Laporan Pelaksanaan Kegiatan KKN PPM Periode XIII Tahun 2016 Desa Belimbing - Kecamatan Pupuan - Kabupaten Telimbing.

(1)

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

KULIAH KERJA NYATA

PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS UDAYANA

TAHUN 2016

DESA : BELIMBING

KECAMATAN : PUPUAN

KABUPATEN : TABANAN

PROVINSI : BALI

Disusun Oleh :

1. Bagus Vinaya 1301505004

2. Wandi Fransiskus Samosir 1301505010 3. Dewa Ayu Made Indah Kristyanti 1302105062

4. Made Gede Brata Aditya 1302105072

5. Ida Ayu Made Indah Lestari 1303005107 6. I Gusti Ngurah Agung Kiwerdiguna 1303005227 7. Kadek Paramarta Dwi Parna 1104405078 8. Kadek Crisnanda Dika Putra 1304505012

9. Devi Novita Widiyanti 1305315136

10. Andika Agus Dewantara 1306205149

11. Gusti Ayu Nyoman Purnama Dewi 1306305072

12. Ni Made Dian Rossita 1306305162

13. Gede Aditya Nugraha 1307105031

14. Ni Nyoman Rustiani 1308405019

15. Maulidiyah Nurma Alfianti 1309005074 16. Anggi Mularaja Manullang 1309005079 17. I Gusti Agung Ayu Sintia Padma Dewi 1311105029 18. I Putu Panji Wiraputra Wardias 1321105050

PUSAT PELAYANAN PENGELOLAAN KKN

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA


(2)

(3)

(4)

iv RINGKASAN

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) merupakan bentuk penegasan loyalitas dan soliditas Lembaga Peenelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat(LPPM) untuk mewujudkan visi dan misi Universitas Udayana. KKN PPM dapat lebih meningkatkan empati, kepedulian, kerjasama mahasiswa secara multidisipliner dan kontribusi daya saing daerah dan nasional, serta mendorong terciptanya learning commdesay.

Sejalan dengan prinsip serta tujuan KKN PPM, maka demikian pula tujuan KKN yang kami laksanakan di Desa Belimbing. Desa Belimbing merupakan salah satu desa yang terletak di wilayah Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali,yang terbagi dalam tiga desa pekraman dan delapan banjar dinas.Sebagian besar masyarakat Desa Belimbing bekerja pada sektor pertanian, khususnya bertani padi, kopi, cengkeh, durian, manggis dan sebagainya.Sebagai desa agraris, Desa Belimbing memiliki potensi alam yang kuat didukung oleh keadaan tanah yang subur serta iklim yang mendukung. Selain itu, alam yang indah menjadikan desa Belimbing berpotensi menjadi desa wisata yang kini telah menjadi salah satu destinasi wisata yang banyak dikunjungi khususnya di kabupaten Tabanan.

Namun dibalik potensi alam yang menjajikan dari desa Belimbing, masih terdapat beberapa permasalahan seperti faktor Sumber Daya Manusia dimana kebanyakan masyarakat desa masih belum banyak mengetahui beberapa hal terkait dengan beberapa bidang, seperti dalam penanganan dan pengolahan hasil pertanian, pengelolaan pariwisata desa , penanganan kesehatan ternak, perilaku hidup bersih , serta nmanajemen usaha (kewirausahaan) dan dalam bidang teknologi. Dari permasalahan ini, maka kami telah menyusun beberapa rencana program dan telah menjalankannya selama kami melaksanakan kegiatan KKN PPM Universitas Udayana Periode XIII di Desa Belimbing, yang diharapkan akan mampu memberikan perubahan positif pada keadaan Desa Belimbing.Hal ini juga disesuaikan dengan tema kegiatan yang telah kami pilih yaitu “Pengembangan Desa Belimbing Melalui Pemberdayaan Masyarakat Untuk Mencapai Efisiensi dan Efektivitas dalam Pengelolaan PotensiDesa”

Dengan total waktu 37 hari, maka diharapkan seluruh program yang telah direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik dan dapat memberi manfaat kepada segenap masyarakat Desa Belimbing.


(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat-Nyalah Laporan Pelaksanaan Kegiatan KKN PPM (Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat) Periode XIII Universitas Udayana Tahun 2016 di Desa Belimbing, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Atas terselesaikannya laporan ini, kami ingin mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan dukungan, diantaranya:

1. Bapak Kepala Desa Belimbing beserta perangkat desa atas bantuan berupa informasi dan fasilitas yang telah diberikan.

2. Kelompok Wanita Tani, guru beserta siswa SD dan SMP di Desa Belimbing, STT Belimbing, kelompok PKK, Kelompok Sadar Wisata, dan seluruh masyarakat di Desa Belimbing atas bantuan dan dukungan selama program KKN ini dilaksanakan.

3. Bapak Nengah Sedana, selaku pemilik pemondokan yang telah menerima kami dan memberi kami tempat yang nyaman selama KKN dilaksanakan

3. Pihak Rektorat Universitas Udayana atas bantuan dan fasilitas yang telah diberikan baik secara moral maupun material.

4. Dosen Pendamping Lapangan kami, Ir. Wahyu Dwijani Sulihingtyas, M.Kes.yang telah membimbing dan banyak memberikan saran.

5. Orang tua, rekan-rekan seperjuangan KKN di Universitas Udayana, serta berbagai pihak yang membantu kami yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.

Akhir kata, semoga laporan ini dapat memberikan gambaran mengenai program kerja yang telah dilaksanakan selama satu periode KKN PPM di Desa Belimbing.

Belimbing, 25 Agustus 2016

Kelompok KKN Desa Belimbing KKN PPM XIII Universitas Udayana


(6)

vi DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

RINGKASAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi ... 1

1.2 Identifikasi Permasalahan ... 2

1.3 Tujuan dan Manfaat ... 5

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH 2.1 Tema dan Program ... 6

2.2 Jadwal Pelaksanaan ... 7

BABIII PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA KEGIATAN KKN PPM 3.1 Program Pokok ... 8

3.2 Program Bantu ... 26

BAB IVPENUTUP 4.1 Kesimpulan ... 45

4.2 Rekomendasi... 46 LAMPIRAN


(7)

BAB I PENDAHULUAN

A. ANALISIS SITUASI

Kecamatan Pupuan merupakan salah satu dari 10 kecamatan yang ada di Kabupaten Tabanan yang terletak di Pulau Bali, terletak kurang lebih 35 km di sebelah barat kota Kabupaten Tabanan. Kecamatan Pupuan wilayahnya terbagi menjadi 14 Desa Dinas. Salah satunya adalah Desa Belimbing.

Desa Belimbing secara umum berada di jalur Denpasar – Singaraja. Dengan jarak sekitar 1,5 km dari kota kecamatan Pupuan, sekitar 35 km dari kota Kabupaten Tabanan dan sekitar 60 km dari ibukota provinsi. Wilayah Desa Belimbing memiliki karakteristik berbukit-bukit dengan lembah yang dialiri aliran sungai yang cukup banyak sehingga cukup sulit untuk dijangkau.

Luas wilayah Desa Belimbing mencapai 2606,66 Ha dengan Rencana luas tanah sawah 644,60 Ha, kebun 1700,56 Ha, pemukiman 18,00 Ha, tanah adat 225,00 Ha, Hutan 20,00 Ha dan perkantoran 0,50 Ha. Desa Belimbing berbatasan langsung dengan :

1. Sebelah Utara : Desa Sanda 2. Sebelah Timur : Desa Karyasari

3. Sebelah Selatan : Desa Angkah dan Desa Tiyinggading 4. Sebelah Barat : Desa Jelijih Punggang

Desa Belimbing terdiri dari 8 banjar dinas dari 3 Desa pekraman yaitu : 1. Desa Pekraman Belimbing

2. Desa Pekraman Duren Taluh 3. Desa Pekraman Suradadi

Sedangkan terdapat 8 banjar di Desa Belimbing adalah : 1. Banjar dinas Pemudungan

2. Banjar dinas Belimbing Tegal 3. Banjar dinas Belimbing Anyar 4. Banjar dinas Belantibah 5. Banjar dinas Belimbing Desa 6. Banjar dinas Durentaluh


(8)

7. Banjar dinas Suradadi 8. Banjar dinas Beniti

Desa Belimbing termasuk salah satu objek wisata dari 24 objek yang dikembangkan sesuai dengan SK Bupati No. 470/1998. Desa Belimbing memiliki potensi wisata yang cukup layak dikembangkan dimana terdapat beberapa daya tarik dari Desa Belimbing, diantaranya (1) Pemandangan alam persawahan terasering yang masih sangat asri sehingga sangat bagus dimanfaatkan untuk jalur trackking, (2) Adanya air terjun dan peninggalan pura yang tidak ada di daerah lainnya seperti Pura Luhur Mekori, (3) Suasana yang aman, tentram dan udara yang sejuk karena jauh dari perkotaan, (4) Memiliki produk atau paket-paket wisata antara lain, aktifitas menanam padi, perkebunan kopi, cengkeh, coklat dan hasil perkebunan lainnya.

Dilihat dari letak geografis desa yang berada pada ketinggian 500-600 m dari permukaan laut, lahan di desa ini lebih memungkinkan untuk dijadikan lahan pertanian dan perkebunan, sehingga mayoritas pekerjaan penduduknya adalah petani. Hasil pertaniannya mayoritas adalah padi sedangkan hasil perkebunan yang menonjol berupa kopi, coklat, kelapa yang memiliki keunggulan tinggi. Disisi lain dari di bidang peternakan , jenis ternak yang banyak dipelihara adalah ayam dan sapi yang dikelola secara Simantri (Sistem Pertanian Terintegrasi) dan ada beberapa yang dikelola oleh kelompok tani.

Beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Desa Belimbing diantaranya adalah belum maksimalnya pemberdayaan hasil perkebunan menjadi produk yang bernilai tambah, ternak sapi yang belum produktif , perlunya pengembangan pada lembaga-lembaga Desa, perlunya pengembangan infrastruktur desa, serta masyarakat yang belum begitu merasakan dampak dari pengembangan pariwisata desa sehingga diperlukan pemberdayaan. Sementara itu, dilihat dari potensi desa yang dimiliki , masih diperlukan upaya pengembangan daya tarik wisata desa Belimbing dengan pemanfaatan potensi wisata dan membenahi kekurangan-kekurangan yang ada baik dari segi infrastruktur maupun sumber daya manusianya dalam mendukung pengembangan pariwisata desa Belimbing ke tingkat yang lebih tinggi.

