KEBUTUHAN DAN SUMBER PANGAN VITAMIN B12

bertambah umur terjadi penurunan kemampuan sel parietal untuk mensekresi asam hidroklorik FAOWHO 2001; American Dietetic Association httpwww.eatright.org. Diperkirakan lebih dari seperempat jumlah lanjut usia mempunyai berbagai tingkat hypochlodhydria sebagai hasil atrophic gastritis. Selain itu ada anggapan bahwa pertumbuhan bakteri yang berlebihan pada lambung dan usus pada individu yang menderita atrophic gastritis dapat menurunkan penyerapan vitamin B12. Atrophic gastritis tidak mencegah penyerapan kembali vitamin yang dikeluarkan empedu, oleh karena itu tidak menyebabkan keseimbangan negatif sebagaimana terjadi pada penderita anemia pernisius. Namun, bila terjadi dalam waktu yang lama, jumlah vitamin yang diabsorbsi dari makanan berkurang akhirnya cadangan vitamin B12 akan habis, selanjutnya dapat menyebabkan defisiensi vitamin B12. 4. Konsumsi alkohol berlebih Orang yang mengkonsumsi alkohol berlebih cenderung mengalami kekurangan beberapa zat gizi esensial termasuk vitamin B12 American Dietetic Association, httpwww.eatright.org; Nutrion.gov; httpnutrition.gov.

V. KEBUTUHAN DAN SUMBER PANGAN VITAMIN B12

Hanya sedikit vitamin B12 yang dapat disimpan dalam tubuh. Total simpanan dalam tubuh sekitar 2-5 mg pada orang dewasa, sekitar 80 disimpan dalam hati. Vitamin B12 yang masuk dalam empedu dapat diserap kembali secara efektif, yang disebut sebagai sirkulasi enterohepatik. Kelebihan vitamin B12 dikeluarkan melalui ginjal dalam jumlah yang bervariasi mulai dari 1 – 10 μghari. Vitamin B12 dibutuhkan dalam jumlah yang relatif kecil. Kecukupan vitamin B12 pada anak dibawah usia 4 tahun 1 μghari, pada usia 4 –12 tahun sekitar 1 – 1,8 μghari dan bagi usia 13 tahun sampai dewasa 2,4 μghari. Sedangkan ibu hamil dan menyusui memerlukan tambahan masing-masing 0,2 μghari dan 0,4 μghari Tabel 3. Vitamin B12 banyak ditemukan dalam pangan hewani, seperti daging, susu, telur, ikan, kerang dan lain-lain. Menurut Sauberlich HE 1999 pangan hewani satu-satunya sumber vitamin B12 dalam penyediaan pangan. Daging menyumbang sekitar 69 persen, susu 21 persen, dan telur 8,5 persen. Sereal yang difortifikasi dengan vitamin B12 hanya menyediakan sedikit Universitas Sumatera Utara sekali vitamin ini yaitu sekitar 1,6 persen. Sedangkan pangan nabati tidak mengandung vitamin B12, kecuali yang terkontaminasi oleh mikroorganisme yang diperoleh dari tanah seperti bakteri dan ragi. Salah satu pangan hasil olahan melalui proses fermentasi adalah tempe ternyata mengandung vitamin B12 sehingga tempe merupakan pangan yang baik sebagai sumber vitamin B12. Vitamin B12 dalam tempe tidak dibentuk oleh ragi yang ditambahkan saat pembuatan tempe akan tetapi dibentuk oleh bakteri kontaminan jenis klebsiella http:www.ivs-online.org. Namun demikian belum diteliti lebih lanjut tentang bioavailabilitas dari vitamin B12 yang ada dalam tempe. Tabel 3 Kecukupan vitamin B12 berdasarkan kelompok umur Kelompok Umur AKG μghr 0 - 6 bl 0,4 7 - 12 bl 0,5 1 - 3 th 0,9 4 - 6 th 1,2 7 - 9 th 1,5 Pria 10 - 12 th 1,8 13 - 15 th 2,4 16 - 18 th 2,4 19 - 29 th 2,4 30 - 49 th 2,4 50 - 64 th 2,4 65 + th 2,4 Wanita 10 - 12 th 1,8 13 - 15 th 2,4 16 - 18 th 2,4 19 - 29 th 2,4 30 - 49 th 2,4 50 - 64 th 2,4 65 + th 2,4 Ibu hamil +an - Trimester 1 - Trimester 2 - Trimester 3 0,2 0,2 0,2 Ibu menyusui + an - 6 bulan pertama - 6 bulan kedua 0,4 0,4 Sumber: Setiawan B Rahayuningsih S 2004 Universitas Sumatera Utara

VI. PENILAIAN STATUS VITAMIN B12