Tingkat Kesejahtraan Responden Potret dan Potensi Perempuan pada Komunitas Usaha Banten di Kabupaten Gianyar.

DAN KELUARGA BERENCANA Jalan Manik Nomor 3 Gianyar Telp0361943147 ______________________________________________________________________________________________ Potret dan Potensi Komunitas Perempuan Usana Banten Kabupaten Gianyar - 2015 36 keluar pulau Bali. Artinya bahwa pemberdayaan perempuan pada usaha banten sangat potensial kedepannya. Di samping bekerja nafkah para responden juga menggunakan waktunya untuk pekerjaan rumah tangga atau pekerjaan domestik. Dari data yang ada rata-rata waktu responden untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga atau domestik sekitar 3 jam per harinya, dengan jam kerja domestik yang paling rendah 2 jam per hari dan paling lama 4 jam. Jika dilihat perbandingan rata-rata jam kerja domestik dengan rata-rata jam kerja publik atau jam kerja nafkah ternyata responden dalam hal ini perempuan dalam rumah tangga memiliki rata-rata jam kerja nafkah sekitar 7,6 jam per hari jauh lebih lama dibandingkan dengan rata-rata jam kerja untuk pekerjaan domestikrumah tangga yang hanya 2-4 jam per hari. Demikian pula jika dibandingkan antara jam kerja yang paling rendah kondisi atau polanya juga sama yaitu jam kerja nafkah paling rendah adalah 6 jam, sedangkan jam kerja untuk pekerjaan domestik yang paling rendah hanya 2 jam. Hal ini memberikan indikasi pada rumah tangga waktu untuk bekerja nafkah menjadi demikian penting untuk memperoleh penghasilan guna menunjang kebutuhan keluarga. Indikasi lain yang dapat dipelajari atau disimpulkan dari hasil penelitian ini berdasarkan data rata-rata jam kerja nafkah dan jam kerja untuk pekerjaan domestik adalah para respondenperempuan sudah mengalami perubahan dalam mengalokasikan waktu yang dimiliki yaitu lebih banyak untuk pekerjaan nafkah dibandingkan untuk pekerjaan domestic, pada perempuan yang memiliki status bekerja. Dalam pengertian lainnya meskipun perempuan bekerja nafkah, mereka masih tetap harus mengambil pekerjaan domestik dengan rata-rata waktu yang juga relative panjang setiap harinya.

