JADWAL PELAKSANAAN REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

a. Ngayah di Pura b. Membantu persiapan HUT RI ke 71 di Desa Belimbing c. Gotong Royong

B. JADWAL PELAKSANAAN

Jadwal pelaksanaan program-program yang telah disebutkan pada poin a akan dijelaskan pada tabel di bawah ini : No Nama Program Tanggal Pelaksanaan 1 Ngayah di Pura 27 Juli 2016 31 Juli 2016 1 Agustus 2016 2 Agustus 2016 3 Agustus 2016 2 Pelatihan pemanfaatan ubi ungu menjadi kue mocha 29 Juli 2016 3 Penyuluhan nutrisi ibu hamil 1 Agustus 2016 11 Agustus 2016 22 Agustus 2016 4 Gotong Royong 29 Juli 2016 8 Agustus 2016 10 Agustus 2016 12 Agustus 2016 15 Agustus 2016 16 Agustus 2016 18 Agustus 2016 5 Penyuluhan PHBS dan kesehatan reproduksi 5 Agustus 2016 6 Membantu persiapan HUT RI 6 Agustus 2016 10 Agustus 2016 13 Agustus 2016 15 Agustus 2016 16 Agustus 2016 17 Agustus 2016 18 Agustus 2016 7 Pelayanan Kesehatan Ternak 10 Agustus 2016 22 Agustus 2016 8 Penyuluhan pengembangan dan pengenalan destinasi wisata melalui media social 11 Agustus 2016 9 Penyuluhan mengenai pentingnya merek dalam memasarkan produk hasil pertanian dan perkebunan desa Belimbing 22 Agustus 2016 10 Peningkatan kualitas pemerintah dengan peningkatan kemampuan aparat desa melalui pelatihan operasional komputer dan internet 23 Agustus 2016 11 Pengadaan tanda rambu peringatan keberadaan monyet 24 Agustus 2016 12 Pembuatan plang tata tertib memasuki Pura Luhur Mekori 25 Agustus 2016 1

BAB III PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN PPM

A. PROGRAM POKOK

1. Program Pokok Tema

1.1 Bidang Prasarana Fisik

a. Pembuatan Plang Tata Tertib Memasuki Pura Luhur Mekori

Pura Luhur Mekori terletak di tengah hutan Mekori yang dihuni oleh ratusan monyet di desa Belimbing. Pura ini termasuk penyungsungan jagat untuk kemakmuran. Sebelum beranjak ke pura utama terdapat pelingguh yang ada di pinggir jalan yang hampir selalu ramai terutama pengemudi yang kebetulan lewat melintasi kawasan ini dan hampir semuanya akan ngaturang sembah bakti di pura ini. Di pelinggih ini terdapat 2 patung harimau yang diyakini sebagai pengawal Ida Bhatara. Tidak hanya ramai dikunjungi oleh masyarakat bali yang beragama Hindu, wisatawan asing yang datang ke desa Belimbing juga seringkali tertarik dan berkeinginan untuk masuk ke Pura Mekori. Berdasarkan keterangan dari Kepala Desa di Pura Mekori belum terdapat peraturan tulisan tentang tata tertib dalam memasuki areal Pura Luhur Mekori, Padahal tata tertib ini sangat diperlukan untuk tetap menjaga kesucian areal pura mengingat banyaknya masyarakat dan wisatawan asing yang datang demi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan dan terjaganya kesucian pura. Berdasarkan hal tersebut maka direncanakan untuk membuat tata tertib dalam memasuki Pura Luhur Mekori. Hal ini terlebih dahulu dikoordinasikan dengan Kepala Desa, masyarakat setempat dan pemangku Pura Luhur Mekori. Tata tertib memasuki pura direncanakan akan dibuat dengan dua jenis bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa inggris sebagai bahasa internasional. Kegiatan pembuatan plang tata tertib memasuki Pura Luhur Mekori ini dimulai dengan survey di tempat pemasangan rambu, setelah didapatkan tempat yang cukup strategis dan mudah dilihat oleh wisatawan dan pemedek kemudian dilanjutkan berkoordinasi dengan kepala desa,