Pengembangan potensi Desa wisata di Desa Belimbing tentu harus disertai dengan adanya dukungan baik dari aspek sumber daya wisata maupun sumber daya manusia yang akan mengelola potensi Desa wisata tersebut. Sumber daya manusia yang mampu


(9)

mengelola sumber daya alam dan kebudayaan secara mandiri akan mampu menarik wisatawan asing yang nantinya akan dapat meningkatkan perekonomian Desa Belimbing. Kehadiran kelompok KKN Universitas Udayana Periode XIII di Desa Belimbing disini sesuai dengan tema yang diusung “ Pengembangan desa Belimbing melalui pemberdayaan masyarakat untuk mencapai efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan potensi desa ” bertujuan untuk membantu masyarakat desa dengan memberdayakan dan mengoptimalisasikan potensi desa dan mengatasi kelemahan-kelemahan yang dihadapi oleh desa Belimbing sehingga pengelolaan potensi desa yang melibatkan sumber daya manusia dan sumber daya manusia dapat dilakukan secara efektif dan efisien.

Kami menyusun program-program berdasarkan permasalahan yang ada di desa dengan melibatkan berbagai pihak yaitu pejabat, mahasiswa dan masyarakat setempat. Semoga dengan terlaksananya program yang kami rencanakan ini dapat memberi manfaat dan membantu masyarakat desa Belimbing baik moral maupun tindakan, turut berkontribusi dalam pembangunan Bali pada umumnya dan pembangunan Desa Belimbing pada khususnya, serta dapat bermanfaat bagi mahasiswa dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh dari perguruan tinggi.

B. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN 1) Permasalahan

Berdasarkan analisis situasi diatas dan survei yang telah dilakukan, ditemukan beberapa permasalahan yang menjadi kendala di desa Belimbing. Melalui program ini diharapkan mahasiswa KKN PPM dan dosen pembimbing dapat menggali serta menganalisis sumber daya alam dan sumber daya manusia yang tersedia. Langkah selanjutnya berupa penetapan bidang strategis yang dapat dikembangkan di wilayah bersangkutan sehingga dapat meningkatkan perekonomian daerah tersebut dalam bentuk program pemberdayaan. Program-program ini berdasarkan pada program dalam bidang pariwisata yang telah disetujui antara perguruan tinggi, masyarakat, dan perangkat desa setempat. Adapun beberapa permasalahan yang ada di Desa Belimbing ada dalam tabel berikut.


(10)

No Permasalahan Lokasi

Sumber (P/M/D) 1 Kurangnya peremajaan petunjuk arah

menuju destinasi wisata

Desa Belimbing P

2 Tidak adanya rambu mengenai adanya hewan monyet ekor panjang di daerah sekitar Pura Luhur Mekori

Desa Belimbing P

3 Tidak adanya rambu tata tertib memasuki lingkungan Pura Luhur Mekori

Desa Belimbing P

4 Kurangnya Pelatihan mengenai penggunaan internet dan komputer bagi aparat desa

Desa Belimbing P

5 Kurangnya pengetahuan mengenai sanitasi kandang hewan

Desa Belimbing P

6 Kurangnya pengetahuan tentang faktor faktor yang menyebabkan hewan ternak mandul

Desa Belimbing P

7 Kurangnya pemanfaatan hasil perkebunan seperti umbi-umbian salah satunya jalar ungu untuk diolah menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi lebih tinggi

Desa Belimbing P

8 Kurangnya pemanfaatan kelapa menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi lebih tinggi

Desa Belimbing P

9 Kurangnya sosialisasi melalui media elektronik dan media sosial untuk


(11)

memperkenalkan adanya destinasi wisata di desa Belimbing tabanan.

10 Kurangnya pemahaman warga desa Belimbing mengenai pentingnya merek/brand/nama produk untuk bisa memberikan nilai tambah terhadap produk yang mereka pasarkan

Desa Belimbing P

11 Kurangnya sosialisasi mengenai pentingnya kartu tanda penduduk dan kartu keluarga untuk bisa mendapatkan sarana bantuan dari pemerintah.

Desa Belimbing P

12 Kurangnya kesadaran masyarakat tentang hidup bersih dan sehat

Desa Belimbing P

13 Adanya balita yang mengalami polio Desa Belimbing P

14 Kurangnya informasi bagi perempuan usia produktif tentang nutrisi pada kehamilan

Desa Belimbing P

2) Prioritas Pemilihan Permasalahan

Setelah permasalahan teridentifikasi, maka kami memilih beberapa permasalahan untuk dijadikan program pokok dan program bantu selama masa KKN-PPM. Penentuan program yang diprioritaskan dilakukan berdasarkan analisis KUWAT (Kesempatan, Uang, Waktu, Alat, dan Tenaga) serta diberi uraian alasan yang mendasari pemilihan tersebut. Berikut prioritas pemilihan permasalahan yang telah dipilih :

No Permasalahan Alasan

1 Tidak adanya rambu mengenai adanya hewan monyet ekor panjang di daerah sekitar Pura Luhur Mekori

Rambu ini diperlukan agar masyarakat setempat dan masyarakat yang berasal dari luar Desa Belimbing


(12)

mengetahui tata tertib memasuki area Pura Mekori guna menjaga kesucian area Pura.

2 Tidak adanya rambu tata tertib memasuki lingkungan Pura Luhur Mekori

Tata tertib ini diperlukan untuk meningkatkan kewaspadaan pengemudi kendaraan ketika melintas di jalan sekitar kawasan pura mekori

3 Kurangnya pengetahuan mengenai sanitasi kandang hewan

Berdasarkan survey yang dilakukan, di Desa Belimbing banyak terdapat kandang hewan yang kurang bersih. Sehingga tingkat kesehatan dari hewan tersebut rendah.

4 Kurangnya pemanfaatan hasil perkebunan seperti umbi-umbian salah satunya ubi jalar ungu untuk diolah menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi lebih tinggi

Di desa Belimbing banyak terdapat tanaman ubi jalar ungu yang belum diolah menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi. Dimana program ini dapat berguna bagi masyarakat dalam pengolahan ubi jalar ungu menjadi mochi.


(13)

5 Kurangnya sosialisasi melalui media elektronik dan media sosial untuk memperkenalkan adanya destinasi wisata di desa Belimbing tabanan.

Program ini dapat dijalankan dan program ini juga mendapatkan dukungan dari pihak aparat desa karena pemanfaatan media elektronik dan media sosial ini sesuai dan sejalan dengan tujuan aparat desa Belimbing yang ingin memperkenalkan destinasi wisata di desa Belimbing kepada masyarakat.

6 Kurangnya pemahaman warga desa Belimbing mengenai pentingnya merek/brand/nama produk untuk bisa memberikan nilai tambah terhadap produk yang mereka pasarkan

Berdasarkan hasil survey bersama aparat desa , masyarakat desa sangat susah didalam memasarkan produknya, itu dikarenakan produk-produk masyarakat desa Belimbing tidak memiliki nama/brand untuk diingat oleh masyarakat luar. Sehingga sosialisasi ini sangat diharapkan memberikan manfaat untuk membantu masyarakat desa Belimbing didalam memasarkan produk mereka


(14)

7 Kurangnya informasi bagi perempuan usia produktif dan ibu hamil tentang nutrisi pada kehamilan

Nutrisi bagi kehamilan merupakan awal dari sehatnya generasi selanjutnya, masyarakat setidaknya mengetahui nutrisi yang baik sehingga dapat menekan angka kecacatan janin, kematian ibu saat melahirkan dan lain sebagainya

8 Kurangnya kesadaran masyarakat tentang hidup bersih dan sehat

Perilaku hidup bersih dan sehat sangat diperlukan agar masyarakat sadar hidup bersih merupakan cikal bakal meningkatnya kesehatan diri dan lingkungan sehingga terhindar dari penyakit.

C. TUJUAN DAN MANFAAT 1) Tujuan

 Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesucian tempat suci dan menjaga kelestarian fauna yang dilindungi di desa Belimning

 Untuk meningkatkan kepedulian akan kesehatan hewan ternak

 Memberi pengetahuan dalam membuat produk olahan pangan dengan inovasi baru untuk meningkatkan nilai ekonomis hasil perkebunan

 Untuk membantu dalam pengembangan desa Belimbing sebagai desa yang berbasis pariwisata

 Memberikan informasi pengembangan wisata dan pengenalan wisata melalui sosial media


(15)

 Meningkatkan kepedulian warga desa terhadap nutrisi kehamilan serta perilaku hidup bersih dan sehat

 Untuk meningkatkan kualitas aparatur desa dengan pemahaman pemanfaatan teknologi untuk mempermudah pekerjaan

2) Manfaat

 Masyarakat memiliki kesadaran kesucian tempat suci dan kelestarian fauna  Masyarakat memiliki pengetahuan tentang kesehatan ternak dan menbuat olahan

pangan dengan inovasi terbaru

 Tercapainya pengembangan desa Belimbing sebagai desa wisata

 Menambah pengetahuan masyarakat mengenai pengembangan wisata dan pemasaran produk

 Masyarakat memiliki pengetahuan tentang hidup bersih dan nutrisi bagi ibu hamil


(16)

BAB II

REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

A. TEMA DAN PROGRAM 1) Tema

Tema yang diangkat pada KKN PPM Desa Belimbing adalah “Pengembangan Desa Belimbing Melalui Pemberdayaan Masyarakat Untuk Mencapai Evesiensi dan Efektifitas dalam Pengeloaan Potensi Desa”.

2) Program

2.1 Program Pokok

a. Bidang Prasarana fisik

 Pembuatan palng tata tertib mrmasuki Pura Luhur Mekori .

 Pengadaan tanda rambu peringatan keberadaan monyet di sekitar kawasan Pura Luhur Mekori.

b. Bidang Peningkatan Produksi

 Pelayanan kesehatan hewan ternak untuk meningkatkan kesehatan hewan ternak di desa Belimbing.

 Pelatihan pemanfaatan ubi jalar ungu menjadi kue mochi untuk meningkatkan variasi olahan hasil pangan,

c. Bidang Sosial Budaya

 Penyuluhan mengenai pengembangan wisata melalui pengembangan wahana dan pengenalan destinasi wisatmelalui media sosial.

 Penyuluhan mengenai pentingnya merek di dalam memasarkan produk hasil perkebunan dan pertanian di Desa Belimbing.

d. Bidang Kesehatan Masyarakat  Penyuluhan nutrisi ibu hamil.

 Penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan kesehatan reproduksi.

