26
Pergaulan dengan teman sebaya merupakan salah satu aspek yang dapat meningkatkan atau merendahkan prestasi belajar siswa. Seperti yang
dikemukakan oleh Ahmadi dan Supriyono 1991: 131 bahwa pergaulan teman sebaya mampu memberikan andil dalam menentukan prestasi belajar
siswa. Siswa yang tidak melakukan pergaulan dengan teman sebayanya cenderung susah dalam menyelesaikan masalah, karena saat melakukan
pergaulan dengan teman sebayanya seorang anak dapat meminta bantuan temannya dan terjadi proses kerja sama.
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa pergaulan yang dilakukan oleh teman sebaya mampu
mendorong siswa untuk belajar, mengerjakan pekerjaan rumah, membaca buku, dan berkegiatan positif lainnya maka kegiatan tersebut mampu
mendorong siswa untuk meningkatkan prestasi belajar. Yang demikian dapat mendorong para siswa untuk melakukan persaingan sehat dalam mencapai
prestasi belajar yang tinggi dalam hal ini yaitu pada mata pelajaran matematika.
D. Kerangka Berpikir
Prestasi belajar matematika merupakan hasil atau pencapaian yang diperoleh siswa setelah menempuh proses kegiatan belajar matematika di
sekolah sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan sebelumnya yang kemudian disajikan dalam bentuk
skor. Untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal, terdapat beberapa faktor yang memengaruhinya, baik yang berasal dari diri siswa maupun dari
27
luar yang terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah guru, teman sebaya, sarana dan prasarana, serta lingkungan masyarakat. Dalam penelitian
ini, yang diduga mempunyai hubungan kuat dengan prestasi belajar matematika adalah pergaulan teman sebaya.
Kualitas pengaruh pergaulan teman sebaya dapat dilihat dari beberapa aspek, diantaranya: 1 dengan siapa dia berteman, 2 apa saja yang dilakukan
saat berpergaulan, dan 3 seberapa intens mereka melakukan pergaulan Surya, 2010: 21. Oleh sebab itu, perlu diketahui sampai sejauh mana
hubunganpergaulan teman sebaya dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Penelitian ini terdiri dari variabel bebas yaitu pergaulan teman sebaya
dan variabel terikat yaitu prestasi belajar matematika. Berikut skema dalam penelitian ini:
Gambar 1. Hubungan antara X dan Y
E. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, maka peneliti akan mengajukan dua hipotesis, yaitu:
1. Hipotesis alternatif H
a
Pergaulan teman sebaya berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar matematika pada siswa kelas V Sekolah Dasar Gugus Gajah Mada,
Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen.
Y X
28
2. Hipotesis nihil H Pergaulan teman sebaya tidak berpengaruh signifikan terhadap prestasi
belajar matematika pada siswa kelas V Sekolah Dasar Gugus Gajah Mada, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen.
F. Definisi Operasional Variabel
Dalam penelitian ini peneliti memberikan batasan-batasan istilah untuk menyamakan persepsi mengenai variabel-variabel yang digunakan, yaitu:
1. Prestasi Belajar Matematika Prestasi belajar matematika adalah hasil belajar yang dicapai oleh siswa
melalui proses aktif dalam memahami dan menguasai matematika serta mengaplikasikannya dalam penyelesaian masalah. Adapun tingkat
pemahaman dan penguasaan terhadap pengetahuan serta keterampilan siswa dapat diketahui melalui tes, salah satunya tes ulangan tengah
semester. 2. Pergaulan Teman Sebaya
Pergaulan teman sebaya adalah interaksi antara individu dengan individu atau kelompok lain yang memiliki usia, status, pemikiran, dan tingkat
kedewasaan yang hampir sama.
29
BAB III METODE PENELITIAN