86
G. Implikasi  Keterkaitan  Penelitian  pada  Layanan  Bimbingan  dan
Konseling
Berdasarkan  hasil  penelitian  dapat  diketahui  bahwa masih  terdapat siswa yang mengalami permasalahan kesulitan dalam mengambil keputusan
studi lanjut. Menurut Puspita dalam Yeni Marito, 2016: 1 pemilihan jenis studi  lanjutan  dan  ketidakpastian  para  lulusan  SMA  dalam  memasuki
pendidikan  lanjutan  merupakan  indikasi  rendahnya  kemampuan  remaja dalam  mempersiapkan  karir.  Hal  ini  bertentangan  dengan  pendapat
Havighurst dalam  Erni  Nur Syamsiah,  2012:  83  yang menyatakan bahwa salah  satu  tugas  perkembangan  yang  harus  dicapai  siswa  SMA  yaitu
memilih  dan  mempersiapkan  karir  atau  pekerjaan. Berdasarkan  uraian diatas,  salah  satu  upaya  yang  dapat  dilakukan  untuk  mengatasi
permasalahan tersebut adalah dengan layanan bimbingan dan konseling. Menurut  Prayitno  dan  Erman  Amti 2004:  99,  bimbingan  adalah
proses  pemberian  bantuan  yang  dilakukan  oleh  orang  yang  ahli  kepada seseorang  atau  beberapa  orang  individu,  baik  anak-anak,  remaja,  maupun
dewasa,  agar  orang  yang  dibimbing  dapat  mengembangkan  kemampuan dirinya  sendiri  dan  mandiri,  dengan  memanfaatkan  kekuatan  individu  dan
sarana  yang  ada  dan  dapat  dikembangkan  berdasarkan  norma-norma  yang berlaku.  Konseling  adalah  suatu  bentuk  hubungan  yang  berupaya  untuk
membantu  individu  agar  mampu  memecahkan  masalah  yang  dihadapinya Syamsu  Yusuf   Juntika  Nurihsan  2011:  9. Merujuk  pada  permasalahan
87
kesulitan  mengambil  keputusan  studi  lanjut,  maka  layanan  bimbingan  dan konseling yang terkait adalah bidang bimbingan karir.
Conny Semiawan
dalam Mamat
Supriatna, 2009:
11 mendefinisikan  bimbingan  karir  sebagai  sarana  pemenuhan  kebutuhan
perkembangan  individu  yang  harus  dilihat  sebagai  bagian  integral  dari program  pendidikan  yang  diintergrasikan  dalam  setiap  pengalaman  belajar
bidang  studi.  Bimbingan  karir  terkait  dengan  perkembangan  kemampuan kognitif  dan  afektif,  maupun  keterampilan  seseorang  dalam  mewujudkan
konsep  diri  yang  positif,  memahami  proses  pembuatan  keputusan  maupun perolehan pengetahuan dan keterampilan yang membantu dirinya memasuki
kehidupan,  tata  hidup  dari  kejadian  dalam  kehidupan  yang  terus  menerus berubah, tidak semata-mata terbatas pada bimbingan jabatan atau bimbingan
tugas. Berdasarkan  pada  kajian  tersebut,  guru  pembimbing  memiliki
tanggung  jawab  untuk  memberikan  layanan  bimbingan  dan  konseling bidang  karir kepada  siswa  yang  mengalami  kesulitan  dalam  mengambil
keputusan studi lanjut dengan menggunakan instrumen analisis SWOT.
H. Keterbatasan Penelitian