2.2 Program Bantu

a. Peningkatan kualitas pemerintah dengan peningkatan kemampuan aparatur desa melalui pelatihan operasional komputer dan internet


(17)

a. Ngayah di Pura

b. Membantu persiapan HUT RI ke 71 di Desa Belimbing c. Gotong Royong

B. JADWAL PELAKSANAAN

Jadwal pelaksanaan program-program yang telah disebutkan pada poin a akan dijelaskan pada tabel di bawah ini :

No Nama Program Tanggal Pelaksanaan

1 Ngayah di Pura 27 Juli 2016 31 Juli 2016 1 Agustus 2016 2 Agustus 2016 3 Agustus 2016 2 Pelatihan pemanfaatan ubi ungu menjadi kue mocha 29 Juli 2016 3 Penyuluhan nutrisi ibu hamil 1 Agustus 2016

11 Agustus 2016 22 Agustus 2016

4 Gotong Royong 29 Juli 2016

8 Agustus 2016 10 Agustus 2016 12 Agustus 2016 15 Agustus 2016 16 Agustus 2016 18 Agustus 2016 5 Penyuluhan PHBS dan kesehatan reproduksi 5 Agustus 2016 6 Membantu persiapan HUT RI 6 Agustus 2016 10 Agustus 2016 13 Agustus 2016 15 Agustus 2016 16 Agustus 2016 17 Agustus 2016


(18)

18 Agustus 2016 7 Pelayanan Kesehatan Ternak 10 Agustus 2016

22 Agustus 2016 8 Penyuluhan pengembangan dan pengenalan

destinasi wisata melalui media social 11 Agustus 2016 9 Penyuluhan mengenai pentingnya merek dalam

memasarkan produk hasil pertanian dan perkebunan desa Belimbing

22 Agustus 2016

10 Peningkatan kualitas pemerintah dengan peningkatan kemampuan aparat desa melalui pelatihan operasional komputer dan internet

23 Agustus 2016

11 Pengadaan tanda rambu peringatan keberadaan

monyet 24 Agustus 2016

12 Pembuatan plang tata tertib memasuki Pura Luhur


(19)

1 BAB III

PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN PPM

A. PROGRAM POKOK 1. Program Pokok Tema 1.1 Bidang Prasarana Fisik

a. Pembuatan Plang Tata Tertib Memasuki Pura Luhur Mekori

Pura Luhur Mekori terletak di tengah hutan Mekori yang dihuni oleh ratusan monyet di desa Belimbing. Pura ini termasuk penyungsungan jagat untuk kemakmuran. Sebelum beranjak ke pura utama terdapat pelingguh yang ada di pinggir jalan yang hampir selalu ramai terutama pengemudi yang kebetulan lewat melintasi kawasan ini dan hampir semuanya akan ngaturang sembah bakti di pura ini. Di pelinggih ini terdapat 2 patung harimau yang diyakini sebagai pengawal Ida Bhatara. Tidak hanya ramai dikunjungi oleh masyarakat bali yang beragama Hindu, wisatawan asing yang datang ke desa Belimbing juga seringkali tertarik dan berkeinginan untuk masuk ke Pura Mekori.

Berdasarkan keterangan dari Kepala Desa di Pura Mekori belum terdapat peraturan tulisan tentang tata tertib dalam memasuki areal Pura Luhur Mekori, Padahal tata tertib ini sangat diperlukan untuk tetap menjaga kesucian areal pura mengingat banyaknya masyarakat dan wisatawan asing yang datang demi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan dan terjaganya kesucian pura. Berdasarkan hal tersebut maka direncanakan untuk membuat tata tertib dalam memasuki Pura Luhur Mekori. Hal ini terlebih dahulu dikoordinasikan dengan Kepala Desa, masyarakat setempat dan pemangku Pura Luhur Mekori. Tata tertib memasuki pura direncanakan akan dibuat dengan dua jenis bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa inggris sebagai bahasa internasional.

Kegiatan pembuatan plang tata tertib memasuki Pura Luhur Mekori ini dimulai dengan survey di tempat pemasangan rambu, setelah didapatkan tempat yang cukup strategis dan mudah dilihat oleh wisatawan dan pemedek kemudian dilanjutkan berkoordinasi dengan kepala desa,


(20)

2

bendesa adat dan masyarakat sekitar untuk membantu dalam memasang rambu tata tertib. Dengan penentuan tanggal dan waktu pelaksanaan yang disesuaikan dengan jadwal kegiatan masing – masing. Dilanjutkan dengan persiapan dan melengkapi kelengkapan yang dipergunakan untuk pemasangan rambu seperti centong, ember, linggis, batako, semen, pasir, dan air. Setelah semua kelengkapan disiapkan, kegiatan dilanjutan dengan rapat koordinasi intra Mahasiswa KKN agar semua dapat terlibat dalam pemasangan rambu.

Rincian Pelaksanaan Kegiatan

 Waktu Pelaksanaan : Kamis, 25 Agustus 2016  Lokasi : Pura Luhur Mekori

 Kelompok Sasaran : Masyarakat dan wisatawan  Pihak yang Terlibat : Aparat desa, masyarakat desa  Jadwal Pelaksanaan

No Tanggal Kegiatan Jam Waktu Tempat

1 Rabu,10 Agustus 2016

Berkoordinasi bersama kepala desa dan staf desa dibidang pembangunan serta bendesa adat tentang letak rambu dan teknis pemasangan plang tata tertib memasuki Pura Luhur Mekori

13.00-14.00

1 jam Kantor desa belimbing

Rapat koordinasi intern mahasiswa tentang program pengadaan plang tata tertib Pura Mekori

22.00-24.00

2 jam Posko KKN

2 Kamis,11 Agustus 2016

Mensurvei harga besi untuk program plang tata tertib memasuki Pura Luhur Mekori

14.30-17.30

3 jam Bengkel las

3 Minggu,14 Agustus 2016

Mensurvey harga plat untuk program

09.00-12.00


(21)

3

pengadaan plang tata tertib Pura Mekori 4 Kamis,18

Agustus 2016

Mencari tukang air brush 16.00-19.00

3 jam Bengkel las

5 Jumat,19 Agustus 2016

Membuat cetakan untuk plang tata tertib Pura Mekori

09.00-15.00

6 jam Bengkel las

Mengecat plang untuk program tata tertib Pura Mekori

15.30-17.30

2 jam Bengkel las

6 Minggu,21 Agustus 2016

Mengecat besi tata tertib memasuki Pura Mekori

08.00-11.00

3 jam Bengkel las

7 Kamis,25 Agustus 2016

Pemasangan plang tata tertib memasuki Pura Luhur Mekori

13.00-17.00

4 jam Areal Pura Luhur Mekori

Rapat evaluasi intern mahasiswa

18.00-19.00

1 jam Posko KKN Unud

Total 28 jam

 Hasil Pelaksanaan

Hasil dari program pembuatan plang tata tertib memasuki Pura Luhur Mekori yakni pengunjung terutama pemedek mengetahui tentang tata tertib untuk memasuki Pura Luhur Mekori serta bagi guide yang bersama dengan wisatawan jadi mengetahui tentang tata tertib yang harus di turuti guna menjaga kesucian areal Pura Luhur Mekori

 Kendala

Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program pembuatan plang tata tertib memasuki Pura Luhur Mekori yakni sulitnya membawa material ke lokasi dan pada saat memasang rambu faktor cuaca tidak mendukung

b. Pengadaan Tanda Rambu Peringatan Keberadaan Monyet di Sekitar Kawasan Pura Luhur Mekori


(22)

4

Hutan mekori di sekitar kawasan Pura Luhur Mekori terkenal dengan adanya ratusan monyet yang sering kali muncul ke jalan raya. Berdasarkan survey lokasi yang telah dilakukan, banyak monyet yang keluar dari hutan dan hal ini tentu mengancam keselamatan monyet tersebut karena jalan raya di sekitar kawasan hutan Mekori dilalui oleh pengemudi yang biasanya memacu kendaraan dalam kecepatan tinggi karena kondisi jalan raya yang tidak begitu padat. Berdasarkan hal tersebut, maka direncanakan program pengadaan tanda rambu hati-hati akan keberadaan monyet di sekitar kawasan Pura Luhur Mekori.

Pengadaan rambu peringatan keberadaan monyet di sekitar kawasan Pura Luhur Mekori ini akan dikerjakan dengan berkoordinasi dengan kepala desa beserta stafnya dan masyarakat di sekitar Pura Luhur Mekori. Kegiatan penambahan rambu mengenai adanya monyet disekitar Pura Mekori ini menjadi penting karena keberadaan monyet di areal pura tersebut sudah ada sejak awal mula Pura Mekori tersebut dibangun sehingga secara tidak langsung penambahan rambu ini akan memberi pengetahuan kepada wisatawan atau pengendara sepeda motor atau mobil untuk lebih waspada agar tidak mengganggu keberadaan monyet tersebut.

Kegiatan program pengadaan tanda rambu peringatan keberadaan monyet di sekitar kawasan Pura Luhur Mekori dilaksanakan di utara kantor desa dan di sebelah selatan pasar mekori dengan di bantu dengan staf desa dan warga sekitar yang bertempat tinggal di dekat areal Pura Luhur Mekori yang pemasangannya dilaksanakan pada hari Rabu 24 Agustus 2016. Pemasangan rambu dilakukan dengan melihat hari baik menurut “dewasaning ayu” dimana untuk hari baiknya adalah hari Rabu 24 Agustus 2016 sedangkan untuk persiapan kelengkapan seperti centong, pasir, semen, cangkul, linggis dan lain-lain disiapkan di tempat.

Kegiatan pengadaan tanda rambu peringatan keberadaan monyet di sekitar kawasan Pura Luhur Mekori ini dimulai dengan survey di tempat pemasangan rambu, setelah didapatkan tempat yang cukup strategis dan mudah dilihat oleh pengendara kemudian dilanjutkan berkoordinasi dengan kepala desa dan masyarakat sekitar untuk membantu dalam memasang rambu peringatan keberadaan monyet. Dengan penentuan


(23)

5

tanggal dan waktu pelaksanaan yang disesuaikan dengan jadwal kegiatan masing – masing. Dilanjutkan dengan persiapan dan melengkapi kelengkapan yang dipergunakan untuk pemasangan rambu seperti centong, ember, linggis, batako, semen, pasir, dan air. Setelah semua kelengkapan disiapkan, kegiatan dilanjutan dengan rapat koordinasi intra Mahasiswa KKN agar semua dapat terlibat dalam pemasangan rambu.

