Perangkat Pembelajaran KIMIA SMA Kelas X,XI,XII Semester 2 DOC Kimia 11
Perangkat Kegiatan Belajar
Mengajar
Sekolah Menengah Atas
Pemetaan Standar Isi
Identifikasi SK dan KD
Rancangan Penilaian Kognitif
Kriteria Ketuntasan Minimal
Program Tahunan
Program Semester
Rincian Minggu Efektif
Silabus
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Nama
Nama
NIP
NIP
Unit
Unit Kerja
Kerja
: Kimia
: XI/2
CV Graha Pustaka – Penerbit dan Percetakan
2
Kimia XI
CV Graha Pustaka – Penerbit dan Percetakan
3
PEMETAAN STANDAR ISI
Satuan Pendidikan :
Mata Pelajaran
:
Kelas/Semester
Standar
Kompetensi
4. Memahami sifat-sifat larutan
asam-basa,
metode pengukuran, dan terapannya
Kompetensi Dasar
4.1 Mendeskripsikan
teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan
dan menghitung pH
larutan
4.2 Menghitung
banyaknya pereaksi
dan hasil reaksi dalam larutan elektrolit dari hasil titrasi
asam basa
4.3 Menggunakan kurva perubahan harga pH pada titrasi
asam basa untuk
menjelaskan larutan penyangga dan
hidrolisis
SMA
Kimia
: XI/2
Indikator
-
-
-
-
Menjelaskan sifat-sifat larutan
asam, basa, dan
garam
Menjelaskan teori asam basa
menurut Arrhenius, BronstedLowry, dan Lewis
Menjelaskan klasifikasi asam dan
basa
Mengidentifikasi
larutan asam dan
basa
Menjelaskan kekuatan asam dan
basa serta penentuan pH larutan
Menjelaskan reaksi penetralan
asam oleh basa
Menganalisis
pencemaran air
Kimia XI
Materi Pokok
- Asam dan basa
Ruang
Lingkup
1 2 3 4 5
√
Alokasi
Waktu
12 x 45
menit
CV Graha Pustaka – Penerbit dan Percetakan
4
Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar
4.4. Mendeskripsikan
sifat larutan penyangga dan peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup
4.5 Menentukan jenis
garam yang mengalami hidrolisis
dalam air dan pH
larutan garam tersebut
4.6 Memprediksi
terbentuknya endapan
dari
suatu
reaksi berdasarkan
prin-sip kelarutan
dan
hasil
kali
kelarutan
Indikator
-
-
-
-
-
-
-
-
5. Menjelaskan
sistem dan sifat koloid serta
penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari
5.1 Membuat berbagai
sistem koloid dengan bahan-bahan
yang ada di sekitarnya
5.2 Mengelompokkan
sifat-sifat koloid dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
-
-
Menjelaskan pengertian,
sifat,
dan prinsip larutan penyangga
Menjelaskan perhitungan pH larutan penyangga
Menjelaskan
pembuatan larutan penyangga
Menjelaskan pengertian dan klasifikasi hidrolisis
garam
Menjelaskan penentuan tetapan
hidrolisis dan pH
garam
Menjelaskan
prinsip kelarutan
dan hasil kali kelarutan
Menjelaskan hubungan kelarutan
dengan hasil kali
kelarutan
Menjelaskan hubungan antarhasil kali kelarutan
dengan pH
Menjelaskan pengaruh ion senama terhadap kelarutan
Menjelaskan reaksi
pengendapan pada larutan
Menjelaskan pengertian larutan,
suspensi,
dan
koloid
Menjelaskan
pengelompokan
dan sifat (koloid)
Menjelaskan
penggunaan koloid
Menjelaskan koloid
pencemar
lingkungan
Menjelaskan usaha pengolahan
air bersih
Menjelaskan proses pembuatan
koloid
Materi Pokok
- Kesetimbangan
dalam larutan
- Koloid
Ruang
Alokasi
Lingkup
Waktu
1 2 3 4 5
√
12 x 45
menit
√
8 x 45
menit
………………………….
Mengetahui
Kepala Sekolah
Guru Mata Pelajaran
Kimia XI
CV Graha Pustaka – Penerbit dan Percetakan
5
NIP.
NIP.
Kimia XI
CV Graha Pustaka – Penerbit dan Percetakan
6
IDENTIFIKASI SK, KD UNTUK MENETAPKAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN (TM, PT, KMTT)
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
:
Kelas/Semester :
Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar
: SMA
Kimia
XI/2
Materi Pembelajaran
Indikator
Jenis Kegiatan
Pembelajaran
TM
4. Memahami sifat-sifat larutan
asam-basa,
metode pengukuran,
dan
terapannya
4.1 Mendeskripsikan teori-teori asam basa
dengan menentukan
sifat larutan dan
menghitung pH larutan
4.2 Menghitung banyaknya pereaksi dan hasil reaksi dalam larutan elektrolit dari
hasil titrasi asam basa
4.3 Menggunakan kurva
perubahan harga pH
pada titrasi asam
basa untuk menjelaskan larutan penyangga dan hidrolisis
-
Larutan
asam
dan basa
Teori asam dan
basa
Teori asam basa
Bronsted–Lowry
Teori asam basa
Lewis
Reaksi penetralan
aasam (H+) oleh
basa (OH-)
Menganalisis pencemaran air
-
-
-
4.4 Mendeskripsikan sifat larutan penyangga dan peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk
hidup
4.5 Menentukan
jenis
garam yang mengalami hidrolisis dalam
air dan pH larutan
garam tersebut
-
Larutan penyangga
Hidrolisis garam
Kelarutan dan hasil kali kelarutan
-
-
Kimia XI
Menjelaskan sifat-sifat larutan
asam, basa, dan
garam
Menjelaskan teori asam basa
menurut Arrhenius,
BronstedLowry, dan Lewis
Menjelaskan klasifikasi asam dan
basa
Mengidentifikasi
larutan asam dan
basa
Menjelaskan kekuatan asam dan
basa serta penentuan pH larutan
Menjelaskan reaksi penetralan
asam oleh basa
Menganalisis
pencemaran air
Menjelaskan pengertian,
sifat,
dan prinsip larutan penyangga
Menjelaskan perhitungan pH larutan penyangga
Menjelaskan
pembuatan larutan penyangga
PT
KMTT
CV Graha Pustaka – Penerbit dan Percetakan
7
Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Jenis Kegiatan
Pembelajaran
Indikator
TM
-
4.6 Memprediksi terbentuknya endapan dari
suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarutan dan hasil kali
kelarutan
-
-
-
-
-
-
5. Menjelaskan
sistem dan sifat koloid serta
penerapannya
dalam
kehidupan seharihari
5.1 Membuat
berbagai
sistem koloid dengan
bahan-bahan
yang
ada di sekitarnya
5.2 Mengelompokkan sifat-sifat koloid dan
penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
-
Larutan, suspensi,
dan koloid
Pengelompokan
koloid
Sifat-sifat koloid
Bentuk koloid
Penggunaan koloid
Koloid pencemar
lingkungan
Usaha pengolahan air bersih
Proses
pembuatan koloid
-
-
PT
Menjelaskan pengertian dan klasifikasi hidrolisis
garam
Menjelaskan penentuan tetapan
hidrolisis dan pH
garam
Menjelaskan
prinsip kelarutan
dan hasil kali kelarutan
Menjelaskan hubungan kelarutan
dengan hasil kali
kelarutan
Menjelaskan hubungan antarhasil kali kelarutan
dengan pH
Menjelaskan pengaruh ion senama terhadap kelarutan
Menjelaskan reaksi pengendapan pada larutan
Menjelaskan pengertian larutan,
suspensi,
dan
koloid
Menjelaskan pengelompokan
dan sifat (koloid)
Menjelaskan
penggunaan koloid
Menjelaskan koloid
pencemar
lingkungan
Menjelaskan usaha pengolahan
air bersih
Menjelaskan proses pembuatan
koloid
Keterangan:
TM
: Tatap Muka
PT
: Penugasan Terstruktur
KMTT
: Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur
………………………….
Mengetahui
Kepala Sekolah
Guru Mata Pelajaran
NIP.
NIP.
Kimia XI
KMTT
CV Graha Pustaka – Penerbit dan Percetakan
8
RANCANGAN PENILAIAN KOGNITIF
PEMETAAN PENILAIAN BERDASARKAN SK/KD/INDIKATOR
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
:
Kelas/Semester
Standar
Kompetensi
4 Memahami sifat-sifat larutan
asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya
Kompetensi Dasar
: SMA
Kimia
: XI/2
Indikator
4.1 Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan
menentukan sifat larutan
dan menghitung pH larutan
4.2 Menghitung
banyaknya
pereaksi dan hasil reaksi
dalam larutan elektrolit
dari hasil titrasi asam basa
4.3 Menggunakan kurva perubahan harga pH pada
titrasi asam basa untuk
menjelaskan larutan penyangga dan hidrolisis
4.4 Mendeskripsikan sifat larutan penyangga dan peranan larutan penyangga
dalam tubuh makhluk hidup
4.5 Menentukan jenis garam
yang mengalami hidrolisis
dalam air dan pH larutan
garam tersebut
4.6 Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu
reaksi berdasarkan prinsip kelarutan dan hasil
kali kelarutan
-
Menjelaskan sifat-sifat larutan asam,
basa, dan garam
Menjelaskan teori asam basa menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan
Lewis
Menjelaskan klasifikasi asam dan basa
Mengidentifikasi larutan asam dan
basa
Menjelaskan kekuatan asam dan basa serta penentuan pH larutan
Menjelaskan reaksi penetralan asam
oleh basa
Menganalisis pencemaran air
Menjelaskan pengertian, sifat, dan
prinsip larutan penyangga
Menjelaskan perhitungan pH larutan
penyangga
Menjelaskan pembuatan larutan penyangga
Menjelaskan pengertian dan klasifikasi hidrolisis garam
Menjelaskan penentuan tetapan hidrolisis dan pH garam
Menjelaskan prinsip kelarutan dan
hasil kali kelarutan
Menjelaskan hubungan kelarutan dengan hasil kali kelarutan
Menjelaskan hubungan antarhasil kali
kelarutan dengan pH
Menjelaskan pengaruh ion senama
terhadap kelarutan
Menjelaskan reaksi pengendapan
pada larutan
Kimia XI
UH
UTS
LUS
CV Graha Pustaka – Penerbit dan Percetakan
9
Standar
Kompetensi
5 Menjelaskan
sistem dan sifat
koloid serta penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari
Kompetensi Dasar
Indikator
5.1 Membuat berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan yang ada di
sekitarnya
5.2 Mengelompokkan
sifatsifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari
-
UH
UTS
Menjelaskan pengertian larutan, suspensi, dan koloid
Menjelaskan pengelompokan dan sifat (koloid)
Menjelaskan penggunaan koloid
Menjelaskan koloid pencemar lingkungan
Menjelaskan usaha pengolahan air
bersih
Menjelaskan proses pembuatan koloid
Keterangan:
UH
: Ulangan Harian
UTS
: Ulangan Tengah Semester
LUS
: Latihan Ulangan Semester
………………………….
Mengetahui
Kepala Sekolah
Guru Mata Pelajaran
NIP.
NIP.
Kimia XI
LUS
CV Graha Pustaka – Penerbit dan Percetakan
10
PENETAPAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL
PER KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
Satuan Pendidikan :
Mata Pelajaran
:
Kelas/Semester
:
SMA
Kimia
XI/2
Standar Kompetensi:
Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya
Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Kriteria Ketuntasan Minimal
No.
Kriteria Penetapan Ketuntasan
Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompleksitas
1.
2.
Asam dan basa
Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan
- Menjelaskan sifat-sifat larutan asam, basa, dan
garam
- Menjelaskan teori asam basa menurut Arrhenius,
Bronsted-Lowry, dan Lewis
Menghitung banyaknya pereaksi dan hasil reaksi
dalam larutan elektrolit dari hasil titrasi asam basa
- Menjelaskan klasifikasi asam dan basa
- Mengidentifikasi larutan asam dan basa
Menggunakan kurva perubahan harga pH pada
titrasi asam basa untuk menjelaskan larutan penyangga dan hidrolisis
- Menjelaskan kekuatan asam dan basa serta penentuan pH larutan
- Menjelaskan reaksi penetralan asam oleh basa
- Menganalisis pencemaran air
Kesetimbangan dalam larutan
Mendeskripsikan sifat larutan penyangga dan peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup
- Menjelaskan pengertian, sifat, dan prinsip larutan
penyangga
- Menjelaskan perhitungan pH larutan penyangga
- Menjelaskan pembuatan larutan penyangga
Menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis
dalam air dan pH larutan garam tersebut
- Menjelaskan pengertian dan klasifikasi hidrolisis
garam
- Menjelaskan penentuan tetapan hidrolisis dan pH
garam
Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi
berdasarkan prinsip kelarutan dan hasil kali kelarutan
- Menjelaskan prinsip kelarutan dan hasil kali kelarutan
- Menjelaskan hubungan kelarutan dengan hasil
kali kelarutan
- Menjelaskan hubungan antarhasil kali kelarutan
dengan pH
- Menjelaskan pengaruh ion senama terhadap kelarutan
- Menjelaskan reaksi pengendapan pada larutan
Kimia XI
Daya Dukung
Intake
Nilai
KKM (%)
CV Graha Pustaka – Penerbit dan Percetakan
11
Kriteria Ketuntasan Minimal
No.
Kriteria Penetapan Ketuntasan
Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompleksitas
3.
Daya Dukung
Intake
Nilai
KKM (%)
Koloid
Membuat berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan yang ada di sekitarnya
- Menjelaskan proses pembuatan koloid
Mengelompokkan sifat-sifat koloid dan penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari
- Menjelaskan pengertian larutan, suspensi, dan
koloid
- Menjelaskan pengelompokan dan sifat (koloid)
- Menjelaskan penggunaan koloid
- Menjelaskan koloid pencemar lingkungan
- Menjelaskan usaha pengolahan air bersih
Catatan: Poin kriteria penetapan ketuntasan diisi guru masing-masing sesuai KKM yang akan dicapai di tingkat sekolahnya
………………………….
