Hasil Pengembangan Produk Hasil Penelitian

68 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Hasil Pengembangan Produk

Pengembangan perangkat pembelajaran berbasis pemecahan masalah yang mengacu learning trajectory dan berorientasi pada kemampuan pemecahan masalah dikembangkan menurut model ADDIE yang terdiri dari Analysis, Design, Development, Implementation dan Evaluation. Penjabaran dari masing-masing tahapan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut. a. Tahap Analisis Analysis Tahap analisis ini dilakukan untuk memeroleh data-data awal baik yang didapatkan dari lapangan maupun melalui sumber bacaan. Selain itu, tahap analisis digunakan untuk mengetahui harapan serta pemilihan alternatif penyelesaian masalah dalam penyusunan perangkat pembelajaran. Pada tahap ini dilakukan tiga analisis yaitu analisis kompetensi, analisis karakteristik siswa dan analisis instruksional analisis pembelajaran yang dijabarkan sebagai berikut. 1 Analisis Kompetensi Kompetensi yang digunakan mengacu pada kurikulum 2013 yang terdiri dari kompetensi inti dan kompetensi dasar. Selanjutnya dikembangkan menjadi indikator pembelajaran yang dijabarkan sebagai berikut. 69 a Kompetensi Inti 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. 4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat dan ranah abstrak menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandangteori. b Kompetensi Dasar dan Indikator Pembelajaran Tabel 12. Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi Dasar Indikator 3.6. Menjelaskan dan membuktikan teorema Pythagoras dan tripel Pythagoras 3.6.1. Menjelaskan dan merumuskan teorema Pythagoras 3.6.2. Menghitung panjang salah satu sisi segitiga siku-siku jika panjang kedua sisi yang lain diketahui 3.6.3. Menentukan jenis segitiga jika diketahui panjang ketiga sisi-sisinya. 3.6.4. Menentukan kelompok tiga bilangan yang merupakan tripel Pythagoras 3.6.5. Menghitung panjang sisi segitiga siku-siku menggunakan perbandingan sisi-sisi segitiga siku- siku khusus salah satu sudutnya 30 °, 45 °, atau 60° 4.6. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan teorema Pythagoras dan tripel Pythagoras 4.6.1. Menggunakan teorema Pythagoras untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan nyata 70 2 Analisis Karakteristik Siswa Analisis karakteristik siswa digunakan untuk proses penyusunan LKS sehingga sesuai dengan tingkat kemampuan penalaran dan keterampilan anak di sekolah. Peneliti memeroleh data mengenai karakter siswa melalui observasi pembelajaran di kelas. Berdasarkan hasil observasi pembelajaran di kelas, proses kegiatan belajar menggunakan slide power point sebagai media guru untuk mengajar. Penggunaan slide power point tersebut kurang memerhatikan aktivitas siswa dalam menemukan suatu konsep atau menyelesaikan permasalahan dengan baik. Meskipun demikian, siswa SMP N 1 Mlati aktif ketika proses pembelajaran berlangsung yang ditunjukkan dengan banyaknya pertanyaan yang siswa ajukan serta keaktifan siswa dalam menjawab soal-soal yang diberikan guru. Di sisi lain, soal-soal yang diberikan sebatas penerapan rumus, sehingga siswa dengan mudah untuk menjawabnya. Sehingga ketika diberikan soal yang melatih keterampilan memecahkan suatu masalah yang tidak secara langsung menerapkan rumus, siswa belum dapat menyelesaikan dengan baik. Kemampuan pemecahan masalah siswa dinilai masih sangat kurang ketika dihadapkan dengan masalah yang harus membutuhkan pemahaman terlebih dahulu. Siswa SMP kelas VIII berada pada tahap operasional formal, artinya anak sudah mampu menuliskan masalah matematika menggunakan simbol atau notasi maupun model matematika yang menggambarkan suatu permasalahan. Penggunaan simbol atau menggambarkan model merupakan 71 salah satu indikator dari kemampuan pemecahan masalah. Oleh karena itu, perlunya soal-soal yang dapat melatih keterampilan pemecahan siswa. Berdasarkan pemasalahan tersebut akan dikembangkan suatu perangkat pembelajaran berupa LKS Matematika berbasis pendekatan pemecahan masalah yang dapat memfasilitasi siswa dalam menyelesaikan suatu persoalan matematika. 3 Analisis Instruksional Analisis Pembelajaran Analisis instruksional diperoleh melalui observasi di kelas. Hasil yang didapatkan yaitu pembelajaran yang dilakukan mengacu pada buku paket yang berisi teori serta LKS yang berupa soal-soal. Proses pembelajaran juga tergolong teacher-centered artinya pembelajaran yang terpusat pada guru. Sehingga siswa cenderung lebih banyak mendengarkan dalam kegiatan belajar karena hanya memusatkan perhatian pada guru ketika menjelaskan. Ketika mempelajari suatu konsep matematika, siswa lebih mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru baik itu merupakan penjelasan konsep yang dipelajari maupun contoh soal yang diberikan. Meskipun demikian, siswa juga tergolong aktif bertanya dan menjawab ketika guru memberikan umpan pertanyaan maupun persoalan kepada siswa. