15 1. Terperinci, rasional, dan bahasa sepenuhnya gramatikal
Nilai 86 – 100
2. Agak terperinci, rasional, bahasa hampir sepenuhnya gramatika Nilai 71
– 85 3. Kurang terperinci, kurang rasional, bahasa tidak gramatikal
Nilai 71
Nilai Ambang Kelulusan adalah Nilai 75
H. Kunci Jawaban
1. RPP disusun pada hakikatnya untuk pengembangan potensi peserta didik secara maksimal. Guru mendisain pembelajaran sesuai dengan
konteks pembelajaran untuk mencapai kompetensi yang tertuang dalam kurikulum.
2. Sejumlah prinsip yang dipegang dalam penyusunan RPP. a sebagai terjemahan dari ide kurikulum;
b dikembangkan sesuai silabus dengan kondisi di satuan pendidikan baik kemampuan awal peserta didik, minat, motivasi belajar, bakat,
potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, danatau
lingkungan peserta didik. c Mendorong partisipasi aktif peserta didik;
d menghasilkan peserta didik sebagai manusia yang mandiri dan tak berhenti belajar;
e Mengembangkan budaya membaca dan menulis; g Memberikan umpan balik dan tindak lanjut;
i terkaitan dan terpadu. k Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
3. RPP penting disusun karena melalui RPP dilakukan pemetaan materi yang akan diajarkan sehingga seluruh isi kurikulum terajarkan dengan
baik. Selain itu, urutan penyajiannya mengacu kepada karakteristik peserta didik, sehingga potensi peserta didik dapat dikembangan sesuai
16 dengan dukungan pilihan media yang tepat. Melalui RPP, guru dapat
mengevaluasi pembelajaran secara terukur, karena RPP memberikan gambaran mengenai kompetensi yang seharusnya diajarkan, tengah
diajarkan, dan telah diajarkan. Dalam penilaian RPP memastikan penilaian dilakukan dengan benar. Secara administrasi keberadaan RPP
menjadi pertanda guru melaksanakan salah satu tanggung jawabnya, yakni melaksanakan perancanaan pembelajaran.
3. Adopsi, adaptasi, dan kreasi dalam penyusunan RPP memberikan sejumlah konsekuensi, yakni RPP yang hanya diadopsi tidak memberikan
pembelajaran sesuai dengan konteks peserta didik, sehingga proses pencapaian kompetensi tidak berakar pada karakteristik lingkungan.
Akibatnya, pembelajaran tercerabut dari lingkungannya. RPP yang disusun melalui adaptasi cenderung sesuai dengan konteks hanyalah aspek
permukaannya saja. RPP adaptasi tidak dalam menggali potensi peserta didik. Akibatnya, RPP hanya sempurna secara administratif saja. RPP
kreasi menunjukkan kualitas kompetensi yang memadai yang dimiliki oleh guru. RPP kreasi dapat memberikan informasi pokok dalam dua hal, yakni
sisi guru dan sisi peserta didik. Dari segi guru RPP kreasi menunjukkan bahwa guru tersebut menguasai kompetensi dengan baik. RPP kreasi
menjadi pertanda penguasaan guru terhadap kompetensi yang harus diajarkan. Dari segi peserta didik, RPP hasil kreasi guru disusun
berdasarkan kebutuhan peserta didik karena sebuah RPP hasil kreasi harus berawal dari analisis kurikulum dan analisis konteks. RPP hasil kreasi
memadukan antara isi kurikulum dengan konteks tempat RPP itu akan digunakan.