Mengetahui
Kepala Sekolah
Guru Mata Pelajaran
NIP.
NIP.
Kimia XI
CV Graha Pustaka – Penerbit dan Percetakan
12
PENETAPAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL
PER STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR
Satuan Pendidikan :
Mata Pelajaran
:
Kelas/Semester
:
SMA
Kimia
XI/2
Kriteria Ketuntasan Minimal
No.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Kriteria Penetapan Ketuntasan
Kompleksitas
1.
2.
Daya Dukung
Intake
Nilai KKM
(%)
Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode
pengukuran, dan terapannya
Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan
Menghitung banyaknya pereaksi dan hasil
reaksi dalam larutan elektrolit dari hasil titrasi
asam basa
Menggunakan kurva perubahan harga pH
pada titrasi asam basa untuk menjelaskan
larutan penyangga dan hidrolisis
Mendeskripsikan
sifat
larutan
penyangga dan peranan larutan penyangga
dalam tu-buh makhluk hidup
Menentukan
jenis
garam
yang
mengalami hidrolisis dalam air dan pH
larutan garam tersebut
Memprediksi terbentuknya endapan
dari su-atu reaksi berdasarkan prinsip
kelarutan dan hasil kali kelarutan
Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Membuat berbagai sistem koloid
dengan ba-han-bahan yang ada di
sekitarnya
Mengelompokkan sifat-sifat koloid dan
pe-nerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Catatan: Poin kriteria penetapan ketuntasan diisi guru masing-masing sesuai KKM yang akan dicapai di tingkat sekolahnya
………………………….
Mengetahui
Kepala Sekolah
Guru Mata Pelajaran
NIP.
NIP.
Kimia XI
CV Graha Pustaka – Penerbit dan Percetakan
13
PROGRAM TAHUNAN
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
:
Kelas/Semester :
: SMA
Kimia
XI/2
Semester
No.
Materi Pokok/Kompetensi Dasar
Alokasi Waktu
1
1.
Teori atom dan mekanika kuantum
- Menjelaskan teori atom Bohr dan mekanika kuantum untuk
menuliskan konfigurasi elektron dan diagram orbital serta
menentukan letak unsur dalam tabel periodik
- Menjelaskan teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom
dan teori hibridisasi untuk meramalkan bentuk molekul
- Menjelaskan interaksi antarmolekul (gaya antarmolekul)
dengan sifatnya
Termokimia
- Mendeskripsikan perubahan entalpi suatu reaksi, reaksi
eksoterm, dan reaksi endoterm
- Menentukan H reaksi berdasarkan percobaan, hukum Hess,
data perubahan entalpi pembentukan standar, dan data energi
ikatan
Laju reaksi
- Mendeskripsikan pengertian laju reaksi dengan melakukan
percobaan tentang faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi
- Memahami teori tumbukan (tabrakan) untuk menjelaskan
faktor-faktor penentu laju dan orde reaksi, dan terapannya
dalam kehidupan sehari-hari
Kesetimbangan kimia
- Menjelaskan kesetimbangan dan faktor-faktor yang
memengaruhi pergeseran arah kesetimbangan dengan
melakukan percobaan
- Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan
hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan
- Menjelaskan penerapan prinsip kesetimbangan dalam
kehidupan sehari-hari dan industri
Jumlah
Asam dan basa
Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan
menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan
Menghitung banyaknya pereaksi dan hasil reaksi
dalam larutan elektrolit dari hasil titrasi asam basa
Menggunakan kurva perubahan harga pH pada
titrasi asam basa untuk menjelaskan larutan penyangga
dan hidrolisis
Kesetimbangan dalam larutan
Mendeskripsikan sifat larutan penyangga dan
peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup
Menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis
dalam air dan pH larutan garam tersebut
Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu
reaksi berdasarkan prinsip kelarutan dan hasil kali
kelarutan
16 JP
2.
3.
4.
2
5.
6.
Kimia XI
8 JP
6 JP
6 JP
36 JP
12 JP
12 JP
Keterangan
CV Graha Pustaka – Penerbit dan Percetakan
14
Semester
No.
Materi Pokok/Kompetensi Dasar
Alokasi Waktu
7.
Koloid
Membuat berbagai sistem koloid dengan bahanbahan yang ada di sekitarnya
Mengelompokkan
sifat-sifat
koloid
dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Jumlah
8 JP
Keterangan
32 JP
………………………….
Mengetahui
Kepala Sekolah
Guru Mata Pelajaran
NIP.
NIP.
Kimia XI
CV Graha Pustaka – Penerbit dan Percetakan
15
PROGRAM SEMESTER
Satuan Pendidikan :
Mata Pelajaran
:
Kelas/Semester
Materi Pokok dan
Kompetensi Dasar
No.
1...
-
12
Januari
1
2
Februari
3
4
1
3
4
x
x
x
x
x
Maret
XI/2
April
1
2
3
1
x
x
x
x
2
Mei
3
4
2
3
Juni
4
1
2
Persiapan Penerimaan Rapor
2
Asam dan basa
Mendeskrips
ikan
teori-teori
asam
basa
dengan
menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan
Menghitung
ba-nyaknya
pereaksi dan hasil
reaksi
dalam
larutan
elektrolit
dari hasil titrasi
asam basa
Menggunak
an
kur-va
perubahan har-ga
pH pada titrasi
asam basa untuk
menjelaskan larutan penyangga dan
hidrolisis
Kesetimbangan dalam larutan
Mendeskrips
ikan sifat larutan
pe-nyangga
dan
pe-ranan larutan
pe-nyangga dalam
tu-buh makhluk hidup
Menentukan
jenis garam yang
me-ngalami
hidrolisis dalam air
dan pH larutan
garam ter-sebut
Jm
l.
Ja
m
SMA
Kimia
:
12
Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi
berdasarkan
prinsip kelarutan
dan hasil kali kelarutan
Kimia XI
Juli
4
1
2
3
Ket.
CV Graha Pustaka – Penerbit dan Percetakan
16
Materi Pokok dan
Kompetensi Dasar
No.
3....
Jm
l.
Ja
m
Koloid
Membuat
berba-gai sistem
koloid
dengan
bahan-ba-han
yang
ada
di
sekitarnya
-
Januari
1
2
3
Februari
4
1
3
4
Maret
5
8
2
3
April
1
2
Mei
3
4
Juni
2
3
4
x
x
x
1
2
3
Juli
4
1
Mengelompokkan
sifat-sifat
koloid
dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Jumlah
32
Keterangan:
: Kegiatan tengah semester
: Ujian nasional/sekolah
: Ujian nasional susulan
: Latihan ulangan semester 2
: Ulangan semester 2
: Libur semester 2
………………………….
Mengetahui
Kepala Sekolah
Guru Mata Pelajaran
NIP.
NIP.
Kimia XI
2
3
Ket.
CV Graha Pustaka – Penerbit dan Percetakan
17
RINCIAN MINGGU EFEKTIF
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
:
Kelas/Semester
I.
Jumlah minggu dalam semester 2
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
II.
Bulan
Jumlah Minggu
Jumlah Total
2
5
4
4
5
4
1
25
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Jumlah minggu tidak efektif dalam semester 2
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
III.
: SMA
Kimia
: XI/2
Kegiatan
Jumlah Minggu
Kegiatan tengah semester
Ujian nasional/sekolah
Ujian nasional susulan
Latihan ulangan semester 2
Ulangan semester 2
Persiapan penerimaan rapor
Libur semester 2
Jumlah Total
1
1
1
1
1
1
3
9
Jumlah minggu efektif dalam semester 2
Jumlah minggu dalam semester 2 – jumlah minggu tidak efektif dalam semester 2
= 25 minggu – 9 minggu
= 16 minggu efektif
………………………….
Mengetahui
Kepala Sekolah
Guru Mata Pelajaran
NIP.
NIP.
Kimia XI
CV Graha Pustaka – Penerbit dan Percetakan
18
SILABUS
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
:
Kelas/Semester
Standar Kompetensi:
4.
Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok/
Pembelajaran
4.1 Mendeskripsikan
teori-teori asam
basa
dengan
menentukan sifat
larutan
dan
menghitung pH
larutan
4.2 Menghitung banyaknya pereaksi dan hasil reaksi dalam larutan
elektrolit dari hasil titrasi asam
basa
4.3 Menggunakan
kurva perubahan
harga pH pada
titrasi asam basa
untuk menjelaskan larutan penyangga dan hidrolisis
- Asam dan basa
Kegiatan
Pembelajaran
-
-
-
-
-
-
4.4 Mendeskripsikan
sifat larutan penyangga dan peranan
larutan
penyangga dalam tubuh makhluk hidup
4.5 Menentukan jenis garam yang
mengalami
hidrolisis dalam air
dan pH larutan
garam tersebut
: SMA
Kimia
: XI/2
- Kesetimbangan
dalam larutan
-
-
Melalui diskusi,
siswa
dapat
menjelaskan
tentang larutan
asam dan basa
Melalui diskusi,
siswa
dapat
menjelaskan
tentang
teori
asam dan basa
Melalui diskusi,
siswa
dapat
menjelaskan
tentang
teori
asam
basa
Bronsted
Lowry
Melalui diskusi,
siswa
dapat
menjelaskan
tentang
teori
asam basa Lewis
Melalui diskusi,
siswa
dapat
menjelaskan
tentang reaksi
penetralan
asam (H+) oleh
basa (OH )
Melalui diskusi,
siswa
dapat
menjelaskan
tentang menganalisis pencemaran air
Melalui diskusi,
siswa
dapat
menjelaskan
tentang larutan
penyangga
Melalui diskusi,
siswa
dapat
menjelaskan
tentang hidrolisis garam
Kimia XI
Indikator
-
-
-
-
-
-
-
-
Penilaian
Waktu
Sumber
Belajar
Menjelaskan
sifat-sifat larutan asam,
basa, dan garam
Menjelaskan
teori
asam
basa menurut
Arrhenius,
BronstedLow-ry, dan
Lewis
Menjelaskan
klasifikasi asam dan basa
Mengidentifik
asi larutan asam dan basa
Menjelaskan
kekuatan asam dan basa
dan penentuan pH larutan
Menjelaskan
reaksi penetralan asam
oleh basa
Menganalisis
pencemaran
air
Jenis:
12 x 45’
K
uis
T
ugas
Individu
T
ugas
Kelompok
U
langan
Bentuk
Instrumen:
T
es Tertulis
PG
T
es Tertulis
Uraian
Sumber:
B
uku
Paket
B
uku
referensi lain
L
KS
Tuntas
Menjelaskan
pengertian,
sifat, dan prinsip larutan penyangga
Menjelaskan
perhitungan
pH larutan penyangga
Menjelaskan
pembuatan
larutan
penyangga
Jenis:
12 x 45’
K
uis
T
ugas
Individu
T
ugas
Kelompok
U
langan
Bentuk
Instrumen:
T
Sumber:
B
uku
Paket
B
uku
referensi lain
L
KS
Tuntas
CV Graha Pustaka – Penerbit dan Percetakan
19
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok/
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator
Penilaian
Waktu
Sumber
Belajar
es Tertulis
PG
-
4.6 Memprediksi terbentuknya
endapan dari suatu
reaksi berdasarkan prinsip kelarutan dan hasil
kali kelarutan
-
Melalui diskusi,
siswa
dapat
menjelaskan
tentang
kelarutan dan hasil
kali kelarutan
-
-
-
-
-
-
-
Standar Kompetensi:
5.
Menjelaskan
pengertian
dan klasifikasi
hidrolisis garam
Menjelaskan
penentuan tetapan hidrolisis dan pH
garam
Menjelaskan
prinsip kelarutan dan hasil kali kelarutan
Menjelaskan
hubungan kelarutan
dengan hasil kali
kelarutan
Menjelaskan
hubungan antarhasil
kali
kelarutan dengan pH
Menjelaskan
pengaruh ion
senama terhadap kelarutan
Menjelaskan
reaksi pengendapan pada larutan
-
T
es Tertulis
Uraian
Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Kimia XI
CV Graha Pustaka – Penerbit dan Percetakan
20
Kompetensi
Dasar
5.1 Membuat
berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan yang
ada di sekitarnya
5.2 Mengelompokkan sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan seharihari
Materi Pokok/
Pembelajaran
- Koloid
Kegiatan
Pembelajaran
-
-
-
-
-
-
-
-
Melalui diskusi,
siswa
dapat
menjelaskan
tentang larutan,
suspensi, dan
koloid
Melalui diskusi,
siswa
dapat
menjelaskan
tentang pengelompokan koloid
Melalui diskusi,
siswa
dapat
menjelaskan
tentang
sifatsifat koloid
Melalui diskusi,
siswa
dapat
menjelaskan
tentang bentuk
koloid
Indikator
-
-
-
-
-
Menjelaskan
pengertian larutan,
suspensi, dan koloid
Menjelaskan
pengelompok
an dan sifat
(koloid)
Menjelaskan
penggunaan
koloid
Menjelaskan
koloid pencemar lingkungan
Menjelaskan
usaha pengolahan air bersih
Menjelaskan
proses pembuatan koloid
Penilaian
Sumber
Belajar
Waktu
Jenis:
8 x 45’
K
uis
T
ugas
Individu
T
ugas
Kelompok
U
langan
Bentuk
Instrumen:
T
es Tertulis
PG
T
es Tertulis
Uraian
Sumber:
B
uku
Paket
B
uku
referensi lain
L
KS
Tuntas
Melalui diskusi,
siswa
dapat
menjelaskan
tentang penggunaan koloid
Melalui diskusi,
siswa
dapat
menjelaskan
tentang koloid
pencemar lingkungan
Melalui diskusi,
siswa
dapat
menjelaskan
tentang usaha
pengolahan air
bersih
Melalui diskusi,
siswa
dapat
menjelaskan
tentang proses
pembuatan koloid
………………………….
Mengetahui
Kepala Sekolah
Guru Mata Pelajaran
NIP.
NIP.