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan belajar mengajar tidak memberikan aktivitas-aktivitas yang cukup bagi siswa dalam mempelajari suatu konsep. Selain itu, guru tidak begitu memerhatikan cara berpikir atau cara siswa dalam belajar karena guru hanya terfokus pada penjelasan materi kepada siswa. Sehingga lintasan belajar learning trajectory siswa disini tidak 72 begitu diperhatikan. Untuk itu, perlu dikembangkan pula RPP dan LKS Matematika berbasis pendekatan pemecahan masalah yang mengacu pada learning trajectory yang memberikan fasilitas siswa maupun guru untuk mempermudah dalam pengajaran. b. Tahap Desain Design Pada tahap ini dilakukan perancangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS yang dijabarkan sebagai berikut. 1 Penyusunan Rancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Berdasarkan rumusan KI, KD dan indikator, disusunlah enam RPP untuk 6 pertemuan. Setiap pertemuan membutuhkan waktu 2×40 menit sehingga total waktu yang diperlukan sebanyak 12×40 menit atau 12 jam pelajaran. Pada tahap perancangan RPP diperoleh hasil sebagai berikut: a Menentukan kolom identitas yang meliputi nama satuan pendidikan, mata pelajaran, kelas, semester, alokasi waktu yang mencantumkan jumlah pertemuan. b Menuliskan Kompetensi Inti KI, Kompetensi Dasar KD, Indikator Pembelajaran serta Tujuan Pembelajaran c Menentukan skema pembelajaran Skema pembelajaran berisi alur belajar siswa yang terdiri dari materi apersepsi, materi yang akan diajarkan serta materi yang akan datang. Skema ini memudahkan guru untuk memberikan pembelajaran kepada siswa. 73 d Menentukan materi pembelajaran e Penentuan metode pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran pemecahan masalah, pendekatan saintifik dan mengacu pada learning trajectory. f Menentukan Media Pembelajaran Alat, Bahan dan Sumber Belajar g Menentukan kegiatan pembelajaran Hypothetical learning trajectory sebagai salah satu hal yang diperlukan dalam pembelajaran dicantumkan dalam RPP pada bagian kegiatan pembelajaran. Seperti yang telah dikatakan oleh Simon 1995:136 bahwa hypothetical learning trajectory memuat tiga komponen yaitu tujuan pembelajaran, aktivitas pembelajaran dan proses hipotesis belajar. Berdasarkan analisis instruksional, guru tidak mementingkan aktivitas pembelajaran serta hipotesis bagaimana siswa berpikir dan belajar terhadap suatu materi tertentu. Oleh karena itu, pada bagian kegiatan pembelajaran RPP dituliskan kegiatan siswa dalam mempelajari suatu konsepmateri dan dugaan-dugaan jawabankegiatan siswa yang akan dilakukan. Selain itu, diberikan pula motivasi guru atau dukungan guru dalam memfasilitasi kegiatan pembelajaran. h Teknik Penilaian Penilaian terdiri dari penilaian keterampilan dan penilaian pengetahuan. Penilaian keterampilan menggunakan jurnal keterampilan sikap sedangkan untuk penilaian pengetahuan menggunakan tes hasil belajar siswa yang berbentuk soal uraian. Soal uraian dipilih untuk 74 melatih ketrampilan siswa dalam memecahkan suatu masalah matematika dan mengukur pemahaman siswa. 2 Penyusunan Rancangan Lembar Kegiatan Siswa LKS Pada proses penyusunan rancangan LKS menghasilkan sebagai berikut. a Kerangka LKS LKS terbagi atas tiga bagian yaitu bagian awal, bagian inti dan bagian akhirpenutup. Pada bagian awal terdiri dari: 1 Halaman sampul 2 Halaman identitas pemilik LKS 3 Halaman identitas LKS 4 Kata pengantar 5 Daftar isi Bagian inti LKS berupa kegiatan-kegiatan maupun soal-soal pemecahan masalah yang disusun sesuai pendekatan pemecahan masalah dan mengacu pada learning trajectory. Pada bagian inti LKS terdiri atas 6 LKS untuk 6 pertemuan. Masing-masing LKS terdiri atas KD, indikator, tujuan pembelajaran dan petunjuk pengerjaan LKS. Selanjutnya untuk memulai kegiatan pembelajaran diberikan apersepsi yang dilanjutkan ke masalah yang dapat diselesaikan setelah melakukan kegiatan penemuan konsep. Diberikan pula uji pemahaman untuk menilai kemampuan siswa dalam memahami suatu materi yang sedang dipelajari. Kolom refleksi juga diberikan pada akhir LKS sebagai tempat 75 penulisan kesimpulan maupun refleksi pembelajaran. Bagian akhirpenutup LKS merupakan daftar pustaka yang berisi sumber referensi yang digunakan untuk menyusun LKS. b Sumber Referensi LKS LKS berbasis pemecahan masalah yang mengacu learning trajectory disusun berdasarkan sumber referensi tentang teorema Pythagoras baik berupa materi maupun rujukan soal. Berikut ini referensi yang digunakan dalam penyusunan LKS: 1 As’ari, A. dkk. 2015. Buku Siswa Matematika SMP Kelas VIII Semester 1. Jakarta: Kemdikbud. 2 Nuharini, D. Wahyuni, T. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya Untuk SMPMTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. 3 Adinawan, C. Sugijono. 2007. Matematika 2A Untuk SMP Kelas VIII. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama. 4 Siswono, T.Y.E. Lastiningsih, N. 2007. Matematika SMP dan MTs untuk Kelas VIII. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama. 3 Penyusunan Rancangan Instrumen Penelitian Pada proses ini dihasilkan kisi-kisi dan deskripsi kisi-kisi dari lembar penilaian RPP dan LKS, angket respon siswa, angket respon guru dan soal tes kemampuan pemecahan masalah. a Lembar penilaian RPP 76 Lembar penilaian RPP disusun berdasarkan pedoman ketersediaan komponen RPP berdasarkan Permendiknas yang dilengkapi dengan pengembangan RPP berbasis pemecahan masalah dan mengacu pada learning trajectory. Berikut ini merupakan komponen lembar penilaian RPP serta jumlah butir penilaian tiap komponen. Tabel 13. Komponen Penilaian RPP dan Banyak Butir Aspek Penilaian Indikator Penilaian Banyak butir I. Identitas Sekolah A. Kejelasan identitas 5 B. Kelengkapan identitas 4 II. Rumusan Tujuan Pembelajaran C. Kejelasan rumusan tujuan dengan SK dan KD 3 III. Materi pokok D. