Pertanyaan Penelitian Jenis Penelitian Prosedur Penelitian

50

D. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana hasil analisis kompetensi, analisis karakteristik siswa dan analisis instruksional pembelajaran? 2. Bagaimana tahapan desain dalam penelitian? 3. Bagaimana peneliti mengembangkan produk berupa RPP dan LKS berdasarkan tahap desain awal produk? 4. Bagaimana implementasi perangkat pembelajaran yang dilakukan di lapangan penelitian? 5. Berapa skor rata-rata kevalidan perangkat pembelajaran berdasarkan penilaian ahli? 6. Berapa skor rata-rata kepraktisan perangkat pembelajaran berdasarkan penilaian guru dan siswa? 7. Berapa persentase ketuntasan siswa dan perolehan nilai rata-rata tes satu kelas berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah guna mengukur keefektifan dari perangkat pembelajaran yang dikembangkan? 51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan. Hasil dari penelitian ini adalah RPP dan Lembar Kegiatan Siswa LKS berbasis pemecahan masalah dengan mengacu learning trajectory. Penelitian ini berparadigma mixed method research dengan menggunakan embedded mixed method design. Mixed method research merupakan sebuah pendekatan untuk penyelidikan yang melibatkan pengumpulan data kualitatif dan kuantitatif serta pengintegrasian bentuk data kualitatif dan kuantitatif Creswell, 2014:32. Pada penelitian ini menggunakan embedded mixed method design dimana penelitian kualitatif merupakan bagian besar dari penelitian ini dan data kuantitatif digunakan sebagai data pendukung hasil penelitian. Embedded mixed method design dapat ditunjukkan pada Gambar 7. Creswell, 2014:272.

B. Prosedur Penelitian

Penelitian pengembangan perangkat pembelajaran ini menggunakan model pengembangan ADDIE yang dikembangkan oleh Dick Carey. Model Gambar 7. Embedded Mixed Method Design Pengumpulan data kualitatif dan analisis kualitatif Interpretasi Pengumpulan data kuantitatif dan analisis kuantitatif bisa dilakukan sebelum penelitian, selama penelitian atau sesudah penelitian 52 pengembangan ADDIE melalui 5 tahap yaitu Analysis, Design, Development, Implementation dan Evaluation. Peneliti menggunakan model pengembangan ADDIE karena tahapan-tahapan yang digunakan dinilai efektif. Mulyatiningsih 2016 mengatakan bahwa model ini dapat digunakan untuk berbagai macam bentuk pengembangan produk seperti model, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, media dan bahan ajar. Tahap-tahap pengembangan perangkat pembelajaran dengan model ADDIE dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Tahap Analisis Analysis Pada tahap analisis, peneliti mengidentifikasi masalah-masalah yang ada di lapangan kemudian menganalisis kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan untuk memperbaiki proses pembelajaran. Peneliti melakukan tiga jenis kegiatan analisis yang terdiri dari: a. Analisis kompetensi Peneliti melakukan studi pustaka meliputi analisis standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator yang akan dicapai serta materi pokok pengembangan perangkat. b. Analisis karakteristik siswa Analisis karakteristik siswa dilakukan untuk mengetahui kondisi dan karakter dari siswa SMP. Menurut Piaget, siswa SMP sudah mencapai tahap formal, artinya siswa dapat melakukan abstraksi dan pemodelan dari suatu masalah. Analisis karakteristik siswa dilakukan pula sebagai persiapan 53 peneliti ketika membuat Lembar Kegiatan Siswa yang akan digunakan oleh siswa. c. Analisis Instruksional Analisis Pembelajaran Pada kegiatan analisis instruksional atau disebut juga analisis pembelajaran, peneliti melakukan kegiatan analisis pembelajaran dengan cermat yang di terapkan di sekolah. 2. Tahap Desain Design Setelah melakukan studi pendahuluan, tahap selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah mendesain perangkat pembelajaran berdasarkan hasil analisis. Desain pengembangan perangkat pembelajaran meliputi penyusunan RPP dan penyusunan LKS. Pada proses penyusunan RPP meliputi beberapa proses sebagai berikut. a. Menuliskan kolom identitas RPP b. Menuliskan kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran c. Membuat skema pembelajaran d. Menentukan materi pembelajaran e. Menentukan media pembelajaranalat, bahan dan sumber belajar f. Menentukan metode pembelajaran g. Menyusun kegiatan pembelajaran Penyusunan kegiatan pembelajaran mengacu learning trajectory dengan memberikan dugaan cara berpikir siswa yang diperoleh dari hasil analisis karakteristik siswa. 54 h. Menentukan teknik penilaian Pada penyusunan LKS meliputi penyusunan kerangka LKS dan isimateri LKS. Penyusunan kerangka LKS meliputi bagian awal LKS, bagian intimateri dan bagian penutup. Bagian awal LKS terdiri dari halaman sampul, halaman identitas pemilik LKS, halaman identitas LKS, kata pengantar, daftar isi. Bagian intimateri berisi materi atau kegiatan yang disajikan pada tiap judul LKS. Sedangkan bagian penutup berisikan daftar pustaka. 3. Tahap Pengembangan Development Pada tahap pengembangan dilakukan pembuatan RPP dan LKS berdasarkan desain kerangka yang telah dibuat. Setelah itu membuat instrumen penilaian yang digunakan untuk mengukur kevalidan, kepraktisan dan keefektifan perangkat pembelajaran yang telah dibuat. Tahap selanjutnya melakukan validasi oleh dosen ahli dan guru terhadap LKS untuk menguji kelayakan LKS. Selanjutnya akan dilakukan revisi RPP maupun LKS untuk mendapatkan perangkat pembelajaran yang layak untuk digunakan. 4. Tahap Implementasi Implementation Setelah perangkat pembelajaran dinyatakan valid oleh dosen ahli dan guru, tahap selanjutnya yaitu mengimplementasikan RPP dan LKS di dalam kelas untuk mengetahui keefektifan dan kepraktisan dari RPP dan LKS. Peneliti menggunakan satu kelas uji coba yang akan menggunakan LKS berbasis pendekatan masalah yang mengacu learning trajectory. 55 5. Tahap Evaluasi Evaluation Tahap terakhir yaitu evaluasi yang dilakukan dengan menganalisis kepraktisan dan keefektifan LKS yang telah diujicobakan kepada siswa. Untuk menganalisis tersebut peneliti menggunakan angket respon siswa, angket respon guru dan tes hasil belajar siswa.

C. Objek Penelitian

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI DINAMIKA ROTASI.

1 6 31

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERDASARKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SISWA SMP NEGERI 1 SIMANINDO.

0 1 45

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MEMBELAJARKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS V MIN PADA POKOK BAHASAN PECAHAN.

0 2 32

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATERI SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMP KELAS VII.

0 0 476

Pengembangan perangkat pembelajaran matematika berbasis problem based learning (PBL) pada materi perbandingan dan skala untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa SMP kelas VII.

1 24 519

Menggunakan Teorema Pythagoras Dalam pemecahan masalah

0 10 17

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Lembar Kerja Siswa Dengan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa

0 0 8

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD KELAS V DENGAN BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK YANG BERORIENTASI PADA KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA

0 0 7

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SUMBANG PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS

1 7 14

DESKRIPSI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN SIKAP TANGGUNG JAWAB SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BUKATEJA PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS

0 10 18