Kimia XI
CV Graha Pustaka – Penerbit dan Percetakan
21
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
Bab 1
Asam dan Basa
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
:
Kelas/Semester :
: SMA
Kimia
XI/2
Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya
Kompetensi Dasar
: Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH
larutan
Menghitung banyaknya pereaksi dan hasil reaksi dalam larutan elektrolit dari hasil titrasi
asam basa
Menggunakan kurva perubahan harga pH pada titrasi asam basa untuk menjelaskan larutan
penyangga dan hidrolisis
Indikator
: Menjelaskan sifat-sifat larutan asam, basa, dan garam
Menjelaskan teori asam basa menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis
Menjelaskan klasifikasi asam dan basa
Mengidentifikasi larutan asam dan basa
Menjelaskan kekuatan asam dan basa dan penentuan pH larutan
Menjelaskan reaksi penetralan asam oleh basa
Menganalisis pencemaran air
Alokasi Waktu
: 12 jam pelajaran (8 x pertemuan)
A.
B.
Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat larutan asam, basa, dan garam
Siswa dapat menjelaskan teori asam basa menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis
Siswa dapat menjelaskan klasifikasi asam dan basa
Siswa dapat mengidentifikasi larutan asam dan basa
Siswa dapat menjelaskan kekuatan asam dan basa serta penentuan pH larutan
Siswa dapat menjelaskan reaksi penetralan asam oleh basa
Siswa dapat menganalisis pencemaran air
Karakter siswa yang diharapkan:
Siswa disiplin (dicipline), rasa hormat dan perhatian (respect), tekun (diligence), tanggung jawab (responsibility), dan
ketelitian (carefulness)
Materi Pembelajaran
Asam dan basa
Pertemuan Ke-1 s.d 4
1. Istilah asam berasal dari bahasa Latin “acetum” yang berarti cuka, karena diketahui zat utama dalam cuka adalah
asam asetat (CH3COOH). Sedangkan basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang berarti abu.
2. Reaksi yang terjadi antara asam dan basa dinamakan reaksi penetralan atau netralisasi. Hasil dari penetralan
adalah garam.
3. Asam dan basa banyak terkandung dalam makanan, minuman, tubuh manusia, hewan, hingga suku cadang
kendaraan bermotor.
4. Sifat-sifat larutan asam, antara lain rasanya masam, menghantarkan arus listrik, dan jika dilarutkan akan
melepaskan ion hidrogen (H+).
5. Sifat-sifat larutan basa, antara lain mempunyai rasa pahit, terasa licin jika terkena kulit, dan menghantarkan arus
listrik.
6. Sifat-sifat larutan garam, antara lain menghantarkan arus listrik dan tidak mengubah warna kertas lakmus merah
maupun biru.
7. Asam menurut Arrhenius adalah zat yang bila dilarutkan dalam air menghasilkan ion hidrogen (H +). Asam
umumnya merupakan senyawa kovalen. Misalnya, gas hidrogen klorida yang merupakan senyawa kovalen, tetapi
apabila dilarutkan ke dalam air akan terurai menjadi ion-ionnya. Sedangkan untuk basa sendiri dapat diartikan
Kimia XI
CV Graha Pustaka – Penerbit dan Percetakan
22
sebagai suatu senyawa yang apabila dilarutkan dalam air akan meningkatkan konsentrasi ion hidroksida (OH -).
Contoh basa menurut Arrhenius adalah senyawa NaOH.
8. Jumlah mol ion H+ dari ionisasi 1 mol asam disebut valensi asam, sedangkan untuk jumlah mol ion OH - dari
ionisasi 1 mol basa disebut valensi basa.
9. Kelemahan teori Arrhenius, antara lain hanya dapat menjelaskan asam dan basa senyawa anorganik dalam
larutan air di mana senyawa-senyawa yang dapat dijelaskan yaitu senyawa yang memiliki jenis rumus kimia HX
untuk asam dan LOH untuk basa, teori Arrhenius tidak dapat menjelaskan alasan HCl bersifat asam dalam pelarut
eter, teori Arrhenius juga tidak dapat menjelaskan kenyataan bahwa CO 2 dalam air bersifat asam atau NH 3 dalam
air bersifat basa, tidak dapat menjelaskan mengapa beberapa senyawa yang mengandung hidrogen dengan
bilangan oksidasi +1 larut dalam air untuk membentuk larutan asam, sedangkan yang lain seperti CH 4 tidak, dan
tidak dapat menjelaskan mengapa senyawa yang tidak memiliki OH -, seperti Na2CO3 memiliki karakteristik seperti
basa.
10. Berdasarkan rumus kimia asam, asam dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain asam oksi, asam
nonoksi, dan asam organik.
11. Berdasarkan jumlah ion H+ yang dilepaskan, asam dikelompokkan menjadi beberapa macam, antara lain asam
monoprotik, asam diprotik, dan asam triprotik.
12. Klasifikasi basa berdasarkan ion OH– yang dilepaskan pada reaksi ionisasi, antara lain basa monohidroksi dan
basa polihidroksi.
13. Identifikasi sifat asam dan basa dapat menggunakan indikator. Indikator adalah suatu zat kimia yang warnanya
tergantung pada keasaman dan kebasaan suatu larutan.
14. Indikator yang biasa digunakan untuk mengidentifikasi asam dan basa adalah kertas lakmus. Apabila dicelupkan
ke dalam larutan basa, kertas lakmus merah akan berubah warna menjadi biru, sedangkan kertas lakmus biru
akan berubah warna menjadi merah jika dicelupkan ke dalam larutan asam.
15. Berdasarkan kekuatannya, asam dibedakan menjadi dua, antara lain asam kuat, basa kuat, asam lemah, dan
basa lemah.
16. Harga kesetimbangan asam menggambarkan kekuatan asam. Makin kuat asam, maka reaksi kesetimbangan
asam makin condong ke kanan, akibatnya Ka bertambah besar, sedangkan makin lemah asam, maka
kesetimbangan asam makin condong ke kiri, akibatnya Ka bertambah kecil.
17. Derajat ionisasi diperoleh dari perbandingan antara mol zat terionisasi dengan mol zat mula-mula.
α = jumlah zat yang mengion
jumlah zat yang dilarutkan
18. Air (H2O) ternyata memiliki sedikit sifat elektrolit, sehingga dapat terionisasi menghasilkan ion H + dan OH-,
meskipun harga α-nya sangat kecil, sehingga reaksi ionisasinya merupakan reaksi kesetimbangan.
19. Besarnya konsentrasi [H+] dinyatakan dalam pH
20. Larutan bersifat netral: [H+] = [OH-] atau pH = pOH = 7, larutan bersifat asam: [H+] > [OH-] atau pH < 7, dan larutan
bersifat basa: [H+] < [OH-] atau pH > 7.
21. Untuk membedakan larutan yang bersifat asam atau basa dapat dipergunakan suatu indikator seperti kertas
lakmus atau fenolftalein, tetapi ternyata indikator ini hanya sebatas membedakan, tidak untuk menentukan harga
pH. Hal ini dikarenakan indikator tersebut tidak memperlihatkan warna yang cukup berarti pada batas-batas pH
tertentu. Akan tetapi, apabila menggunakan indikator universal maka dapat menentukan kekuatan asam/basa
pada konsentrasi yang sama dengan cara menetapkan pH larutan tersebut.
22. Indikator universal sendiri dapat diartikan gabungan dari beberapa indikator yang dapat menunjukkan pH suatu
larutan dari perubahan warnanya.
Pertemuan Ke-5 dan 6
1. Menurut teori Bronsted-Lowry, ketika sebuah ion H+ ditransfer dari HCl ke molekul air, HCl tidak berdisosiasi
dalam air membentuk ion H+ dan Cl-. Tetapi, ion H+ ditransfer dari HCl ke molekul air untuk membentuk ion H3O+,
seperti berikut ini.
HCl(g) + 2H2O(l) � H3O+(aq) + Cl-(aq)
2. Menurut teori Bronsted-Lowry, asam merupakan molekul yang netral dan dapat memberikan proton [H +] kepada
basa sebagai donor proton.
3. Berdasarkan teori Bronsted-Lowry, sebuah basa adalah ion atau molekul yang dapat menerima proton.
4. Keunggulan teori Bronsted-Lowry dibandingkan dengan teori asam basa Arrhenius, antara lain teori Arrhenius
hanya mencakup zat anorganik dan pelarut air sedangkan teori Bronsted-Lowry mencakup zat anorganik dan zat
organik serta bukan hanya pelarut air saja, melainkan pelarut lain, misalnya pelarut eter, amonia, dan asam asetat
serta teori Arrhenius hanya mencakup zat berupa molekul atau senyawa saja, sedangkan teori Bronsted - Lowry
mencakup molekul, senyawa, dan senyawa ion (kation dan anion). Misalnya, CH 3COONa yang bersifat basa
karena ion CH3COO- dalam air dapat menerima ion H+ dari air.
5. Menurut teori asam basa Lewis, asam adalah spesi atau bagian apa saja yang bertindak sebagai penerima
pasangan elektron dalam reaksi kimia (akseptor pasangan elektron), sedangkan basa adalah spesi atau bagian
yang bertindak sebagai donor pasangan elektron, sehingga H + adalah asam Lewis, karena ia menerima pasangan
elektron, sedangkan OH- dan NH3- adalah basa Lewis, karena keduanya adalah penyumbang pasangan elektron.
6. Reaksi asam basa menurut Lewis pada dasarnya adalah pembentukan ikatan kovalen koordinasi antara basa
Lewis dengan asam Lewis. Basa Lewis sebagai penyedia pasangan elektron bebas dan asam Lewis sebagai
penerima pasangan elektron bebas.
7. Keunggulan teori asam basa Lewis, antara lain teori Lewis memperluas teori Bronsted-Lowry tentang reaksi asam
dan basa ke sejumlah reaksi yang tidak melibatkan transfer proton dan dapat mengenali zat-zat tertentu sebagai
asam yang tidak mengandung hidrogen, tetapi mempunyai sifat asam seperti asam berhidrogen biasa.
Kimia XI
CV Graha Pustaka – Penerbit dan Percetakan
23
C.
D.
8. Reaksi antara asam dengan basa disebut reaksi penetralan atau netralisasi.
9. Salah satu cara menetralkan asam dengan basa atau sebaliknya adalah dengan melakukan titrasi.
10. Titrasi adalah penambahan larutan baku atau larutan yang telah diketahui konsentrasinya dengan bantuan
indikator. Untuk reaksi penetralan, indikator yang digunakan adalah indikator yang berubah warna pada pH netral
atau mendekati netral.
11. Perubahan pH pada penambahan larutan basa ke dalam larutan asam dapat diikuti dengan menggunakan indikator universal.
12. Pencemaran air banyak terjadi di aliran sungai atau air tanah. Pencemaran air merupakan suatu konsentrasi
pencemaran tertentu di dalam air yang menimbulkan pengaruh tertentu. Pencemaran air dapat menyebabkan
berkurangnya persediaan air bersih yang memenuhi syarat, sehingga berpengaruh terhadap kesehatan manusia
dan makhluk hidup lainnya.
13. Kualitas air dapat diketahui dengan melihat dua faktor, antara lain secara kimia dapat dilihat dari kandungan kimia
baik organik maupun anorganik dan secara fisik dapat diketahui dari warna, bau, dan temperatur.
14. Kualitas air secara kimia juga ditentukan oleh kadar oksigen terlarut (DO = Dissolved Oxygen), BOD (Biological
Oxygen Demand/kebutuhan oksigen biologis) dan COD (Chemical Oxygen Demand/kebutuhan oksigen kimia).
BOD (Biological Oxygen Demand/kebutuhan oksigen biologis) menunjukkan jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh
bakteri untuk menguraikan (mengoksidasi) zat organik dalam air.
15. Besar kecilnya BOD dapat menunjukkan tingkat pencemaran air oleh zat organik. Semakin besar harga BOD
semakin banyak zat organik yang mencemari air dan semakin sedikit jumlah oksigen yang terlarut.
Metode Pembelajaran
Diskusi kelompok, tanya jawab, inkuiri, dan penugasan
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke-1 s.d. 4
Pendahuluan
Apersepsi:
Siswa diberi penjelasan mengenai konsep asam dan basa
Motivasi:
Memotivasi akan pentingnya menguasai materi ini dengan baik, untuk membantu siswa dalam menjelaskan konsep
asam dan basa
Kegiatan Inti
Eksplorasi:
1. Dengan informasi dari guru, siswa diajak mengidentifikasi larutan asam dan basa beserta teorinya
2. Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan
sumber belajar lainnya; secara tekun (diligence), tanggung jawab (responsibility), dan memiliki nilai ketelitian
(carefulness)
3. Guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
Elaborasi:
1. Siswa diajak untuk menjelaskan klasifikasi dan identifikasi larutan asam dan basa
2. Dengan berdiskusi, siswa diajak untuk menjelaskan penentuan pH larutan asam dan basa
3. Guru mengajak siswa untuk mengerjakan tugas latihan soal-soal tentang konsep larutan asam dan basa pada
buku lks dan buku penunjang lainnya
Konfirmasi:
1. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
2. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan, dan
penyimpulan
Penutup
1. Dengan bimbingan guru siswa diminta untuk membuat rangkuman materi
2. Siswa dan guru melakukan refleksi
3. Guru memberikan tugas rumah (PR)
4. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi, program pengayaan, layanan
konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar
peserta didik
5. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
Pertemuan Ke-5 dan 6
Pendahuluan
Apersepsi:
Siswa diberi penjelasan penerapan teori asam dan basa
Motivasi:
Memotivasi akan pentingnya menguasai materi ini dengan baik, untuk membantu siswa dalam menjelaskan tentang
penerapan teori asam dan basa
Kegiatan Inti
Eksplorasi:
1. Dengan informasi dari guru, siswa diajak mengidentifikasi teori asam basa Bronsted-Lowry dan Lewis
2. Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan
sumber belajar lainnya; secara tekun (diligence), tanggung jawab (responsibility), dan memiliki nilai ketelitian
(carefulness)
3. Guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
Elaborasi:
Kimia XI
CV Graha Pustaka – Penerbit dan Percetakan
24
Siswa diajak untuk menjelaskan reaksi penetralan asam (H+) oleh basa (OH-)
Dengan berdiskusi, siswa diajak menganalisis pencemaran air
Guru mengajak siswa untuk mengerjakan tugas latihan soal-soal tentang penerapan asam dan basa pada buku
lks dan buku penunjang lainnya
Konfirmasi:
1. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
2. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan, dan
penyimpulan
Penutup
1. Dengan bimbingan guru siswa diminta untuk membuat rangkuman materi
2. Siswa dan guru melakukan refleksi
3. Guru memberikan tugas rumah (PR)
4. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi, program pengayaan, layanan
konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar
peserta didik
5. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
Alat dan Bahan
1. Alat : 2. Sumber belajar :
Buku paket
Buku lain yang relevan
LKS Tuntas
Penilaian
1. Teknik/jenis
: kuis dan tugas individu
2. Bentuk instrumen : pertanyaan lisan dan tes tertulis
3. Instrumen/soal:
1. 1 mL larutan NaOH 1 M ditambahkan ke dalam 1 liter air, maka berapakah pH larutan yang akan terbentuk?