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 1 E. Kesesuaian dengan kemampuan dan kebutuhan siswa 1 IV. Alokasi waktu F. Ketepatan alokasi waktu 1 V. Metode Pembelajaran G. Kesesuaian pendekatan dan model pembelajaran dengan tujuan pembelajaran 2 H. Kesesuaian pendekatan dan model pembelajaran dengan karakteristik siswa 2 VI. Media dan sumber belajar I. Kesesuaian media yang digunakan dengan tujuan pembelajaran 1 J. Kesesuaian sumber belajar dengan tujuan pembelajaran 2 VII. Langkah- langkah kegiatan pembelajaran K. Kesesuaian dengan standar proses 16 VIII. Penilaian L. Kesesuaian teknik penilaian dengan tujuan pembelajaran 2 M. Keberadaan dan kejelasan prosedur penilaian 2 77 Kisi-kisi lembar penilaian RPP dapat dilihat secara detail pada Lampiran A.1 , deskripsi penilaian RPP dapat dilihat pada Lampiran A.2 , dan lembar penilaian RPP dapat dilihat pada Lampiran A.3. b Lembar Penilaian LKS Lembar penilaian LKS disusun berdasarkan syarat-syarat LKS yang baik menurut Darmojo dan Kaligis 1992:42-45 dilengkapi dengan penilaian berdasarkan pengembangan LKS berbasis pemecahan masalah dan mengacu learning trajectory. Berikut ini komponen lembar penilaian LKS serta jumlah butir penilaian tiap komponen. Tabel 14. Komponen Penilaian LKS dan Banyak Butir Aspek Penilaian Banyak Butir I. Kesesuaian dengan syarat didaktik 4 II. Kesesuaian dengan syarat konstruksi 6 III. Kesesuaian materiisi 6 IV. Kesesuaian LKS berbasis pendekatan pemecahan masalah mengacu pada learning trajectory 12 V. Kesesuaian dengan syarat teknis 15 Kisi-kisi lembar penilaian LKS dapat dilihat secara detail pada Lampiran A.4 , deskripsi penilaian LKS dapat dilihat pada Lampiran A.5 , dan lembar penilaian LKS dapat dilihat pada Lampiran A.6. c Angket Respon Siswa Berikut ini merupakan komponen serta jumlah butir penilaian yang terdapat pada angket respon siswa. 78 Tabel 15. Komponen dan Banyak Butir pada Angket Respon Siswa No. Aspek Banyak butir 1. Ketepatan penggunaan bahasa 3 2. MateriIsi LKS 6 3. Penggunaan LKS dalam pembelajaran 3 4. Kemenarikan 3 Total 15 Kisi-kisi dan angket respon siswa secara lebih detail dapat dilihat pada Lampiran A.7. dan A.8. d Angket Respon Guru Penyusunan angket respon guru dimulai dengan menuliskan komponen beserta butir penilaian yang menilai perangkat yang sudah dikembangkan. Kisi-kisi dan angket respon guru secara detail dapat dilihat pada Lampiran A.10. dan A.11 e Soal tes kemampuan pemecahan masalah Kisi-kisi soal tes hasil belajar berupa tes kemampuan pemecahan masalah dibuat dengan memuat seluruh indikator pembelajaran dan mencakup semua materi yang dipelajari. Soal tes kemampuan pemecahan masalah juga dibuat menurut indikator kemampuan pemecahan masalah. Soal yang dibuat sebanyak 6 soal yang berbentuk uraian. Secara lebih detail, kisi-kisi soal tes kemampuan pemecahan masalah dapat dilihat pada Lampiran A.13. 79 c. Tahap Pengembangan Development Draft perangkat pembelajaran dikembangan sesuai dengan kerangka awal yang telah dirancang sebelumnya. Perangkat pembelajaran baik RPP maupun LKS berbentuk media cetak. RPP yang dikembangkan sebanyak 6 RPP. LKS yang dikembangkan juga sebanyak 6 LKS. Pada tahap ini terdapat 4 kegiatan utama yaitu penyusunan RPP dan LKS, penyusunan instrumen penelitian, validasi perangkat pembelajaran dan revisi perangkat pembelajaran. Masing-masing kegiatan diuraikan sebagai berikut. 1 Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Proses yang dilalui dalam penyusunan RPP ini sebagai berikut. a Menuliskan Identitas RPP Identitas RPP yang dituliskan meliputi nama satuan pendidikan, mata pelajaran, kelas, semester, alokasi waktu yang mencantumkan jumlah pertemuan. Berikut merupakan tampilan dari kolom identitas RPP. Gambar 8. Tampilan Kolom Identitas RPP b Menuliskan Kompetensi Inti Berisi uraian mengenai kompetensi inti yang telah ditetapkan pada kurikulum 2013. 80 c Menuliskan Kompetensi Dasar dan Mengembangkan Indikator Berisi uraian mengenai kompetensi dasar yang dijabarkan dari kompetensi inti kemudian dikembangkan lagi menjadi indikator- indikator pembelajaran. Kompetensi dasar dan indikator sudah tertera pada Tabel 16. Kompetensi dasar dan indikator pada tiap-tiap RPP sebagai berikut. Tabel 16. Kompetensi Dasar dan Indikator pada Tiap RPP RPP ke- Kompetensi Dasar Indikator 1 3.6. Menjelaskan dan membuktikan teorema Pythagoras dan tripel Pythagoras 3.6.1. Menjelaskan dan merumuskan teorema Pythagoras 2 3.6.2. Menghitung panjang salah satu sisi segitiga siku-siku jika panjang kedua sisi yang lain diketahui 3 3.6.3. Menentukan jenis segitiga jika diketahui panjang ketiga sisi- sisinya. 4 3.6.4. Menentukan kelompok tiga bilangan yang merupakan tripel Pythagoras 5 3.6.5. Menghitung panjang sisi segitiga siku-siku menggunakan perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku khusus salah satu sudutnya 30 °, 45°, atau 60° 6 4.6. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan teorema Pythagoras dan tripel Pythagoras 4.6.1. Menggunakan teorema Pythagoras untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan nyata d Merumuskan Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran merupakan capaian pembelajaran yang diharapkan sesuai indikator pembelajaran yang telah dikembangkan. Berikut ini merupakan tujuan pembelajaran dari masing-masing RPP. 81 Tabel 17. Tujuan Pembelajaran Pada Tiap RPP RPP ke- Tujuan Pembelajaran 1 Siswa mampu menjelaskan dan merumuskan teorema Pythagoras 2 Siswa mampu menghitung panjang salah satu sisi segitiga siku-siku jika panjang kedua sisi yang lain diketahui 3 Siswa mampu menentukan jenis segitiga jika diketahui panjang ketiga sisi-sisinya. 4 Siswa mampu menentukan kelompok tiga bilangan yang merupakan tripel Pythagoras 5 Siswa mampu menghitung panjang sisi segitiga siku-siku menggunakan perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku khusus salah satu sudutnya 30 °, 45°, atau 60° 6 Siswa mampu menggunakan teorema Pythagoras untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan nyata e Membuat Skema Pembelajaran Berikut ini merupakan skema pembelajaran pada tiap-tiap RPP. Tabel 18. Skema Pembelajaran Pada Tiap RPP RPP Skema Pembelajaran 1 82 RPP Skema Pembelajaran 2 3 4 83 RPP Skema Pembelajaran 5 6 f Menentukan Materi Pembelajaran Berisi uraian mengenai materi teorema Pythagoras yang disampaikan setiap pertemuan, baik berupa teori maupun contoh-contoh soal. Uraian materi tersebut sebagai pedoman guru untuk menyiapkan pembelajaran di kelas. Berikut ini materi yang disajikan pada tiap RPP. 84 Tabel 19. Materi yang Disajikan pada Tiap RPP RPP ke- Materi 1 Konsep Pythagoras 2 Menghitung panjang salah satu sisi segitiga siku-siku jika kedua panjang sisi yang lain diketahui 3 Menentukan jenis segitiga berdasarkan sudut 4 Tripel Pythagoras 5 Perbandingan sisi-sisi pada segitiga siku-siku khusus salah satu sudutnya 30 °, 45° atau 60° 6 Menggunakan teorema Pythagoras dalam kehidupan sehari-hari g Menentukan Media Pembelajaran Alat, Bahan dan Sumber Belajar Media pembelajaran yang digunakan adalah laptop, LCD serta alat tulis. Sedangkan untuk bahan belajar menggunakan LKS berbasis pemecahan masalah. Secara keseluruhan, pada setiap pertemuan menggunakan acuan sumber belajar yang sama yaitu: 1. Buku Siswa: Abdurrahman As’ari, dkk. 2015. Matematika SMP Kelas VIII Semester 1. Jakarta: Kemdikbud. 2. Buku Guru: Abdurrahman As’ari, dkk. 2015. Matematika SMP Kelas VIII Semester 1. Jakarta: Kemdikbud. 3. Nuharini, D. Wahyuni, Tri. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya Untuk SMPMTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Pada pembelajaran menggunakan slide power point sebagai media pembelajaran untuk mendukung proses belajar mengajar dan masing- masing pertemuan disiapkan slide presentasi materikegiatan sesuai LKS yang dikembangkan. 85 h Menentukan Metode Pembelajaran Model pembelajaran menggunakan pendekatan pemecahan masalah sedangkan metode yang digunakan adalah saintifik. Untuk strategi pembelajaran menggunakan diskusi dan tanya jawab. i Menyusun Kegiatan Pembelajaran Kegiatan pembelajaran terdiri dari kegiatan pendahuluan, inti dan penutup. Kegiatan pendahuluan meliputi: 1 Penyiapan siswa dalam mengikuti pelajaran 2 Membuka kelas 3 Pemberian motivasi dalam belajar 4 Penyampaian tujuan pembelajaran 5 Penyampaian apersepsi Berikut ini merupakan tampilan kegiatan pendahuluan yang terdapat pada RPP. Gambar 9. Tampilan Kegiatan Pendahuluan pada RPP Pada kegiatan inti berisikan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan oleh guru dengan menggunakan model pembelajaran 86 berbasis pemecahan masalah dan mengacu learning trajectory, kegiatan inti meliputi kegiatan siswa maupun guru dalam pembelajaran. Siswa dituntut lebih banyak berperan dalam proses belajar, sedangkan guru bertugas sebagai fasilitator dalam belajar. Menurut analisis instruksional, siswa yang harus berperan pokok dalam pembelajaran, bukan berpusat pada guru terus menerus. Pada kegiatan inti diberikan pula dugaan cara berpikir siswa dalam mempelajari suatu konsep. Berikut ini merupakan tampilan dari kegiatan inti yang terdapat pada RPP. Gambar 10. Tampilan Kegiatan Inti pada RPP 87 Pada kegiatan inti dijelaskan secara detail tahapan proses pembelajaran baik menurut model pemecahan masalah maupun pendekatan 5M sesuai kurikulum 2013. Sedangkan pada akhir kegiatan pembelajaran terdapat kegiatan penutup yang berisi kegiatan refleksi pembelajaran serta penyampaian materi yang akan dipelajari. Berikut ini tampilan dari kegiatan penutup yang terdapat pada RPP. Gambar 11. Tampilan Kegiatan Penutup pada RPP j Menentukan Teknik Penilaian Teknik penilaian yang digunakan yaitu teknik penilaian sikap dan pengetahuan. Teknik penilaian sikap menggunakan jurnal penilaian sikap sedangkan teknik penilaian pengetahuan berupa soal uraian sesuai kisi-sisi. Berikut merupakan tampilan dari teknik penilaian pada RPP. 88 Gambar 12. Tampilan Teknik Penilaian Sikap pada RPP Gambar 13. Tampilan Teknik Penilaian Pengetahuan pada RPP 89 2 Penyusunan Lembar Kegiatan Siswa LKS Penyusunan Lembar Kerja Siswa berawal dari penyusunan kerangka outline LKS yang menggambarkan keseluruhan isi materi di LKS dan urutan penyajian. Proses penyusunan LKS menghasilkan sebagai berikut. a Bagian Awal 1 Halaman sampul LKS Halaman sampul LKS memuat judul, materi ajar, identitas penulis, logo K-13 dan instansi penulis, kelas dan semester. Tampilan halaman sampul LKS yang dikembangkan sebagai berikut. Gambar 14. Tampilan Halaman Sampul LKS 2 Halaman identitas pemilik LKS Berisi identitas siswa pemilik LKS dan instansi penulis LKS. Tampilan halaman identitas pemilik LKS yang dikembangkan sebagai berikut. 