Kimia Teknik XII – Semester 2
15 SMK Negeri 1 Samboja
Standar Kompetensi :
- Memahami koloid, suspensi, dan larutan sejati
Kompetensi Dasar :
- Mengidentifikasi koloid, suspensi, dan larutan
- Membedakan macam dan sifat koloid
- Menerapkan sistem koloid dalam kehidupan
Indikator :
- Menjelaskan pengertian koloid, suspensi, dan larutan
- Mendeskripsikan jenis-jenis koloid
- Mendeskripsikan sifat-sifat koloid
- Menjelaskan proses-proses pemurnian koloid
- Menjelaskan koloid liofil dan koloid liofob
- Mengelompokkan campuran menjadi larutan, koloid, dan suspensi secara benar
- Membedakan larutan koloid dan suspensi berdasarkan sifat campurannya, fasenya, dan
ukuran partikelnya dengan benar -
Membuat sistem koloid dengan cara kondensasi, dispersi, dan busur Bredig -
Menjelaskan manfaat koloid dalam kehidupan sehari-hari
Alokasi Waktu :
12 jam pelajaran 6 x pertemuan
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan dapat: -
Mengidentifikasi koloid, suspensi, dan larutan -
Membedakan macam dan sifat koloid -
Menerapkan sistem koloid dalam kehidupan
Karakter siswa yang diharapkan:
- Disiplin, kerja keras, komunikatif, peduli lingkungan, dan tanggung jawab
B. Materi Pembelajaran
Koloid, suspensi, dan larutan Pertemuan Ke-1 s.d. 6
1. Larutan sejati merupakan sistem dispersi yang ukuran partikel-partikelnya sangat kecil, sehingga tidak dapat
diamati perbedaan antara partikel pendispersi dengan partikel terdispersi walaupun menggunakan mikroskop dengan tingkat pembesaran yang tinggi.
2. Suspensi merupakan sistem dispersi dengan partikel yang berukuran relatif besar, tersebar merata di dalam
medium pendispersi. 3.
Koloid atau disebut juga dispersi koloid atau sistem koloid merupakan sistem dispersi dengan ukuran partikel yang lebih besar daripada larutan sejati tetapi lebih kecil daripada suspensi.
4. Sistem koloid yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, yaitu santan, air susu, dan lem.
5. Sol adalah sistem koloid yang fase terdispersinya berupa zat padat yang didispersikan dalam padatan, cairan,
atau gas. 6.
Emulsi adalah sistem koloid yang fase terdispersinya berupa zat cair yang didispersikan dalam padatan, cairan, atau gas.
7. Busa atau buih adalah sistem koloid yang fase terdispersinya berupa gas yang didispersikan dalam padatan atau
cairan. 8.
Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu gerak acaktidak beraturan.
9. Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar cahaya oleh partikel-partikel koloid.
10. Efek Tyndall adalah efek yang terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan
cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan.
11. Adsorpsi ialah peristiwa penyerapan partikel atau ion atau senyawa lain pada permukaan partikel koloid yang
disebabkan oleh luasnya permukaan partikel. 12.
Absorpsi adalah fenomena menyerap semua partikel ke dalam sol padat bukan di atas permukaannya, melainkan di dalam sol padat tersebut.
Bab 1
R R
R e
e e
n n
n c
c c
a a
a n
n n
a a
a P
P P
e e
e l
l l
a a
a k
k k
s s
s a
a a
n n
n a
a a
a a
a n
n n
P P
P e
e e
m m
m b
b b
e e
e l
l l
a a
a j
j j
a a
a r
r r
a a
a n
n n
Mata Pelajaran Semester 2
S M K
Kimia Kelas: XII
Koloid, Suspensi, dan Larutan
Kimia Teknik XII – Semester 2
16 SMK Negeri 1 Samboja
13. Partikel-partikel koloid bersifat stabil dengan adanya muatan listrik. Jika muatan hilang, maka partikel-partikel
koloid dapat saling bergabung membentuk suatu gumpalan flocculant. 14.
Dialisis adalah suatu cara pemurnian sistem koloid dari ion-ion pengganggu yang menggunakan selaput semipermeabel.
15. Peristiwa elektroforesis adalah peristiwa mengalirnya partikel-partikel koloid menuju elektrode, bergeraknya
partikel koloid ke dalam satu elektrode menunjukkan bahwa partikel-partikel koloid bermuatan listrik. 16.
Sol adalah suatu sistem koloid jika partikel dapat terdispersi dalam suatu cairan. Berdasarkan medium pendispersinya, disebut hidrosol jika mediumnya air, disebut alkosol bila mediumnya alkohol.
17. Berdasarkan afinitas daya gabung atau tarik-menarik fase terdispersi terhadap medium pendispersi, sol dibagi
menjadi dua macam, yaitu sol liofob dan sol liofil. Sol liofob ialah sol yang fase terdispersinya mempunyai afinitas yang kecil atau menolak medium pendispersinya. Sol liofil adalah sol yang fase terdispersinya mempunyai
afinitas yang besar atau mudah menarik medium pendispersinya. 18.
Dispersi merupakan salah satu cara membuat koloid dengan memecah gumpalan suspensipartikel kasar menjadi lebih kecil sehingga tersebar dan berukuran koloid.
19. Pada cara kondensasi partikel-partikel larutan yang berupa atom, ion, atau molekul diubah menjadi partikel yang
lebih besar seperti partikel koloid.
C. Metode Pembelajaran