2. 2,8 gram KOH dilarutkan dalam air sehingga didapat larutan KOH dengan volume 500 mL. Berapakah pH
yang dimiliki oleh larutan KOH? (Ar K = 39, O = 16, H = 1)
3. Larutan HNO3 63% (massa jenis = 1,25 g/mL). Berapa mL larutan yang harus diambil untuk membuat 1 liter
larutan HNO3 dengan pH = 1? (Ar H = 1, N = 14, O = 16)
4. 100 mL HCl direaksikan dengan 100 mL larutan Ba(OH) 2 0,1 M. Sisa HCl dari reaksi tersebut tepat
dinetralkan dengan 50 mL larutan NaOH 0,2 M. Hitunglah:
a. Molaritas larutan HCl
b. pH larutan HCl
5. Bagaimanakah cara mengidentifikasi sifat asam basa dari suatu larutan menggunakan kertas lakmus merah
dan biru?
1.
2.
3.
E.
F.
Perhitungan nilai akhir dalam skala 0 – 100 adalah sebagai berikut:
Nilai akhir = perolehan skor : skor maksimum (70) x skor ideal (100)
Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan Remidi.
………………………….
Mengetahui
Kepala Sekolah
Guru Mata Pelajaran
NIP.
NIP.
Kimia XI
CV Graha Pustaka – Penerbit dan Percetakan
25
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
Bab 2
Kesetimbangan dalam Larutan
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/2
Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya
Kompetensi Dasar
: Mendeskripsikan sifat larutan penyangga dan peranan larutan penyangga dalam tubuh
makhluk hidup
Menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis dalam air dan pH larutan garam tersebut
Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarutan dan hasil
kali kelarutan
Indikator
: Menjelaskan pengertian, sifat, dan prinsip larutan penyangga
Menjelaskan perhitungan pH larutan penyangga
Menjelaskan pembuatan larutan penyangga
Menjelaskan pengertian dan klasifikasi hidrolisis garam
Menjelaskan penentuan tetapan hidrolisis dan pH garam
Menjelaskan prinsip kelarutan dan hasil kali kelarutan
Menjelaskan hubungan kelarutan dengan hasil kali kelarutan
Menjelaskan hubungan antarhasil kali kelarutan dengan pH
Menjelaskan pengaruh ion senama terhadap kelarutan
Menjelaskan reaksi pengendapan pada larutan
Alokasi Waktu
: 12 jam pelajaran (8 x pertemuan)
A.
B.
Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menjelaskan pengertian, sifat, dan prinsip larutan penyangga
Siswa dapat menjelaskan perhitungan pH larutan penyangga
Siswa dapat menjelaskan pembuatan larutan penyangga
Siswa dapat menjelaskan pengertian dan klasifikasi hidrolisis garam
Siswa dapat menjelaskan penentuan tetapan hidrolisis dan pH garam
Siswa dapat menjelaskan prinsip kelarutan dan hasil kali kelarutan
Siswa dapat menjelaskan hubungan kelarutan dengan hasil kali kelarutan
Siswa dapat menjelaskan hubungan antarhasil kali kelarutan dengan pH
Siswa dapat menjelaskan pengaruh ion senama terhadap kelarutan
Siswa dapat menjelaskan reaksi pengendapan pada larutan
Karakter siswa yang diharapkan:
Siswa disiplin (dicipline), rasa hormat dan perhatian (respect), tekun (diligence), tanggung jawab (responsibility), dan
ketelitian (carefulness)
Materi Pembelajaran
Kesetimbangan dalam larutan
Pertemuan Ke-7 dan 8
1. Larutan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan harga pH dari pengaruh penambahan sedikit
asam atau basa serta pengenceran.
2. Larutan penyangga ada dua macam, antara lain larutan penyangga asam dan larutan penyangga basa.
3. Sifat-sifat larutan penyangga, antara lain pH larutan buffer praktis tidak berubah pada penambahan sedikit asam
kuat atau sedikit basa kuat atau pengenceran; pH larutan buffer berubah pada penambahan asam kuat atau basa
kuat yang relatif banyak, yaitu apabila asam kuat atau basa kuat yang ditambahkan dan menghabiskan komponen
larutan buffer itu, maka pH larutan akan berubah drastis; dan daya penyangga suatu larutan buffer bergantung
pada jumlah mol komponennya, yaitu jumlah mol asam lemah dan basa konjugasinya atau jumlah mol basa
lemah dan asam konjugasinya.
4. Prinsip kerja larutan penyangga adalah mempertahankan kisaran pH agar tidak berubah.
Kimia XI
CV Graha Pustaka – Penerbit dan Percetakan
26
5.
Penambahan sedikit asam atau sedikit basa atau pengenceran terhadap larutan penyangga tidak mengubah pH
suatu larutan yang mengandung larutan penyangga tersebut.
6. Kemampuan larutan penyangga dalam mempertahankan pH suatu larutan bergantung pada jumlah mol
komponen larutan tersebut. Jika terhadap larutan penyangga dilakukan penambahan asam atau basa yang
sangat besar dapat menyebabkan komponen larutan penyangga habis bereaksi. Akibatnya, pH larutan
penyangga akan berubah secara drastis.
7. Larutan penyangga dapat dibuat dengan dua cara, antara lain mencampurkan asam lemah atau basa lemah
dengan garamnya dan mencampurkan asam lemah dengan basa kuat atau basa lemah dengan asam kuat
dengan jumlah asam lemah yang berlebih atau mencampurkan basa lemah dan asam kuat dengan jumlah basa
lemah berlebih.
8. Nilai pH suatu larutan penyangga tergantung pada Ka asam dan Kb basa lemah. Selain itu, bergantung juga pada
perbandingan konsentrasi asam dengan konsentrasi basa konjugasi atau konsentrasi basa dengan konsentrasi
asam konjugasi dalam larutan tersebut.
9. Pasangan asam basa konjugasi (buffer) asam karbonat, bikarbonat, H2CO3, HCO3-, H2PO4-, dan HPO42- membantu
menjaga agar pH darah hampir konstan (mendekati 7,4) meskipun zat-zat yang bersifat asam dan basa terusmenerus masuk ke aliran darah.
10. Larutan penyangga secara meluas digunakan dalam analisis kimia, biokimia, dan bakteriologi.
Pertemuan Ke-9 dan 10
1. Hidrolisis berasal dari kata hidro yang berarti air dan lisis yang berarti penguraian. Hidrolisis adalah reaksi
penguraian garam oleh air atau reaksi ion-ion garam dengan air. Garam dapat diartikan senyawa elektrolit yang
dihasilkan dari reaksi netralisasi antara asam dengan basa.
2. Klasifikasi garam, terdiri dari garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat (terhidrolisis sebagian dan
bersifat basa), garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah (terhidrolisis sebagian dan bersifat asam),
garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah (terhidrolisis total), dan garam yang berasal dari asam kuat
dan basa kuat (tidak terhidrolisis tetapi terionisasi dan bersifat netral, pH = 7).
3. Jika kesetimbangan asam sama dengan kesetimbangan basa, maka larutan garam bersifat netral.
4. Jika kesetimbangan asam lebih besar daripada kesetimbangan basa, larutan garam bersifat asam.
5. Jika kesetimbangan asam lebih kecil daripada kesetimbangan basa, larutan garam bersifat basa.
Pertemuan Ke-11 dan 12
1. Kelarutan (solubility) menyatakan jumlah maksimum zat yang dapat larut dalam suatu pelarut.
2. Kelarutan suatu zat dapat dinyatakan dalam gram/liter atau mol/liter.
3. Larutan dengan konsentrasi maksimum disebut larutan jenuh. Bila ke dalam larutan jenuh ditambahkan zat
terlarut, maka zat tersebut tidak larut dan langsung mengendap.
4. Besarnya kelarutan suatu zat dipengaruhi oleh jenis pelarut dan suhu.
5. Senyawa polar seperti gula, garam dapur, alkohol mudah larut dalam pelarut polar dan senyawa nonpolar, misal
lemak akan mudah larut dalam pelarut nonpolar misalnya minyak.
6. Setiap zat elektrolit mempunyai besaran yang disebut hasil kali kelarutan (Ksp).
7. Ksp didefinisikan sebagai hasil kali konsentrasi ion-ion suatu elektrolit dalam larutan (s) atau hasil kali kelarutan
juga dapat didefinisikan sebagai hasil kali konsentrasi ion-ion elektrolit yang sukar larut dalam larutan jenuhnya
dipangkatkan koefisiennya masing-masing pada suatu kesetimbangan.
8. Suatu kelarutan zat mempunyai hubungan yang nyata dengan nilai Ksp-nya. Semakin tinggi nilai Ksp, maka
kelarutan zat semakin besar begitu pula sebaliknya semakin kecil nilai Ksp suatu zat, maka kelarutan zat tersebut
juga semakin rendah. Kelarutan dan nilai Ksp berbanding lurus.
9. Tingkat kesamaan (pH) dapat memengaruhi kelarutan suatu zat, antara lain suatu basa umumnya lebih larut
dalam larutan yang bersifat asam dan sebaliknya dan garam yang berasal dari asam lemah akan lebih mudah
larut dalam larutan asam kuat.
10. Harga pH suatu larutan jenuh basa yang sukar larut sering digunakan untuk menghitung Ksp dan sebaliknya
harga Ksp suatu basa yang sukar larut dapat untuk menentukan pH larutan jenuh basa tersebut.
11. Asas Le Chatelier, penambahan zat dalam kesetimbangan menyebabkan kesetimbangan bergeser dari arah
penambahan zat tersebut.
12. Harga Ksp berguna untuk menentukan keadaan senyawa ion dalam larutan, apakah belum jenuh, tepat jenuh,
atau lewat jenuh yaitu dengan membandingkan hasil kali ion dalam larutan dengan hasil kali kelarutannya (Ksp)
13. Kriteria hasil kali ion dengan Ksp, antara lain bila Ksp > hasil kali konsentrasi (Qc) ion-ion yang dipangkatkan
koefisiennya, maka tidak terjadi endapan; bila Ksp = hasil kali konsentrasi (Qc) ion-ion yang dipangkatkan
koefisiennya, maka tidak terjadi endapan; dan bila Ksp < hasil kali konsentrasi ion-ion (Qc) yang dipangkatkan
koefisiennya, maka terjadi endapan.