90 Gambar 15. Tampilan Halaman Identitas Pemilik LKS 3 Halaman identitas LKS Berisi struktur penyusun LKS mulai dari penulis, pembimbing, validator, desain sampul dan layout. Berikut merupakan tampilan dari halaman identitas LKS. Gambar 16. Tampilan Halaman Identitas LKS 91 4 Kata pengantar Kata pengantar berisi ucapan syukur, kegunaan LKS yang dikembangkan serta berisi motivasi kepada para pembaca siswa dalam belajar matematika. Kata pengantar yang dikembangkan tertera pada Gambar 17. Gambar 17. Kata Pengantar LKS 5 Daftar isi Daftar isi berisi bagian-bagian dari LKS beserta nomor halamannya yang memudahkan siswa dalam mencari materi yang diinginkan. Tampilan daftar isi dapat dilihat pada Gambar 18. berikut. 92 Gambar 18. Tampilan Daftar isi b Bagian Inti Lembar Kegiatan Siswa yang dikembangkan sebanyak 6 LKS dimana masing-masing LKS digunakan untuk satu pertemuan. Pada lembar kegiatan terdiri dari kompetensi dasar dan indikator, tujuan pembelajaran, petunjuk umum penggunaan LKS, dan kegiatan siswa. Gambar 19. Tampilan Halaman Awal LKS Judul LKS Tujuan pembelajaran KD dan indikator Petunjuk umum penggunaan LKS 93 Gambaran dari isi tiap LKS dapat diuraikan sebagai berikut. 1 LKS 1 membahas penemuan konsep Pythagoras. Siswa melakukan kegiatan penemuan konsep Pythagoras melalui percobaan. Diberikan suatu peraga yang berupa segitiga siku-siku dengan bangun persegi pada masing-masing sisi segitiga. Siswa diminta untuk menutupi bangun persegi yang terdapat pada sisi miring dengan menggunakan potongan papan penyusun dari bangun persegi yang ada pada sisi siku-siku segitiga. Melalui kegiatan tersebut siswa akan menemukan konsep bahwa kuadrat sisi miring suatu segitiga merupakan jumlah kuadrat dari sisi siku- siku segitiga. 2 LKS 2 membahas mengenai cara menghitung salah satu panjang sisi segitiga siku-siku jika diketahui kedua sisi yang lain. LKS berisi latihan soal berupa pemahaman soal pada kehidupan sehari- hari yang dapat diselesaikan menggunakan teorema Pythagoras. 3 LKS 3 membahas bagaimana cara menentukan jenis suatu segitiga dilihat dari sudut-sudutnya jika diketahui panjang sisi dari segitiga tersebut. Siswa akan melakukan kegiatan mengukur panjang sisi dari segitiga lancip, siku-siku maupun tumpul. Kemudian siswa membandingkan kuadrat dari sisi terpanjang dengan kuadrat dari kedua sisi yang lain. Dengan menggunakan konsep Pythagoras siswa dapat mengetahui bagaimana cara menentukan jenis dari segitiga tersebut. 94 4 LKS 4 membahas mengenai tripel Pythagoras. Siswa diminta untuk menentukan kelompok tiga bilangan yang merupakan tripel Pythagoras yaitu kelompok tiga bilangan yang memenuhi teorema Pythagoras. 5 LKS 5 membahas perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku khusus salah satu sudutnya 30 °, 45°, atau 60°. Siswa melakukan kegiatan untuk mengetahui perbandingan sisi tersebut yang diperoleh melalui segitiga siku-siku sama kaki dan segitiga sama sisi. LKS terdapat kegiatan siswa untuk menemukan konsep perbandingan sisi dengan menggunakan teorema Pythagoras. 6 LKS 6 membahas penggunaan teorema Pythagoras pada permasalahan kehidupan nyata. LKS 6 berisi permasalahan- permasalahan yang membutuhkan pemahaman yang lebih. LKS disusun dengan berbasis pendekatan pemecahan masalah. Siswa diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan dengan melalui 4 tahapan pemecahan masalah yaitu memahami masalah, merencanakan strategi penyelesaian, melaksanakan strategi dan memeriksa kembali jawaban. Berikut merupakan tampilan dari LKS dengan menggunakan langkah-langkah pemecahan masalah. 95 Gambar 20. Tampilan Langkah-langkah Pemecahan Masalah pada LKS LKS juga dibuat mengikuti alur belajar siswa learning trajectory yang ditandai dengan adanya tujuan pembelajaran setiap LKS kemudian materi prasyarat dan aktivitas-aktivitas siswa dalam menemukan suatu konsep. Berikut merupakan tampilan LKS yang mengacu pada learning trajectory. 96 Gambar 21. Tampilan LKS yang Mengacu Pada Learning Trajectory Pada lembar kegiatan siswa diawali dengan materi prasyarat kemudian siswa akan dihadapkan dengan suatu persoalan untuk memancing rasa penasaran siswa dalam menjawab. Tujuan pembelajaran Materi prasyarat Aktivitas siswa 97 Gambar 22. Tampilan Materi Prasyarat dan Permasalahan Awal Untuk menjawab persoalan yang diberikan di LKS, siswa dibimbing untuk melakukan kegiatan pada bagian Ayo Mencoba. Pada bagian Ayo Mencoba terdapat kegiatan siswa untuk menemukan atau mempelajari suatu konsep. Berikut ini merupakan tampilan kegiatan yang disajikan pada kolom Ayo Mencoba yang terdapat pada LKS. Gambar 23. Tampilan Ayo Mencoba pada LKS 98 Setelah siswa menyelesaikan kegiatan pada Ayo Mencoba, siswa diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan awal yang diberikan dengan menggunakan tahapan pemecahan masalah. Kemudian siswa melanjutkan kegiatan pembelajaran dengan menjawab soal-soal yang terdapat pada kolom Uji Pemahaman berupa soal-soal untuk menguji pemahaman siswa dalam mempelajari konsep. Pada akhir LKS terdapat kolom refleksi untuk menyimpulkan kegiatan yang sudah dilakukan. Gambar 24. Tampilan Kolom Uji Pemahaman dan Kolom Refleksi LKS disusun menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa. Selain itu, desain LKS dibuat sederhana namun tetap menarik perhatian sehingga menambah motivasi siswa untuk belajar. Kegiatan- kegiatan siswa dirancang agar siswa dapat terlibat secara aktif dalam menemukan suatu konsep yang dipelajari. Sehingga siswa tidak hanya sekedar menghafal tetapi juga memahami apa yang mereka peroleh. 