Rincian Pelaksanaan Kegiatan

 Waktu Pelaksanaan : Rabu, 24 Agustus 2016

 Lokasi : Jalan raya di sekitar hutan kawasan Pura Luhur Mekori

 Kelompok Sasaran : Masyarakat dan pengguna jalan  Pihak terlibat : Aparat desa dan masyarakat  Jadwal Pelaksanaan

No Tanggal Kegiatan Jam Waktu Tempat

1 Kamis, 28 Juli 2016

Berkoordinasi dan bekerjasama dengan kepala desa serta masyarakat setempat

18.00-22.00

4 jam Rumah kepala desa Belimbing

2 Sabtu, 30 Juli 2016

Rapat koordinasi dengan kadus Pemudungan dan intern

mahasiswa

09.00-13.00

4 jam Posko KKN

3 Minggu, 31 Juli 2016

Survey harga besi untuk membuat plang monyet

14.00-18.00

4 jam Bengkel las

4 Selasa, 2 Agustus 2016

Survey harga plat baja untuk rambu monyet

16.00-18.00

2 jam Bengkel las

5 Kamis, 4 Agustus 2016

Memotong besi dan pelat untuk

13.00-17.00


(24)

6

rambu monyet 6 Jumat, 5 Agustus

2016

Mencari tukang air brush

15.00-18.00

3 jam Bengkel las

7 Minggu,7 Agustus 2016

Membuat

cetakan untuk rambu monyet

13.00-17.00

4 jam Bengkel las

8 Senin,8 Agustus 2016

Mengecat plang dan besi untuk rambu monyet

15.00-19.00

4 jam Bengkel las

9 Rabu, 24 Agustus 2016

Pemasangan tanda rambu peringatan keberadaan monyet

10.00-14.00

4 jam Areal sekitar hutan Mekori

Rapat evaluasi intern

mahasiswa

21.00-23.00

2 jam Posko KKN

Total 35 jam

 Hasil Pelaksanaan

Hasil dari program pengadaan tanda rambu peringatan keberadaan monyet di sekitar kawasan Pura Luhur Mekori yakni pengunjung terutama pengendara sepeda motor atau mobil diharapkan menjadi lebih waspada dengan keberadaan monyet di sekitar Pura Luhur Mekori.

 Kendala

Kendala yang dihadapi dalam program pengadaan tanda rambu peringatan keberadaan monyet di sekitar kawasan Pura Luhur Mekori yakni di sekitar pemasangan rambu terdapat beberapa rambu lainnya sehingga ruang untuk pemasangannya kurang strategis, dan terdapat saluran pipa air di sekitar tempat pemasangan rambu.


(25)

7 1.2 Bidang Peningkatan Produksi

a. Pelayanan Kesehatan Hewan Ternak untuk Meningkatkan Kesehatan Ternak Hewan di desa Belimbing

Peternakan sebagai salah satu sub sektor dalam sektor pertanian yang merupakan bagian integral dari keberhasilan sektor pertanian di Indonesia. Peningkatan pelayanan kesehatan hewan sangat diperlukan untuk meningkatkan produktifitas ternak, mencegah penyebaran penyakit hewan, penyebaran penyakit zoonosis, melindungi masyarakat dari bahaya makanan asal hewan yang berbahaya, memenuhi kepuasan peternak terhadap pelayanan kesehatan hewan, meningkatkan produktifitas ternak, pencegahan, pengendalian dan pemberantasan penyakit hewan, penyebaran penyakit zoonosis. Terutama di negara berkembang ini kesadaran akan kesehatan hewan masih minim apalagi masyarakatnya juga masih tergolong tradisional.

Desa Belimbing, Kabupaten Tabanan merupakan salah satu desa yang terdapat di Bali dengan prosentase jumlah hewan ternak bisa di kategorikan cukup banyak. Dan berdasarkan hasil survey yang telah kami lakukan, kami melihat ternak di desa belimbing sudah cukup baik tapi tetap perlu dilakukan peningkatan kesehatan hewan. Berdasarkan permasalahan yang ada mengenai tingkat pelayanan kesehatan hewan yang terdapat di desa belimbing kabupaten tabanan , Bali kami memiliki program kerja untuk mendukung suksesnya KKN Universitas Udayana dengan melakukan peningkatan pelayanan kesehatan ternak.

Kegiatan ini dimulai dengan proses perijinan kepada Kepala Desa Belimbing untuk melakukan kegiatan pelayanan kesehatan ternak. Setelah Kepala Desa mengijinkan kami melakukan program kerja pada hari Rabu, 10 Agustus 2016 pukul 14.00-18.00 WITA. Awalnya, kami hanya melakukan pelayanan ternak hanya dalam satu waktu. Namun, setelah kegiatan berjalan ada beberapa kelian banjar yang meminta pelayanan ternak juga untuk masyarakatnya maka, kami laukan pelayanan ternak dan konsultasi ini menjadi 2 waktu. Waktu kedua kami lakukan pada hari


(26)

8

Senin, 22 Agustus 2016. Kami memprioritaskan pada peternak dengan memberikan obat cacing serta spraying ektoparasit. Kami memberikan vitamin B12 atau Bcomplex yang bertujuan untuk menambah nafsu makan serta mempercepat pertumbuhan babi, kepada masyarakat yang memiliki ternak atas persetujuan mereka.

Rincian Pelaksanaan Kegiatan

 Waktu pelaksanaan : Rabu, 10 Agustus 2016 dan Kamis, 22 Agustus 2016

 Lokasi : Banjar Belantibah, Banjar Belimbing Anyar, Banjar Belimbing Desa, Banjar Durentaluh , Banjar Suradadi

 Kelompok Sasaran : Masyarakat yang memiliki ternak

 Pihak yang terlibat : Kelian Dinas Durentaluh, aparat desa, dan masyarakat

 Jadwal pelaksanaan

No Tanggal Kegiatan Pukul Waktu Tempat 1 Minggu, 7

Agustus 2016 Monitoring Peternakan Babi Banjar Durentaluh dan Suradari

13.00-17.00 4 jam Kandang Bbabi di Banjar Durentaluh dan Banjar Suradadi 2 Selasa, 9

Agustus 2016

Persiapan alat dan bahan untuk Pelayanan Kesehehatan Ternak

14.00-17.00 3 jam Posko KKN Desa

Belimbing

3 Rabu, 10 Agustus 2016 Pelaksanaan Program Pelayanan Kesehatan Ternak di Banjar Duren

14.00-18.00 4 jam Kandang, Banjar Durentaluh dan Suradadi


(27)

9 Taluh dan Suradadi 4 Kamis, 11

Agustus 2016 Rapat Evaluasi Pelaksanaan Program Pelayanan Kesehatan Ternak

19.00-20.00 1 jam POsko KKN

5 Senin, 15 Agustus 2016

Monitoring peternakan ayam

13.00-16.00 3 jam Kandang ayam, Banjar Belimbing Desa 6 Senin, 22

Agustus 2016 Pelaksanaan Program Pelayanan Kesehatan Ternak yang kedua di Banjar Belantibah, Belimbing Anyar dan Belimbing Desa.

14.00-18.00 4 jam Kandang, Banjar Belantibah, Banjar Belimbing Anyar, dan Belimbing Desa

7 Senin, 23 Agustus 2016 Rapat evaluasi intern anggota bidang peningkatan produksi

20.00-23.00 3 jam Posko KKN

Total 22 jam

 Hasil Pelaksanaan

Target terpenuhi pada pelaksanaan program kerja ini. Adanya kegiatan ini diharapkan dapat mengatasi keluhan-keluhan yang dialami oleh ternak warga dan dapat meningkatkan produksi sapi.


(28)

10

Kendala yang ada saat pelaksanaan program ini adalah informasi tentang adanya pelayanan kesehatan ternak dan konsultasi ternak kurang tersampaikan ke masyarakat dengan baik sehingga kami kesulitan

b. Pelatihan Pemanfaatan Ubi Jalar Ungu Menjadi Kue Mochi Untuk Meningkatkan Variasi Olahan Hasil Pangan

Upaya diversifikasi pangan dengan memanfaatkan bahan pangan lokal, seperti ubi jalar merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi ketergantungan terhadap beras dan terigu. Sekitar 89% produksi ubi jalar di Indonesia digunakan untuk bahan pangan, sisanya untuk pakan ternak dan bahan baku industri. Produk pangan dari ubi jalar masih terbatas pada bentuk makanan tradisional, seperti ubi rebus, ubi goreng, kolak, getuk, dan kripik, sehingga seringkali citranya dianggap lebih rendah bila dibandingkan dengan produk-produk makananyang berasal dari terigu. Oleh karena itu, untuk mendukung program diversifikasi pangan, perlu dikenalkan produk-produk olahan ubi jalar yang citranya baik dan relatif sederhana teknologi pengolahannya agar dapat diadopsi dan dikembangkan baik oleh industri skala rumah tangga/kecil, menengah, maupun besar. Seperti salah satu contohnya yaitu ubi jalar diolah menjadi kue mochi.

Di desa Belimbing, banyak tumbuh bermacam-macam umbi-umbian salah satunya ubi ungu yang memiliki cita rasa manis. Melihat potensi ini maka kami merencanakan program pengolahan ubi ungu menjadi olahan kue mochi sehingga dapat menambah nilai ekonomis ubi itu sekaligus bisa menambah pengetahuan masyarakat desa Belimbing dalam pengolahan umbi-umbian menjadi kue. Pelaksanaan sosialisasi dan pembuatan/pengolahan ubi jalar ungu menjadi kue mochi dimulai dengan melakukan koordinasi dengan Kepala Desa Belimbing dan mengkoordinasikannya kepada Kelompok Wanita Tani dan dilanjutkan dengan koordinasi mengenai lokasi dan waktu acara bersama dengan Kelompok Wanita Tani setelah waktu dan lokasi dipastikan, kemudian


(29)

11

dilaksanakan program sosialisasi dan pembuatan/pengolahan mochi ubi ungu.

Kegiatan penyuluhan pembuatan ubi ungu ini dimulai dengan proses perijinan kepada Kepala Desa Belimbing untuk melakukan kegiatan pengolahan ubi ungu menjadi kue mochi. Setelah Kepala Desa mengijinkan kami melakukan diskusi bersama tokoh masyarakat Desa Belimbing untuk membahas mengenai program pemanfaatan ubi ungu menjadi kue mochi pada tanggal 24 Juli 2016

Kegiatan penyuluhan pemanfaatan ubi ungu menjadi kue mochi dilaksanakan pada tanggal 29 juli 2016, dimana kegiatan ini berlangsung di rumah produksi Desa Belimbing. Kelompok masyarakat yang ikut berpartisipasi diantaranya para kelompok wanita tani. Melihat banyaknya kelompok wanita tani yang datang kami merasa mereka sangat antusias mengikuti penyuluhan pemanfaatan ubi ungu menjadi kue mochi. Pelatihan pembuatan mochi ini diawali dengan memberikan manfaat dan gizi di dalam ubi ungu tersebut. Lalu dilanjutkan dengan praktek yang di ikuti oleh kelompok wanita tani di Desa Belimbing. Kemudian kue mochi yang sudah jadi diberikan kepada seluruh peserta yang hadir agar dapat langsung dicicipi.