C. Metode Pembelajaran
Diskusi kelompok, tanya jawab, inkuiri, dan penugasan
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke-7 dan 8
Pendahuluan
Apersepsi:
Siswa diberi penjelasan mengenai konsep larutan penyangga
Motivasi:
Memotivasi akan pentingnya menguasai materi ini dengan baik, untuk membantu siswa dalam menjelaskan konsep
larutan penyangga
Kimia XI
CV Graha Pustaka – Penerbit dan Percetakan
27
Kegiatan Inti
Eksplorasi:
1. Dengan informasi dari guru, siswa diajak mengidentifikasi pengertian, sifat, dan prinsip larutan penyangga
2. Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan
sumber belajar lainnya; secara tekun (diligence), tanggung jawab (responsibility), dan memiliki nilai ketelitian
(carefulness)
3. Guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
Elaborasi:
1. Siswa diajak untuk menjelaskan pembuatan larutan penyangga
2. Dengan berdiskusi, siswa diajak untuk menjelaskan penentuan pH pada larutan penyangga
3. Guru mengajak siswa untuk mengerjakan tugas latihan soal-soal tentang konsep larutan penyangga pada
buku lks dan buku penunjang lainnya
Konfirmasi:
1. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
2. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan, dan
penyimpulan
Penutup
1. Dengan bimbingan guru siswa diminta untuk membuat rangkuman materi
2. Siswa dan guru melakukan refleksi
3. Guru memberikan tugas rumah (PR)
4. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi, program pengayaan, layanan
konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar
peserta didik
5. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
Pertemuan Ke-9 dan 10
Pendahuluan
Apersepsi:
Siswa diberi penjelasan konsep hidrolisis garam
Motivasi:
Memotivasi akan pentingnya menguasai materi ini dengan baik, untuk membantu siswa dalam menjelaskan tentang
konsep hidrolisis garam
Kegiatan Inti
Eksplorasi:
1. Dengan informasi dari guru, siswa diajak memahami pengertian hidrolisis garam
2. Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan
sumber belajar lainnya; secara tekun (diligence), tanggung jawab (responsibility), dan memiliki nilai ketelitian
(carefulness)
3. Guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
Elaborasi:
1. Siswa diajak untuk menjelaskan klasifikasi hidrolisis garam
2. Dengan berdiskusi, siswa diajak menentukan tetapan hidrolisis dan pH garam
3. Guru mengajak siswa untuk mengerjakan tugas latihan soal-soal tentang konsep hidrolisis garam pada buku lks
dan buku penunjang lainnya
Konfirmasi:
1. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
2. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan, dan
penyimpulan
Penutup
1. Dengan bimbingan guru siswa diminta untuk membuat rangkuman materi
2. Siswa dan guru melakukan refleksi
3. Guru memberikan tugas rumah (PR)
4. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi, program pengayaan, layanan
konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar
peserta didik
5. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
Pertemuan Ke-9 dan 10
Pendahuluan
Apersepsi:
Siswa diberi penjelasan konsep kelarutan dan hasil kali kelarutan
Motivasi:
Memotivasi akan pentingnya menguasai materi ini dengan baik, untuk membantu siswa dalam menjelaskan tentang
konsep kelarut
Mengajar
Sekolah Menengah Atas
Pemetaan Standar Isi
Identifikasi SK dan KD
Rancangan Penilaian Kognitif
Kriteria Ketuntasan Minimal
Program Tahunan
Program Semester
Rincian Minggu Efektif
Silabus
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Nama
Nama
NIP
NIP
Unit
Unit Kerja
Kerja
: Kimia
: XI/2
CV Graha Pustaka – Penerbit dan Percetakan
2
Kimia XI
CV Graha Pustaka – Penerbit dan Percetakan
3
PEMETAAN STANDAR ISI
Satuan Pendidikan :
Mata Pelajaran
:
Kelas/Semester
Standar
Kompetensi
4. Memahami sifat-sifat larutan
asam-basa,
metode pengukuran, dan terapannya
Kompetensi Dasar
4.1 Mendeskripsikan
teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan
dan menghitung pH
larutan
4.2 Menghitung
banyaknya pereaksi
dan hasil reaksi dalam larutan elektrolit dari hasil titrasi
asam basa
4.3 Menggunakan kurva perubahan harga pH pada titrasi
asam basa untuk
menjelaskan larutan penyangga dan
hidrolisis
SMA
Kimia
: XI/2
Indikator
-
-
-
-
Menjelaskan sifat-sifat larutan
asam, basa, dan
garam
Menjelaskan teori asam basa
menurut Arrhenius, BronstedLowry, dan Lewis
Menjelaskan klasifikasi asam dan
basa
Mengidentifikasi
larutan asam dan
basa
Menjelaskan kekuatan asam dan
basa serta penentuan pH larutan
Menjelaskan reaksi penetralan
asam oleh basa
Menganalisis
pencemaran air
Kimia XI
Materi Pokok
- Asam dan basa
Ruang
Lingkup
1 2 3 4 5
√
Alokasi
Waktu
12 x 45
menit
CV Graha Pustaka – Penerbit dan Percetakan
4
Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar
4.4. Mendeskripsikan
sifat larutan penyangga dan peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup
4.5 Menentukan jenis
garam yang mengalami hidrolisis
dalam air dan pH
larutan garam tersebut
4.6 Memprediksi
terbentuknya endapan
dari
suatu
reaksi berdasarkan
prin-sip kelarutan
dan
hasil
kali
kelarutan
Indikator
-
-
-
-
-
-
-
-
5. Menjelaskan
sistem dan sifat koloid serta
penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari
5.1 Membuat berbagai
sistem koloid dengan bahan-bahan
yang ada di sekitarnya
5.2 Mengelompokkan
sifat-sifat koloid dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
-
-
Menjelaskan pengertian,
sifat,
dan prinsip larutan penyangga
Menjelaskan perhitungan pH larutan penyangga
Menjelaskan
pembuatan larutan penyangga
Menjelaskan pengertian dan klasifikasi hidrolisis
garam
Menjelaskan penentuan tetapan
hidrolisis dan pH
garam
Menjelaskan
prinsip kelarutan
dan hasil kali kelarutan
Menjelaskan hubungan kelarutan
dengan hasil kali
kelarutan
Menjelaskan hubungan antarhasil kali kelarutan
dengan pH
Menjelaskan pengaruh ion senama terhadap kelarutan
Menjelaskan reaksi
pengendapan pada larutan
Menjelaskan pengertian larutan,
suspensi,
dan
koloid
Menjelaskan
pengelompokan
dan sifat (koloid)
Menjelaskan
penggunaan koloid
Menjelaskan koloid
pencemar
lingkungan
Menjelaskan usaha pengolahan
air bersih
Menjelaskan proses pembuatan
koloid
Materi Pokok
- Kesetimbangan
dalam larutan
- Koloid
Ruang
Alokasi
Lingkup
Waktu
1 2 3 4 5
√
12 x 45
menit
√
8 x 45
menit
………………………….
Mengetahui
Kepala Sekolah
Guru Mata Pelajaran
Kimia XI
CV Graha Pustaka – Penerbit dan Percetakan
5
NIP.
NIP.
Kimia XI
CV Graha Pustaka – Penerbit dan Percetakan
6
IDENTIFIKASI SK, KD UNTUK MENETAPKAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN (TM, PT, KMTT)
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
:
Kelas/Semester :
Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar
: SMA
Kimia
XI/2
Materi Pembelajaran
Indikator
Jenis Kegiatan
Pembelajaran
TM
4. Memahami sifat-sifat larutan
asam-basa,
metode pengukuran,
dan
terapannya
4.1 Mendeskripsikan teori-teori asam basa
dengan menentukan
sifat larutan dan
menghitung pH larutan
4.2 Menghitung banyaknya pereaksi dan hasil reaksi dalam larutan elektrolit dari
hasil titrasi asam basa
4.3 Menggunakan kurva
perubahan harga pH
pada titrasi asam
basa untuk menjelaskan larutan penyangga dan hidrolisis
-
Larutan
asam
dan basa
Teori asam dan
basa
Teori asam basa
Bronsted–Lowry
Teori asam basa
Lewis
Reaksi penetralan
aasam (H+) oleh
basa (OH-)
Menganalisis pencemaran air
-
-
-
4.4 Mendeskripsikan sifat larutan penyangga dan peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk
hidup
4.5 Menentukan
jenis
garam yang mengalami hidrolisis dalam
air dan pH larutan
garam tersebut
-
Larutan penyangga
Hidrolisis garam
Kelarutan dan hasil kali kelarutan
-
-
Kimia XI
Menjelaskan sifat-sifat larutan
asam, basa, dan
garam
Menjelaskan teori asam basa
menurut Arrhenius,
BronstedLowry, dan Lewis
Menjelaskan klasifikasi asam dan
basa
Mengidentifikasi
larutan asam dan
basa
Menjelaskan kekuatan asam dan
basa serta penentuan pH larutan
Menjelaskan reaksi penetralan
asam oleh basa
Menganalisis
pencemaran air
Menjelaskan pengertian,
sifat,
dan prinsip larutan penyangga
Menjelaskan perhitungan pH larutan penyangga
Menjelaskan
pembuatan larutan penyangga
PT
KMTT
CV Graha Pustaka – Penerbit dan Percetakan
7
Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Jenis Kegiatan
Pembelajaran
Indikator
TM
-
4.6 Memprediksi terbentuknya endapan dari
suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarutan dan hasil kali
kelarutan
-
-
-
-
-
-
5. Menjelaskan
sistem dan sifat koloid serta
penerapannya
dalam
kehidupan seharihari
5.1 Membuat
berbagai
sistem koloid dengan
bahan-bahan
yang
ada di sekitarnya
5.2 Mengelompokkan sifat-sifat koloid dan
penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
-
Larutan, suspensi,
dan koloid
Pengelompokan
koloid
Sifat-sifat koloid
Bentuk koloid
Penggunaan koloid
Koloid pencemar
lingkungan
Usaha pengolahan air bersih
Proses
pembuatan koloid
-
-
PT
Menjelaskan pengertian dan klasifikasi hidrolisis
garam
Menjelaskan penentuan tetapan
hidrolisis dan pH
garam
Menjelaskan
prinsip kelarutan
dan hasil kali kelarutan
Menjelaskan hubungan kelarutan
dengan hasil kali
kelarutan
Menjelaskan hubungan antarhasil kali kelarutan
dengan pH
Menjelaskan pengaruh ion senama terhadap kelarutan
Menjelaskan reaksi pengendapan pada larutan
Menjelaskan pengertian larutan,
suspensi,
dan
koloid
Menjelaskan pengelompokan
dan sifat (koloid)
Menjelaskan
penggunaan koloid
Menjelaskan koloid
pencemar
lingkungan
Menjelaskan usaha pengolahan
air bersih
Menjelaskan proses pembuatan
koloid
Keterangan:
TM
: Tatap Muka
PT
: Penugasan Terstruktur
KMTT
: Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur
………………………….
Mengetahui
Kepala Sekolah
Guru Mata Pelajaran
NIP.
NIP.
Kimia XI
KMTT
CV Graha Pustaka – Penerbit dan Percetakan
8
RANCANGAN PENILAIAN KOGNITIF
PEMETAAN PENILAIAN BERDASARKAN SK/KD/INDIKATOR
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
:
Kelas/Semester
Standar
Kompetensi
4 Memahami sifat-sifat larutan
asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya
Kompetensi Dasar
: SMA
Kimia
: XI/2
Indikator
4.1 Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan
menentukan sifat larutan
dan menghitung pH larutan
4.2 Menghitung
banyaknya
pereaksi dan hasil reaksi
dalam larutan elektrolit
dari hasil titrasi asam basa
4.3 Menggunakan kurva perubahan harga pH pada
titrasi asam basa untuk
menjelaskan larutan penyangga dan hidrolisis
4.4 Mendeskripsikan sifat larutan penyangga dan peranan larutan penyangga
dalam tubuh makhluk hidup
4.5 Menentukan jenis garam
yang mengalami hidrolisis
dalam air dan pH larutan
garam tersebut
4.6 Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu
reaksi berdasarkan prinsip kelarutan dan hasil
kali kelarutan
-
Menjelaskan sifat-sifat larutan asam,
basa, dan garam
Menjelaskan teori asam basa menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan
Lewis
Menjelaskan klasifikasi asam dan basa
Mengidentifikasi larutan asam dan
basa
Menjelaskan kekuatan asam dan basa serta penentuan pH larutan
Menjelaskan reaksi penetralan asam
oleh basa
Menganalisis pencemaran air
Menjelaskan pengertian, sifat, dan
prinsip larutan penyangga
Menjelaskan perhitungan pH larutan
penyangga
Menjelaskan pembuatan larutan penyangga
Menjelaskan pengertian dan klasifikasi hidrolisis garam
Menjelaskan penentuan tetapan hidrolisis dan pH garam
Menjelaskan prinsip kelarutan dan
hasil kali kelarutan
Menjelaskan hubungan kelarutan dengan hasil kali kelarutan
Menjelaskan hubungan antarhasil kali
kelarutan dengan pH
Menjelaskan pengaruh ion senama
terhadap kelarutan
Menjelaskan reaksi pengendapan
pada larutan
Kimia XI
UH
UTS
LUS
CV Graha Pustaka – Penerbit dan Percetakan
9
Standar
Kompetensi
5 Menjelaskan
sistem dan sifat
koloid serta penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari
Kompetensi Dasar
Indikator
5.1 Membuat berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan yang ada di
sekitarnya
5.2 Mengelompokkan
sifatsifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari
-
UH
UTS
Menjelaskan pengertian larutan, suspensi, dan koloid
Menjelaskan pengelompokan dan sifat (koloid)
Menjelaskan penggunaan koloid
Menjelaskan koloid pencemar lingkungan
Menjelaskan usaha pengolahan air
bersih
Menjelaskan proses pembuatan koloid
Keterangan:
UH
: Ulangan Harian
UTS
: Ulangan Tengah Semester
LUS
: Latihan Ulangan Semester
………………………….
Mengetahui
Kepala Sekolah
Guru Mata Pelajaran
NIP.
NIP.
Kimia XI
LUS
CV Graha Pustaka – Penerbit dan Percetakan
10
PENETAPAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL
PER KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
Satuan Pendidikan :
Mata Pelajaran
:
Kelas/Semester
:
SMA
Kimia
XI/2
Standar Kompetensi:
Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya
Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Kriteria Ketuntasan Minimal
No.
Kriteria Penetapan Ketuntasan
Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompleksitas
1.
2.
Asam dan basa
Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan
- Menjelaskan sifat-sifat larutan asam, basa, dan
garam
- Menjelaskan teori asam basa menurut Arrhenius,
Bronsted-Lowry, dan Lewis
Menghitung banyaknya pereaksi dan hasil reaksi
dalam larutan elektrolit dari hasil titrasi asam basa
- Menjelaskan klasifikasi asam dan basa
- Mengidentifikasi larutan asam dan basa
Menggunakan kurva perubahan harga pH pada
titrasi asam basa untuk menjelaskan larutan penyangga dan hidrolisis
- Menjelaskan kekuatan asam dan basa serta penentuan pH larutan
- Menjelaskan reaksi penetralan asam oleh basa
- Menganalisis pencemaran air
Kesetimbangan dalam larutan
Mendeskripsikan sifat larutan penyangga dan peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup
- Menjelaskan pengertian, sifat, dan prinsip larutan
penyangga
- Menjelaskan perhitungan pH larutan penyangga
- Menjelaskan pembuatan larutan penyangga
Menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis
dalam air dan pH larutan garam tersebut
- Menjelaskan pengertian dan klasifikasi hidrolisis
garam
- Menjelaskan penentuan tetapan hidrolisis dan pH
garam
Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi
berdasarkan prinsip kelarutan dan hasil kali kelarutan
- Menjelaskan prinsip kelarutan dan hasil kali kelarutan
- Menjelaskan hubungan kelarutan dengan hasil
kali kelarutan
- Menjelaskan hubungan antarhasil kali kelarutan
dengan pH
- Menjelaskan pengaruh ion senama terhadap kelarutan
- Menjelaskan reaksi pengendapan pada larutan
Kimia XI
Daya Dukung
Intake
Nilai
KKM (%)
CV Graha Pustaka – Penerbit dan Percetakan
11
Kriteria Ketuntasan Minimal
No.
Kriteria Penetapan Ketuntasan
Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompleksitas
3.
Daya Dukung
Intake
Nilai
KKM (%)
Koloid
Membuat berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan yang ada di sekitarnya
- Menjelaskan proses pembuatan koloid
Mengelompokkan sifat-sifat koloid dan penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari
- Menjelaskan pengertian larutan, suspensi, dan
koloid
- Menjelaskan pengelompokan dan sifat (koloid)
- Menjelaskan penggunaan koloid
- Menjelaskan koloid pencemar lingkungan
- Menjelaskan usaha pengolahan air bersih
Catatan: Poin kriteria penetapan ketuntasan diisi guru masing-masing sesuai KKM yang akan dicapai di tingkat sekolahnya
………………………….
Mengetahui
Kepala Sekolah
Guru Mata Pelajaran
NIP.
