Sampah Organik Sampah Anorganik Dampak Sampah

2.5.1 Sampah Organik

Sampah Organik adalah sampah yang terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lain. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa tepung, sayuran, kulit buah, dan daun.

2.5.2 Sampah Anorganik

Sampah Anorganik adalah sampah yang berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol, botol plastik, tas plastik, dan kaleng.

2.5.3 Dampak Sampah

Sampah berdampak negatif bagi lingkungan air, tanah, dan udara. Selain itu Sampah juga berdampak negatif bagi kesehatan.

2.5.3.1 Dampak Sampah Terhadap Lingkungan Air

Universitas Sumatera Utara Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan. Pencemaran air yang ditimbulkan oleh sampah misalnya terjadinya perubahan warna dan bau pada air sungai, penyebaran bahan kimia dan mikroorganisme yang terbawa air hujan dan meresapnya bahan-bahan berbahaya sehingga mencemari sumur dan sumber air. Hal yang paling sering kita lihat akibat sampah adalah menumpuk nya sampah di sungai sehingga mengakibatkan banjir

2.5.3.2 Dampak Sampah Terhadap Lingkungan Tanah

Bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial, penggunaan pestisida, masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan, zat kimia, atau limbah.Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.

2.5.3.3 Dampak Sampah Terhadap Lingkungan Udara

Macam pencemaran udara yang ditimbulkannya misalnya mengeluarkan bau yang tidak sedap, debu gas-gas beracun. Pembakaran sampah dapat meningkatkan karbonmonoksida CO, karbondioksida CO2 nitrogen-monoksida NO, gas belerang, amoniak dan asap di udara. Asap di udara, asap yang ditimbulkan dari Universitas Sumatera Utara bahan plastik ada yang bersifat karsinogen, artinya dapat menimbulkan kanker, berhati-hatilah dalam membakar sampah.

2.5.3.4 Dampak Sampah Terhadap Kesehatan

Sampah bisa menimbulkan penyakit seperti : 1. Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah dapat juga meningkat akibat sampah. 2. Penyakit jamur dapat juga menyebar misalnya jamur kulit. 3. Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita taenia. Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernaaan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanansampah. Sampah beracun juga bisa menyebabkan orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa Hg. Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator

2.5.4 Penanganan Masalah Sampah