Keterampilan Menulis Narasi Landasan Teoretis

11 siswa dalam menulis wacana berbahasa Jawa berbasis konteks sosiokultural dengan menggunakan metode analisis kesalahan berbahasa mengalami peningkatan. Relevansi penelitian Khasanah dengan penelitian ini terletak pada analisis peningkatan menulis wacana berbahasa Jawa, dan perbedaannya terletak pada metode yang digunakan. Berdasarkan beberapa penelitian di atas, diketahui dengan penggunakan media lagu, strategi menulis terbimbing SMT dan media gambar berseri yang diacak melalui strategi reskonstruktif dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi, penelitian tentang menulis wacana berbahasa Jawa juga sudah pernah dilakukan dengan menggunakan metode analisis kesalahan berbahasa. Sementara itu, penelitian mengenai materi menulis wacana narasi berbahasa Jawa dengan menggunakan metode CIRC Cooperative Integrated Reading and Composition yang ditunjang media gambar berangkai belum pernah dilakukan. Oleh karena itu, peneliti menggunakan metode CIRC dan media gambar berangkai dalam pembelajaran menulis wacana narasi berbahasa Jawa.

2.2 Landasan Teoretis

2.2.1 Keterampilan Menulis Narasi

Menulis wacana narasi berbahasa Jawa pada hakikatnya merupakan suatu keterampilan berbahasa yang menceritakan kepada orang lain kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa yang terjadi, baik yang dialami sendiri maupun yang didengarnya dari orang lain. 12 1 Pengertian Menulis Markam 1989:7 menjelaskan bahwa menulis adalah mengungkapkan bahasa dalam bentuk simbol gambar. Menulis merupakan suatu aktivitas kompleks, yang mencakup gerak lengan, tangan, jari, dan mata secara terintegrasi. Menulis juga terkait dengan pemahaman bahasa dan kemampuan dalam berbicara. Selanjutnya Hernowo 2002:16 menjelaskan bahwa kegiatan menulis bukan sekedar membuat huruf–huruf dengan pena pada selembar kertas melainkan sebagai upaya untuk melahirkan pikiran dan perasaan, Ia menambahkan bahwa melalui kegiatan menulis kita bisa mengepresikan diri secara total. Wiyanto 2004:1 mengungkapkan kata menulis memiliki dua arti kata. Pertama, menulis berarti mengubah bunyi yang dapat didengar menjadi tanda-tanda yang dapat dilihat. Kedua, kata menulis memiliki arti kegiatan mengungkapkan gagasan secara tertulis. Lebih lanjut diungkapkan oleh Santana 2007:1 yang mengungkapkan bahwa menulis diibaratkan seperti orang yang sedang ngomong, orang ngomong adalah orang yang sedang mengatur kata-kata, ekspresi, dan melihat efek. Berdasarkan beberapa definisi menulis yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa: a Menulis merupakan salah satu komponen sistem komunikasi; 13 b Menulis adalah menggambarkan pikiran, perasaan, dan ide ke dalam bentuk lambang-lambang bahasa grafis, dan c Menulis dilakukan untuk keperluan mencatat dan komunikasi. 2 Tujuan dan Manfaat Menulis Menulis merupakan salah satu media untuk berkomunikasi dengan menggunakan kata-kata yang memiliki makna, bukan sekedar membuat huruf-huruf ataupun angka pada selembar kertas dengan menggunakan berbagai alternativ media saja, melainkan merupakan upaya untuk mengekspresikan perasaan dan pikiran yang ada pada diri individu. Secara umum, tujuan menulis adalah: 1 memberikan arahan; yakni memberikan petunjuk kepada orang lain dalam mengerjakan sesuatu, 2 menjelaskan sesuatu; yakni memberikan uraian atau penjelasan tentang suatu hal yang harus diketahui oleh orang lain, 3 menceritakan kejadian; yaitu memberikan informasi suatu yang berlangsung di suatu tempat pada suatu waktu, 4 meringkaskan; yaitu membuat rangkuman suatu tulisan sehingga menjadi lebih singkat, 5 meyakinkan; yaitu tulisan yang berusaha meyakinkan orang lain agar setuju atau sependapat dengannya Semi 1990:19. Sehubungan dengan “tujuan” penulisan suatu tulisan, maka Hartig dalam Tarigan 1986: 24 merangkumnya sebagai berikut: a Assignment purpose tujuan penugasan, b Altruistic purpose tujuan altruistic, c Persuasive purpose tujuan persuasif, d Informational purpose tujuan informasional, tujuan penerangan, e Self-expressive 14 purpose tujuan pernyataan diri, f Creative purpose tujuan kretif, g Problem-solving purpose tujuan pemecahan masalah. Pembelajaran menulis di sekolah memegang peranan yang sangat penting. Banyak manfaat yang akan diperoleh siswa apabila ia memiliki keterampilan menulis yang memadai. Suparno dan Yunus 2006:1.4 berpendapat bahwa terdapat lima manfaat yang dapat dipetik dari kegiatan menulis, yaitu: 1 peningkatan kecerdasan, 2 pengembangan daya inisiatif dan kreativitas, 3 penumbuhan keberanian, 4 pendorong kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi. Lebih lanjut Pennebaker dalam Hernowo 2006:54 mengungkapkan tentang beberapa manfaat dari menulis diantaranya: 1 menulis menjernihkan pikiran, 2 menulis mengatasi trauma, 3 menulis membantu mendapatkan dan mengingat informasi yang baru, 4 menulis membantu memecahkan masalah, 5 menulis-bebas membantu kita terpaksa harus menulis. Menurut Suparno dan Yunus 2006:1.4, kegiatan menulis memiliki manfaat yang begitu banyak, yaitu dalam hal peningkatan kecerdasan, pengembangan daya inisiatif dan kreativitas, penumbuhan keberanian, dan pendorong kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi. Begitu banyaknya para ahli yang mengemukakan pendapatnya mengenai manfaat menulis, maka dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan menulis adalah sebagai sarana untuk mengekspresikan perasaan, 15 memberi informasi, mempengaruhi pembaca, dan memberikan hiburan sehingga pada akhirnya pembaca dapat mengetahui informasi apa saja yang terdapat dalam tulisan yang dibacanya, sedangkan manfaat dan tujuan menulis narasi adalah dapat menceritakan dan menggambarkan sejelas-jelasnya runtutan peristiwa yang terjadi dalam satu rangkaian waktu.