NIP.
Kimia XI
CV Graha Pustaka – Penerbit dan Percetakan
12
PENETAPAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL
PER STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR
Satuan Pendidikan :
Mata Pelajaran
:
Kelas/Semester
:
SMA
Kimia
XI/2
Kriteria Ketuntasan Minimal
No.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Kriteria Penetapan Ketuntasan
Kompleksitas
1.
2.
Daya Dukung
Intake
Nilai KKM
(%)
Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode
pengukuran, dan terapannya
Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan
Menghitung banyaknya pereaksi dan hasil
reaksi dalam larutan elektrolit dari hasil titrasi
asam basa
Menggunakan kurva perubahan harga pH
pada titrasi asam basa untuk menjelaskan
larutan penyangga dan hidrolisis
Mendeskripsikan
sifat
larutan
penyangga dan peranan larutan penyangga
dalam tu-buh makhluk hidup
Menentukan
jenis
garam
yang
mengalami hidrolisis dalam air dan pH
larutan garam tersebut
Memprediksi terbentuknya endapan
dari su-atu reaksi berdasarkan prinsip
kelarutan dan hasil kali kelarutan
Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Membuat berbagai sistem koloid
dengan ba-han-bahan yang ada di
sekitarnya
Mengelompokkan sifat-sifat koloid dan
pe-nerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Catatan: Poin kriteria penetapan ketuntasan diisi guru masing-masing sesuai KKM yang akan dicapai di tingkat sekolahnya
………………………….
Mengetahui
Kepala Sekolah
Guru Mata Pelajaran
NIP.
NIP.
Kimia XI
CV Graha Pustaka – Penerbit dan Percetakan
13
PROGRAM TAHUNAN
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
:
Kelas/Semester :
: SMA
Kimia
XI/2
Semester
No.
Materi Pokok/Kompetensi Dasar
Alokasi Waktu
1
1.
Teori atom dan mekanika kuantum
- Menjelaskan teori atom Bohr dan mekanika kuantum untuk
menuliskan konfigurasi elektron dan diagram orbital serta
menentukan letak unsur dalam tabel periodik
- Menjelaskan teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom
dan teori hibridisasi untuk meramalkan bentuk molekul
- Menjelaskan interaksi antarmolekul (gaya antarmolekul)
dengan sifatnya
Termokimia
- Mendeskripsikan perubahan entalpi suatu reaksi, reaksi
eksoterm, dan reaksi endoterm
- Menentukan H reaksi berdasarkan percobaan, hukum Hess,
data perubahan entalpi pembentukan standar, dan data energi
ikatan
Laju reaksi
- Mendeskripsikan pengertian laju reaksi dengan melakukan
percobaan tentang faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi
- Memahami teori tumbukan (tabrakan) untuk menjelaskan
faktor-faktor penentu laju dan orde reaksi, dan terapannya
dalam kehidupan sehari-hari
Kesetimbangan kimia
- Menjelaskan kesetimbangan dan faktor-faktor yang
memengaruhi pergeseran arah kesetimbangan dengan
melakukan percobaan
- Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan
hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan
- Menjelaskan penerapan prinsip kesetimbangan dalam
kehidupan sehari-hari dan industri
Jumlah
Asam dan basa
Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan
menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan
Menghitung banyaknya pereaksi dan hasil reaksi
dalam larutan elektrolit dari hasil titrasi asam basa
Menggunakan kurva perubahan harga pH pada
titrasi asam basa untuk menjelaskan larutan penyangga
dan hidrolisis
Kesetimbangan dalam larutan
Mendeskripsikan sifat larutan penyangga dan
peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup
Menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis
dalam air dan pH larutan garam tersebut
Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu
reaksi berdasarkan prinsip kelarutan dan hasil kali
kelarutan
16 JP
2.
3.
4.
2
5.
6.
Kimia XI
8 JP
6 JP
6 JP
36 JP
12 JP
12 JP
Keterangan
CV Graha Pustaka – Penerbit dan Percetakan
14
Semester
No.
Materi Pokok/Kompetensi Dasar
Alokasi Waktu
7.
Koloid
Membuat berbagai sistem koloid dengan bahanbahan yang ada di sekitarnya
Mengelompokkan
sifat-sifat
koloid
dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Jumlah
8 JP
Keterangan
32 JP
………………………….
Mengetahui
Kepala Sekolah
Guru Mata Pelajaran
NIP.
NIP.
Kimia XI
CV Graha Pustaka – Penerbit dan Percetakan
15
PROGRAM SEMESTER
Satuan Pendidikan :
Mata Pelajaran
:
Kelas/Semester
Materi Pokok dan
Kompetensi Dasar
No.
1...
-
12
Januari
1
2
Februari
3
4
1
3
4
x
x
x
x
x
Maret
XI/2
April
1
2
3
1
x
x
x
x
2
Mei
3
4
2
3
Juni
4
1
2
Persiapan Penerimaan Rapor
2
Asam dan basa
Mendeskrips
ikan
teori-teori
asam
basa
dengan
menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan
Menghitung
ba-nyaknya
pereaksi dan hasil
reaksi
dalam
larutan
elektrolit
dari hasil titrasi
asam basa
Menggunak
an
kur-va
perubahan har-ga
pH pada titrasi
asam basa untuk
menjelaskan larutan penyangga dan
hidrolisis
Kesetimbangan dalam larutan
Mendeskrips
ikan sifat larutan
pe-nyangga
dan
pe-ranan larutan
pe-nyangga dalam
tu-buh makhluk hidup
Menentukan
jenis garam yang
me-ngalami
hidrolisis dalam air
dan pH larutan
garam ter-sebut
Jm
l.
Ja
m
SMA
Kimia
:
12
Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi
berdasarkan
prinsip kelarutan
dan hasil kali kelarutan
Kimia XI
Juli
4
1
2
3
Ket.
CV Graha Pustaka – Penerbit dan Percetakan
16
Materi Pokok dan
Kompetensi Dasar
No.
3....
Jm
l.
Ja
m
Koloid
Membuat
berba-gai sistem
koloid
dengan
bahan-ba-han
yang
ada
di
sekitarnya
-
Januari
1
2
3
Februari
4
1
3
4
Maret
5
8
2
3
April
1
2
Mei
3
4
Juni
2
3
4
x
x
x
1
2
3
Juli
4
1
Mengelompokkan
sifat-sifat
koloid
dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Jumlah
32
Keterangan:
: Kegiatan tengah semester
: Ujian nasional/sekolah
: Ujian nasional susulan
: Latihan ulangan semester 2
: Ulangan semester 2
: Libur semester 2
………………………….
Mengetahui
Kepala Sekolah
Guru Mata Pelajaran
NIP.
NIP.
Kimia XI
2
3
Ket.
CV Graha Pustaka – Penerbit dan Percetakan
17
RINCIAN MINGGU EFEKTIF
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
:
Kelas/Semester
I.
Jumlah minggu dalam semester 2
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
II.
Bulan
Jumlah Minggu
Jumlah Total
2
5
4
4
5
4
1
25
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Jumlah minggu tidak efektif dalam semester 2
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
III.
: SMA
Kimia
: XI/2
Kegiatan
Jumlah Minggu
Kegiatan tengah semester
Ujian nasional/sekolah
Ujian nasional susulan
Latihan ulangan semester 2
Ulangan semester 2
Persiapan penerimaan rapor
Libur semester 2
Jumlah Total
1
1
1
1
1
1
3
9
Jumlah minggu efektif dalam semester 2
Jumlah minggu dalam semester 2 – jumlah minggu tidak efektif dalam semester 2
= 25 minggu – 9 minggu
= 16 minggu efektif
………………………….
Mengetahui
Kepala Sekolah
Guru Mata Pelajaran
NIP.
NIP.
Kimia XI
CV Graha Pustaka – Penerbit dan Percetakan
18
SILABUS
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
:
Kelas/Semester
Standar Kompetensi:
4.
Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok/
Pembelajaran
4.1 Mendeskripsikan
teori-teori asam
basa
dengan
menentukan sifat
larutan
dan
menghitung pH
larutan
4.2 Menghitung banyaknya pereaksi dan hasil reaksi dalam larutan
elektrolit dari hasil titrasi asam
basa
4.3 Menggunakan
kurva perubahan
harga pH pada
titrasi asam basa
untuk menjelaskan larutan penyangga dan hidrolisis
- Asam dan basa
Kegiatan
Pembelajaran
-
-
-
-
-
-
4.4 Mendeskripsikan
sifat larutan penyangga dan peranan
larutan
penyangga dalam tubuh makhluk hidup
4.5 Menentukan jenis garam yang
mengalami
hidrolisis dalam air
dan pH larutan
garam tersebut
: SMA
Kimia
: XI/2
- Kesetimbangan
dalam larutan
-
-
Melalui diskusi,
siswa
dapat
menjelaskan
tentang larutan
asam dan basa
Melalui diskusi,
siswa
dapat
menjelaskan
tentang
teori
asam dan basa
Melalui diskusi,
siswa
dapat
menjelaskan
tentang
teori
asam
basa
Bronsted
Lowry
Melalui diskusi,
siswa
dapat
menjelaskan
tentang
teori
asam basa Lewis
Melalui diskusi,
siswa
dapat
menjelaskan
tentang reaksi
penetralan
asam (H+) oleh
basa (OH )
Melalui diskusi,
siswa
dapat
menjelaskan
tentang menganalisis pencemaran air
Melalui diskusi,
siswa
dapat
menjelaskan
tentang larutan
penyangga
Melalui diskusi,
siswa
dapat
menjelaskan
tentang hidrolisis garam
Kimia XI
Indikator
-
-
-
-
-
-
-
-
Penilaian
Waktu
Sumber
Belajar
Menjelaskan
sifat-sifat larutan asam,
basa, dan garam
Menjelaskan
teori
asam
basa menurut
Arrhenius,
BronstedLow-ry, dan
Lewis
Menjelaskan
klasifikasi asam dan basa
Mengidentifik
asi larutan asam dan basa
Menjelaskan
kekuatan asam dan basa
dan penentuan pH larutan
Menjelaskan
reaksi penetralan asam
oleh basa
Menganalisis
pencemaran
air
Jenis:
12 x 45’
K
uis
T
ugas
Individu
T
ugas
Kelompok
U
langan
Bentuk
Instrumen:
T
es Tertulis
PG
T
es Tertulis
Uraian
Sumber:
B
uku
Paket
B
uku
referensi lain
L
KS
Tuntas
Menjelaskan
pengertian,
sifat, dan prinsip larutan penyangga
Menjelaskan
perhitungan
pH larutan penyangga
Menjelaskan
pembuatan
larutan
penyangga
Jenis:
12 x 45’
K
uis
T
ugas
Individu
T
ugas
Kelompok
U
langan
Bentuk
Instrumen:
T
Sumber:
B
uku
Paket
B
uku
referensi lain
L
KS
Tuntas
CV Graha Pustaka – Penerbit dan Percetakan
19
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok/
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator
Penilaian
Waktu
Sumber
Belajar
es Tertulis
PG
-
4.6 Memprediksi terbentuknya
endapan dari suatu
reaksi berdasarkan prinsip kelarutan dan hasil
kali kelarutan
-
Melalui diskusi,
siswa
dapat
menjelaskan
tentang
kelarutan dan hasil
kali kelarutan
-
-
-
-
-
-
-
Standar Kompetensi:
5.
Menjelaskan
pengertian
dan klasifikasi
hidrolisis garam
Menjelaskan
penentuan tetapan hidrolisis dan pH
garam
Menjelaskan
prinsip kelarutan dan hasil kali kelarutan
Menjelaskan
hubungan kelarutan
dengan hasil kali
kelarutan
Menjelaskan
hubungan antarhasil
kali
kelarutan dengan pH
Menjelaskan
pengaruh ion
senama terhadap kelarutan
Menjelaskan
reaksi pengendapan pada larutan
-
T
es Tertulis
Uraian
Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Kimia XI
CV Graha Pustaka – Penerbit dan Percetakan
20
Kompetensi
Dasar
5.1 Membuat
berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan yang
ada di sekitarnya
5.2 Mengelompokkan sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan seharihari
Materi Pokok/
Pembelajaran
- Koloid
Kegiatan
Pembelajaran
-
-
-
-
-
-
-
-
Melalui diskusi,
siswa
dapat
menjelaskan
tentang larutan,
suspensi, dan
koloid
Melalui diskusi,
siswa
dapat
menjelaskan
tentang pengelompokan koloid
Melalui diskusi,
siswa
dapat
menjelaskan
tentang
sifatsifat koloid
Melalui diskusi,
siswa
dapat
menjelaskan
tentang bentuk
koloid
Indikator
-
-
-
-
-
Menjelaskan
pengertian larutan,
suspensi, dan koloid
Menjelaskan
pengelompok
an dan sifat
(koloid)
Menjelaskan
penggunaan
koloid
Menjelaskan
koloid pencemar lingkungan
Menjelaskan
usaha pengolahan air bersih
Menjelaskan
proses pembuatan koloid
Penilaian
Sumber
Belajar
Waktu
Jenis:
8 x 45’
K
uis
T
ugas
Individu
T
ugas
Kelompok
U
langan
Bentuk
Instrumen:
T
es Tertulis
PG
T
es Tertulis
Uraian
Sumber:
B
uku
Paket
B
uku
referensi lain
L
KS
Tuntas
Melalui diskusi,
siswa
dapat
menjelaskan
tentang penggunaan koloid
Melalui diskusi,
siswa
dapat
menjelaskan
tentang koloid
pencemar lingkungan
Melalui diskusi,
siswa
dapat
menjelaskan
tentang usaha
pengolahan air
bersih
Melalui diskusi,
siswa
dapat
menjelaskan
tentang proses
pembuatan koloid
………………………….
Mengetahui
Kepala Sekolah
Guru Mata Pelajaran
NIP.
NIP.