4.4. Tingkat Kesejahtraan Responden

Dari data yang ada responden yang bekerja memiliki penghasilan yang sangat bervariasi antar satu dengan yang lainnya. Penghasilan utama responden paling rendah sekitar Rp.1.200.000,- per bulan, dan paling tinggi sebanyak Rp. 3.000.000,-. Secara persentase 62,6 responden yang DAN KELUARGA BERENCANA Jalan Manik Nomor 3 Gianyar Telp0361943147 ______________________________________________________________________________________________ Potret dan Potensi Komunitas Perempuan Usana Banten Kabupaten Gianyar - 2015 37 memiliki penghasilan Rp. 1.750.000,- keatas,. Yaitu diatas UMRUMK Gianyar. Kalau dirinci penghasilan mereka adalah terdiri dari uang harian berkisar dari Rp.30.000 – Rp.75.000, per hari tergantung pada spesifikasi jenis pekerjaan dan keahlian mereka, serta tergantung kebijakan masing- masing pengelola usaha banten. Dan lembur yang diberlakukan sangat berpariasi, ada pada usaha banten yang menerapkan sistim lembur setiap kelebihan jam kerja dari 1 jam – 4 jam dihitung setengah hari, dan kelebihan 5 jam sampai jam 10 malam dihitung satu hari, dan bila sampai jam 11 malam keatas dihitung lembur 3 hari. Hal ini sudah di kros cek dengan pemilik usaha banten tentang kebenarannya, kejadian seperti ini terjadi bila musim-musim upacara seperti musim ngaben dan odalan. Disamping itu ada juga yang menerapkan sistim lembur, Rp. 6000,- per jam, dan ada juga dengan sistim sukarela oleh pengelola dan bersifat tidak tetap. Melihat kondisi ini usaha banten sangat potensial baik bagi pekerja maupun bagi masyarakat, karena bagi mereka yang bekerja disektor public persoalan-persoalan yadnya bisa teratasi. Penghasilan juga merupakan salah satu variabel yang digunakan untuk menghitung Indeks Pembangunan Manusia IPM selain pendidikan dan kesehatan. Peningkatan penghasilan masyarakat secara umum dan responden penelitian ini secara khusus pasti akan dapat meningkatkan IPM penduduk Kabupaten Gianyar, yang dapat menunjukkan keberhasilan pembangunan yang dilaksanakan. Hal ini juga menjadi cermin peningkatan kesejahteraan masyarakat sebagai tujuan dari pembangunan nasional. Tabel 4.5: Distribusi Penghasilan Responden No Penghasilan Ribuan Jumlah orang 1 1.000 - 1.500 17 13,18 2 1.500 - 2.000 70 54,26 3 2.000 + 42 32,56 4 Total 129 100,00 Sumber: Data Primer, 2015 DAN KELUARGA BERENCANA Jalan Manik Nomor 3 Gianyar Telp0361943147 ______________________________________________________________________________________________ Potret dan Potensi Komunitas Perempuan Usana Banten Kabupaten Gianyar - 2015 38 Dan bila digambarkan dengan diagram lingkaran tampak sebagai berikut: Gambar 4.11: Distribusi Penghasilan Responden Namun bila dilihat secara rinci serta dibandingkan dengan UMR Kabupaten Gianyar Tahun 2015 sebesar Rp. 1.707.750,- terdapat 62,6 persen responden berpenghasilan diatas UMR. Sedangkan Bila dibandingkan dengan UMR Provinsi Bali Tahun Rp. 1.621.172 terdapat 67.3 persen responden memperoleh penghasilan diatas UMR Provinsi Bali. Hal ini mencerminkan penghasilan responden dengan pendidikan yang maksimal SMA dan bahkan banyak yang hanya berpendidikan SMP kebawah 61 adalah cukup, karena bila dibandingkan dengan bekerja di sektor formal yang lain dengan hanya berbekal pendidikan rendah tidak 10 20 30 40 50 60 70 62,6 37,4 Gam bar 4.11: Penghasilan Responden dengan UMR UMR DAN KELUARGA BERENCANA Jalan Manik Nomor 3 Gianyar Telp0361943147 ______________________________________________________________________________________________ Potret dan Potensi Komunitas Perempuan Usana Banten Kabupaten Gianyar - 2015 39 gampang untuk memperoleh penghasilan yang memadai. Kondisi ini sekaligus mencerminkan bahwa kondisi ekonomi responden relatif bagus. Keadaan responden seperti ini haruslah menjadi acuan untuk melakukan usaha-usaha atau programkebijakan guna meningkatkan pendapatan masyarakat. Dalam penelitian juga ditanyakan kepada responden apakah penghasilan yang mereka dapatkan sudah mencukupi untuk kebutuhan hidup mereka. Pertanyaan ini dipandang sangat penting untuk mengetahui tingkat kesejahteraan mereka secara tidak langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden yaitu sekitar 76,74 persen menyatakan bahwa penghasilan mereka mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Sisanya hanya sekitar 23,26 persen menyatakan bahwa penghasilan mereka kurang mencukupi. Kondisi ini dapat dimengerti mengingat mereka yang mengatakan kurang mencukupi adalah dari segi umur sudah termasuk kelompok umur diatas prduktif yaitu umur diatas 56 tahun sehingga mereka sudah tidak mampu mengikuti kalau misalnya ada lembur atau harus ditugaskan keluar daerah Gianyar untuk melayani konsumen yang berasal dari luar Gianyar, sementara pengahsilan mereka dibutuhkan dalam membantu ekonomi rumahtangga. Disamping itu bagi responden yang menjawab tidak cukup terdapat juga responden yang berstatus janda, dimana mereka sendiri yang menanggung beban keluarga sehingga penghasilan mereka tidak mencukupi untuk kebutuhan hidup, dan dikatakan terutama bila ada musim hari raya, yang otomatis pengeluaran menjadi meningkat. Dalam sebuah keluarga atau rumah tangga pada umumnya suami adalah tulang punggung sebagai yang utama bekerja untuk memperoleh penghasilan, namun terdapat beberapa orang yang istrinya bekerja pada usaha banten ini malah penghasilan istrinya lebih besar, dan bahkan ada juga pekerja yang membawa pekerjaan pulang untuk bisa dikerjakan di rumah oleh anggota keluarga lain seperti anak dan suami. Sehingga penghasilan yang mereka peroleh menjadi lebih banyak. Dalam keluarga- keluarga yang seperti ini semua anggota keluarga ikut serta dalam memberi kontribusi pada penghasilan keluarga. Dengan kata lain mereka DAN KELUARGA BERENCANA Jalan Manik Nomor 3 Gianyar Telp0361943147 ______________________________________________________________________________________________ Potret dan Potensi Komunitas Perempuan Usana Banten Kabupaten Gianyar - 2015 40 akan ikut masuk pasar kerja untuk membantu ekonomi keluarga. Dalam penelitian ini banyak terlihat seperti itu, baik dari hasil wawancara dengan pekerja maupun dengan pemilik. Dari data yang ada sekitar 80 persen yang menyatakan bahwa pendapatan responden ditambah pendapatan anggota keluarga yang lain seperti suami dan atau anak akan mencukupi untuk kebutuhan ekonomi keluarga. Dalam keluarga pada umumnya, selain istri ibu rumah tangga, suami juga pasti mencari kerja nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka. Berdasarkan data hasil penelitian dari total responden yang ada sekitar 83,33 persen suami dari responden dalam status bekerja dari 90 persen responden yang berstatus punya suami dan sisanya 16,67 persen dalam status tidak bekerja. Pengertian tidak bekerja ini dapat dalam pengertian mereka tidak bekerja dan sedang mencari pekerjaan, dan dapat juga memang tidak mencari pekerjaan karena kondisi yang tidak memungkinkan. Data ini juga mencerminkan sampai saat ini suami dapat tetap dikatakan menjadi tulang punggung ekonomi keluarga, suami yang semua bertanggung jawab terhadap pengeluaran rumah tangga. Namun semua ini dapat diartikan bahwa responden juga memberi kontribusi yang cukup berarti bagi kesejahteraan keluarga mereka. Untuk melihat bagaimana peran respondenistri dalam ekonomi rumah tangga dapat dilihat dari rata-rata penghasilan anggota keluarga.

4.5 Kondisi Ekonomi Keluarga