2.2.2 Wacana Narasi

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI PAGUYANGAN 01 KABUPATEN BREBES

0 12 244

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Dengan Media Gambar Berseri Pada Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 2 Karanganyar.

0 5 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Dengan Media Gambar Berseri Pada Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 2 Karanganyar.

0 2 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS V Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Dengan Media Gambar Berseri Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Kalangbancar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan T

0 4 12

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MEDIA BUKU HARIAN PADA SISWA KELAS VIIF PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MEDIA BUKU HARIAN PADA SISWA KELAS VIIF SMP NEGERI 2 KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 0 17

KEMAMPUAN MENULIS DENGAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS 1 SMA ISLAM TAALLUMUL HUDA BUMIAYU KABUPATEN BREBES TAHUN AJARAN 2008/2009.

0 0 7

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN METODE SPALDING MELALUI MEDIA GAMBAR.

2 8 24

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENGALAMAN PRIBADI DENGAN METODE Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Pengalaman Pribadi Dengan Metode Kontruktivisme Pada Siswa Kelas X 2 SMA Negeri 01 Pulokulon Grobogan Tahu

0 1 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENGALAMAN PRIBADI DENGAN METODE Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Pengalaman Pribadi Dengan Metode Kontruktivisme Pada Siswa Kelas X 2 SMA Negeri 01 Pulokulon Grobogan Tahun

0 1 17

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MEDIA GAMBAR BERSERI KELAS IV SEKOLAH DASAR

0 1 14