Kimia XI
CV Graha Pustaka – Penerbit dan Percetakan
21
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
Bab 1
Asam dan Basa
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
:
Kelas/Semester :
: SMA
Kimia
XI/2
Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya
Kompetensi Dasar
: Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH
larutan
Menghitung banyaknya pereaksi dan hasil reaksi dalam larutan elektrolit dari hasil titrasi
asam basa
Menggunakan kurva perubahan harga pH pada titrasi asam basa untuk menjelaskan larutan
penyangga dan hidrolisis
Indikator
: Menjelaskan sifat-sifat larutan asam, basa, dan garam
Menjelaskan teori asam basa menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis
Menjelaskan klasifikasi asam dan basa
Mengidentifikasi larutan asam dan basa
Menjelaskan kekuatan asam dan basa dan penentuan pH larutan
Menjelaskan reaksi penetralan asam oleh basa
Menganalisis pencemaran air
Alokasi Waktu
: 12 jam pelajaran (8 x pertemuan)
A.
B.
Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat larutan asam, basa, dan garam
Siswa dapat menjelaskan teori asam basa menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis
Siswa dapat menjelaskan klasifikasi asam dan basa
Siswa dapat mengidentifikasi larutan asam dan basa
Siswa dapat menjelaskan kekuatan asam dan basa serta penentuan pH larutan
Siswa dapat menjelaskan reaksi penetralan asam oleh basa
Siswa dapat menganalisis pencemaran air
Karakter siswa yang diharapkan:
Siswa disiplin (dicipline), rasa hormat dan perhatian (respect), tekun (diligence), tanggung jawab (responsibility), dan
ketelitian (carefulness)
Materi Pembelajaran
Asam dan basa
Pertemuan Ke-1 s.d 4
1. Istilah asam berasal dari bahasa Latin “acetum” yang berarti cuka, karena diketahui zat utama dalam cuka adalah
asam asetat (CH3COOH). Sedangkan basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang berarti abu.
2. Reaksi yang terjadi antara asam dan basa dinamakan reaksi penetralan atau netralisasi. Hasil dari penetralan
adalah garam.
3. Asam dan basa banyak terkandung dalam makanan, minuman, tubuh manusia, hewan, hingga suku cadang
kendaraan bermotor.
4. Sifat-sifat larutan asam, antara lain rasanya masam, menghantarkan arus listrik, dan jika dilarutkan akan
melepaskan ion hidrogen (H+).
5. Sifat-sifat larutan basa, antara lain mempunyai rasa pahit, terasa licin jika terkena kulit, dan menghantarkan arus
listrik.
6. Sifat-sifat larutan garam, antara lain menghantarkan arus listrik dan tidak mengubah warna kertas lakmus merah
maupun biru.
7. Asam menurut Arrhenius adalah zat yang bila dilarutkan dalam air menghasilkan ion hidrogen (H +). Asam
umumnya merupakan senyawa kovalen. Misalnya, gas hidrogen klorida yang merupakan senyawa kovalen, tetapi
apabila dilarutkan ke dalam air akan terurai menjadi ion-ionnya. Sedangkan untuk basa sendiri dapat diartikan
Kimia XI
CV Graha Pustaka – Penerbit dan Percetakan
22
sebagai suatu senyawa yang apabila dilarutkan dalam air akan meningkatkan konsentrasi ion hidroksida (OH -).
Contoh basa menurut Arrhenius adalah senyawa NaOH.
8. Jumlah mol ion H+ dari ionisasi 1 mol asam disebut valensi asam, sedangkan untuk jumlah mol ion OH - dari
ionisasi 1 mol basa disebut valensi basa.
9. Kelemahan teori Arrhenius, antara lain hanya dapat menjelaskan asam dan basa senyawa anorganik dalam
larutan air di mana senyawa-senyawa yang dapat dijelaskan yaitu senyawa yang memiliki jenis rumus kimia HX
untuk asam dan LOH untuk basa, teori Arrhenius tidak dapat menjelaskan alasan HCl bersifat asam dalam pelarut
eter, teori Arrhenius juga tidak dapat menjelaskan kenyataan bahwa CO 2 dalam air bersifat asam atau NH 3 dalam
air bersifat basa, tidak dapat menjelaskan mengapa beberapa senyawa yang mengandung hidrogen dengan
bilangan oksidasi +1 larut dalam air untuk membentuk larutan asam, sedangkan yang lain seperti CH 4 tidak, dan
tidak dapat menjelaskan mengapa senyawa yang tidak memiliki OH -, seperti Na2CO3 memiliki karakteristik seperti
basa.
10. Berdasarkan rumus kimia asam, asam dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain asam oksi, asam
nonoksi, dan asam organik.
11. Berdasarkan jumlah ion H+ yang dilepaskan, asam dikelompokkan menjadi beberapa macam, antara lain asam
monoprotik, asam diprotik, dan asam triprotik.
12. Klasifikasi basa berdasarkan ion OH– yang dilepaskan pada reaksi ionisasi, antara lain basa monohidroksi dan
basa polihidroksi.
13. Identifikasi sifat asam dan basa dapat menggunakan indikator. Indikator adalah suatu zat kimia yang warnanya
tergantung pada keasaman dan kebasaan suatu larutan.
14. Indikator yang biasa digunakan untuk mengidentifikasi asam dan basa adalah kertas lakmus. Apabila dicelupkan
ke dalam larutan basa, kertas lakmus merah akan berubah warna menjadi biru, sedangkan kertas lakmus biru
akan berubah warna menjadi merah jika dicelupkan ke dalam larutan asam.
15. Berdasarkan kekuatannya, asam dibedakan menjadi dua, antara lain asam kuat, basa kuat, asam lemah, dan
basa lemah.
16. Harga kesetimbangan asam menggambarkan kekuatan asam. Makin kuat asam, maka reaksi kesetimbangan
asam makin condong ke kanan, akibatnya Ka bertambah besar, sedangkan makin lemah asam, maka
kesetimbangan asam makin condong ke kiri, akibatnya Ka bertambah kecil.
17. Derajat ionisasi diperoleh dari perbandingan antara mol zat terionisasi dengan mol zat mula-mula.
α = jumlah zat yang mengion
jumlah zat yang dilarutkan
18. Air (H2O) ternyata memiliki sedikit sifat elektrolit, sehingga dapat terionisasi menghasilkan ion H + dan OH-,
meskipun harga α-nya sangat kecil, sehingga reaksi ionisasinya merupakan reaksi kesetimbangan.
19. Besarnya konsentrasi [H+] dinyatakan dalam pH
20. Larutan bersifat netral: [H+] = [OH-] atau pH = pOH = 7, larutan bersifat asam: [H+] > [OH-] atau pH < 7, dan larutan
bersifat basa: [H+] < [OH-] atau pH > 7.
21. Untuk membedakan larutan yang bersifat asam atau basa dapat dipergunakan suatu indikator seperti kertas
lakmus atau fenolftalein, tetapi ternyata indikator ini hanya sebatas membedakan, tidak untuk menentukan harga
pH. Hal ini dikarenakan indikator tersebut tidak memperlihatkan warna yang cukup berarti pada batas-batas pH
tertentu. Akan tetapi, apabila menggunakan indikator universal maka dapat menentukan kekuatan asam/basa
pada konsentrasi yang sama dengan cara menetapkan pH larutan tersebut.
22. Indikator universal sendiri dapat diartikan gabungan dari beberapa indikator yang dapat menunjukkan pH suatu
larutan dari perubahan warnanya.
Pertemuan Ke-5 dan 6
1. Menurut teori Bronsted-Lowry, ketika sebuah ion H+ ditransfer dari HCl ke molekul air, HCl tidak berdisosiasi
dalam air membentuk ion H+ dan Cl-. Tetapi, ion H+ ditransfer dari HCl ke molekul air untuk membentuk ion H3O+,
seperti berikut ini.
HCl(g) + 2H2O(l) � H3O+(aq) + Cl-(aq)
2. Menurut teori Bronsted-Lowry, asam merupakan molekul yang netral dan dapat memberikan proton [H +] kepada
basa sebagai donor proton.
3. Berdasarkan teori Bronsted-Lowry, sebuah basa adalah ion atau molekul yang dapat menerima proton.
4. Keunggulan teori Bronsted-Lowry dibandingkan dengan teori asam basa Arrhenius, antara lain teori Arrhenius
hanya mencakup zat anorganik dan pelarut air sedangkan teori Bronsted-Lowry mencakup zat anorganik dan zat
organik serta bukan hanya pelarut air saja, melainkan pelarut lain, misalnya pelarut eter, amonia, dan asam asetat
serta teori Arrhenius hanya mencakup zat berupa molekul atau senyawa saja, sedangkan teori Bronsted - Lowry
mencakup molekul, senyawa, dan senyawa ion (kation dan anion). Misalnya, CH 3COONa yang bersifat basa
karena ion CH3COO- dalam air dapat menerima ion H+ dari air.
5. Menurut teori asam basa Lewis, asam adalah spesi atau bagian apa saja yang bertindak sebagai penerima
pasangan elektron dalam reaksi kimia (akseptor pasangan elektron), sedangkan basa adalah spesi atau bagian
yang bertindak sebagai donor pasangan elektron, sehingga H + adalah asam Lewis, karena ia menerima pasangan
elektron, sedangkan OH- dan NH3- adalah basa Lewis, karena keduanya adalah penyumbang pasangan elektron.
6. Reaksi asam basa menurut Lewis pada dasarnya adalah pembentukan ikatan kovalen koordinasi antara basa
Lewis dengan asam Lewis. Basa Lewis sebagai penyedia pasangan elektron bebas dan asam Lewis sebagai
penerima pasangan elektron bebas.
7. Keunggulan teori asam basa Lewis, antara lain teori Lewis memperluas teori Bronsted-Lowry tentang reaksi asam
dan basa ke sejumlah reaksi yang tidak melibatkan transfer proton dan dapat mengenali zat-zat tertentu sebagai
asam yang tidak mengandung hidrogen, tetapi mempunyai sifat asam seperti asam berhidrogen biasa.
Kimia XI
CV Graha Pustaka – Penerbit dan Percetakan
23
C.
D.
8. Reaksi antara asam dengan basa disebut reaksi penetralan atau netralisasi.
9. Salah satu cara menetralkan asam dengan basa atau sebaliknya adalah dengan melakukan titrasi.
10. Titrasi adalah penambahan larutan baku atau larutan yang telah diketahui konsentrasinya dengan bantuan
indikator. Untuk reaksi penetralan, indikator yang digunakan adalah indikator yang berubah warna pada pH netral
atau mendekati netral.
11. Perubahan pH pada penambahan larutan basa ke dalam larutan asam dapat diikuti dengan menggunakan indikator universal.
12. Pencemaran air banyak terjadi di aliran sungai atau air tanah. Pencemaran air merupakan suatu konsentrasi
pencemaran tertentu di dalam air yang menimbulkan pengaruh tertentu. Pencemaran air dapat menyebabkan
berkurangnya persediaan air bersih yang memenuhi syarat, sehingga berpengaruh terhadap kesehatan manusia
dan makhluk hidup lainnya.
13. Kualitas air dapat diketahui dengan melihat dua faktor, antara lain secara kimia dapat dilihat dari kandungan kimia
baik organik maupun anorganik dan secara fisik dapat diketahui dari warna, bau, dan temperatur.
14. Kualitas air secara kimia juga ditentukan oleh kadar oksigen terlarut (DO = Dissolved Oxygen), BOD (Biological
Oxygen Demand/kebutuhan oksigen biologis) dan COD (Chemical Oxygen Demand/kebutuhan oksigen kimia).
BOD (Biological Oxygen Demand/kebutuhan oksigen biologis) menunjukkan jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh
bakteri untuk menguraikan (mengoksidasi) zat organik dalam air.
15. Besar kecilnya BOD dapat menunjukkan tingkat pencemaran air oleh zat organik. Semakin besar harga BOD
semakin banyak zat organik yang mencemari air dan semakin sedikit jumlah oksigen yang terlarut.
Metode Pembelajaran
Diskusi kelompok, tanya jawab, inkuiri, dan penugasan
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke-1 s.d. 4
Pendahuluan
Apersepsi:
Siswa diberi penjelasan mengenai konsep asam dan basa
Motivasi:
Memotivasi akan pentingnya menguasai materi ini dengan baik, untuk membantu siswa dalam menjelaskan konsep
asam dan basa
Kegiatan Inti
Eksplorasi:
1. Dengan informasi dari guru, siswa diajak mengidentifikasi larutan asam dan basa beserta teorinya
2. Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan
sumber belajar lainnya; secara tekun (diligence), tanggung jawab (responsibility), dan memiliki nilai ketelitian
(carefulness)
3. Guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
Elaborasi:
1. Siswa diajak untuk menjelaskan klasifikasi dan identifikasi larutan asam dan basa
2. Dengan berdiskusi, siswa diajak untuk menjelaskan penentuan pH larutan asam dan basa
3. Guru mengajak siswa untuk mengerjakan tugas latihan soal-soal tentang konsep larutan asam dan basa pada
buku lks dan buku penunjang lainnya
Konfirmasi:
1. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
2. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan, dan
penyimpulan
Penutup
1. Dengan bimbingan guru siswa diminta untuk membuat rangkuman materi
2. Siswa dan guru melakukan refleksi
3. Guru memberikan tugas rumah (PR)
4. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi, program pengayaan, layanan
konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar
peserta didik
5. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
Pertemuan Ke-5 dan 6
Pendahuluan
Apersepsi:
Siswa diberi penjelasan penerapan teori asam dan basa
Motivasi:
Memotivasi akan pentingnya menguasai materi ini dengan baik, untuk membantu siswa dalam menjelaskan tentang
penerapan teori asam dan basa
Kegiatan Inti
Eksplorasi:
1. Dengan informasi dari guru, siswa diajak mengidentifikasi teori asam basa Bronsted-Lowry dan Lewis
2. Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan
sumber belajar lainnya; secara tekun (diligence), tanggung jawab (responsibility), dan memiliki nilai ketelitian
(carefulness)
3. Guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
Elaborasi:
Kimia XI
CV Graha Pustaka – Penerbit dan Percetakan
24
Siswa diajak untuk menjelaskan reaksi penetralan asam (H+) oleh basa (OH-)
Dengan berdiskusi, siswa diajak menganalisis pencemaran air
Guru mengajak siswa untuk mengerjakan tugas latihan soal-soal tentang penerapan asam dan basa pada buku
lks dan buku penunjang lainnya
Konfirmasi:
1. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
2. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan, dan
penyimpulan
Penutup
1. Dengan bimbingan guru siswa diminta untuk membuat rangkuman materi
2. Siswa dan guru melakukan refleksi
3. Guru memberikan tugas rumah (PR)
4. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi, program pengayaan, layanan
konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar
peserta didik
5. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
Alat dan Bahan
1. Alat : 2. Sumber belajar :
Buku paket
Buku lain yang relevan
LKS Tuntas
Penilaian
1. Teknik/jenis
: kuis dan tugas individu
2. Bentuk instrumen : pertanyaan lisan dan tes tertulis
3. Instrumen/soal:
1. 1 mL larutan NaOH 1 M ditambahkan ke dalam 1 liter air, maka berapakah pH larutan yang akan terbentuk?