Rincian Pelaksanaan Program

 Waktu Pelaksanaan : Jumat, 29 Juli 2016

 Lokasi : Rumah produksi Desa Belimbing

 Kelompok Sasaran : Kelompok Wanita Tani dan masyarakat  Pihak yang Terlibat : Ibu PKK desa Belimbing dan aparat

desa  Jadwal Pelaksanaan

No Hari/Tanggal Kegiatan Pukul Waktu Tempat 1 Minggu 24

Juli 2016

Survey tempat pembuatan mochi

08.00-11.00

3 jam Wilayah Desa Belimbing 2 Minggu, 24

Juli 2016

Rapat persiapan pelaksanaan

20.00-22.00

2 jam Posko KKN Unud Desa


(30)

12 program penyuluhan pemanfaatan ubi ungu menjadi kue mocha

Belimbing

3 Rabu, 27 Juli 2016

Diskusi bersama salah satu tokoh masyarakat Desa Belimbing untuk membahas

mengenai penyuluhan

pemanfaatan ubi ungu menjadi kue mocha

13.00-16.00

3 jam Dirumah tokoh masyarakat Desa Belimbing

4 Jumat, 29 Juli 2016

Pelaksanaan Program kerja penyuluhan

pemanfaatan ubi ungu menjadi kue mochi bersama kelompok wanita tani

13.00-17.00

4 jam Rumah produksi Desa Belimbing

5 Jumat, 29 Juli 2016

Rapat Evaluasi Pelaksanaan Program penyuluhan

pemanfaatan ubi ungu menjadi kue mocha

21.00-22.00

1 jam Posko KKN Unud Desa Belimbing

Total 13 jam


(31)

13

Target terpenuhi pada pelaksanaan program peningkatan produksi. Dilihat dari kelompok wanita tani yang hadir pada saat itu sebanyak 20 orang, ibu-ibu kelompok wanita tani juga sangat antusias dengan adanya penyuluhan pemanfaatan ubi ungu menjadi kue mochi dan produk yang sudah dibuat langsung bisa dirasakan oleh ibu- ibu kelompok wanita tani.

 Kendala

Kendala yang dihadapi pada saat itu, kurangnya kondusif saat pelaksanaan penyuluhan pemanfaatan ubi ungu menjadi kue mochi dikarenakan adanya kelompok wanita tani yang memiliki kesibukan lain seperti ngayah di pura dan adanya odalan pada saat itu.

1.3 Bidang Sosial Budaya

a. Penyuluhan Mengenai Pengembangan dan Pengenalan Destinasi Wisata Desa Belimbing Melalui Media Sosial

Desa Belimbing sebagai salah satu desa wisata di Bali memiliki banyak potensi wisata yang menarik dan dapat dikembangkan secara berkelanjutan untuk meningkatkan kunjungan wisata ke desa Belimbing. Oleh karena itu kami merencanakan untuk memberikan penyuluhan mengenai pengembangan wisata dan bagaimana mengenalkan destinasi wisata desa Belimbing di sosial media agar lebih dikenal secara luas layakya desa Jatiluwih yang telah terkenal hingga ke mancanegara. Kegiatan penyuluhan mengenai pengembangan dan pengenalan destinasi wisata di desa Belimbing ini dilatar belakangi oleh kurang berkembangnya faktor penunjang yang menarik wisatawan untuk berkunjung ke desa Belimbing. Selain itu promosi yang dilakukan oleh kelompok sadar wisata belum optimal, disebabkan kurangnya keahlian dan pengetahuan SDM (sumber daya manusia) dalam memanfaatkan media sosial yang sedang berkembang saat ini.

Kegitan pelaksanaan program sosial budaya mengenai pengembangan dan pengenalan sosial media dalam memperkenalkan destinasi wisata di Desa Belimbing dimulai dengan pembuatan materi pengembangan wahana wisata yang dapat dikembangkan dan dioptimalkan. Setelah pembuatan


(32)

14

materi kami berdiskusi dengan I Gusti Omardani untuk bertukar pikiran membahas mengenai materi dan sasaran yang akan kami paparkan. Kemudian kami membuat materi kedua mengenai pengenalan sosial media dalam memperkenalkan destinasi wisata di Desa Belimbing. Setealah kedua meteri ini selesai, kami berdiskusi dengan ketua POKDARWIS untuk membahas mengenai kendala beliau dalam memimpin kelompok pariwisata di Desa Belimbing yang nantinya kendala ini kami bahan dalam penyuluhan ini.

Pada tangal 11 Agustus 2016 pukul 08.00-14.00 kegiatan penyuluhan mengenai pengembangan dan pengenalan sosial media dalam memperkenalkan destinasi wisata di Desa Belimbing dilaksanakan. Kegiatan ini mengundang aparat desa, kelian dinas, jero bendesa adat, dan pemuda di Desa Belimbing. Materi pertama yang disampaikan meliputi sejarah pariwisata, data statistik wisatawan manca negara,potensi wisata, pengembangan wahana wisata, dan kualitas pelayanan. Materi kedua berisi pengenalan secara umum mengenai media, penjelasan mengenai sosial media, contoh daerah yang terkenal karna sosial media dan word of mouth. Acara ini berjalan dengan lancar dan kondusif. Sesi diskusi berjalan dengan baik, adanya tanya jawab antara peserta dengan pemateri dan pemateri dengan peserta membuat diskusi semakin hangat.

Rincian Pelaksanaan Kegiatan

 Tanggal Pelaksanaan : Kamis, 11 Agustus 2016  Lokasi : Kantor Desa Belimbing

 Kelompok Sasaran : Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS), Karang Taruna Desa Belimbing, seluruh STT di Desa Belimbing

 Pihak Terlibat : Aparat desa Belimbing, Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS), Karang Taruna Desa Belimbing, seluruh STT di Desa Belimbing


(33)

15  Jadwal Pelaksanaan

No Tanggal Kegiatan Pukul Waktu Tempat

1 Selasa, 26 Juli 2016

Persiapan materi penyuluhan mengenai pengembangan destinasi wisata yang belum dikembangkan dan dioptimalkan.

13.00-15.00

2 jam Posko KKN Unud Desa Belimbing

2 Rabu, 27 Juli 2016

Diskusi bersama I Gusti Nyoman Omardani untuk membahan mengenai target dan isi dari penyuluhan program sosial budaya .

13.00-16.00

3 jam Rumah I Gusti

Nyoman Omardani

3 Selasa, 2 Agustus 2016

Pembuatan materi mengenai pengenalan sosial media mengenai destinasi wisata di desa Belimbing

21.00-24.00

3 jam Posko KKN Unud Desa Belimbing

4 Rabu, 3 Agustus 2016

Pengevaluasian materi pengembangan dan pengenalan destinasi wisata kepada seluruh anggota sosial budaya

21.00-24.00

3 jam Posko KKN Unud Desa Belimbing5

5 Kamis, 4 Agustus 2016

Koordinasi ke kelompok sadar wisata (Pak Oka) untuk membahan mengenai isi dan sasaran penyuluhan

09.00-12.00

3 jam Rumah Pak Oka

6 Senin, 8 Agustus 2016

Mengirim surat kepada Prebekel, Ketua BPD, Kelian Dinas, STT, Jero Bendesa Adat, Pokdarwis,

15.00-19.00

4 jam Desa Belimbing


(34)

16

dan Karang Taruna 7 Rabu, 10

Agustus 2016

Pembutan Power Point dan persiapan untuk penyuluhan Pengembangan dan Pengenalan destinasi wisata melalui sosial media

21.00-23.00

2 jam Posko KKN Unud Desa Belimbing

8 Kamis, 11 Agustus 2016

Pelaksanaan program sosial budaya pengembangan dan pengenalan media social dalam mengembangan destinasi wisata di Desa Belimbing

08.00-14.00

6 jam Kantor Desa Belimbing

Rapat evaluasi pelaksanaan program sosial budaya pengembangan dan pengenalan media social dalam mengembangan destinasi wisata di Desa Belimbing

20.00-23.00

3 jam Posko KKN Unud Desa Belimbing

Total 29 jam

 Hasil Pelaksanaan

Sasaran penyuluhan ini telah terpenuhi. Seluruh peserta antusias untuk mendengarkan dan memberikan kendala yang dihadapi di dalam melaksanakan kegiatan periwisata di Desa Belimbing pada sesi tanya jawab. Hal ini membuat penyuluhan semakin efektif ketika dilaksanakan. Dari semua pertanyaan dan kendala yang diutarakan oleh peserta dapat kami simpulkan bahwa kegiatan pariwisita di Desa Belimbing ini sudah berjalan namun kurangnya partisipasi masyarakat membuat POKDARWIS serta aparat desa kewalahan dalam mengurus pariwisata di Desa Belimbing. Harapan kami dengan adanya penyuluhan ini


(35)

17

POKDARWIS serta aparat desa mulai mengedepankan kualitas pelayanan dan para pemuda menggunakan social media untuk memperkenalkan dan menyebarluaskan potensi wisata di Desa Belimbing. Sehingga nanti pada awal 2017 Desa Belimbing sudah siap mengomersilkan desa wisatanya.

 Kendala

Tingkat kehadiran target utama kami yaitu para pemuda belum dapat memenuhi harapan yang kami inginkan. Hal ini dikarnakan banyak pemuda pemudi di Desa Belimbing yang bersekolah, berkativitas, dan bekerja di luar Desa Belimbing, padahal di dalam pengenalan sosial media kami mengharapkan para pemuda dan pemudi untuk lebih aktif dalam memperkenalkan Desa Belimbing melalui Sosial media.

b. Penyuluhan Mengenai Pentingnya Merek di Dalam Memasarkan Produk Hasil Perkebunan dan Pertanian di Desa Belimbing

Merek merupakan salah satu bagian dari pemasaran produk yang biasanya sangat efektif dalam meningkatkan penjualan dan mengenalkan produk di pasaran. Di desa Belimbing , banyak hasil pertanian dan perkebunan yang dikemas oleh masyarakat setempat lalu didistribusikan ke pengepul dan konsumen. Contohnya adalah beras desa Belimbing yang dikemas langsung oleh penyosoh beras. Namun dalam pengemasannya masih terbatas dalam menggunakan karung biasa tanpa ada merek sehingga tidak menonjolkan bahwa beras tersebut diproduksi dan khas dari pertanian desa Belimbing. oleh karena itu , kami merencanakan program pengenalan merek dan pentingnya merek dalam pemasaran produk agar produk asli desa Belimbing juga bisa terkenal di pasaran layaknya kopi robusta Pupuan yang sudah bisa ekspor ke luar negeri dan extrak kunyit produk unggulan desa Jelijih Punggang.

Program penyuluhan mengenai pentingnya penggunaan merek didalam memasarkan produk direncanakan karena masyarakat desa Belimbing belum mengetahui pentingnya penggunaan merek didalam produk mereka. Padahal merek adalah salah satu indikator yang penting untuk memberikan


(36)

18

nilai tambah terhadap produk yang mereka pasarkan. Penggunaan merek didalam produk yang di jual masyarakat desa Belimbing dapat memberikan diferensiasi produk yang mereka jual dengan produk lainnnya yang sejenis.

