Gambar 2.2 Struktur Fibrinogen Mosesson, 1997
2.2.1 Fungsi Fibrinogen
Fibrinogen merupakan faktor terakhir pembekuan darah yang diaktivasi selama proses koagulasi. Fungsinya dalam hemostasis adalah
untuk membendung kehilangan darah. Bekerja sebagai jembatan untuk mendukung agregasi intraplatelet, dan merupakan precursor fibrin, yang
merupakan komponen utama dari protein dalam pembentukan sumbatan hemostasis. Agregasi platelet bergantung pada ikatan fibrinogen terhadap
platelet teraktivasi melalui platelet fibrinogen reseptor GPIIb-IIIa. Adhesi fibrin terhadap platelet yang distimulasi juga penting dalam pembentukan
thrombin. Fibrinogenfibrin juga meregulasi aktifitas thrombin melalui interaksi yang meliputi pembelahan proteolitik oleh thrombin dari
fibrinopeptida untuk membentuk bekuan fibrin dan ikatan thrombin terhadap fibrin.
38,39,40
Universitas Sumatera Utara
Fibrinogen pertama kali dikenal bukan hanya peranannya dalam hemostasis tetapi ia juga dibutuhkan untuk kepentingan reaksi inflamasi.
Fibrinogen merupakan suatu reaktan fase akut, dengan kadar yang meningkat selama inflamasi. Selama keadaan ini, fungsi fibrinogen
sebagai jembatan molekul dalam interaksi sel-sel. Fibrin dan fibrinogen merupakan suatu matriks yang dapat membuat modulasi respon selular
melalui suatu jenis dari jenis sel yang berbeda meliputi sel endotel, sel epitel, leukosit, platelet dan fibriblast.
41
Fibrinogen merupakan suatu glikoprotein yang sangat penting pada proses pembekuan yang disintesa di hati, terdapat didalam trombosit alfa
granul dan larut di dalam plasma. Fibrinogen merupakan protein fase akut dimana kadarnya akan meningkat sebagai respon terhadap terjadinya
infeksi, peradangan, stress, tindakan bedah, trauma, nekrosis jaringan, akibat peningkatan kadar fibrinogen ini akan menyebabkan peningkatan
viskositas plasma dan peningkatan agregasi trombosit serta agregasi eritrosit.
11
2.2.2 Produksi dan Metabolisme Fibrinogen
Fibrinogen terutama diproduksi oleh hepatosit dan dalam jumlah kecil diabsorbsi oleh megakariosit dan dikumpulkan di dalam α granul
trombosit. Kecepatan produksi sekitar 1,7-5,0 gr perhari 30-60 mgkg BB dan memiliki cadangan sintesis sebanyak 20 kali apabila diperlukan.
Produksi fibrinogen di hati distimulasi oleh acytokine yang disekresi oleh
Universitas Sumatera Utara
makrofag yang aktif atau sel endotel yang rusak dan mekanisme umpan balik berhubungan dengan terbentuknya produk degradasi fibrinogen,
berbagai mekanisme lain mungkin juga terlibat.
42
Konsentrasi fibrinogen dalam plasma 150-400 mgdl, yaitu sekitar 75 dari fibrinogen yang beredar. Sekitar 10-25 didistribusikan
ekstravaskuler di dalam cairan interstitial dan getah bening. Waktu paruh biologis fibrinogen sekitar 3-5 hari ±100 jam.Penghancuran fibrinogen
berlangsung terus menerus dan kemungkinan terjadi perubahan fibrinogen menjadi derivate yang larut dengan berat molekul yang rendah,
yaitu sekitar 20 dari fibrinogen plasma yang kemungkinan karena adanya thrombin dan plasmin. Sebagian mekanisme dan metabolisme
fibrinogen belum jelas, diduga terjadi di hati. Fibrinogen yang berada di dalam α granul trombosit diabsorbsi ke permukaan trombosit dan dilepas
bila terjadi aktivasi trombosit.
43
2.2.3.Patofisiologi Fibrinogen Pada Kardiovaskular
Fibrinogen sangat besar mempengaruhi fungsi hemostasis, agregasi trombosit, dan fungsi endotel pembuluh darah. Keadaan
hiperkoagulabel secara jelas dikatakan menyokong suatu keadaan trombotik pada penyakit kardiovaskular. Fibrinogen merupakan
merupakan faktor yang utama yang dapat menyebabkan viskositas dari plasma dan agregasi dari trombosit. Hiperfibrinogenemia mempunyai
Universitas Sumatera Utara
peranan untuk terjadinya trombosis dan peningkatan terjadinya suatu aterogenesis. Peningkatan agregasi trombosit berperan untuk terjadinya
pembentukan aterosklerotik dimana fibrinogen akan mengikat reseptor- reseptor pada mambran trombosit dan hal ini akan memulai terjadinya
agregasi dari trombosit. Selanjutnya fibrinogen tersebut langsung berintegrasi dengan lesi aterosklerotik dan fibrinogen tersebut akan
diubah menjadi fibrin dan Fibrin Degradation Products FDP , mengikat LDL yang membutuhkan banyak fibrinogen. Fibrinogen dan FDP akan
merangsang migrasi dan proliferasi sel otot polos yang akan menyebabkan terjadinya pembentukan dari plak. Peran fibrinogen sebagai
reaksi fase akut juga dipertimbangkan peranannya pada aterosklerotik dimana peranannya hampir sama dengan proses inflamasi yang akan
ditunjukkan dengan peningkatan dari protein fase akut dan beberapa variable lain pada respon fase akut.
44
James Stecc dalam penelitiannya menyatakan ada beberapa
mekanisme dimana fibrinogen dapat meningkatkan risiko Kardiovaskular yaitu:
1.
45
2. Fibrinogen terikat secara spesifik pada platelet yang aktif
melalui glikoprotein IIb IIIa
3. Peningkatan kadar fibrinogen merupakan kontributor utama
terhadap viskositas plasma. Fibrinogen merupakan reaktan fase akut yang bertambah dalam
keadaan inflamasi.
Universitas Sumatera Utara
2.2.4. Fibrinogen dan Aterogenesis