99 c Bagian akhir Bagian akhir berisi daftar pustaka berupa sumber bacaan yang digunakan penulis untuk menyusun LKS. 3 Penyusunan Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang disusun digunakan untuk menilai kevalidan, keefektifan dan kepraktisan dari perangkat pembelajaran yang digunakan. Instrumen untuk menilai kevalidan perangkat pembelajaran berupa lembar validasi yang berisi penilaian mengenai LKS dan RPP menurut syarat-syarat yang telah ditentukan. Untuk menilai keefektifan perangkat pembelajaran yang berupa LKS, digunakan tes hasil belajar siswa. Sedangkan kepraktisan perangkat pembelajaran menggunakan lembar angket respon siswa dan angket respon guru setelah menggunakan LKS dalam pembelajaran. Lembar validasi perangkat pembelajaran akan diisi oleh ahli materi yang berasal dari UNY dan SMP N 1 Mlati. Kemudian untuk tes hasil belajar siswa dibuat berdasarkan indikator pembelajaran dan kemampuan pemecahan masalah siswa. Setelah tahap penyusunan instrumen selesai dilakukan validasi oleh dosen ahli untuk menilai kelayakan dari instrumen sebelum digunakan. Revisi dilakukan pada seluruh instrumen baik instumen tes kemampuan pemecahan masalah, angket respon guru maupun angket respon siswa untuk mendapatkan instrumen yang layak untuk digunakan. 100 4 Validasi Perangkat Pembelajaran Setelah proses penyusunan LKS dan RPP selesai, produk yang dikembangkan dikonsultasikan ke dosen pembimbing untuk memperoleh persetujuan. Setelah produk pengembangan mendapat persetujuan dari dosen pembimbing selanjutnya dilakukan validasi oleh ahli materi dari dosen pendidikan matematika dan guru matematika SMP. Validasi dilakukan untuk memeroleh hasil kevalidan dari perangkat pembelajaran. Hasil validasi berupa hasil penilaian angket validasi dan masukan atau saran dari berbagai ahli materi tersebut. 5 Revisi Perangkat Pembelajaran Tahapan selanjutnya adalah revisi perangkat pembelajaran berdasarkan koreksi, saran dan masukan dari dosen. Tahap revisi merupakan tahapan final penyuntingan produk sebelum implementasi. Produk berupa RPP megalami perbaikan sebagai berikut. a Memerhatikan kembali penulisan yang masih salah ketik. b Memerhatikan kembali pilihan kata yang tepat dalam RPP. c Penambahan kegiatan siswa yang mungkin dilakukan pada kolom dugaan jawaban siswa yang terdapat pada kegiatan pembelajaran. d Penulisan kata “pedoman penskoran” yang tertulis pada teknik penilaian soal tidak tepat, seharusnya diganti kata “kunci jawaban”. 101 Berikut ini merupakan ilustrasi revisi RPP berdasarkan saran dan komentar dari dosen ahli. Tabel 20. Revisi RPP Menurut Saran dan Komentar Dosen Sebelum revisi Setelah revisi Penulisan kata Pythagoras salah ketik. Revisi penulisan kata Pythagoras. Penulisan kata penilaian tidak tepat Kata penilaian diganti dengan kata kunci jawaban Sedangkan LKS yang dikembangkan juga mengalami beberapa perbaikan atas dasar saran dan komentar dari dosen maupun guru matematika. Berikut merupakan saran dan komentar yang dilakukan pada produk LKS menurut dosen pendidikan matematika. 102 1 Penggunaan istilah matematika harus konsisten. Contohnya jika menggunakan kata tripel maka kata tersebut akan digunakan seterusnya pada kegiatan yang ada di LKS. 2 Penulisan kata-kata yang tidak perlu pada LKS dihilangkan. 3 Penomoran pada kolom petunjuk pengisian masih salah. 4 Penulisan kata-kata asing harus disesuaikan menurut kaidah bahasa Indonesia yang baik. 5 Keserasian warna pada LKS diperbaiki. 6 Penulisan indikator yang tidak menggunakan kata kerja operasional. 7 Untuk menarik kesimpulan, diperlukan minimal tiga contoh. 8 Perlu ditambahkan petunjuk pengerjaan soal pada soal tertentu. 9 Penulisan kalimat matematika yang belum tepat. Berikut ini merupakan tabel hasil tampilan LKS sebelum revisi dan sesudah revisi berdasarkan komentar dari berbagai validator. Tabel 21. Revisi LKS Menurut Saran dan Komentar dari Dosen Matematika Sebelum revisi Setelah revisi 103 Sebelum revisi Setelah revisi a. Penulisan kata “untuk digunakan” tidak perlu. b. Penulisan istilah asing “learning trajectory ” tidak menggunakan huruf miring a. Kata “untuk digunakan” dihapus. b. Penulisan istilah asing “learning trajectory ” menggunakan huruf miring Penulisan nomor urut pada bagian petunjuk umum tidak urut dari nomor 1. Penulisan nomor urut pada bagian petunjuk umum sudah urut dari nomor 1. Penulisan istilah matematika yang belum tepat Penulisan istilah matematika sudah ditulis dengan tepat 104 Sebelum revisi Setelah revisi Indikator yang digunakan tidak menggunakan kata kerja operasional Indikator menggunakan kata kerja operasional a. Penggunaan kata yang tidak konsisten, ada yang menggunakan tripel dan ada yang menggunakan tigaan. b. Pada nomor 2 tidak diberikan petunjuk cara mengerjakan. a. Penggunaan kata “tripel” sudah konsisten b. Pada nomor 2 sudah diberikan petunjuk cara mengerjakan 105 Sebelum revisi Setelah revisi a. Penggunaan istilah matematika yang belum benar b. Penulisan kata panjang segitiga siku- siku kurang kata sisi c. Background warna berbeda dengan background warna pada kegiatan sebelumnya yaitu warna abu-abu a. Penggunaan istilah matematika sudah tepat b. Penulisan kata panjang segitiga siku- siku diganti panjang sisi siku-siku c. Background warna sudah disamakan dengan background warna sebelumnya yaitu biru Perbaikan pada LKS juga dilakukan berdasarkan saran dan komentar dari guru matematika yang memberikan catatan sebagai berikut. 