13 sumber daya daerah dan meningkatkan potensi masyarakatnya sehingga akan
berdampak pada peningkatan pendapatan asli daerahnya. Peningkatan pendapatan asli daerah diperlukan untuk mengurangi ketergantungan pemerintah daerah dari
dana transfer pemerintah pusat untuk menciptakan kemandirian serta memberikan pelayanan publik kepada masyarakat. Berdasarkan Pasal 1 UU No. 33 Tahun
2004, pendapatan asli daerah adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-
undangan. Pasal 6 UU No. 33 Tahun 2004 menyebutkan bahwa pendapatan asli daerah bersumber dari: 1 Pajak Daerah, 2 Retribusi Daerah, 3 Hasil pengelolaan
kekayaan daerah yang dipisahkan, dan 4 Lain-lain PAD yang sah.
a. Pajak Daerah
Berdasarkan penjelasan UU No. 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, yang dimaksud dengan pajak daerah adalah iuran
wajib yang dilakukan oleh orang pribadi dan badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan. Berdasarkan undang-undang
tersebut pajak daerah terbagi menjadi dua yaitu: pajak provinsi dan pajak kabupaten. Pajak provinsi adalah pajak daerah yang dipungut oleh
Pemerintah Daerah tingkat provinsi, pajak yang masih berlaku sampai saat ini. Pajak kabupatenkota adalah pajak daerah yang dipungut oleh
Pemerintah Daerah tingkat II yakni Pemerintah Daerah KabupatenKota.
14
b. Retribusi Daerah
Retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian ijin tertentu yang khusus disediakan dan atau untuk
diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan pribadi atau badan. Adapun jenis retribusi daerah sebagaimana diatur dalam Undang
– Undang Nomor 34 Tahun 2000 adalah.
1 Retribusi jasa umum, antara lain pelayanan kesehatan,
persampahankebersihan, pengganti cetak KTPakta catatan sipil, pemakaman dan pengabuan mayat, parkir di tepi jalan umum,
pelayanan pasar, pengujian kendaraan bermotor, pemeriksaan alat pemadam kebakaran, penggantian cetak peta, pengujian kapal
perikanan. 2
Retribusi jasa usaha, antara lain pemakaian kekayaan daerah, pasar grosirpertokoan, tempat pelelangan, terminal, tempat khusus parkir,
tempat penginapanpesanggrahanvila, penyedotan kakus, rumah potong hewan, pelayanan pelabuhan kapal, tempat rekreasi dan olah
raga, penyeberangan di atas air, pengolahan limbah cair, penjualan produksi usaha daerah.
3 Retribusi perijinan tertentu, antara lain ijin mendirikan bangunan,
ijin tempat penjualan minuman beralkohol, ijin gangguan, ijin trayek.
15
c. Hasil Pengelolaan Kekayaan yang Dipisahkan