2. 2,8 gram KOH dilarutkan dalam air sehingga didapat larutan KOH dengan volume 500 mL. Berapakah pH
yang dimiliki oleh larutan KOH? (Ar K = 39, O = 16, H = 1)
3. Larutan HNO3 63% (massa jenis = 1,25 g/mL). Berapa mL larutan yang harus diambil untuk membuat 1 liter
larutan HNO3 dengan pH = 1? (Ar H = 1, N = 14, O = 16)
4. 100 mL HCl direaksikan dengan 100 mL larutan Ba(OH) 2 0,1 M. Sisa HCl dari reaksi tersebut tepat
dinetralkan dengan 50 mL larutan NaOH 0,2 M. Hitunglah:
a. Molaritas larutan HCl
b. pH larutan HCl
5. Bagaimanakah cara mengidentifikasi sifat asam basa dari suatu larutan menggunakan kertas lakmus merah
dan biru?
1.
2.
3.
E.
F.
Perhitungan nilai akhir dalam skala 0 – 100 adalah sebagai berikut:
Nilai akhir = perolehan skor : skor maksimum (70) x skor ideal (100)
Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan Remidi.
………………………….
Mengetahui
Kepala Sekolah
Guru Mata Pelajaran
NIP.
NIP.
Kimia XI
CV Graha Pustaka – Penerbit dan Percetakan
25
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
Bab 2
Kesetimbangan dalam Larutan
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/2
Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya
Kompetensi Dasar
: Mendeskripsikan sifat larutan penyangga dan peranan larutan penyangga dalam tubuh
makhluk hidup
Menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis dalam air dan pH larutan garam tersebut
Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarutan dan hasil
kali kelarutan
Indikator
: Menjelaskan pengertian, sifat, dan prinsip larutan penyangga
Menjelaskan perhitungan pH larutan penyangga
Menjelaskan pembuatan larutan penyangga
Menjelaskan pengertian dan klasifikasi hidrolisis garam
Menjelaskan penentuan tetapan hidrolisis dan pH garam
Menjelaskan prinsip kelarutan dan hasil kali kelarutan
Menjelaskan hubungan kelarutan dengan hasil kali kelarutan
Menjelaskan hubungan antarhasil kali kelarutan dengan pH
Menjelaskan pengaruh ion senama terhadap kelarutan
Menjelaskan reaksi pengendapan pada larutan
Alokasi Waktu
: 12 jam pelajaran (8 x pertemuan)
A.
B.
Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menjelaskan pengertian, sifat, dan prinsip larutan penyangga
Siswa dapat menjelaskan perhitungan pH larutan penyangga
Siswa dapat menjelaskan pembuatan larutan penyangga
Siswa dapat menjelaskan pengertian dan klasifikasi hidrolisis garam
Siswa dapat menjelaskan penentuan tetapan hidrolisis dan pH garam
Siswa dapat menjelaskan prinsip kelarutan dan hasil kali kelarutan
Siswa dapat menjelaskan hubungan kelarutan dengan hasil kali kelarutan
Siswa dapat menjelaskan hubungan antarhasil kali kelarutan dengan pH
Siswa dapat menjelaskan pengaruh ion senama terhadap kelarutan
Siswa dapat menjelaskan reaksi pengendapan pada larutan
Karakter siswa yang diharapkan:
Siswa disiplin (dicipline), rasa hormat dan perhatian (respect), tekun (diligence), tanggung jawab (responsibility), dan
ketelitian (carefulness)
Materi Pembelajaran
Kesetimbangan dalam larutan
Pertemuan Ke-7 dan 8
1. Larutan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan harga pH dari pengaruh penambahan sedikit
asam atau basa serta pengenceran.
2. Larutan penyangga ada dua macam, antara lain larutan penyangga asam dan larutan penyangga basa.
3. Sifat-sifat larutan penyangga, antara lain pH larutan buffer praktis tidak berubah pada penambahan sedikit asam
kuat atau sedikit basa kuat atau pengenceran; pH larutan buffer berubah pada penambahan asam kuat atau basa
kuat yang relatif banyak, yaitu apabila asam kuat atau basa kuat yang ditambahkan dan menghabiskan komponen
larutan buffer itu, maka pH larutan akan berubah drastis; dan daya penyangga suatu larutan buffer bergantung
pada jumlah mol komponennya, yaitu jumlah mol asam lemah dan basa konjugasinya atau jumlah mol basa
lemah dan asam konjugasinya.
4. Prinsip kerja larutan penyangga adalah mempertahankan kisaran pH agar tidak berubah.
Kimia XI
CV Graha Pustaka – Penerbit dan Percetakan
26
5.
Penambahan sedikit asam atau sedikit basa atau pengenceran terhadap larutan penyangga tidak mengubah pH
suatu larutan yang mengandung larutan penyangga tersebut.
6. Kemampuan larutan penyangga dalam mempertahankan pH suatu larutan bergantung pada jumlah mol
komponen larutan tersebut. Jika terhadap larutan penyangga dilakukan penambahan asam atau basa yang
sangat besar dapat menyebabkan komponen larutan penyangga habis bereaksi. Akibatnya, pH larutan
penyangga akan berubah secara drastis.
7. Larutan penyangga dapat dibuat dengan dua cara, antara lain mencampurkan asam lemah atau basa lemah
dengan garamnya dan mencampurkan asam lemah dengan basa kuat atau basa lemah dengan asam kuat
dengan jumlah asam lemah yang berlebih atau mencampurkan basa lemah dan asam kuat dengan jumlah basa
lemah berlebih.
8. Nilai pH suatu larutan penyangga tergantung pada Ka asam dan Kb basa lemah. Selain itu, bergantung juga pada
perbandingan konsentrasi asam dengan konsentrasi basa konjugasi atau konsentrasi basa dengan konsentrasi
asam konjugasi dalam larutan tersebut.
9. Pasangan asam basa konjugasi (buffer) asam karbonat, bikarbonat, H2CO3, HCO3-, H2PO4-, dan HPO42- membantu
menjaga agar pH darah hampir konstan (mendekati 7,4) meskipun zat-zat yang bersifat asam dan basa terusmenerus masuk ke aliran darah.
10. Larutan penyangga secara meluas digunakan dalam analisis kimia, biokimia, dan bakteriologi.
Pertemuan Ke-9 dan 10
1. Hidrolisis berasal dari kata hidro yang berarti air dan lisis yang berarti penguraian. Hidrolisis adalah reaksi
penguraian garam oleh air atau reaksi ion-ion garam dengan air. Garam dapat diartikan senyawa elektrolit yang
dihasilkan dari reaksi netralisasi antara asam dengan basa.
2. Klasifikasi garam, terdiri dari garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat (terhidrolisis sebagian dan
bersifat basa), garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah (terhidrolisis sebagian dan bersifat asam),
garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah (terhidrolisis total), dan garam yang berasal dari asam kuat
dan basa kuat (tidak terhidrolisis tetapi terionisasi dan bersifat netral, pH = 7).
3. Jika kesetimbangan asam sama dengan kesetimbangan basa, maka larutan garam bersifat netral.
4. Jika kesetimbangan asam lebih besar daripada kesetimbangan basa, larutan garam bersifat asam.
5. Jika kesetimbangan asam lebih kecil daripada kesetimbangan basa, larutan garam bersifat basa.
Pertemuan Ke-11 dan 12
1. Kelarutan (solubility) menyatakan jumlah maksimum zat yang dapat larut dalam suatu pelarut.
2. Kelarutan suatu zat dapat dinyatakan dalam gram/liter atau mol/liter.
3. Larutan dengan konsentrasi maksimum disebut larutan jenuh. Bila ke dalam larutan jenuh ditambahkan zat
terlarut, maka zat tersebut tidak larut dan langsung mengendap.
4. Besarnya kelarutan suatu zat dipengaruhi oleh jenis pelarut dan suhu.
5. Senyawa polar seperti gula, garam dapur, alkohol mudah larut dalam pelarut polar dan senyawa nonpolar, misal
lemak akan mudah larut dalam pelarut nonpolar misalnya minyak.
6. Setiap zat elektrolit mempunyai besaran yang disebut hasil kali kelarutan (Ksp).
7. Ksp didefinisikan sebagai hasil kali konsentrasi ion-ion suatu elektrolit dalam larutan (s) atau hasil kali kelarutan
juga dapat didefinisikan sebagai hasil kali konsentrasi ion-ion elektrolit yang sukar larut dalam larutan jenuhnya
dipangkatkan koefisiennya masing-masing pada suatu kesetimbangan.
8. Suatu kelarutan zat mempunyai hubungan yang nyata dengan nilai Ksp-nya. Semakin tinggi nilai Ksp, maka
kelarutan zat semakin besar begitu pula sebaliknya semakin kecil nilai Ksp suatu zat, maka kelarutan zat tersebut
juga semakin rendah. Kelarutan dan nilai Ksp berbanding lurus.
9. Tingkat kesamaan (pH) dapat memengaruhi kelarutan suatu zat, antara lain suatu basa umumnya lebih larut
dalam larutan yang bersifat asam dan sebaliknya dan garam yang berasal dari asam lemah akan lebih mudah
larut dalam larutan asam kuat.
10. Harga pH suatu larutan jenuh basa yang sukar larut sering digunakan untuk menghitung Ksp dan sebaliknya
harga Ksp suatu basa yang sukar larut dapat untuk menentukan pH larutan jenuh basa tersebut.
11. Asas Le Chatelier, penambahan zat dalam kesetimbangan menyebabkan kesetimbangan bergeser dari arah
penambahan zat tersebut.
12. Harga Ksp berguna untuk menentukan keadaan senyawa ion dalam larutan, apakah belum jenuh, tepat jenuh,
atau lewat jenuh yaitu dengan membandingkan hasil kali ion dalam larutan dengan hasil kali kelarutannya (Ksp)
13. Kriteria hasil kali ion dengan Ksp, antara lain bila Ksp > hasil kali konsentrasi (Qc) ion-ion yang dipangkatkan
koefisiennya, maka tidak terjadi endapan; bila Ksp = hasil kali konsentrasi (Qc) ion-ion yang dipangkatkan
koefisiennya, maka tidak terjadi endapan; dan bila Ksp < hasil kali konsentrasi ion-ion (Qc) yang dipangkatkan
koefisiennya, maka terjadi endapan.
C. Metode Pembelajaran
Diskusi kelompok, tanya jawab, inkuiri, dan penugasan
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke-7 dan 8
Pendahuluan
Apersepsi:
Siswa diberi penjelasan mengenai konsep larutan penyangga
Motivasi:
Memotivasi akan pentingnya menguasai materi ini dengan baik, untuk membantu siswa dalam menjelaskan konsep
larutan penyangga
Kimia XI
CV Graha Pustaka – Penerbit dan Percetakan
27
Kegiatan Inti
Eksplorasi:
1. Dengan informasi dari guru, siswa diajak mengidentifikasi pengertian, sifat, dan prinsip larutan penyangga
2. Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan
sumber belajar lainnya; secara tekun (diligence), tanggung jawab (responsibility), dan memiliki nilai ketelitian
(carefulness)
3. Guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
Elaborasi:
1. Siswa diajak untuk menjelaskan pembuatan larutan penyangga
2. Dengan berdiskusi, siswa diajak untuk menjelaskan penentuan pH pada larutan penyangga
3. Guru mengajak siswa untuk mengerjakan tugas latihan soal-soal tentang konsep larutan penyangga pada
buku lks dan buku penunjang lainnya
Konfirmasi:
1. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
2. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan, dan
penyimpulan
Penutup
1. Dengan bimbingan guru siswa diminta untuk membuat rangkuman materi
2. Siswa dan guru melakukan refleksi
3. Guru memberikan tugas rumah (PR)
4. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi, program pengayaan, layanan
konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar
peserta didik
5. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
Pertemuan Ke-9 dan 10
Pendahuluan
Apersepsi:
Siswa diberi penjelasan konsep hidrolisis garam
Motivasi:
Memotivasi akan pentingnya menguasai materi ini dengan baik, untuk membantu siswa dalam menjelaskan tentang
konsep hidrolisis garam
Kegiatan Inti
Eksplorasi:
1. Dengan informasi dari guru, siswa diajak memahami pengertian hidrolisis garam
2. Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan
sumber belajar lainnya; secara tekun (diligence), tanggung jawab (responsibility), dan memiliki nilai ketelitian
(carefulness)
3. Guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
Elaborasi:
1. Siswa diajak untuk menjelaskan klasifikasi hidrolisis garam
2. Dengan berdiskusi, siswa diajak menentukan tetapan hidrolisis dan pH garam
3. Guru mengajak siswa untuk mengerjakan tugas latihan soal-soal tentang konsep hidrolisis garam pada buku lks
dan buku penunjang lainnya
Konfirmasi:
1. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
2. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan, dan
penyimpulan
Penutup
1. Dengan bimbingan guru siswa diminta untuk membuat rangkuman materi
2. Siswa dan guru melakukan refleksi
3. Guru memberikan tugas rumah (PR)
4. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi, program pengayaan, layanan
konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar
peserta didik
5. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
Pertemuan Ke-9 dan 10
Pendahuluan
Apersepsi:
Siswa diberi penjelasan konsep kelarutan dan hasil kali kelarutan
Motivasi:
Memotivasi akan pentingnya menguasai materi ini dengan baik, untuk membantu siswa dalam menjelaskan tentang
konsep kelarut