan mean dalam Sugiyono, 2015, yaitu: = Keterangan: Me = Mean untuk data bergolong = Jumlah data atau subyek = Produk perkalian antara pada tiap interval data dengan tanda kelas . Tanda kelas merupakan nilai rata rata dari nilai terendah dan nilai tertinggi pada setiap interval data b. Median Median merupakan nilai tengah dari kelompok data yang telah disusun urutannya mulai yang terkecil hingga yang terbesar maupun sebaliknya Sugiyono, 2015. Adapun rumus perhitungan median dalam Sugiyono, 2015, yaitu: = + Keterangan: Md = Harga median b = Batas bawah kelas median 120 p = Panjang 1 kelas median n = Banyaknya data atau subyek F = Jumlah semua frekuensi sebelum kelas median f = Frekuensi kelas median c. Modus Modus merupakan nilai yang sedang populer atau sering muncul pada kelompok tersebut Sugiyono, 2015. Adapun rumus perhitungan modus dalam Sugiyono, 2015, yaitu: = + Keterangan: Mo = Harga modus b = Batas kelas interval dengan frekuensi terbanyak p = Panjang kelas interval dengan frekuensi terbanyak b 1 = Frekuensi pada kelas modus frekuensi pada kelas interval terbanyak dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sebelumnya b 2 = Frekuensi pada kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval terdekat berikutnya d. Simpangan baku standar deviasi Simpangan baku merupakan akar dari varians yang digunakan untuk menghitung homogenitas kelompok data. Adapun rumus menghitung simpangan baku dalam Sugiyono 2015 dapat dilihat pada halaman selanjutnya. 121 = Keterangan: = Standar deviasi atau simpangan baku = Jumlah frekuensi = Simpangan = Jumlah data e. Tabel distribusi frekuensi Tabel distribusi frekuensi ini digunakan dalam menyusun data yang jumlahnya cukup banyak. Adapun langkah-langkah dalam membuat tabel distribusi frekuensi adalah sebagai berikut: 1 Menurut Mundir 2014, dalam menentukan jumlah interval kelas dapat menggunakan salah satu dari 3 tiga cara, yaitu: a Menggunakan rumus Sturgess seperti di bawah ini: K = 1+3,3 log n K = jumlah interval kelas n = jumlah pengamatan b Menentukan K antara 5 sampai 20 c Grafik jumlah kelas interval 2 Menurut Mahdiyah 2014, dalam menghitung rentang data R dapat menggunakan rumus, yaitu: Rentang data = data terbesar – data terkecil 122 3 Menurut Mahdiyah 2014, dalam menentukan panjang kelas dapat menggunakan rumus, yaitu: Panjang kelas = f. Diagram pie dan batang Diagram pie dan batang dibuat berdasarkan data frekuensi pada pembahasan sebelumnya yang telah ditampilkan dalam tabel distribusi frekuensi. Diagram pie dan batang dibuat menggunakan bantuan komputer dalam program Microsoft Office Word dan Excel 2007. g. Menentukan nilai kecenderungan instrumen Analisis data dalam penelitian ini dituangkan dalam bentuk persentase karena teknik statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif yang berdasarkan tujuan penelitian, yaitu: untuk mengetahui kesulitan peserta uji kompetensi dalam pelaksanaan uji kompetensi di TUK TKR LSP SMK se-Kota Yogyakarta. Adapun menurut Anas Sudijono 2012 rumus yang digunakan untuk distribusi kecenderungan frekuensi masing-masing kelas interval adalah sebagai berikut: = 100 Keterangan: F = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya N = Number of Cases jumlah frekuensi atau banyaknya individu P = Angka persentase 123 Pengkategorian kesulitan pada masing-masing aspek kesulitan peserta uji kompetensi berdasarkan hasil ujian yang didapatkan oleh peserta uji kompetensi. Peserta uji kompetensi yang mengalami kesulitan pada aspek pengetahuan jika mendapat hasil 80 dalam ujian tertulis dan dinyatakan belum kompeten pada ujian tertulis pertamanya. Peserta uji kompetensi yang tidak mengalami kesulitan pada aspek pengetahuan jika mendapat hasil ≥ 80 dalam ujian tertulis dan dinyatakan kompeten pada ujian tertulis pertamanya. Peserta uji kompetensi yang mengalami kesulitan pada aspek keterampilan jika ada salah satu unit kompetensi pada ujian praktik penilaian unjuk kerja yang dinyatakan belum kompeten. Peserta uji kompetensi yang tidak mengalami kesulitan pada aspek keterampilan jika semua unit kompetensi pada ujian praktik penilaian unjuk kerja yang dinyatakan kompeten. 124

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 2 Yogyakarta dan SMK Negeri 3 Yogyakarta. Kedua sekolah tersebut merupakan LSP P-1 yang berada di Kota Yogyakarta. LSP P-1 SMK Negeri 2 Yogyakarta berlokasi di Jalan AM. Sangaji No. 47 Yogyakarta, sedangkan LSP-P1 SMK Negeri 3 Yogyakarta berlokasi di Jalan R.W. Monginsidi No. 2 Yogyakarta. Subyek penelitian dari penelitian ini adalah seluruh siswa SMK yang mengikuti uji kompetensi bidang TKR pada 1 - 3 November 2016 di TUK TKR LSP-P1 SMK Negeri 2 Yogyakarta dan LSP-P1 SMK Negeri 3 Yogyakarta yang merupakan pilot project dari BNSP. Jumlah total subyek penelitian pada penelitian ini adalah 100 siswa. Adapun rincian subyek penelitian, yaitu: 40 Siswa kelas XII Paket Keahlian TKR SMK Negeri 2 Yogyakarta dan 60 Siswa kelas XII Paket Keahlian TKR SMK Negeri 3 Yogyakarta yang dapat dilihat pada Tabel 5 di halaman selanjutnya.

Dokumen yang terkait

PENGELOLAAN TEMPAT UJI KOMPETENSI (TUK) Studi Situs di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Gombong Pengelolaan Tempat Uji Kompetensi (TUK) Studi Situs di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Gombong.

0 0 15

PENDAHULUAN Pengelolaan Tempat Uji Kompetensi (TUK) Studi Situs di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Gombong.

0 0 13

PENGELOLAAN TEMPAT UJI KOMPETENSI (TUK) Studi Situs di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Gombong Pengelolaan Tempat Uji Kompetensi (TUK) Studi Situs di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Gombong.

0 0 22

KONTRIBUSI HASIL UJI KOMPETENSI TEORI KEJURUAN TERHADAP HASIL UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN TEKNIK GAMBAR MESIN DI SMK NEGERI 2 KOTA BANDUNG.

0 3 50

PENGEMBANGAN KURIKULUM PROGRAM PRODUKTIF SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN : Studi Pada SMK Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Di Kota Bandung.

0 3 85

PENGEMBANGAN KURIKULUM PROGRAM PRODUKTIF SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN ( Studi Pada SMK Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Di Kota Bandung ).

2 5 85

Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Kedua (LSP P2) di Sekolah Menengah Kejuruan

0 0 7

IMPLEMENTASI PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI PADA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 KABUPATEN KUDUS.

0 0 11

RELEVANSI ANTARA KOMPETENSI MATA PELAJARAN PRODUKTIF DENGAN PEKERJAAN DALAM PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PERINDUSTRIAN YOGYAKARTA.

0 0 172

RANCANG BANGUN APLIKASI UJI KOMPETENSI PADA LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI MANAJEMEN WIRAUSAHA DAN PRODUKTIVITAS MERDEKA

0 1 5