1 Pemberian keterangan pada gambar harus diperjelas, jangan menimbulkan kebingungan kepada siswa. 2 Gambarilustrasi soal sebaiknya disesuaikan berdasarkan keterangan soal. 3 Pemilihan angka yang tidak terlalu memberatkan siswa dalam menghitung. Berikut merupakan tabel hasil revisi menurut saran dan komentar dari guru matematika. 106 Tabel 22. Revisi LKS Menurut Saran dan Komentar Dari Guru Matematika Sebelum revisi Setelah revisi Pada nomor 1, penulisan nama segitiga dan nama panjang sisi yang ditanyakan membuat bingung dikarenakan berbeda fungsi dan arti. Pada nomor 1, penulisan nama segitiga dihapus. Sedangkan pada nomor 2 penulisan nama segiempat disesuaikan. a. Gambar pada nomor 2 tidak proporsional jika disesuaikan ukuran sisi-sisinya. b. Pada nomor 3, soal belum valid, karena hasil yang diperoleh bukan bilangan. a. Gambar pada nomor 2 dibuat proporsional sesuai ukuran sisi- sisinya. b. Pada nomor 3, data yang diketahui diganti agar hasil yang diperoleh merupakan bilangan bulat. 107 c. Tahap Implementasi Implementation Setelah perangkat pembelajaran sudah direvisi menurut saran dan komentar dari validator, langkah selanjutnya adalah uji coba perangkat pembelajaran di sekolah. Uji coba dilakukan di SMP N 1 Mlati dengan subjek penelitian kelas VIII B yang berjumlah 32 siswa. Penelitian dilakukan pada bulan Februari 2017. Berdasarkan kesepakatan antara peneliti dan guru, proses uji coba dilakukan oleh guru. Berikut merupakan jadwal uji coba perangkat pembelajaran di sekolah. Tabel 23. Jadwal Uji Coba Produk Pertemuan ke- Waktu ujicoba Sub materi yang diajarkan 1 4 Februari 2017 Konsep Pythagoras 2 6 Februari 2017 Konsep Pythagoras 3 8 Februari 2017 Menghitung panjang salah satu sisi segitiga siku-siku jika kedua panjang sisi lain diketahui 4 18 Februari 2017 Menentukan jenis segitiga 5 20 Februari 2017 Tripel Pythagoras 6 22 Februari 2017 Perbandingan sisi pada segitiga siku-siku khusus 7 25 Februari 2017 Perbandingan sisi pada segitiga siku-siku khusus 8 27 Februari 2017 Penggunaan Pythagoras dalam kehidupan nyata Proses uji coba di dalam kelas diawali dengan menyiapkan peserta didik dan membuka kelas untuk memulai pelajaran. Guru menjelaskan tentang penggunaan LKS berbasis pemecahan masalah selama materi Teorema Pythagoras. Guru juga menjelaskan apa itu pemecahan masalah dan menyinggung mengenai Kurikulum 2013. Setelah itu guru memulai materi dengan menyampaikan apersepsi terlebih dahulu, contohnya tentang luas 108 persegi dan luas segitiga, bilangan kuadrat serta akar kuadrat. Kemudian guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa untuk berdiskusi selama proses kegiatan di LKS. Guru meminta siswa untuk mengamati masalah yang ada di LKS dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab bagaimana cara menyelesaikan masalah yang ada. Dugaan dugaan yang guru siapkan dalam RPP sebagai salah satu indikator adanya learning trajectory. Setelah itu guru mengarahkan siswa untuk melakukan kegiatan pada LKS untuk menemukan sebuah konsep terlebih dahulu. Guru membimbing diskusi kelompok dalam melakukan kegiatan. Banyak siswa yang sudah bisa melakukan kegiatan yang ada di LKS, namun ada pula siswa yang belum jelas cara melakukan kegiatan. Gambar 25. Siswa Melakukan Kegiatan yang Ada di LKS Peran guru saat proses kegiatan menemukan suatu konsep berlangsung yaitu membimbing dan memantau hasil diskusi setiap kelompok. Guru memberikan arahan kepada siswa yang belum sesuai pada arah pencapaian tujuan pembelajaran. Guru memfasilitasi kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh siswa. 109 Gambar 26. Proses Pendampingan Diskusi Kelompok Setelah proses diskusi selesai, guru memberikan kesempatan kepada salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Ketika salah satu kelompok presentasi, kelompok lain diminta untuk mendengarkan kemudian setelah selesai memberikan tanggapan. Kegiatan presentasi berjalan dengan lancar. Gambar 27. Suasana Ketika Salah Satu Kelompok Presentasi di Depan Kelas Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan kosep yang sedang dipelajari. Guru mempertegas kembali di akhir diskusi dan menunjuk salah satu siswa sebagai pengecekan pemahaman siswa. Guru kembali meminta siswa untuk mengamati masalah di awal dan mengerjakan menggunakan tahapan pemecahan masalah. Setelah itu dibahas bersama pembahasan dari permasalahan yang diberikan. Menjelang akhir pelajaran, guru meminta siswa untuk mengerjakan uji pemahaman untuk mengecek tingkat pemahaman siswa. 