Program sosial budaya yaitu pentingya penggunaan merek dalam memaskan produk di Desa Belimbing diawali dengan pembuatan materi pertama mengenai pentingnya merek dalam perspektif ekonomi pada tanggal 13 Agustus 2016. Setelah pembuatan materi tersebut kami melakukan diskusi bersama I Wayan Armika selaku Sekretaris desa dan bersama I Nengah Sedana selaku Kaur umum desa untuk mendiskusikan masalah sasaran dan mengevaluasi materi kami. Kemudian kami melanjutkan pembuatan materi pentingnya merek dari perspektif hukum. Dan pada tanggal 19 Agustus 2016 kami mengevaluasi materi bersama-sama dan membuat power point untuk penyuluhan.

Pelaksanaan penyuluhan dilakukan di kantor Desa Belimbing tanggal 22 Agustus 2016 di hari Selasa pada pukul 08.00 wita sampai dengan pukul 14.00 wita. Penyuluhan ini dihadiri oleh perwakilan kepala desa beserta staf desa, ketua BPD, kepala dusun di 8 banjar dinas di Desa Belimbing, KWT Medori, dan perwakilan penyosoh beras. Acara berjalan denagn lancar dan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan.

Rincian Pelaksanaan Kegiatan

 Tanggal Pelaksanaan : Senin, 22 Agustus 2016  Lokasi : Kantor Desa Belimbing

 Kelompok Sasaran : Kelompok Wanita Tani, para penyosoh beras di desa Belimbing, masyarakat  Pihak Terlibat : Aparat desa, Kelompok Wanita Tani,

para penyosoh beras di desa Belimbing  Jadwal Pelaksanaan

No. Tanggal Nama Kegiatan Pukul Waktu Tempat 1. Sabtu, 13

Agustus 2016

Pembuatan materi dalam perspektif ekonomi untuk program sosial budaya

21.00- 24.00

3 jam Posko KKN Unud Desa Belimbing


(37)

19

penyuluhan mengenai pentingnya penggunaan Merek

2. Minggu, 14 Agustus 2016

Berdiskusi dengan Sekdes dan Kaur Umum Desa Belimbing dalam pembuatan sasaran yang akan diundang dalam penyuluhan serta evaluasi materi

17.00-21.00

5 jam Rumah Sekdes Desa Belimbing

3. Kamis, 18 Agustus 2016

Pembuatan materi dalam perspektif hukum untuk program sosial budaya penyuluhan mengenai pentingnya penggunaan Merek

13.00-15.00

2 jam Posko KKN Unud Desa Belimbing

4. Jumat, 19 Agustus 2016

Evaluasi materi dan pembuatan power point

22.00-24.00

2 jam Posko KKN Unud Desa Belimbing 5. Minggu, 21

Agustus 2016

Persiapan penyuluhan mengenai program sosial budaya Pentingnya Merek Dalam memasarkan produk di Desa Belimbing

18.00-22.00

4 jam Posko KKN Unud Desa Belimbing

6. Senin, 22 Agustus 2016

Pelaksanaan program sosial budaya Pentingnya Merek Dalam memasarkan produk di Desa Belimbing

08.00-14.00

6 jam Kantor Desa Belimbing

Rapat evaluasi pelaksanaan program

21.00-24.00

3 jam Posko KKN Unud Desa


(38)

20

sosial budaya Pentingnya Merek Dalam memasarkan produk di Desa Belimbing

Belimbing

Total 25 jam

 Hasil Pelaksanaan

Kegiatan ini berjalan dengan hikmat. Dari peserta pelaksanaan banyak menyampaikan kendala mereka di dalam memasarkan produk yang mereka jual. Antusiasme dari para peserta ini membuat penyuluhan semakin menarik untuk dijalankan. Dan dari banyaknya pertanyaan dan kendala dari para peserta dapat disimpulkan bahwa penggunaan merek di Desa Belimbing ini masih sangat kurang dan harapan kami dengan adanya penyuluhan ini masyarakat labih peduli dengan pentingnya penggunaan merek.

 Kendala

Kendala yang kami hadapi dalam menjalankan program ini adalah minimnya penyosoh beras yang hadir di dalam penyuluhan ini, padahal mereka merupakan salah satu sasaran utama kami. Selain itu program kami juga berbenturan dengan program mendadak yang dilaksanakan oleh bupati Tabanan, sehingga menyebabkan Kepala Desa dan Sekretaris Desa tidak dapat menghadiri penyuluhan yang kami laksanakan.

1.4 Bidang Kesehatan Masyarakat a. Penyuluhan Nutrisi Ibu Hamil

Program penyuluhan nutrisi ibu hamil merupakan program preventif untuk mencegah angka kematian ibu, kecacatan janin dan peningkatan taraf kesehatan bagi ibu dan bayi dikarenakan pada saat kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainya meningkat selama kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan


(39)

21

perkembangan janin, pertambahan besarnya organ kandungan, perubahan komposisi dan metabolisme tubuh ibu. Sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna.

Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Bila status gizi ibu normal pada masa sebelum dan selama hamil kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan dengan berat badan normal. Dengan kata lain bayi yang dilahirkan sangat tergantung pada keadaan gizi ibu sebelum dan selama hamil.Warga di Desa Belimbing masih sering mengabaikan hal ini padahal gizi tersebut sangat penting bagi pertumbuhan bayi maupun kesehatan ibu saat mengandung dan keselamatan ibu saat melahirkan. Dengan dasar pemikiran tersebut kami ingin melakukan program pelaksanaan penyuluuhan nutrisi pada ibu hamil ini. Agar masyarakat Desa Belimbing lebih memahami dan mengerti tentang nutrisi pada ibu hamil sehingga dapat menekan angka kekurangan nutrisi, kecacatan pada bayi, meninggal saat persalinan dan lain sebagainya. Kelompok yang menjadi sasaran dalam penyuluhan ini adalah ibu – ibu PKK dan remaja di Desa Belimbing.

Pertimbangan mereka jadi target sasaran penyuluhan dengan pertimbangan bahwa mereka merupakan kelomppok dalam masyarakat yang harus mengerti dan paham karena mereka yang merasakan sendiri dan melahirkan generasi penerus. Penyuluhan nutrisi ibu hamil ini diharapkan menjadi awal kesadaran masyarakat tentang ppenting nya nutrisi ibu hamil serta mampu meningkatkan derajat kesehatan ibu hamil sehiingga dapat meningkatkan keselamatan ibu dan janin.

Rincian Pelaksanaan Kegiatan

 Tanggal Pelaksanaan : 1 Agustus 2016 , 11 Agustus 2016, dan 22 Agustus 2016

 Lokasi : Balai Banjar Belimbing Desa, Balai Banjar Durentaluh, Balai Banjar Suradadi  Kelompok Sasaran : Ibu – Ibu PKK dan remaja di Desa


(40)

22

 Pihak Terlibat : Aparat desa, ibu PKK, remaja dan masyarakat

 Jadwal Pelaksanaan

No Tanggal Kegiatan Pukul Waktu Tempat

1 Jumat, 29 Juli 2016

Rapat koordinasi 22.00-24.00 2 jam Posko KKN Unud Desa Belimbing 2 Minggu, 31 Juli

2016

Mempersiapkan materi, alat dan latihan untuk penyuluhan

22.00-24.00 2 jam Posko KKN Unud Desa Belimbing

3 Senin, 1 Agustus 2016

Kegiatan Penyuluhan Nutrisi Ibu hamil di Banjar Suradadi

14.00 –18.00 4 jam Balai Banjar Suradadi

Rapat evaluasi 22.00 –24.00 2 jam Posko KKN Unud Desa Belimbing 4 Kamis, 11

Agustus 2016

Pelaksanaan

Penyuluhan Nutrisi Ibu Hamil ke-2

08.00-10.00 2 jam Balai Banjar Durentaluh

Rapat Evaluasi 19.00-20.00 1 jam 5 Senin, 22

Agustus 2016

Kegiatan Penyuluhan Nutrisi Ibu Hamil ke-3

08.00– 10.00 2 jam Balai Banjar Belimbing Desa

Rapat evaluasi 20.00– 21.00 1 jam Posko KKN Unud Desa Belimbing

Total 16 jam

 Hasil Pelaksanaan

Hasil dari pelaksanaan program penyuluhan nutrisi ibu hamil di desa belimbing yakni masyarakat memahami materi dan antusias bertanya


(41)

23

tentang nutrisi untuk ibu hamil. Hal ini menandakan bahwa mereka tertarik dengan informasi yang telah disampaikan.

 Kendala

Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan nutrisi ibu hamil yakni sulit nya menertibkan peserta saat pelaksanaan penyuluhan dan sulitnya menentukan jadwal pelaksanaan program karena terbentur dengan persiapan acara HUT RI di desa Belimbing.

b. Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Kesehatan Reproduksi

Program promosi perilaku hidup bersih dan sehat yang dikenal dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan salah satu pendekatan untuk mencegah penyakit melalui pengadopsian perubahan perilaku oleh masyarakat secara meluas. Program ini dimulai dari apa yang diketahui, diinginkan dan dilakukan masyarakat. Selain PHBS kami juga mengenalkan tentang kesehatan reproduksi sebagai usaha preventif untuk menekan angka kejadian infeksi menular seksual dan kehamilan dini yang tidak diinginkan.

Dengan dasar pemikiran tersebut kami ingin melakukan program pelaksanaan penyuluhan PHBS dan kesehatan reproduksi sengan sasaran program ini adalah siswa SMP yang berada di Desa Belimbing karena pengenalan PHBS sejak dini dapat merubah perilaku kesehatan masyarakat. Selain itu kami mengharapkan setelah terlaksananya program ini siswa siswi SP di Desa Belimbing mampu mejadi contoh bagi keluarga dan masyarakat.Sehingga dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di Desa Belimbing. Kelompok yang menjadi sasaran dalam penyuluhan ini adalah siswa siswi SMP N 2 Pupuan. Pertimbangan mereka jadi target sasaran penyuluhan dengan pertimbangan bahwa mereka merupakan generasi penerus yang harus pahan tentang kebersihan diri dan Perilaku hidup Sehat dikarenakan di usia mereka rentan sekali terkena penyakit menular seksual dan perilaku yang tidak sehat. Sehingga mereka mampu mengerti dan mengajak minimal keluarga atau teman sebaya untuk menjaga kesehatan reproduksi dan berperilaku hidup sehat.


(42)

24

Kegiatan penyuluhan PHBS dan Kesehatan Reproduksi ini dimulai dengan proses permohonan ijin kepada pihak terkait. Setelah ijin pelakanaan didapatkan dilanjutkan dengan penentuan tanggal dan waktu pelaksanaan yang disesuaikan dengan jadwal kegiatan sekolah. Dilanjutkan dengan persiapan dan melengkapi kelengkapan yang dipergunakan untuk penyuluhan seperti slide presentasi dan alat peraga. setelah semuua kelengkapan disiapkan, kegiatan dilanjutan dengan rapat koordinasi intra Mahasiswa KKN agar semua dapat terlibat dalam penyuluuhan, kegiatan penyuluhan dilaksanakan dengan pemberian materi dan diskusi.

