Bunyi Prosodi Panjang sebagai Realita Dialek

36 Berbeda dengan penelitian Suparwa 2008, kajian mengenai aspek intonasi dalam bahasa Melayu Loloan Bali ini tidak hanya pada satuan kalimat, melainkan dimulai dari kata, frase, dan kalimat. Pada satuan kata, analisis akan dilakukan dari kata bersuku satu sampai empat. Sementara itu, pada tataran frase dipilah menjadi dua kelompok yakni frase endosentris dan eksosentris. Sedangkan pada bagian kalimat, akan difokuskan pada tiga tipe kalimat yaitu kalimat deklaratif, interogatif, dan imperatif. Tipe kalimat interogatif akan dirinci lagi menjadi kalimat interogatif informatif, konfirmatoris, dan ekoik. Dengan memperluas cakupan satuan bahasa yang menjadi tempat nada penelitian ini, diharapkan dapat melengkapi hasil deskripsi mengenai kajian fonologi segmental yang telah dilakukan terhadap bahasa ini.

4.3.1 Kata

Ditinjau dari banyaknya suku kata, dialek bahasa Melayu Loloan mempunyai beberapa macam bentuk kata dasar. Berikut ini akan diuraikan beberapa contoh bahasa Melayu Loloan dimulai dari kata dasar bersuku satu, dua, tiga, dan empat yang selanjutnya akan diberikan analisis nadanya. 4.3.1.1 Kata dasar bersuku satu Kata dasar bersuku satu yang ditemukan dalam bahasa Melayu Loloan Bali tidak begitu produktif. Di bawah ini disajikan spektogram kata dasar bersuku satu untuk mengamati aspek intonasinya secara lebih konkret. Grafik 4.14 Intonasi pada kata dasar bersuku Satu 37 Gambar di atas menunjukkan intonasi kata dasar bersuku satu wak [wa ʔ] ‗ayah‘ dalam satu kelompok intonasi. Gambaran pola intonasi pada kata dasar bersuku satu di atas dapat dirumuskan sebagai berikut. 1 2 1 wak ‗ayah‘ 4.3.1.2 Kata dasar bersuku dua Berbeda halnya dengan kata dasar bersuku satu yang jumlahnya terbatas, kosakata bersuku dua yang ditemukan dalam bahasa Melayu Loloan Bali cenderung melimpah. Berikut ini disajikan spektogram kata dasar bersuku dua ade [adǝ] ‗ada‘ untuk melihat penggambaran aspek intonasi kata itu secara lebih konkret. Grafik 4.15 Intonasi pada Kata Dasar Bersuku Dua Gambar di atas menunjukkan intonasi kata dasar bersuku dua ade [adǝ] ‗ada‘ dalam dua kelompok intonasi, yaitu a dan dǝ. Dengan demikian, gambaran pola intonasi kalimat berita di atas dapat dirumuskan sebagai berikut. 2 – 1 ade ‗ada‘ 38 4.3.1.3 Kata dasar bersuku tiga Kata dasar bersuku tiga yang dittemukan dalam bahasa Melayu Loloan Bali juga cukup produktif. Berikut ini disajikan spektogram kata dasar bersuku tiga untuk melihat penggambaran aspek intonasi kata tersebut secara lebih konkret. Grafik 4.16 Intonasi pada Kata Dasar Bersuku Tiga Gambar di atas menunjukkan intonasi kata dasar bersuku dua kepale [kǝpalǝ:] ‗kepala‘. Dengan demikian, gambaran pola intonasi kalimat berita di atas dapat dirumuskan sebagai berikut. 2 1 3 kepale [kǝpalǝ] ‗kepala‘ 4.3.1.4 Kata dasar bersuku empat Kata dasar bersuku empat yang ditemuakan dalam bahasa Melayu Loloan Bali juga tidak terlalu banyak. Berikut ini disajikan spektogram kata dasar bersuku empat untuk melihat penggambaran aspek intonasi kata tersebut secara lebih konkret.