110 Dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan LKS berbasis pendekatan masalah dan mengacu learning trajectory, tidak setiap pertemuan dapat berjalan sesuai rencana. Berikut ini beberapa catatan pembelajaran pada setiap uji coba produk. 1 Hasil Uji Coba LKS 1 Data yang diperoleh selama uji coba produk LKS 1 dalam pembelajaran sebagai berikut. a Kegiatan siswa dalam menemukan konsep Pythagoras menggunakan peraga secara keseluruhan berjalan dengan baik. Tetapi ada salah satu kelompok yang kesulitan dalam menyusun potongan-potongan kayu ke dalam persegi yang terletak pada sisi miring segitiga, sehingga menyebabkan waktu yang dihabiskan lebih lama dari kelompok lainnya. b Siswa masih belum mengerti dengan langkah-langkah pemecahan masalah yang disajikan pada LKS. Waktu yang digunakan juga cukup lama untuk membimbing siswa sesuai dengan rencana. c Guru mengalami kesulitan dalam mengatur waktu, sehingga pertemuan yang seharusnya sekali menjadi dua kali pertemuan. Hal itu terjadi karena pada saat diskusi dan presentasi waktu yang digunakan lebih lama dari yang direncanakan. 2 Hasil Uji Coba LKS 2 Hasil yang diperoleh pada uji coba LKS 2 adalah kegiatan pembelajaran berjalan dengan lancar sesuai rencana. Kendala yang dialami yaitu proses perhitungan yang membutuhkan waktu lebih lama. 111 3 Hasil Uji Coba LKS 3 Data yang diperoleh pada uji coba LKS 3 yaitu beberapa siswa masih kebingungan untuk membandingkan panjang sisi-sisi segitiga dalam menarik kesimpulan jenis segitiga yang diperoleh. 4 Hasil Uji Coba LKS 4 Data yang diperoleh pada uji coba LKS 4 adalah siswa dapat melakukan kegiatan pada LKS dengan baik. Pada saat kegiatan Ayo Berpikir, siswa agak kesulitan dalam memberi jawaban pada nomor dua, karena tidak mengetahui cara menyelesaikan soal tersebut. 5 Hasil Uji Coba LKS 5 Data yang diperoleh pada uji coba LKS 5 sebagai berikut. a Siswa masih banyak yang belum paham mengenai sub materi perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku khusus. Pada saat melakukan kegiatan siswa terlalu lama berkutat pada kegiatan karena masih bingung. Sehingga waktu yang digunakan pada kegiatan Ayo Mencoba cukup lama. b Ada beberapa siswa yang kebingungan untuk memahami masalah yang disajikan di LKS yang ditunjukkan dengan tidak tahunya soal yang akan dikerjakan pada lembar langkah pemecahan masalah. c Guru mengalami kesulitan dalam mengatur waktu, sehingga pertemuan yang seharusnya sekali menjadi dua kali pertemuan. Hal itu terjadi karena pada saat diskusi dan presentasi waktu yang digunakan lebih lama dari yang direncanakan. 112 6 Hasil Uji Coba LKS 6 Pada uji coba produk LKS 6, siswa tidak ada kesulitan yang berarti, namun hanya dibutuhkan lebih banyak pemahaman dan ketelitian dalam menghitung. d. Tahap Evaluasi Evaluation Hasil evaluasi berupa hasil analisis kepraktisan dan analisis keefektifan perangkat pembelajaran. 1 Analisis Kepraktisan Analisis kepraktisan dilakukan dengan menggunakan angket respon siswa yang diberikan kepada 32 siswa setelah proses uji coba penggunaan LKS selesai. Dari hasil analisis angket respon siswa diperoleh skor 3,01 dengan kategori praktis. Angket respon guru juga digunakan untuk mengetahui kepraktisan dari perangkat pembelajaran. Dari hasil analisis angket respon guru, diperoleh skor rata-rata 3,45 dengan kategori sangat praktis. 2 Analisis Keefektifan Analisis keefektifan menggunakan hasil tes belajar siswa sebagai penilaian pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan melalui LKS yang dikembangkan. Berdasarkan hasil tes, persentase ketuntasan siswa mencapai 84,34 dan nilai rata-rata kelas diperoleh 81,8125 artinya nilai tersebut sudah melebihi dari KKM yaitu 75, sehingga dapat dikatakan efektif. 113

2. Kualitas Perangkat Pembelajaran

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI DINAMIKA ROTASI.

1 6 31

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERDASARKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SISWA SMP NEGERI 1 SIMANINDO.

0 1 45

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MEMBELAJARKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS V MIN PADA POKOK BAHASAN PECAHAN.

0 2 32

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATERI SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMP KELAS VII.

0 0 476

Pengembangan perangkat pembelajaran matematika berbasis problem based learning (PBL) pada materi perbandingan dan skala untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa SMP kelas VII.

1 24 519

Menggunakan Teorema Pythagoras Dalam pemecahan masalah

0 10 17

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Lembar Kerja Siswa Dengan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa

0 0 8

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD KELAS V DENGAN BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK YANG BERORIENTASI PADA KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA

0 0 7

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SUMBANG PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS

1 7 14

DESKRIPSI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN SIKAP TANGGUNG JAWAB SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BUKATEJA PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS

0 10 18