Rincian Pelaksanaan Kegiatan

 Waktu Pelaksanaan : Jumat, 5 Agustus 2016  Lokasi : SMPN 2 Pupuan

 Kelompok Sasaran : Siswa-siswi SMPN 2 Pupuan

 Pihak yang Terlibat : Guru-guru SMPN 2 Pupuan, siswa SMPN 2 Pupuan

 Jadwal Pelaksanaan

No Tanggal Kegiatan Pukul Waktu Tempat 1 Selasa, 2

Agustus 2016

Mempersiapkan materi, alat dan latihan untuk penyuluhan

19.00 – 21.00

2 jam Posko KKN Unud Desa Belimbing

2 Rabu, 3 Agustus 2016

Rapat koordinasi 19.00 – 21.00

2 jam Posko KKN Unud Desa Belimbing 3 Jumat, 5

Agustus 2016

Kegiatan Penyuluhan PHBS dan Kesehatan Reproduksi

09.00 – 13.00

4 jam SMP N 2 Pupuan

Rapat evaluasi 20.00 – 23.00

2 jam Posko KKN Unud Desa Belimbing


(43)

25

Total 10 jam

 Hasil Pelaksanaan

Hasil dari pelaksanaan program penyuluhan PHBS dan Kesehatan Reproduksi di SMP N 2 Pupuan yakni siswa siswi antusias mengikuti maupun bertanya tentang penyuluhan dan diharapkan bisa memahami tentang perilaku hidup bersih dan sehat serta kesehatan reproduksi.

 Kendala

Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan PHBS dan Kesehatan Reproduksi yakni sulit nya menertibkan siswa-siswa SMP yang tidak tertib saat pelaksanaan penyuluhan.

B. PROGRAM BANTU

a. Peningkatan Kualitas Pemerintah dengan Peningkatan Kemampuan Aparat Desa Melalui Pelatihan Operasional Komputer dan Internet

Memasuki era digital peran komputer dan internet erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Kemudahan untuk mengakses informasi yang diperlukan menjadi poin tersendiri bagi peningkatan kualitas kehidupan masyarakat. Pemanfaatan internet dan komputer juga harus diikuti dengan kemampuan dan pengetahuan yang baik dan benar. Pemanfaatan komputer dan internet secara tidak langsung akan lebih mempermudah pekerjaan manusia termasuk pemerintah yang dalam hal ini aparatur desa Belimbing. Berdasar hasil survey, masih banyak pegawai di kantor desa yang belum begitu cakap dalam mengoperasikan komputer dan bagaimana memanfaatkan internet untuk mempermudah pekerjaan mereka. Berdasarkan hal tersebut kami merencanakan program bantu untuk meningkatkan kualitas aparatur desa melalui pelatihan operasional komputer dan internet. Penggunaan internet disini difokuskan dalam penggunaan email untuk mempermudah pekerjaan aparat desa dalam surat menyurat ataupun pengiriman informasi secara cepat

Diharapkan melalui program ini aparatur desa yang mendapatkan pelatihan dapat mengimplementasikan dengan baik, sehingga akan mempercepat kinerja


(44)

26

dari aparat. Selain itu, masyarakat juga akan sangat terbantu dengan kegiatan positif ini. Dengan adanya komputer dan internet , akan mempermudah kinerjanya dan masyarakat dapat meghemat waktu jika dibandingkan dengan pengerjaan secara manual. Sasaran dari program ini adalah semua aparatur desa meliputi staf kantor desa, staf BUMDes , para kelian dinas, staf BPD dan lainnya.

Rincian Pelaksanaan Kegiatan

 Waktu Pelaksanaan : Selasa, 23 Agustus 2016  Lokasi : Kantor Desa Belimbing  Kelompok Sasaran : Seluruh aparat desa Belimbing  Pihak yang terlibat : Aparat desa Belimbing

 Jadwal Pelaksanaan

No Tanggal Kegiatan Pukul Waktu Tempat 1 Sabtu, 20

Agustus 2016

Rapat koordinasi, mengirim surat undangan dan mempersiapkan materi pelatihan

08.00-10.00

2 jam Posko KKN Unud Desa Belimbing

2 Selasa, 23 Agustus 2016

Pelaksanaan program pelatihan

09.00-14.00

6 jam Kantor Desa Belimbing

Total 8 jam

 Hasil Pelaksanaan

Selama kegiatan berlangsung, aparat desa yang hadir sangat antusias mengikuti pelatihan ini. Selain itu, aparat desa berhasil membuat dan mempraktekkan pembuatan email dan bagaimana cara menggunakannya.  Kendala

Adapun kendala dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah bermasalah di koneksi internet. Koneksi internet di sekitar Kantor Desa Belimbing tidak cukup baik, sehingga sempat menghambat pelaksanaan program ini ketika


(45)

27

praktek pembuatan email. Namun setelah diusahakan terus-menerus, kegiatan ini dapat berjalan dengan baik.

b. Ngayah di Pura

Ngayah merupakan suatu tradisi umat Hindu yang selalu dilakukan untuk melakukan persiapan sebelum upakara/piodalan puncak di pura. Dan merupakan suatu kewajiban bagi masyarakat desa untuk “ngaturang ngayah” dalam setiap piodalan di pura. Berdasarkan hasil survey, selama periode KKN ada piodalan di pura yang ada di Desa Belimbing. Sebagai mahasiswa yang menetap di desa Belimbing, menjadi sebuah kewajiban untuk kami menghormati dan turut serta membantu dalam persiapan piodalan tersebut. dan kami diberikan kesempatan untuk terlibat langsung dalam persiapan piodalan tersebut. Selama KKN berlangsung , ngayah dilakukan di Pura Puseh Desa Pekraman Belimbing dan di Pura Luhur Mekori. Adapun rincian pelaksanaan kegiatan ini adalah :

Rincian Pelaksanaan Program

 Waktu Pelaksanaan : Rabu/ 27 Juli 2016 , Minggu/31 Juli 2016, Senin/1 Agustus 2016, Selasa/2 Agustus 2016, Rabu/3 Agustus 2016

 Lokasi : Pura Luhur Mekori dan Pura Puseh Desa Pekraman Belimbing

 Kelompok Sasaran : Masyarakat desa Belimbing  Pihak yang Terlibat : Aparat desa dan masyarakat desa  Jadwal Pelaksanaan

No Tanggal Kegiatan Pukul Waktu Tempat 1 Sabtu, 27

Juli 2016

Ngayah

membersihkan area pura

08.00-11.00

3 jam Pura Luhur Mekori

2 Rabu, 31 Juli 2016

Ngayah membantu membuat sate dan mejejaitan

08.00-13.00

5 jam Pura Puseh Desa


(46)

28

Belimbing

3 Senin, 1 Agustus 2016

Ngayah membantu membuat penjor dan mejejaitan

08.00-13.00

5 jam Pura Luhur Mekori

4 Selasa, 2 Agustus 2016

Ngayah melasti ke pantai Soka dalam rangkaian odalan Pura Luhur Mekori

12.00 – 16.00

4 jam Pura Luhur Mekori – Pantai Soka

5 Rabu, 3 Agustus 2016

Ngayah puncak odalan sekaligus maturan ke Pura Luhur Mekori

15.00-18.00

3 jam Pura Luhur Mekori

Total 20 jam

 Hasil Pelaksanaan

Selama mengikuti kegiatan ngayah, masyarakat menyadari kehadiran mahasiswa KKN Unud di desa Belimbing. Dan kegiatan ngayah ini secara tidak langsung mendekatkan dan mempererat sosialisasi mahasiswa dengan masyarakat di desa Belimbing

 Kendala

Adapun kendala dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah susahnya mengatur waktu karena terbentur dengan persiapan maupun pelaksanaan program pokok lainnya

c. Membantu Persiapan HUT RI ke 71 di Desa Belimbing

Pelaksanaan KKN PPM periode XIII tahun 2016 yang dilaksanakan mulai tanggal 23 Juli sampai dengan 29 Agustus bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-71 yang jatuh pada tanggal 17 Agustus 2016. Pada HUT RI ke-71 tahun ini Desa Belimbing mendapat giliran untuk mengadakan rangkaian HUT RI untuk se-kecamatan Pupuan. Oleh karena itu, pada saat pelaksanaan


(47)

29

KKN berlangsung mahasiswa peserta KKN Desa Belimbing berencana untuk membantu persiapan perayaan kemerdekaan yang biasa diadakan di Desa Belimbing. Pada pelaksanaan kegiatan ini, mahasiswa KKN diikutsertakan menjadi panitia acara. Persiapan HUT RI dipersiapkan dari satu minggu sebelum menyambut HUT RI. Dalam rangkaian acara HUT RI dilaksanakan lomba-lomba yang melibatkan anak sekolah dasar dan anak SMP. Lomba-lomba yang diadakan oleh desa diantaranya panjat pinang, lari karung, tarik tambang, tajog, serta masih banyak lomba lainnya. Selain itu, pada tahun ini diadakan kegiatan jalan santai yang diikuti oleh seluruh masyarakat kecamatan Pupuan.

Rincian Pelaksanaan Kegiatan

 Waktu Pelaksanaan : Sabtu/6 Agustus 2016 , Rabu/ 10 Agustus 2016, Sabtu/13 Agustus 2016, Senin/ 15 Agustus 2016, Selasa/16 Agustus 2016, Rabu/17 Agustus 2016, Kamis/18 Agustus 2016

 Lokasi : Kantor Desa Belimbing, wantilan desa, dan lapangan

 Kelompok sasaran : Masyarakat desa Belimbing  Pihak yang terkait : Aparat desa dan masyarakat desa  Jadwal Pelaksanaan

No Tanggal Kegiatan Pukul Waktu Tempat 1 Sabtu, 6

Agustus 2016

Rapat persiapan HUT RI di kantor desa

08.00-13.00

5 jam Kantor Desa Belimbing

2 Rabu, 10 Agustus 2016

Membantu membuat undian hadiah jalan santai

12.00-13.00

1 jam Kantor Desa Belimbing

3 Sabtu, 13 Agustus 2016

Membantu dan menjadi

peserta/supporter dalam lomba sepak

14.00-18.00

4 jam Lapangan Desa


(48)

30 bola

4 Senin, 15 Agustus 2016

Membungkus hadiah juara dalam perlombaan HUT RI

08.00-13.00

5 jam Kantor Desa Belimbing

Rapat membahas mengenai partisipasi dalam perayaan HUT RI

16.00-18.00

2 jam Posko KKN Unud

5 Selasa, 16 Agustus 2016

Melanjutkan membantu

membungkus hadiah juara dalam perlombaan HUT RI

08.00-14.00

6 jam Kantor Desa Belimbing

Pelatihan untuk pementasan HUT RI

16.00-24.00

7 jam Posko KKN

6 Rabu, 17 Agustus 2016

Upacara bendera dalam memperingati HUT RI

07.00-10.00

2 jam Lapangan desa

Menjadi panitia perlombaan dalam peringatan HUT RI

10.00-13.00

3 jam Lapangan desa

Upacara penurunan bendera merah putih

15,30-16.30

1 jam Lapangan desa

Gladi pementasan hiburan dalam rangka memeriahkan HUT RI di desa Belimbing

17.00-19.00

2 jam Wantilan desa


(49)

