11
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar Matematika
1. Pengertian Prestasi Belajar Matematika Prestasi belajar menurut Olivia 2011: 73 adalah puncak hasil
belajar yang dapat mencerminkan hasil keberhasilan belajar siswa terhadap tujuan belajar yang telah ditetapkan. Selain itu, Gage Berliner
1984: 82 mengemukakan bahwa prestasi belajar sebagai suatu hasil yang telah diperoleh siswa atau dipelajarinya yang mencerminkan sejauh
mana siswa dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan pada setiap jenjang studi. Untuk menunjang tercapainya tujuan pengajaran, perlu
adanya kegiatan belajar mengajar yang melibatkan siswa, guru, materi pelajaran, metode pengajaran, kurikulum dan media pembelajaran yang
sesuai dengan kebutuhan siswa serta didukung oleh lingkungan belajar mengajar yang kondusif.
Lanny dalam Akbar dan Hawadi 2006: 165 mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah hasil penilaian
terhadap proses belajar dan hasil belajar siswa sesuai dengan tujuan instruksional yang menyangkut isi pelajaran dan perilaku yang diharapkan
dari siswa. Menurut kamus pusat bahasa, prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui
mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Pemberian materi pembelajaran dan penilaian
12
tersebut didasarkan atas silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP. Penilaian bagi siswa dilakukan oleh seorang guru yang sejak awal
menyampaikan tujuan belajar siswa sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan oleh negara.
Soejadi 2000: 11 mengemukakan bahwa matematika adalah suatu ilmu yang memilliki objek tujuan abstrak, bertumpu pada kesepakatan
dan berpola pikir deduktif. Sedangkan Subarinah 2006: 1 menyebutkan bahwa matematika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari struktur
yang abstrak dan pola hubungan yang ada di dalamnya. Pada hakikatnya, belajar matematika adalah belajar konsep, struktur konsep, dan hubungan
antara konsep serta strukturnya. Menurut Fitriana 2010: 28 prestasi belajar matematika adalah hasil yang telah dicapai siswa setelah
mengikuti pelajaran matematika baik berupa perubahan perilaku maupun kecakapan yang dinyatakan dengan simbol, angkat, maupun huruf.
Berdasarkan pengertian yang dikemukakan oleh para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar matematika adalah hasil belajar
yang dicapai oleh siswa melalui proses aktif dalam memahami dan menguasai matematika serta mengaplikasikannya dalam penyelesaian
masalah. Adapun tingkat pemahaman dan penguasaan terhadap pengetahuan serta keterampilan siswa dapat diketahui melalui tes.
2. Tujuan Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006, tujuan
dari pembelajaran matematika di sekolah dasar adalah sebagai berikut:
13
1 Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat,
efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah. 2 Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
3 Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan
solusi yang diperoleh. 4 Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau
media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah. 5 Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan,
yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari Matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam
pemecahan masalah. Untuk mencapai tujuan tersebut, tentu saja siswa harus mengerti,
memahami, dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan masih banyak siswa yang beranggapan bahwa matematika
adalah mata pelajaran yang sulit dimengerti dan dipahami serta membosankan. Oleh karena itu, guru dan pemangku kebijakan yang lebih
tinggi harus mampu mengubah pola pikir siswa sehingga matematika dapat menyenangkan dan tidak menakutkan lagi. Sesuai dengan
pernyataan Pitajeng 2006 yang menyebutkan bahwa cara pembelajaran
14
matematika di sekolah dasar yaitu dengan memberi kesan matematika tidak sulit tetapi merangsang untuk dipelajari dan diselesaikan
masalahnya, yaitu dengan cara: 1 Mempersiapkan kesiapan anak untuk belajar matematika.
2 Membiasakan anak siap belajar matematika. 3 Memakai media yang tepat.
4 Tingkat kesulitan masalah sesuai atau lebih sedikit dari tingkat
kemampuan anak. 5 Peningkatan kesulitan masalah sedikit demi sedikit.
6 Menghilangkan rasa takut anak untuk belajar matematika. Berdasarkan pengertian yang dikemukakan para ahli, maka dapat
disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran matematika di sekolah dasar adalah untuk memahami konsep matematika, menggunakan penalaran
pada konsep dan sifat, memecahkan masalah, mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media lain serta bertujuan untuk
memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan. Untuk mencapai tujuan tersebut, tentu saja siswa harus mengerti, memahami, dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. 3. Cara Mengukur Prestasi Belajar Matematika
Pengukuran nilai atau penilaian merupakan salah satu aspek yang hakiki dalam usaha pendidikan. Sebagai suatu usaha yang mempunyai
tujuan atau cita-cita tertentu maka diperlukan pengukuran hasil dari proses belajar. Pengukuran tersebut dapat mengetahui dan memperbaiki
kekurangan dalam diri siswa sehingga diharapkan mampu meningkatkan proses belajarnya. Sutrisno Hadi dalam Sugihartono 2007: 129,
pengukuran dapat diartikan sebagai suatu tindakan untuk
15
mengidentifikasikan besar-kecilnya gejala. Hasil pengukuran dapat berupa angka atau uraian tentang realita yang dapat menggambarkan
derajat kualitas dan kuantitas. Dalam kegiatan belajar mengajar, pengukuran dimaksudkan untuk
mengetahui seberapa jauh perubahan tingkah laku siswa setelah melakukan proses belajar. Sugihartono 2007: 131 menjelaskan bahwa
dalam bidang pendidikan, untuk mengetahui tingkat kemampuan sesuatu bagi siswa dapat digunakan, angka atau skor yang diperoleh teman
sekelasnya, batas pengasaan kompetensi terendah yang harus dicapai untuk dapat dianggap lulus, prestasi anak itu sendiri di masa lampau, serta
kemampuan dasar anak itu sendiri. Adapun cara dalam mengukur dapat dilakukan melalui tes. Tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana
kemajuan siswa dalam belajar. Berdasarkan pendapat dari para ahli, maka dapat disimpulkan
bahwa cara mengukur prestasi belajar matematika dilakukan melalui tes yang hasilnya berupa angka atau uraian tentang realita yang dapat
menggambarkan derajat kualitas dan kuantitas dari pengukuran prestasi belajar tersebut. Salah satu bentuk tes adalah ulangan tengah semester.
4. Materi Pelajaran Matematika Kelas V Sekolah Dasar Mata pelajaran matematika pada satuan pendidikan SDMI
meliputi aspek-aspek bilangan, geometri dan pengukuran, dan pengolahan data. Menurut Benjamin S. Bloom atau yang lebih dikenal dengan
taksonomi Bloom dalam Sahayu 2012 tujuan pendidikan bidang kognitif
16
dapat dipilah menjadi enam jenjang yang bertingkat secara taksonomis, artinya tujuan tingkat dua tidak akan tercapai sebelum siswa mencapai
tujuan tingkat satu, tujuan tingkat tiga tidak akan tercapai sebelum siswa mencapai tingkat dua, dan seterusnya. Keenam jenjang tersebut yaitu
mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi.
Adapun ruang lingkup pembelajaran matematika kelas V SD semester genap sesuai dengan Panduan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan KTSP SDMI mencakup Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar sebagai berikut:
Tabel 2. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Matematika Kelas V SD Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar Bilangan
5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan
masalah 5.1 Mengubah pecahan ke bentuk persen
dan desimal serta sebaliknya 5.2 Menjumlahkan dan mengurangkan
berbagai bentuk pecahan 5.3 Mengalikan dan membagi berbagai
bentuk pecahan 5.4 Menggunakan pecahan dalam
masalah perbandingan dan skala
B. Pergaulan Teman Sebaya