Teknik Pengumpulan Data Instrumen Penelitian

34 1. Random sampling merupakan teknik pengambilan sampel secara random atau acak sehingga semua anggota populasi mendapatkan kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. 2. Non random sampling merupakan teknik pengambilan sampel tidak secara acak sehingga tidak semua anggota populasi mendapatkan kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu menggunakan proporsional random sampling. Teknik ini digunakan apabila populasi terdiri dari beberapa sub-populasi dan setiap sub-populasi terwakili dalam penelitian. Proporsional berarti pemilihan sampel dari setiap sub-populasi ditentukan seimbang atau sebanding dengan jumlah subjek dalam sub-populasi tersebut. Dalam pemilihan siswa, dilakukan dengan memberikan nomor undian sejumlah sampel yang akan diambil per sub-populasi sekolah dasar dimana siswa yang mendapatkan undian berupa angka maka akan digunakan sebagai sampel.

F. Teknik Pengumpulan Data

Noor 2011: 138 menyebutkan bahwa teknik pengumpulan data merupakan cara mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Arikunto 2002: 136 juga mengemukakan bahwa teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Dari teori tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa teknik pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan peneliti untuk mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian. 35 Terdapat berbagai macam teknik pengumpulan data, seperti yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan skala psikologi dan dokumentasi.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat yang dipakai oleh peneliti untuk mengukur variabel yang telah ditetapkan sebelumnya. Sugiyono 2011: 102 mengemukakan bahwa instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati, yang mana semua fenomena ini disebut variabel penelitian. Arikunto 2002: 136 juga menjelaskan bahwa instrumen penelitian merupakan alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen penelitian dikembangkan berdasarkan jumlah variabel yang hendak diteliti. Penelitian ini memiliki dua variabel, yaitu variabel pergaulan teman sebaya dan variabel prestasi belajar siswa. Oleh sebab itu, instrumen yang digunakan yaitu instrumen skala psikologi dan dokumentasi. Instrumen skala psikologi digunakan pada variabel pergaulan teman sebaya. Sedangkan instrumen dokumentasi digunakan pada variabel prestasi belajar matematika. 1. Skala psikologi Skala adalah perangkat pertanyaan yang disusun untuk mengungkap atribut tertentu melalui respons terhadap pertanyaan tersebut. Azwar 36 2014: 6-7 mengemukakan bahwa skala mempunyai karakteristik yang khas dibandingkan metode pengumpulan data lainnya, yaitu: a. Butir berupa pertanyaan atau pernyataan yang mengungkap indikator perilaku dari atribut yang bersangkutan. Jawaban yang diberikan responden lebih bersifat proyeksi diri dan perasaannya, dan gambaran reaksinya. b. Berisi banyak butir karena butir-butir tersebut adalah terjemahan dari indikator-indikator perilaku. Indikator-indikator perilaku sendiri mengungkapkan atribut psikologi responden. c. Tanggapan responden tidak digolongkan sebagai jawaban yang benar atau salah. Instrumen skala psikologi menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap dalam suatu penelitian Sarwono, 2006: 96. Biasanya sikap dalam skala likert diekspresikan mulai dari yang paling negatif, netral, sampai ke yang paling positif. Tabel 4. Favorable dan Unfavorable Skala Likert Respon Keterangan Favorable Unfavorable STS Sangat Tidak Sesuai 1 5 TS Tidak Sesuai 2 4 N Netral 3 3 S Sesuai 4 2 SS Sangat Sesuai 5 1 Dalam skala likert yang dimodifikasi, terdapat dua jenis item, yaitu favorable F yaitu hal-hal yang bersifat positif dan unfavorable UF yaitu 37 hal-hal yang bersifat negatif. Respons ‘sesuai’ digunakan untuk konstrak yang berhubungan dengan diri subjek. Format penskoran favorable semakin naik dan unfavorable semakin turun Jelpa Periantalo, 2015: 66. Responden hanya memberikan tanda checklist √ pada kolom jawaban yang tersedia di lembar instrumen sesuai dengan keadaan dirinya. Skala pergaulan teman sebaya mengacu pada indikator pergaulan teman sebaya yang telah dikemukakan pada kajian pergaulan teman sebaya. Jumlah pernyataan sebanyak 25 butir. Berikut merupakan paparan kisi-kisi yang digunakan untuk mengetahui variabel pergaulan teman sebaya: Tabel 5. Kisi-Kisi Instrumen Skala Pergaulan Teman Sebaya Indikator Nomor Butir Jumlah Butir FavorableF UnfavorableUF 1. Dengan siapa dia bergaul 1, 5, 16, 21 2, 4, 11, 23, 20 9 2. Apa saja yang dilakukan saat proses pergaulan 3, 9,13,14, 24 8, 10, 12, 15, 17, 25 11 3. Seberapa intens mereka melakukan pergaulan 6, 7, 19, 22, 18 5 2. Dokumentasi Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang Sugiyono, 2009: 329. Dalam penelitian ini, dokumentasi yang digunakan ialah tulisan yang berbentuk rekap nilai prestasi belajar matematika tengah semester genap. Tulisan tersebut digunakan untuk nilai prestasi belajar 38 matematika siswa kelas V SD Gugus Gajah Mada, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 20152016

H. Uji Validitas dan Reliabilitas

Dokumen yang terkait

PENGARUH MEDIA KIT IPA SEQIP TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA KELAS V GUGUS GAJAH MADA KECAMATAN LAWEYAN

1 14 129

PENGARUH PERGAULAN TEMAN SEBAYA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI ILMU Pengaruh Pergaulan Teman Sebaya Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial Sekolah Menengah Atas Nege

0 2 18

PENGARUH PERGAULAN TEMAN SEBAYA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI ILMU Pengaruh Pergaulan Teman Sebaya Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial Sekolah Menengah Atas Neger

0 2 15

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PERGAULAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI Pengaruh Motivasi Belajar Dan Pergaulan Teman Sebaya Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas VIII SMP N 2 Limpung Batang Tahun Ajaran 2013/2014.

0 0 19

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN PERGAULAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA Pengaruh Lingkungan Keluargan dan Pergaulan Teman Sebaya Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi pada siswa Kelas X Program Keahlian Akuntansi Sekolah Mene

0 0 16

HUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA DAN PERGAULAN TEMAN SEBAYA DENGAN PRESTASI BELAJAR Hubungan Lingkungan Keluarga Dan Pergaulan Teman Sebaya Dengan Prestasi Belajar.

0 1 21

HUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA DAN PERGAULAN TEMAN SEBAYA DENGAN PRESTASI BELAJAR Hubungan Lingkungan Keluarga Dan Pergaulan Teman Sebaya Dengan Prestasi Belajar.

0 1 13

PENGARUH RELASI SEBAYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI SE-GUGUS 3 KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL.

0 1 93

HUBUNGAN INTENSITAS PERGAULAN TEMAN SEBAYA DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PKN PADA SISWA KELAS III SD NEGERI SE-GUGUS 3 KECAMATAN PRAMBANAN KABUPATEN SLEMAN.

0 0 178

HUBUNGAN ANTARA PERGAULAN TEMAN SEBAYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD GUGUS JENDERAL SUDIRMAN, KECAMATAN SEMPOR, KABUPATEN KEBUMEN.

0 3 134