31

pementas hiburan dalam rangka memeriahkan HUT RI di desa Belimbing

00.00 desa

7 Kamis,18 Agustus 2016

Menjadi panitia dalam acara memeriahkan HUT RI di desa Belimbing

00.00-01.00

1 jam Wantilan desa

Total 43 jam

 Hasil Pelaksanaan

Selama kegiatan dilakukan, acara dapat berjalan dengan baik dan lancar. Selain itu , kehadiran mahasiswa KKN dapat turut memeriahkan perayaan dan membantu pelaksanaan acara perayaan HUT RI di desa Belimbing.  Kendala

Adapun kendala dalam pelaksanaan kegiatan adalah susahnya mengatur waktu karena berbenturan dengan pelaksanaan kegiatan program pokok.

d. Gotong Royong

Gotong Royong merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menjaga kebersihan dan keasrian suatu wilayah. Kegiatan ini biasanya melibatkan seluruh warga yang mendiami tempat atau kawasan tersebut. Begitu pula program kegiatan gotong royong di Desa Belimbing ditujukan untuk memupuk kebersamaan dan rasa persaudaraan antara masyarakat desa serta meningkatkan kesadaran akan kebersihan wilayah desa itu sendiri. Gotong royong merupakan salah satu bentuk kegiatan berkaitan dengan menjaga kebersihan serta keasrian sarana dan prasarana pemukiman. Kegiatan gotong royong dalam KKN tahun ini lebih banyak pelaksanaannya membantu pelaksanaan perayaan HUT RI di desa Belimbing. Gotong royong dilakukan bersama-sama dengan apparat desa, siswa sekolah dan masyarakat.


(50)

32

 Waktu Pelaksanaan : Jumat/29 Juli 2016, Sabtu/8 Agustus 2016, Rabu/10 Agustus 2016, Jumat/12 Agustus 2016, Senin/15 Agustus 2016, Selasa/16 Agustus 2016, Kamis/18 Agustus 2016

 Lokasi : Wantilan desa, Kantor desa, Lapangan Desa  Kelompok Sasaran : Masyarakat desa Belimbing

 Pihak yang Terlibat : Aparat desa dan masyarakat desa Belimbing  Jadwal Pelaksanaan

No Tanggal Kegiatan Pukul Waktu Tempat 1 Jumat, 29

Juli 2016

Membantu menghias kebun wantilan dan pengecetan tiang bendera di wantilan

10.00-12.00

2 jam Wantilan desa

2 Senin, 8 Agustus 2016

Gotong royong membersihkan kantor desa dan memasang umbul-umbul HUT RI

09.00-14.00

5 jam Kantor desa Belimbing

3 Rabu, 10 Agustus 2016

Gotong royong di lapangan dan wantilan

09.00-11.00

2 jam Wantilan dan lapangan desa

4 Jumat, 12 Agustus 2016

Kerja bakti di wantilan,

membersihkan

wantilan dan lapangan

08.00-13.00

5 jam Wantilan dan lapangan desa

5 Senin, 15 Agustus 2016

Gotong royong membuat penjor dan memasang tenda di

08.00-13.00

5 jam Wantilan desa


(51)

33 wantilan

6 Selasa, 16 Agustus 2016

Melanjutkan gotong royong di wantilan , lapangan dan kantor desa

08.00-14.00

6 jam Wantilan, lapangan, dan kantor desa

7 Kamis, 18 Agustus 2016

Gotong royong membersihkan

wantilan setelah penyelenggaraan acara perayaan HUT RI

08.00 -12.00

4 jam Wantilan desa

Total 29 jam

Hasil Pelaksanaan

Setelah kegiatan dilakukan, gotong royong yang dilakukan mahasiswa diharapkan dapat membantu pekerjaan dan kegiatan yang ada di desa. Dan masyarakat desa pun menyambut baik dengan keikutsertaan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN.

Kendala

Kendala yang dihadapi dalam kegiatan ini adalah tidak semua warga dapat turut serta berpartisipasi pada saat kegiatan ini berlangsung. Selain itu, jam pelaksanaan gotong royong terkadang berbenturan dengan jadwal


(52)

(53)

(54)

BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat ditarik dalam pelaksanaan program KKN PPM Unud di Desa Belimbing selama kurang lebih 5 minggu adalah sebagai berikut :

1. Sebagai salah satu desa yang dipilih untuk dilaksanakannya KKN PPM 2016, permasalahan yang cukup krusial adalah mengenai pengoptimalan di bidang pariwisata. Hal ini karena belum cukup baik nya pengelolaan pariwisata di desa Belimbing yang merupakan salah satu desa wisata di Kabupaten Tabanan, Bali.

2. Tema yang diangkat dalam pelaksanaan KKN-PPM XIII Universitas Udayana di Desa Belimbing adalah “Pengembangan Desa Belimbing Melalui Pemberdayaan Masyarakat Untuk Mencapai Efisiensi dan Efektivitas dalam Pengelolaan Potensi Desa”

3. Program kerja disusun berdasarkan permasalan yang dihadapi oleh masyarakat desa Belimbing.

4. Sebagai solusi dari berbagai permasalahan yang dihadapi, maka program dibagi menjadi empat, yaitu bidang Prasarana Fisik, Peningkatan Produksi, Sosial Budaya,dan Kesehatan Masyarakat.

5. Semua program yang dirancang telah dilaksanakan dalam kurun waktu 5 minggu selama kegiatan KKN PPM ini berlangsung

6. Kendala terbesar yang dialami adalah dalam penyelarasan jadwal kegiatan di desa dengan jadwal kegiatan yang telah disusun sebelumnya serta cuaca yang kurang mendukung.

B. REKOMENDASI


(55)

a. Terkait dengan segala permasalahan yang ditemui dan dihadapi di Desa Belimbing, maka sangat diharapkan dukungan moril untuk meningkatkan motivasi masyarakat dalam membangun desa selain dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dirasa sangat penting dan akan sangat membantu dalam pengembangan Desa Belimbing.

b. Perlunya pembentukan badan pengelola khusus pariwisata desa dan memberdayakan masyarakat dalam pengembangan dan pengelolaannya mengingat potensi sebagai desa wisata sangatlah besar

c. Diharapkan diadakannya program yang dilakukan secara berkala untuk meningkatkan pengembangan pariwisata, seperti pelatihan bahasa asing untuk generasi muda , perawatan yang berkala terhadap fasilitas dan objek-objek yang ada. d. Diperlukan peningkatan koordinasi atau kerjasama pemerintah kabupaten ataupun provinsi serta instansi-instansi terkait

dengan masyarakat desa Belimbing untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada di desa untuk menuju pembangunan desa Belimbing kearah yang lebih baik.

e. Khusus untuk masyarakat yang menderita katarak , bibir sumbing maupun terpasung dan terlantar hendaknya perlu lebih diperhatikan oleh pihak-pihak yang berkepentingan di desa dan sebaiknya dilakukan pendekatan moril yang lebih agar mereka mau memeriksakan diri.


(56)

LAMPIRAN

LEMBAR REKAP PROGRAM KKN DESA (R3)

Desa : BELIMBING Kabupaten : TABANAN

Bidang No Nama Program Jumlah

program Volume

Waktu

(jam) JOK

Pendanaan

Nilai (Rp) Sumber PF

1 Pembuatan plang tata tertib memasuki Pura

Luhur Mekori 1 2 unit 28 jam 78 Rp. 3.000.000 Mahasiswa

2 Pengadaan tanda rambu peringatan keberadaan

monyet di sekitar kawasan Pura Luhur Mekori 1 2 unit 35 jam 94 Rp. 500.000 Mahasiswa PP 1 Pelayanan kesehatan hewan ternak di desa

Belimbing 2

201 ekor 22 jam 249 Rp. 900.000

Mahasiswa

2 Pelatihan pemanfaatan ubi ungu menjadi kue

mocha 1

19 orang 13 jam 97 Rp. 200.000

Mahasiswa

SB 1 Penyuluhan mengenai pengembangan dan

pengenalan destinasi wisata melalui media sosial 1

21 orang 29 jam 227 Rp. 200.000

Mahasiswa

2 Penyuluhan mengenai pentingnya merek 1 31 orang 25 jam 135 Rp. 205.000 Mahasiswa KM 1 Penyuluhan mengenai nutrisi ibu hamil 3 74 orang 16 jam 104 Rp. 450.000 Mahasiswa

2 Penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan kesehatan reproduksi


(57)

LAMPIRAN

FOTO-FOTO KEGIATAN 1. Pembuatan plang tata tertib memasuki Pura Luhur Mekori

2. Pengadaan tanda rambu peringatan keberadaan monyet di sekitar kawasan Pura Luhur Mekori


(58)

3. Pelayanan kesehatan hewan ternak untuk meningkatkan kesehatan hewan ternak di desa Belimbing

4. Pelatihan pemanfaatan ubi jalar ungu menjadi kue mochi untuk meningkatkan varias olahan hasil pangan


(59)

5. Penyuluhan mengenai pengembangan wisata melalui pengembangan wahana dan pengenalan destinasi wisata melalui media sosial.

6. Penyuluhan mengenai pentingnya merek di dalam memasarkan produk hasil perkebunan dan pertanian di Desa Belimbing


(60)

7. Penyuluhan Nutrisi Ibu Hamil


(61)

9. Peningkatan kualitas pemerintah dengan peningkatan kemampuan aparatur desa melalui pelatihan operasional komputerdan internet

10.Membantu Perayaan HUT RI ke 71 di desa Belimbing


(62)

(1)

LAMPIRAN

FOTO-FOTO KEGIATAN

1. Pembuatan plang tata tertib memasuki Pura Luhur Mekori

2. Pengadaan tanda rambu peringatan keberadaan monyet di sekitar kawasan Pura


(2)

3. Pelayanan kesehatan hewan ternak untuk meningkatkan kesehatan hewan ternak di desa Belimbing

4. Pelatihan pemanfaatan ubi jalar ungu menjadi kue mochi untuk meningkatkan varias


(3)

5. Penyuluhan mengenai pengembangan wisata melalui pengembangan wahana dan pengenalan destinasi wisata melalui media sosial.

6. Penyuluhan mengenai pentingnya merek di dalam memasarkan produk hasil


(4)

7. Penyuluhan Nutrisi Ibu Hamil


(5)

9. Peningkatan kualitas pemerintah dengan peningkatan kemampuan aparatur desa melalui pelatihan operasional komputerdan internet

10.Membantu Perayaan HUT RI ke 71 di desa Belimbing


(6)